Chapter 4. Aku Yakin, Kau Memilihku

Setelah kepergian Allea dari taman itu, Rangga mencoba mau mengejar Allea. Sayangnya, Rhea malah berusaha menghalangi. Ia menarik tangan Rangga dan menahan keinginpergian Rangga dari sana.

"Rangga, kamu enggak akan ninggalin aku sendirian di sini, 'kan?"

Langkah Rangga pun terhenti, terlihat wajahnya bimbang mau bagaimana. Padahal Rangga hanya ingin mengejar Allea untuk menjelaskan perasaannya yang kini tak lagi sama padanya seperti dulu.

"Aku enggak bakal ninggalin kamu sendirian di sini, Rhe, tapi aku kasihan sama Allea. Dia pasti sedih banget lihat aku sama kamu."

"Sudahlah, Rangga. Kalau Allea siap jatuh cinta, harusnya dia juga siap untuk patah hati. Lagian, kamu sudah tidak cinta lagi sama dia, 'kan?"

Benar sekali, Rangga memang enggan mencintai Allea lagi. Perasaannya kini sudah berpaling kepada Rhea, hanya saja Rangga merasa kasihan melihat Allea yang patah hati. Namun, bagaimana lagi? Buat Rangga cinta tidak bisa dipaksa harus menetap terus-menerus padanya. Dan pada akhirnya, cinta Rangga pada Allea tidak sesetia cinta Allea padanya.

"Aku cuma kasihan sama Allea, Rhe. Tapi, jujur aku mencintai kamu. Aku pikir, saat aku bertemu Allea dan menjadi pacarnya, aku benar-benar mencintainya. Ternyata, semua hanya sesaat dan berubah begitu saja ketika aku bertemu dan kenal kamu," ucap Rangga sambil menoleh ke arah Rhea.

"Rangga, keputusan kamu tidak salah. Setiap orang punya hak mau jatuh cinta dengan siapa, dan kamu berhak memilih mau bertahan dengan Allea atau mau dengan aku. Kenyataannya, kamu memilih dan lebih mencintai aku, bukan?" Rangga kembali menatap Rhea, lalu ia mengangguk dan mengiyakan pertanyaan Rhea.

"Kalau gitu, aku enggak mau seperti ini terus. Allea juga sudah tahu hubungan aku dan kamu. Jadi, enggak perlu ada yang harus ditutupi lagi darinya. Aku mau, kamu secepatnya putusin Allea setelah ini," pinta Rhea sambil menempelkan dagunya ke bahu pemuda itu.

Rangga mengangguk, kemudian ia menggenggam tangan Rhea seerat mungkin. Ia mengecup tangga Rhea, lalu menuju keningnya. "Aku janji, Rhe, besok aku akan nemeuin Allea dan bicara sama Allea tentang hubungan kita. Dan, aku janji akan mengakhiri hubungan kami demi cinta aku ke kamu dan pastinya demi hubungan kita."

"Aku sayang kamu, Rangga. Makasih, ya." Kalimat yang sama diucapkan oleh Rangga kepada gadis itu. Kini, Rangga maupun Rhea benar-benar tidak memperdulikan betapa sakit dan pilunya Allea dikhianati oleh mereka, dua orang yang dipercayanya selama ini. Betapa terlukanya gadis malang itu.

Di depan gerbang taman tengah kota itu, dengan isak tangis yang tersedu-sedu Allea mengambil ponselnya. Ia memesan taksi online agar bisa secepatnya pergi dari sana.

Teringat Rangga, ia menolehkan pandangannya ke belakang. Berharap dan memastikan kalau Rangga akan menyusulnya, namun ia tidak mendapati Rangga yang menyusulnya saat itu.

Harusnya Allea tidak meninggalkan Rangga bersama Rhea begitu saja. Ia harus meminta penjelasan kepada kekasih dan juga sahabatnya itu. Sayangnya, semua sudah terlanjur dan tidak mungkin dirinya kembali ke tempat tadi.

Tidak lama kemudian, taksi online pesanan Allea datang. Nomor plat mobil yang tertera sesuai dengan nomor plat mobil yang tertera di aplikasi Allea yang ada di handphone. Allea segera menaikinya, dan di dalam mobil itu ia tidak bisa menahan pilu untuk tidak meneteskan air mata.

Sungguh, Allea mencoba menepis rasa sedih beserta menahan air matanya. Pada akhirnya, semua sia-sia. Rasa sakit yang ditepisnya justru membuatnya semakin menyayat hati dan perih menusuk sanubari paling dalam, sedangkan air matanya semakin bercucuran begitu deras bak air sungai yang mengalir tanpa henti.

Allea berlari begitu saja masuk ke dalam kamarnya. Dengan sengaja ia mengunci pintu kamarnya agar tidak ada satu orang pun yang dapat masuk ke dalamnya. Vena dan Andre yang sedang duduk di depan meja makan menikmati makan siang mereka, justru merasa bingung melihat anak semata wayangnya itu demikian.

