My Secret Admirer

My Secret Admirer

bab 1 Awal sebuah penghianatan

Tring. Sebuah pesan masuk melalui aplikasi hijau Rayna terima, terdapat nama Rifki abang sepupunya tertera di sana.

Rayna yang hendak pulang setelah lelah nya bekerja membuka aplikasi hijau itu untuk membaca pesan yang di berikan Abang sepupu nya.

"Jalan yuk, Abang yang teraktir." Pesan itu terbuka dan Rayna membacanya.

"Tumben." Gumam Rayna dengan lekat ia menatap handphone yang ia pegang.

Tak langsung Rayna balas karena ia merasa lelah sore itu, pengunjung yang berdatangan dari pagi membuat tenaganya seakan terkuras habis dan ia ingin segera pulang dan beristirahat.

"Ada yang ingin Abang bicarakan. Penting!" Lagi Rifki mengirimi Rayna pesan, dan itu sedikit membuat Rayna penasaran apa yang ingin di bicarakan Rifki.

"Soal apa?" Rayna pun pada akhirnya membalas pesan itu.

"Ketemu dulu, Abang mau ngomong langsung sama kamu." Balas Rifki.

Karena rasa penasarannya dengan apa yang akan di bicarakan Rifki padanya membuat Rayna pada akhirnya menyetujui ajakan Abang sepupunya itu.

***

Rifki dan Rayna bertemu di salah satu mall yang cukup terkenal di sana, mereka mencari tempat dimana nyaman untuk berbicara. Sebuah taman yang tak jauh dari mall tersebut.

"Tumben ajak aku jalan? Lagi dapat duit nemu ya?" Kelakar Rayna yang membuat Rifki menjitak pelan kepala adik sepupunya itu.

"Sakit tahu!" Cebik Rayna mengusap kepalanya.

"Abang mau ngomong serius sama kamu." Ujar Rifki dengan mood yang serius, tanpa menanggapi candaan Rayna barusan. Tumben sekali.

"Apa sih?" Sungut Rayna aneh melihat abang nya itu nampak serius.

"Sebentar abang pesan minum dulu, haus, kamu mau minum apa?" Tawar Rifki sebelum ia mengatakan hal yang serius pada Rayna.

"Apa aja." Sahut Rayna yang memang tidak begitu haus.

"Abang beli dulu di sana, kamu tunggu di sini, jangan kemana-mana! Sekarang lagi marak penculikan, kamu hilang Abang yang repot nantinya." Rifki memberikan petuah sebelum ia memesan minuman.

"Di pikir aku anak kecil apa!" Gerutu Rayna menatap Rifki yang pergi ke tempat minuman berada.

"Mau ngomong apa coba? Serius banget." Gumam Rayna menghela nafasnya.

Menunggu Rifky yang memesan minuman cukup lama, Rayna pun mengirim pesan untuk sang kekasih bernama Yoga, lelaki yang sudah menemani nya selama dua tahun ini, sudah tunangan dan akan menjadi suaminya sebentar lagi. Namun pesan yang ia kirimkan pada calon suaminya itu tak kunjung di balas, Rayna pun mencoba untuk menghubungi nya namun sama panggilan nya pun tak Yoga jawab.

"Kemana sih kamu?" Gumam Rayna seraya melihat pergelangan tangannya nya yang melingkar sebuah jam tangan biasa. "Udah jam pulang kantor kok, apa masih sibuk? Atau lagi di jalan." Gumaman kecil Rayna yang sedikit kesal karena ia tak mendapatkan kabar calon suaminya itu, dan akhir-akhir ini Yoga jarang sekali mengirimkan pesan atau mengabarkan dirinya sedang dimana atau sibuk apa.

"Bentar lagi kita nikah kak, aku jadi deg degan." Sebuah senyuman terbit di bibir Rayna ketika ia memandangi wajah Yoga yang menjadi wallpaper di layar handphonenya. "Tapi akhir-akhir ini kamu selalu sibuk, apa sih yang kamu kerjakan? Apa karena kita sebentar lagi nikah kamu jadi sibuk, supaya pekerjaan kamu cepat selesai." Gumam Rayna kembali dengan helaan nafasnya dan kembali dengan senyum nampak di bibirnya. "Maaf sudah membuat kamu sibuk." Bisik nya dengan mengusap layar handphone yang masih menampilkan foto sang calon suami.

