Terpikat Duda Artis
Hana Jasmine. Gadis usia 24 tahun yang memiliki rambut lurus panjang hingga sepinggang.
Banyak orang memanggilnya Hana.
Hana adalah seorang guru di sebuah sekolah kindergarten di Jakarta, yang dulu menempuh pendidikan di sekolah khusus program Early Childhood Education, Seitoku Academy kota Chiba pinggiran ibukota Tokyo, Jepang. Hana merupakan lulusan berprestasi, dia juga mendapatkan beasiswa dan mempunyai pengalaman magang mengajar di sekolah kindergarten di Jepang.
Dibesarkan oleh keluarga dengan background pendidikan, mengalir bakat mengajar yang sepertinya memang sudah ditakdirkan untuk Hana. Ayahnya seorang dosen di salah satu universitas negeri di Jakarta, ibunya guru sekolah dasar di dekat rumahnya yang berada di Rawamangun, Jakarta.
Setelah kembali ke tanah airnya, Hana menjadi guru muda yang sangat pintar dan mudah dekat dengan anak-anak.
Kemampuan mengajar Hana dengan pendekatan student center, mampu membuat setiap orang yang berinteraksi dengannya merasa nyaman dan tidak sulit beradaptasi. Sikapnya yang riang, selalu dapat membuat pembelajaran di kelas menjadi menyenangkan bagi anak anak muridnya.
Daya tarik lain dari Hana yaitu rambut panjangnya. Bagi murid perempuan, rambut Hana juga menjadi magnet. Banyak murid yang menyukai dan bilang ingin punya rambut yang panjang seperti Miss Hana.
Faktor itu yang membuat Hana jarang memotong rambutnya.
Tak jarang, gaya kunciran Hana saat mengajar diikuti oleh murid murid perempuan.
Sebenarnya, menjadi guru taman anak anak atau kindergarten itu bukanlah mimpi awal dari Hana. Mimpi ini adalah milik kakak perempuan tunarungu Hana yang sudah meninggal. Didasari oleh rasa sayang kepada kakaknya itulah, Hana memutuskan berganti mimpi dan mewujudkan mimpi kakaknya menjadi guru kindergarten
Walaupun begitu Hana tidak merasa menyesal, ia tetap bisa menyalurkan hobby melukis dan mewarnainya bersamaan dengan profesinya sekarang.
Justru hal ini yang membuat Hana semakin disukai oleh anak anak muridnya.
Ya, Hana dulu bercita cita ingin menjadi pelukis sebelum memutuskan menjadi guru kindergarten seperti sekarang.
Selain itu, tak jarang dia memberikan hasil gambarnya sebagai kado kepada orang orang terdekatnya.
Terlepas dari tampilan luar Hana yang selalu menjadi seorang guru yang riang dan menjadi kesukaan semua orang, Hana menyimpan kesulitannya sendiri.
Hana berusaha keras bangkit dari kesedihan setelah dia merasakan titik balik hidupnya kehilangan orang terdekat di keluarganya. Yang sampai sekarangpun masih menyisakan rasa sesak dan trauma kehilangan.
Takdir memaksa Hana melihat dengan mata kepala sendiri kejadian kakak perempuannya meninggal karena kecelakaan lalu lintas 6 tahun yang lalu.
Hari kelabu dalam ingatannya itu masih menjadi mimpi buruk yang terus menghampiri beberapa malam dihidupnya.
Dengan alasan itu juga. Hana berusaha keras mewujudkan mimpi kakaknya menggantikan mimpi awalnya sehingga berhasil menjadi guru kindergarten. Hana berharap bisa sedikit melepaskan rasa sesak di hati. Meskipun jelas hal ini diluar kuasa atau tanggungjawabnya.
Setelah kecelakan itu, menyebut nama kakaknya ataupun mendengar berita kecelakan lalu lintas akan menjadikan pemantik bagi Hana dan keluarga untuk mengingat kehilangan menyakitkan ini. Kadang mereka masih tak kuasa menahan tangis.
Walau terasa berat Hana, ayah, ibu, dan juga adik laki lakinya akhirnya mampu melanjutkan hidup dengan harapan meskipun dengan trauma berat kehilangan yang tak pernah mampu mereka kubur dalam.
...🌻🌻🌻...
Hari kelulusan sekolah di kindergarten Summer Breeze.
