Pertemuan Pertama (Part Two)

^^^"Jadi, begitulah paman. Aku harap paman tidak keberatan aku mengajukan beberapa penyesuaian sistem dan keamanan selama Eri setahun sekolah disini." -Tian^^^

Tian menyelesaikan pembicaraannya dan dia kepala sekolah terlihat masih membaca dokumen yang ada di tangannya.

Kepala sekolah sedang mempelajari dokumen seperti proposal yang tadi diberikan oleh manager Raka.

Raut mukanya selalu tidak terbaca.

Kepala sekolah masih dengan khidmat membaca belum memberikan komentar apapun.

Masing masing orang memiliki salinan rangkap yang sama persis, jadi Hana juga ikut membaca dokumen itu.

Dahi Hana mengernyit.

Apakah ini tidak terlalu berlebihan? Atau memang peraturan sekolah level keluarga artis memang seperti ini ya?

Hana sangat keheranan dan ingin sekali protes pada beberapa poin didalam dokumen ini.

Sebelum memberikan dokumen tadi, Manager Raka juga sudah menjabarkan poin permohonan tambahan dari Tian yang dia coba rangkum dalam dokumen berbentuk proposal ini.

Diantara keheningan tadi, Manager Raka pun yang mengambil alih pembicaraan lagi.

^^^"Di dalam dokumen ini, kurang lebih hanya ada penambahan keamanan dan tata tertib untuk guru guru terkait menjaga privasi Tian dan Eri."^^^

^^^"Tenang saja, bodyguard, satpam dan hal hal yang berkaitan dengan biaya yang timbul akan kami tanggung sepenuhnya. Saya dan Tian hanya meminta ijin dan support dari paman David selaku Kepala sekolah untuk menerima penyesuaian ini."^^^

Atmosfer pertemuan ringan diawal berubah menjadi seperti meeting yang serius.

Dilihat dari sisi Tian, hal keamanan dan penjagaan privasi sangatlah penting mengingat popularitas Tian yang sangat tinggi. Tian tidak ingin tiba tiba ada wartawan reporter apalagi fans yang sengaja datang untuk melihat anaknya sekolah. Apalagi merencanakan hal hal buruk pada anaknya.

Sebenarnya Tian bukan termasuk artis yang sombong ataupun tidak ingin berbaur. Tak jarang dia sangat royal dan ramah kepada fansnya. Memberikan tanda tangan foto gratis ketika bertemu dengannya di jalan atau kesempatan apapun.

Tapi akan berbeda jika menyangkut putri kecilnya.

Bahkan Tian beberapa kali meminta pengertian fansnya untuk memberikan privasi dan jangan memotret jika tidak sengaja mereka bertemu Tian yang sedang bersama Eri. Contohnya, kejadian saat Tian bersama Eri melakukan terapi di rumahsakit.

Level waspada Tian sangat tinggi jika berkaitan dengan keluarganya. Dia akan tetap menjaga jarak, memastikan kehidupan pribadinya tidak tereskpos dari beberapa sumber. Cukup sekali kesalahannya membiarkan fans fanatik masuk dan menjadi personal assistant istrinya.

Sejak saat itu dia menjadi tegas kepada fansnya, fans fanatiknya tidak segan dia tegor jika melampaui batas. Dia tidak membiarkan dirinya lengah jika menyangkut hal ini.

Kali ini pun, proposal yang ada 10 lembar itu, berisi tentang hal hal apa saja yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan selama Eri dan Tian berada di lingkungan sekolah.

Ditulis dengan detail yang terperinci, bahkan ada lembar perjanjian yang harus ditanda tangani untuk guru guru dan staff sekolah. Hal ini yang membuat Hana dan kepala sekolah sedikit terheran-heran.

^^^"Apakah perlu sampai seperti ini Tuan? Menurut saya ini agak berlebihan" ^^^

Akhirnya keluar juga protes dari Hana, tapi seketika itu juga jiwa protes Hana menciut ketika melihat tatapan galak dari Tian.

^^^"Tidak ada yang berlebihan, Miss Hana. Ini sudah standar keamanan keluargaku. Paman David pasti mengerti kan?"^^^

Ihhh, galak banget, kemana wajah ramah yang tadi tertawa tawa itu. Dasar artis seribu wajah, batin Hana.

Kumat deh galaknya!

Manager Raka membatin ingin sekali menepuk jidatnya.

Kepala sekolah tersenyum mengangguk kepada Tian.

Dia sudah menduga hal ini sejak dari Tian memohon kepadanya pertama kali. Sudah pasti peraturan akan banyak berubah juga, mengingat menjaga privasi adalah hal yang wajib untuk kalangan keluarga artis.

^^^"Saya sendiri tidak masalah dengan penyesuaian ini. Hanya saja bagaimana dengan metode pengajaran untuk Eri? Sepertinya disini belum tertulis."^^^

^^^-Kepala sekolah David ^^^

Apa! David Sensei menyetujuinya begitu saja?!

Jadi protes Hana tadi seperti tidak berarti lagi. Sepertinya di tahun ajaran baru ini kehidupan Hana dan teman teman guru di sekolah setahun kedepan akan sangat berbeda.