"Allea kenapa, ya, Pa?" tanya Vena pada Andre yang ia pun tidak tahu kenapa anaknya seperti itu.

"Coba Mama datangi Allea ke kamar. Barangkali, memang Allea lagi ada masalah dengan temannya." Vena mengangguk, mematuhi perintah Andre. Ia segera bangkit dari duduknya dan kemudian menghampiri Allea ke kamar gadis itu.

"Allea, Mama masuk, ya," ijin Vena setelah mengetuk pintu kamar Allea. Wanita paruh baya itu mencoba membuka handle pintu kamar Allea, tapi yang ia dapati tidak bisa terbuka. Gadis itu benar-benar mengunci pintu kamarnya. "Allea, kamu kenapa, Sayang?"

"Aku enggak mau ketemu siapa-siapa, Ma. Aku pengen sendirian di kamar." Suara Allea terdengar dari dalam kamarnya.

"Allea Sayang, kalau kamu ada masalah, kamu bisa cerita sama Mama ataupun Papa. Tolong buka pintunya, Sayang."

Vena mencoba membujuk Allea dengan ucapan manis seperti biasa, tapi ternyata Allea tidak menjawab apa-apa lagi dari dalam kamarnya. Yang terdengar hanya isak tangis Allea akibat ia teringat tentang kejadian di taman itu, taman favoritnya bersama Rangga.

Setelah Rangga membawanya ke taman itu dan menjadikannya itu taman favorit yang sering mereka datangi, kenapa harus ia membawa Rhea ke sana juga? Sialnya, Allea melihat Rangga dan Rhea bermesraan.

Allea tidak sanggup kehilangan Rangga, ia sungguh mencintainya. Selama ini Allea sangat sulit mencintai pemuda mana saja, kecuali Rangga. Iya, kepada pemuda itulah Allea pertama kali jatuh cinta. Wajar saja kalau gadis itu sangat sulit melupakan, apalagi melepaskannya. Allea merasa, dirinya yang berhak atas Rangga karena memang ia yang pertama kali mengenal Rangga, bukan Rhea.

Allea menyeka air mata yang membasahi kedua pipinya, ia juga menegakan dirinya untuk duduk dan mengambil ponselnya di dalam tas. Ibu jarinya menuju dan menekan nomor Rangga. Nomor Rangga terhubung saat itu, sayangnya saat beberapa kali Allea mencoba menelepon, pemuda itu tidak memberinya jawaban.

"Siapa yang nelepon, Rangga?" tanya Rhea saat ia melihat Rangga menatap handphone miliknya serius. Pemuda itu tidak menjawab pertanyaan Allea, justru ia terlihat bingung dan melamun. Sampai akhirnya, suara Rhea membuatnya kaget dan membuyarkan lamunannya yang hanya sesaat itu.

"Allea nelepon, Rhe ..."

"Biarin saja kalau memang dia nelepon."

"Apa tidak sebaiknya aku angkat saja? Biar sekalian aku mau ajak dia ketemu dan bicara sama dia."

Rhea sangat kesal melihat Rangga menerima telepon dari Allea, tapi ia membenarkan apa yang dikatakan Rangga. Semua demi hubungan Rangga dan Allea yang harus secepatnya berakhir, agar secepatnya juga Rangga terlepas dan tidak diambang oleh bayang-bayang Allea.

"Halo, All," sapa Rangga dari balik ponselnya.

"Akhirnya, kamu angkat telepon aku, Rangga." Suara Allea terdengar terisak, tapi bahagia. "Maafin aku tadi, Rangga. Harusnya, aku tidak pergi meninggalkan kamu. Aku yakin kalau kamu dan Rhea tidak ada hubungan apa-apa."

"Allea, nanti malam aku mau ketemu sama kamu di coffe shop biasa." Rangga tidak mau mendengar gadis itu bicara panjang lebar dari balik ponselnya, ia langsung memotong ucapan Allea.

"Aku akan datang nemuin kamu, Rangga." Allea menjawab dengan yakin kalau Rangga ingin memperbaiki hubungan mereka yang sempat salah paham tadi.

Betapa senangnya Allea, meskipun ia tidak tahu yang sebenarnya maksud dari tujuan Rangga mengajaknya bertemu. Hanya membayangkannya saja, sudah bisa ditebak pasti Allea akan terluka nantinya.