Senyuman yang tadi terbit di bibir Rayna tanda ia begitu bahagia dengan hari pernikahannya yang akan di adakan sebentar lagi apalagi menikah dengan laki-laki yang sekarang hati nya sudah ia serahkan sepenuhnya pada laki-laki bernama Yoga itu.

Namun senyum bahagia tadi sirna begitu saja kala Rayna melihat calon suaminya tengah di gelayuti manja oleh seorang perempuan cantik di hadapannya tanpa Yoga sadari.

Rayna yakin jika itu adalah Yoga calon suaminya, walaupun ia mengelak untuk tidak percaya begitu saja tapi ini nyata ia melihat dengan mata kepalanya sendiri.

"Dia benar kak Yoga!" Yakin Rayna. "Aku harus mengikuti nya. Aku harus tahu siapa perempuan yang bersama dengan kak Yoga."

Rayna mengikuti kemanapun Yoga dan perempuan itu melangkah, dengan cara sembunyi-sembunyi agar ia tidak di sadari Yoga.

Rayna melototkan kedua matanya karena terkejut melihat siapa perempuan yang bersama dengan Yoga itu.

"Inge?" Gumam Rayna yang ia kenal jika dia adalah mantan Yoga sebelum mereka menjalin hubungan.

"Inge dan kak Yoga?" Tatap Rayna tak percaya. "Apa mereka menjalin hubungan kembali di belakang ku." Gumam nya lagi merasa tercekat.

Sayup-sayup suara tawa bahagia terdengar oleh Rayna, dan sesekali Yoga berbisik di telinga Inge yang membuat Inge terlihat salah tingkah, tak tahu apa yang di ucapkan Yoga pada Inge.

Rayna masih mengikuti mereka, ia penasaran apa yang sebenarnya terjadi.

"Yayah." Celoteh anak perempuan yang baru menginjak usia sekitar dua tahunan yang berada di gendongan Yoga itu terus memanggil pada Yoga dengan sebutan yayah. Apa panggilan yayah itu adalah panggilan ayah untuk Yoga, Rayna semakin tak mau percaya dengan segala pikirannya saat ini.

"Apa sayang, kamu mau ayah belikan itu ya?" Ucap Yoga menatap anak perempuan itu dengan menunjukkan jari nya ke arah mainan yang ada di sana dan itu tak luput terdengar oleh Rayna yang tak jauh dari tempat Yoga dan Inge berada.

"Ayah? Jadi..." Lirih Rayna semakin tercekat saat ia mengetahui hal mengejutkan tersebut.

"Buna... Yayah mau itu." Tunjuk anak perempuan itu merengek menunjukkan mainan yang ia mau.

"Buna? Yayah? Bunda dan ayah maksudnya." Gumam Rayna menutup mulutnya semakin terkejut.

"Anak ayah sama bunda mau itu ya." Ucap Inge mengelus kepala sang anak perempuan, kata demi kata yang mereka ucapkan terdengar oleh Rayna.

"Jadi..." Rayna menutup mulutnya karena tak percaya dengan apa yang ia dengar, hal ini sungguh sangat mengejutkan baginya.

"Gak, gak! Aku gak boleh percaya begitu saja." Rayna menepis semua kenyataan itu.

"Sayang kita kesana ya." Ajak Yoga menatap Inge dengan sebuah senyuman bahagia.

"Sayang..." Lirih Rayna mendengar panggilan Yoga pada Inge.

Deg, deg, deg hati Rayna berdebar tapi bukan debaran kebahagiaan melainkan rasa terkejutnya, sebuah kenyataan yang tidak salah ia dengar.

Tanpa ba-bi-bu, Rayna melangkahkan kakinya mengikuti kemanapun pasangan keluarga kecil yang terlihat bahagia itu pergi, ia ingin menanyakan langsung dan ingin tahu bagaimana reaksi Yoga dan Inge jika dirinya ada di sana dan mengetahui hubungan mereka.

Terlihat jika Yoga dan Inge memasuki sebuah cafe dan duduk di sana dengan anak perempuan yang tidak berhenti berceloteh dengan bahasa seorang anak balita. Rayna yang di bakar rasa cemburu, marah, kesal dan kecewa langsung menghampiri pasangan itu.