^^^“Terakhir, terima kasih kepada guru-guru kindergarten Summer Breeze yang sudah mengajari kami dengan rasa senang.^^^
^^^Ah! Special thanks dari aku, Miss Hana yang terbaik!”^^^
^^^-Shane, perwakilan murid^^^
Riuh tepuk tangan dan banyak pula tawa dan tangis bahagia terdengar. Sebuah penutup pidato tadi dari perwakilan salah satu murid saat hari kelulusan, membuat suasana haru bagi yang mendengarnya khususnya untuk guru yang disebut namanya.
Acara kelulusan sekolah berakhir, wali murid banyak berpamitan dan memberikan ungkapan terima kasih, ada juga hadiah sebagai wujud dari perasaan berterima kasih mereka atas jasa guru-guru yang telah dengan sabar mengajari anak anak mereka.
Setelah semua prosesi acara berakhir dan orang orang pulang, tinggalah beberapa guru yang masih berada di sekolah untuk merapihkan sisa sisa hiasan acara kelulusan ini.
Tak begitu lama, satu persatu guru pamit pulang kepada kepala sekolah, David Sasaki. Kepala sekolah adalah orang Indonesia dengan setengah darah Jepang, sehingga orang biasanya memanggil David Sensei. Sensei dalam Bahasa Indonesia artinya guru.
Saat tiba giliran Hana berpamitan, kepala sekolah meminta Hana tinggal sebentar lebih lama.
^^^"Ada yang ingin saya diskusikan denganmu" - kepala sekolah David.^^^
Hana dan kepala sekolah masuk ruang kepala sekolah, disana juga ada wakil kepala sekolah Riga Sasaki yang juga anak dari David Sasaki. Riga adalah teman satu akademi Hana di Jepang. Mereka berdua sama sama lulusan dari Seitoku academy.
^^^“Duduklah, Miss Hana.” -kepala sekolah David.^^^
Setelah itu, Hana duduk dan menunggu sambil mengira ngira apa yang akan dibicarakan kepala sekolah.
Apa ini karena pidato Shane tadi yang hanya menyebutkan namaku saja? Tapi kan aku juga tidak tau tentang hal itu. Karena sampai saat gladi resik pun, anak itu sama sekali tidak menyebutkan hal ini, gumam dari Hana.
^^^“Miss Hana, yang ingin saya diskusikan padamu adalah tentang berita besar dan persiapan di ajaran baru tahun ini”^^^
Kepala sekolah menghela napasnya agak berat.
^^^“Sebelum itu, saya dengar waktu magang mengajar di Jepang kamu pernah terlibat langsung mengajari anak kebutuhan khusus dengan bantuan Bahasa isyarat, benar begitu?”^^^
Deg. Hati Hana terhenti sesaat
mendengar kata bahasa isyarat.
Hana jadi teringat kembali pengalaman mengajar yang dimaksud kepala sekolah. Saat dia mau tidak mau harus menggunakan kembali Bahasa isyarat setelah kepergian kakak perempuannya.
Sebenarnya masih ada ketidaknyamanan dalam hati Hana setiap mengingat apalagi terhubung dengan sesuatu yang akan mengingatkan tentang mendiang kakaknya.
Kumohon jangan bilang aku harus menggunakan Bahasa isyarat lagi.
^^^“Iya benar David Sensei.”-Hana^^^
Hana melirik Riga sekilas mencoba mencari petunjuk dari temannya itu. Riga hanya mengangkat bahu pertanda dia juga tidak mengetahui pembicaraan ini.
^^^“Jadi bagaimana menurutmu jika ajaran baru tahun ini kita menerima murid dengan kondisi yang khusus dan mirip dengan anak kebutuhan khusus?"^^^
Kepala sekolah menjeda sebentar melihat reaksi Hana. Tapi karena Hana hanya diam, kepala sekolah kembali melanjutkan kata-katanya.
^^^"Anak ini mengalami speech delay dan juga sedang melakukan terapi dengan dokter psikologi anak. Namun, karena usianya masuk usia sekolah, dokter menyarankan sebagai penyeimbang terapi anak ini banyak melakukan interaksi dengan orang lain selain keluarganya.”^^^
Lalu, bukankah sebaiknya masuk sekolah khusus? Aaa, aku sudah takut padahal belum mendengar semuanya.
Hana masih diam agak menundukan kepalanya. Tidak tau harus menjawab apa. Dia ingin sekali menolak. Tapi bingung dan sungkan kepada kepala sekolah.
Seperti tau apa yang ada di dalam kepala Hana, kepala sekolah menyelesaikan kata katanya.