Hiks. Aku ingin protes juga tidak bisa.

Hana masih tidak sanggup bicara meski sangat ingin protes.

^^^"Terkait hal itu, aku menyerahkan kepada paman dan guru guru. Tapi jika diperbolehkan, in case saja aku ingin memasukan beberapa saran dari dokter Nuel, dokter terapinya Eri. Apakah boleh paman?"^^^

^^^-Tian^^^

^^^"Iya, lebih baik begitu. Karena ini juga pertama kalinya bagi sekolah kami. Kami justru mengharapkan bimbingan dari dokter Nuel kedepannya."^^^

^^^-kepala sekolah David^^^

^^^"Okay. Senang mendengarnya." ^^^

Wajah dengan mode galak tadi sudah menghilang berganti mode ramah lagi.

Benar benar artis seribu wajah! Kenapa dulu aku suka dengan artis seperti ini sih!

Eh, itu kan memang ada alasan khusus ya. Seperti ada perang batin di dalam hati Hana.

Tapi bodo amat. Dia tidak mengenaliku dan aku juga sudah tidak menjadi fansnya tuh. Aku akan menjaga jarak dengannya. Aku baru tahu sepertinya dia tipe yang menyebalkan, gumam Hana.

Muka Hana yang agak kesal terlihat jelas di mata Tian yang duduk disamping Hana.

Hahaha.

Lucu sekali dia menahan dirinya untuk tidak mengerucutkan bibirnya. Malah jadi gemas. Dia ini tipe yang ekspresi muka terlihat jelas ya, Tian dalam hati.

Eh, kenapa si! Sejak kapan dia duduk miring dan memperhatikanku?

Aaaa, ekspresiku kelihatan sekali ya. Kenapa dia malah melihatku seperti itu?

Hana sekarang tidak bisa menahan rasa malunya hingga tanpa sadar muka dan telinganya memerah kembali.

Lihat lihat, muka dan telinganya sudah memerah lagi. Hahaha. -Tian

Terlepas karena pembawaan Tian yang memang santai terhadap fansnya, asalkan fansnya itu memang bukan tergolong fans fanatik atau stalker yang biasa dia hindari. Tian sangat menikmati interaksinya dengan fans, sampai tidak terlalu menjaga jarak. Fans service dan attitude Tian selalu sempurna dan selalu dipuji fans atau artis lain.

Tapi situasi seperti ini, pertama kali bagi Tian.

Dia merasa sangat senang kalau benar wanita yang akan jadi guru anaknya kemungkinan adalah fans nya.

Walau sebenarnya agak risih jika bertemu fans dalam lingkup kehidupan pribadinya, tapi anehnya bertemu dengan Hana dia tidak merasa risih sama sekali.

^^^"Sampai kapan kau memandangi orang seperti itu, tuan artis. Kau tidak lihat Hana sangat tidak nyaman!" ^^^

Manager Raka berbisik di telinga Tian tapi suaranya masih didengar jelas oleh kepala sekolah David dan Hana.

^^^"Arrgh! Kau berbisik kurang kencang, kak!" ^^^

"Hahaha"

Semua sontak tertawa. Kecuali Hana, dia hanya tertawa canggung masih merasa seperti orang yang ketahuan mencuri pandang.

(🌻:Padahal dia yang dipandang ya . hehehehe)

Tak terasa hari berjalan, sudah mendekati makan siang.

Sehabis ini, kepala sekolah David, Manager Raka dan Tian berencana makan bersama. Mereka mengajak Hana juga untuk bergabung.

^^^"Maaf, saya senang sekali dengan tawarannya. Tapi saya sudah ada janji dengan teman saya hari ini." ^^^

Hana menolak dengan alasan klise.

^^^"Sayang sekali. Tapi, tidak apa apa next time harus bisa ya Miss Hana". ^^^

Kali ini artis seribu wajah itu memakai mode andalannya, mode wajah Casanova tampan.

Deg. Deg.

Hana berusaha keras menahan ekspresi mukanya agar tidak terlihat malu lagi. Tapi ibarat seperti ada tombol otomatis, seketika telinganya tetep saja memerah. Mukanya tidak terlalu merah, sekarang hanya bagian pipinya saja merona. Seperti efek memakai blush on sedikit lebih banyak.

^^^"Hahaha. Lucunya. Pipimu merona, Miss Hana". ^^^

Sekarang Tian yang benar benar terlihat puas tertawa.

Kepala sekolah hanya geleng geleng dan tersenyum melihat Tian mengerjai Hana.

Manager Raka sedikit keheranan, sudah lama dia tidak melihat Tian tertawa lepas bersama orang lain diluar skrip dan di lokasi syuting. Diluar keluarganya, tentunya.

Kau sepertinya tertarik sekali ya dengan guru anak mu ini. Suka sukamu lah. -Manager Raka

Kesal. Hana yang merasa dikerjai habis habisan oleh Tian, langsung bangkit dan ijin pamit pulang.