"Oh jadi ini alasan kak Yoga yang tak pernah memberikan ku kabar! Chat tidak di balas bahkan telpon ku tidak di jawab!" Sinis Rayna melihat calon suaminya dengan seorang perempuan yang ia tahu bernama Inge mantan kekasih Yoga.

Dua orang di depannya itu terhenyak karena terkejut dengan kedatangan Rayna yang datang secara tiba-tiba itu.

Rayna duduk dengan angkuh untuk tidak memperlihatkan bagaimana hatinya saat ini melihat penghianatan yang ada di depan matanya. Duduk tepat di hadapan dua orang yang terlihat seperti sepasang kekasih itu.

"Aku tidak menyangka laki-laki yang aku anggap laki-laki dewasa dan baik serta cara bicara yang selalu sopan ini memiliki hati yang busuk!" Sinis Rayna saat berucap.

"Apa kalian senang sudah membuat aku seperti orang bodoh hah! Apa kalian pikir aku wanita yang lemah karena kepintaran kalian dalam menyembunyikan hubungan kalian ini!" Rayna menggeleng kepalanya berkali-kali untuk membuang rasa tak percaya nya pada kedua orang di depannya ini.

"Jaga bicaramu Rayna, di sini banyak sekali orang, apa kamu tidak malu." Ucap pelan Yoga sedikit menggeram karena pengunjung di sana mulai memperhatikan mereka.

Rayna tergelak dengan sinis. "Kenapa aku harus malu? Aku tidak melakukan kesalahan! Dan biarkan saja semua orang tahu bahwa laki-laki di depan ku ini adalah laki-laki tukang selingkuh!" Menekan kata selingkuh dengan begitu keras membuat Yoga yang merasa malu melengoskan kan pandangan nya karena pengunjung di sana mulai bereaksi.

"Jangan salahkan aku begini! Ini juga salah mu!" Ucap Yoga dengan kesal.

"Salah ku! Jika memang kak Yoga tidak pernah menaruh hati padaku, kenapa kamu tidak putuskan hubungan kita terlebih dahulu sebelum menjalin hubungan kembali dengan mantan terindah mu itu! Bukan menghilang tanpa kabar dan tanpa kepastian seperti ini!" Kesal Rayna.

"Apa kamu pikir aku tidak memiliki perasaan, ini hati kak bukan taman bermain yang bisa kamu mainkan seenaknya. Jika memang kak Yoga tidak pernah memiliki perasaan padaku selama ini kenapa membawa ku ke dalam hubungan percintaan kalian berdua." Sesak saat ini Rayna rasakan karena ia merasa jika dirinya hanya pelampiasan Yoga.

"Dan kamu Inge?" Tatapan menusuk pada wajah Inge yang terlihat seperti orang yang lugu dan polos itu. "Kamu mendekati ku karena kamu ingin tahu bagaimana hubungan ku dengan dia (tunjuk nya pada wajah Yoga dengan kesal) tidak baik-baik saja kan, lalu kamu masuk agar bisa menarik perhatian dia. Mencoba mencari celah seolah kamu yang ingin merelakan dia padahal dengan perlahan, setelah memastikan hubungan aku dengan nya tidak baik, kamu masuk untuk mengganggu hubungan kami. Sungguh pintar akal bulus mu Inge!" Sinis Rayna merasa bodoh bisa dengan percaya nya ia pada perempuan bernama Inge itu.