^^^“Mungkin keputusan memasukan sekolah kindergarten umum adalah suatu keputusan berat bila melihat kondisi anak ini, tapi setelah mendengar penjelasan dokter dan wali murid tersebut, saya ingin menerimanya di sekolah ini.”^^^
^^^-kepala sekolah David^^^
^^^“Tapi sensei, saya tidak merasa percaya diri. Terlebih, pengalaman saya sangat dikit untuk bidang ini.” -Hana^^^
Setelah lumayan lama diam, Hana mulai mencoba menjawab dengan alasan terbaik yang dia punya.
^^^“Ya, saya paham. Saya juga menduga ini akan menjadi hal berat buat sekolah kita karena kita tidak pernah ada pengalaman di tahun ajaran sebelumnya.^^^
^^^Tapi, Hana-san..”^^^
^^^-kepala sekolah^^^
Apaan ini, Kalau sensei sudah memanggilku dengan panggilan pribadi begitu artinya dia memintaku mempertimbangkan dan sulit untuk ku tolak kan?
^^^“Apakah saya boleh meminta tolong padamu? Permohonan ini langsung dari kerabat dekatku, sangat sulit untuk di tolak.”^^^
Setelah itu kepala sekolah menjelaskan bahwa kerabat dekatnya ini bukan orang biasa, dia adalah artis yang cukup terkenal sehingga sangat hati-hati memilih sekolah anaknya terlebih dengan kondisi yang disampaikan sebelumnya.
Kerabatnya ini hanya bisa percaya kepada sekolah kita, tambah penjelasan dari kepala sekolah.
Sebagai karyawan sekolah, Hana pun pasrah akhirnya tidak bisa menolak dan berjanji akan membantu untuk menjadi shadow teacher bagi murid ini.
Aku tidak punya pilihan lain kan, sensei sampai memohon seperti ini, keluhan yang hanya bisa diucapkan dalam hati Hana.
Tugas Hana kurang lebihnya sama dengan tahun ajaran sebelumnya. Hanya saja bertambah menjadi shadow teacher khusus untuk murid baru yang bernama Cherry.
Shadow teacher mempunyai peran dalam kegiatan proses belajar mengajar anak berkebutuhan khusus di kelas, terutama peranannya membantu dan mengajari anak berkebutuhan khusus pada saat proses pembelajaran dikelas serta membantu komunikasi anak berkebutuhan khusus dengan temannya.
Dari penjelasan kepala sekolah David, Cherry bukanlah anak yang terlahir dengan kondisi kebutuhan khusus. Karena suatu kondisi dia mengalami gangguan bicara dan keterlambatan bicara.
Beberapa tahun terakhir masih dibantu terapi dengan dokter, dan ada progres namun masih jauh untuk dibilang sembuh.
Selain gangguan bicaranya, Cherry tidak berbeda dengan anak seusia pada umumnya. Kalau orang yang tidak mengetahui kondisi itu, Cherry hanya terlihat seperti anak pendiam dan jarang bicara saja.
Dia bisa merespon, mendengar dan beraktivitas seperti biasa.
Dikarenakan kesulitannya berinteraksi dengan yang lain. Awalnya Cherry diajarkan bahasa isyarat untuk menunjang terapi sambil terus latihan bicara. Untuk sekarang, Cherry sudah bisa mengucapkan satu dua kata sederhana.
Untuk kalimat panjang, Cherry belum bisa. Cherry akan menggunakan bahasa isyarat untuk mengatakannya.
Dengan dimasukannya ke kindergarten umum, dokter berharap hal ini dapat merangsang kemampuan bicara Cherry untuk membuka jalan inisiatifnya memulai interaksi bersama teman temannya.
Begitulah kisah ini dimulai. Hana merasa harus menyiapkan materi ajar yang agak berbeda. Tentu juga menyiapkan hatinya, menggunakan kembali bahasa isyarat artinya dia akan sering mengingatkan kenangan bersama kakaknya.
Awalnya, Hana tidak menyangka hal besar apa yang akan datang padanya setelah ini. Yang pasti keputusan besar ini akan merubah kehidupannya, sebagian besar membuat hari-hari nya menjadi jauh dari kata ketenangan.
.
.
.
Yonde kurete arigatou gozaimashita. (Terima kasih sudah membaca karya ini.)
Karena ini karyaku pertama kalau ada kesalahan kata or feedback, kasih tau ya
.
.
.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
gita elvira
aq mampir ya ka
2023-05-04
1
Asisthaning Nirwana
bagus ceritanya, dari komen-komen di atas sudah disebutkan penggunaan tanda petik, memang betul, sebaiknya menggunakan tanda petik untuk kalimat langsung
terima kasih, jadi nambah ilmu tentang bahasa jepang..
2023-04-04
1
LISA
Aq mampir Kak
2023-03-23
1