Terpopuler

Comments

Liu Zhi

Liu Zhi

sumpah sahabat kek begini mending di bakar aja gak sih

2023-05-14

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Kejanggalan
2 Chapter 2. Kenyataan Menyakitkan
3 Chapter 3. Terkhianati
4 Chapter 4. Aku Yakin, Kau Memilihku
5 Chapter 5. Menelan Kenyataan Pahit
6 Chapter 6. Sobeknya Sepenggal Hati
7 Chapter 7. Jahatnya Seorang Pengkhianat
8 Chapter 8. Rasa Ingin Mengakhiri
9 Chapter 9. Serpihan Hati
10 Chapter 10. Pemuda Tanpa Nama
11 Chapter 11. Cinta yang Disia-siakan
12 Chapter 12. Susah Move On
13 Chapter 13. Keputusan Allea
14 Chapter 14. Sudah Waktunya
15 Chapter 15. Perasaan Terpendam
16 Chapter 16. Rencana Ryan
17 Chapter 17. Falling in Love
18 Chaper 18. Menghitung Hari
19 Chapter 19. Ketakutan untuk Kehilangan
20 Chapter 20. Jawaban Cinta Dari Allea
21 Chapter 21. Cinta Tak Berbalas
22 Chapter 22. First Kiss
23 Chapter 23. Mantan
24 Chapter 24. Korban Masa Lalu
25 Chapter 25. Seseorang yang Lama Tak Bertemu
26 Chapter 26. Perempuan di Masa Lalu
27 Chapter 27. Antara Kekasih dan Mantan
28 Chapter 28. Orang Ketiga
29 Chapter 29. Adu Domba
30 Chapter 30. Insiden Melukai Hati
31 Chapter 31. Konflik Silih Berganti
32 Chapter 32. Keinginan Allea di Balik Keraguan Iqbal
33 Chapter 33. Cleo
34 Chapter 34. Dikira Berselingkuh
35 Chapter 35. Niat Keseriusan Sang Kekasih
36 Chapter 36. Berbaikan
37 Chapter 37. Jebakan
38 Chapter 38. Hanyut Tak Berdaya
39 Chapter 39. Patah untuk Kedua Kali
40 Chapter 40. Sesal Tiada Guna
41 Chapter 41. Luka Ini Lebih Parah
42 Chapter 42. Good Bye
43 Chapter 43. Allea Memburuk
44 Chapter 44. Darurat
45 Chapter 45.
46 Chapter 46. Keinginan Mama dan Papa
47 Chapter 47. Pertemuan yang Menyakitkan
48 Chapter 48. Ancaman Serius
49 Chapter 49. Tingkah Picik Wanita Itu
50 Chapter 50. Hari Paling Menghancurkan
51 Chapter 51. Akhir Cerita Allea
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Chapter 1. Kejanggalan
2
Chapter 2. Kenyataan Menyakitkan
3
Chapter 3. Terkhianati
4
Chapter 4. Aku Yakin, Kau Memilihku
5
Chapter 5. Menelan Kenyataan Pahit
6
Chapter 6. Sobeknya Sepenggal Hati
7
Chapter 7. Jahatnya Seorang Pengkhianat
8
Chapter 8. Rasa Ingin Mengakhiri
9
Chapter 9. Serpihan Hati
10
Chapter 10. Pemuda Tanpa Nama
11
Chapter 11. Cinta yang Disia-siakan
12
Chapter 12. Susah Move On
13
Chapter 13. Keputusan Allea
14
Chapter 14. Sudah Waktunya
15
Chapter 15. Perasaan Terpendam
16
Chapter 16. Rencana Ryan
17
Chapter 17. Falling in Love
18
Chaper 18. Menghitung Hari
19
Chapter 19. Ketakutan untuk Kehilangan
20
Chapter 20. Jawaban Cinta Dari Allea
21
Chapter 21. Cinta Tak Berbalas
22
Chapter 22. First Kiss
23
Chapter 23. Mantan
24
Chapter 24. Korban Masa Lalu
25
Chapter 25. Seseorang yang Lama Tak Bertemu
26
Chapter 26. Perempuan di Masa Lalu
27
Chapter 27. Antara Kekasih dan Mantan
28
Chapter 28. Orang Ketiga
29
Chapter 29. Adu Domba
30
Chapter 30. Insiden Melukai Hati
31
Chapter 31. Konflik Silih Berganti
32
Chapter 32. Keinginan Allea di Balik Keraguan Iqbal
33
Chapter 33. Cleo
34
Chapter 34. Dikira Berselingkuh
35
Chapter 35. Niat Keseriusan Sang Kekasih
36
Chapter 36. Berbaikan
37
Chapter 37. Jebakan
38
Chapter 38. Hanyut Tak Berdaya
39
Chapter 39. Patah untuk Kedua Kali
40
Chapter 40. Sesal Tiada Guna
41
Chapter 41. Luka Ini Lebih Parah
42
Chapter 42. Good Bye
43
Chapter 43. Allea Memburuk
44
Chapter 44. Darurat
45
Chapter 45.
46
Chapter 46. Keinginan Mama dan Papa
47
Chapter 47. Pertemuan yang Menyakitkan
48
Chapter 48. Ancaman Serius
49
Chapter 49. Tingkah Picik Wanita Itu
50
Chapter 50. Hari Paling Menghancurkan
51
Chapter 51. Akhir Cerita Allea

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!