Episodes
1 bab 1 Awal sebuah penghianatan
2 bab 2 kenyataan
3 bab 3 Bali
4 bab 4 sarapan pagi
5 bab 5 penagih hutang
6 bab 6 kesedihan yang mendalam
7 bab 7 janji temu
8 bab 8 kembali bertemu
9 bab 9 namamu siapa part 1
10 bab 10 namamu siapa part 2
11 bab 11 nenek peramal
12 bab 12 kembali dadakan
13 bab 13 menagih janji part 1
14 bab 14 menagih janji part 2
15 bab 15 biang kerok part 1
16 bab 16 biang kerok part 2
17 bab 17 biang kerok part 3
18 bab 18 biang kerok part 4
19 bab 19 biang kerok part 5
20 bab 20 menghilang tanpa jejak part 1
21 bab 21 menghilang tanpa jejak part 2
22 bab 22 menghilang tanpa jejak part 3
23 bab 23 menghilang tanpa jejak part 4
24 bab 24 menghilang tanpa jejak part 5
25 bab 25 menghilang tanpa jejak part 6
26 bab 26 pengangguran hutang segunung
27 bab 27 berusaha berdiri
28 bab 28 heroik part 1
29 bab 29 heroik part 2
30 bab 30 heroik part 3
31 bab 31 merasa kenal
32 bab 32 penghalang jodoh
33 Bab 33 cemburu Rakana
34 bab 34 debaran nya semakin kuat
35 bab 35 merasa terkejut
36 bab 36 di balik jasa
37 bab 37 berpapasan
38 bab 38 sosok Rayna
39 bab 39 kerjaan baru
40 bab 40 menjijikkan
41 bab 41 lirihan Rayna
42 bab 42 kemarahan Rakana
43 bab 43 terguncang
44 bab 44 mengingatkan
45 bab 45 sentuhan lembut
46 bab 46 semakin nyaman
47 bab 47 untuk apa?
48 bab 48 lembaran masa lalu
49 bab 49 kolam cinta
50 bab 50 dukungan sang momi
51 bab 51 ketemu mantan
52 bab 52 pembalasan
53 bab 53 debaran Rayna
54 bab 54 malam yang gugup
55 bab 55 saat bahagia Rayna
56 bab 56 mengetahui sesuatu
57 bab 57 sebuah kenyataan
58 bab 58 orang baru
59 bab 59 penyamaran Rakana
60 bab 60 kenyataan yang menyakitkan
Episodes

Updated 60 Episodes

1
bab 1 Awal sebuah penghianatan
2
bab 2 kenyataan
3
bab 3 Bali
4
bab 4 sarapan pagi
5
bab 5 penagih hutang
6
bab 6 kesedihan yang mendalam
7
bab 7 janji temu
8
bab 8 kembali bertemu
9
bab 9 namamu siapa part 1
10
bab 10 namamu siapa part 2
11
bab 11 nenek peramal
12
bab 12 kembali dadakan
13
bab 13 menagih janji part 1
14
bab 14 menagih janji part 2
15
bab 15 biang kerok part 1
16
bab 16 biang kerok part 2
17
bab 17 biang kerok part 3
18
bab 18 biang kerok part 4
19
bab 19 biang kerok part 5
20
bab 20 menghilang tanpa jejak part 1
21
bab 21 menghilang tanpa jejak part 2
22
bab 22 menghilang tanpa jejak part 3
23
bab 23 menghilang tanpa jejak part 4
24
bab 24 menghilang tanpa jejak part 5
25
bab 25 menghilang tanpa jejak part 6
26
bab 26 pengangguran hutang segunung
27
bab 27 berusaha berdiri
28
bab 28 heroik part 1
29
bab 29 heroik part 2
30
bab 30 heroik part 3
31
bab 31 merasa kenal
32
bab 32 penghalang jodoh
33
Bab 33 cemburu Rakana
34
bab 34 debaran nya semakin kuat
35
bab 35 merasa terkejut
36
bab 36 di balik jasa
37
bab 37 berpapasan
38
bab 38 sosok Rayna
39
bab 39 kerjaan baru
40
bab 40 menjijikkan
41
bab 41 lirihan Rayna
42
bab 42 kemarahan Rakana
43
bab 43 terguncang
44
bab 44 mengingatkan
45
bab 45 sentuhan lembut
46
bab 46 semakin nyaman
47
bab 47 untuk apa?
48
bab 48 lembaran masa lalu
49
bab 49 kolam cinta
50
bab 50 dukungan sang momi
51
bab 51 ketemu mantan
52
bab 52 pembalasan
53
bab 53 debaran Rayna
54
bab 54 malam yang gugup
55
bab 55 saat bahagia Rayna
56
bab 56 mengetahui sesuatu
57
bab 57 sebuah kenyataan
58
bab 58 orang baru
59
bab 59 penyamaran Rakana
60
bab 60 kenyataan yang menyakitkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!