^^^"Kalau begitu saya ijin pulang dulu. Ehhhh...."^^^

^^^"Aduh! Aduh.."^^^

Kenapa malah rambutku nyangkut di jaketnya sii. -Hana

Tian ikut berdiri karena jaket dan badan Tian ikut tertarik ketika Hana memaksakan melepas rambut yang tersangkut itu sambil terus mengaduh.

Kepala sekolah David dan juga Manager Raka kaget, ikut berdiri namun bingung mau membantu seperti apa.

Hampir satu menit Hana berusaha sendiri melepaskan rambutnya, tapi tak kunjung berhasil. Yang ada malah rambutnya semakin kusut tertarik di jaket Tian.

^^^"Aduh, aduh. Maaf tuan ini sebentar lagi lepas. Aww, aduh."^^^

^^^"Diamlah, Miss Hana. Aku yang coba lepaskan. Kau jangan bergerak gerak terus, makin kusut rambutmu di jaketku, tau!" ^^^

Sebenarnya Tian tidak marah malah dia menahan geli. Bagaimana bisa dia mengalami kejadian seperti skrip drama yang pernah dia baca. Kali ini real terjadi, tanpa sutradara dan pemain utamanya adalah dia dan guru putrinya.

Selama Tian menyentuh dan melepaskan rambut Hana, dia takjub dengan kelembutan rambut Hana. Bahkan karena rambut Hana wangi sekali, dia mencoba menjadi waras menahan diri untuk tidak menciumi rambut Hana. Karena ada kepala sekolah David dan juga Manager Raka yang melihatnya.

Sangat tidak keren kan, tahan dirimu! Pikir Tian.

Disebelah sisi, Hana salah mengartikan suara dari Tian, dia merasa Tian kesal. Jadi Hana setelah itu hanya diam tidak bergerak sedikit menahan napasnya sampai Tian selesai melepaskan rambut di jaketnya.

^^^"Sudah terlepas"^^^

^^^"Ah iya! Te-terima kasih. Saya pamit pulang."^^^

Saking malu Hana hanya menunduk salam dengan cepat kepada tiga orang dihadapannya. Lalu ingin bergegas keluar ruangan. Tidak sadar gerakan cepatnya membuat kibasan rambut mematikan bagi orang sekitarnya.

^^^"Aww. Hei!" ^^^

Tian berteriak.

Manager Raka dan kepala sekolah David menahan tawa mereka.

Langkah Hana yang baru berjalan dua langkah terhenti. Lalu dia berbalik takut.

Apalagi sih! Orang ini menyeramkan dan menyebalkan sekaligus, gumam Hana.

^^^"Ya, Tuan?"^^^

^^^"Kuncir rambutmu kalau mengajar nanti. Rambutmu bisa menjadi senjata yang melukai Eri dan anak anak yang lain".^^^

Hah? Apaan sih maksudnya.

Dahi Hana mengernyit. Tapi tetap menjawab setelah itu berjalan keluar.

^^^"Baik tuan Tian. Terima kasih atas perhatiannya. Saya permisi!"^^^

Dia bicara apa sih! Anak anak itu paling suka dengan rambutku tau! Tanpa kau suruh juga aku selalu menguncirnya.

Cih, benar bener bikin sebal, Hana merasa kesal rambut yang dibanggakannya malah dikatakan senjata mematikan.

Setelah Hana keluar ruangan, tawa Manager Raka dan kepala sekolah David terdengar. Sudah jelas suara tawa Manager Raka yang paling keras.

Tian mendengus sebal tapi setelah itu berganti memperlihatkan cengiran andalannya. Sudah lama dia tidak merasakan sesenang ini.

Boleh juga, guru kecil Rapunzel ini. Ku tandai kau!

.

.

.

Yonde kurete arigatou gozaimashita. (Terima kasih sudah membaca karya ini.)

Karena ini karyaku pertama kalau ada kesalahan kata or feedback, kasih tau ya

.

.

Bersambung

Terpopuler

Comments

ardy maulana

ardy maulana

like banget ceritanya. disisipin sama beberapa bahasa jepang dan artinya
jadi bisa sekalian belajar. semangat terus yaa

2023-03-18

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Permohonan Seorang Ayah (Artis)
3 Pertemuan Pertama (Part One)
4 Pertemuan Pertama (Part Two)
5 Teringat Guru Kecil Rapunzel
6 Rahasia Hana
7 Kakak Beradik, Hana dan Hale
8 Berfoto Bersama
9 Sehari Bersama Cherry
10 Makan Eskrim Maisyue
11 Traktiran Eskrim dari Tuan Artis
12 Konsultasi Dengan Dokter Nuel
13 Makan Malam Keluarga
14 Puber Kedua
15 Pertemuan Mendadak
16 Perkenalan Cherry dan Miss Hana (part one)
17 Perkenalan Cherry dan Miss Hana (part two)
18 Mengakui
19 Rambut Boneka
20 Permasalahan Hale
21 Janji Jari Kelingking
22 Mantan Fans yang Kembali
23 Terlambat
24 Pemotretan (Part One)
25 Pemotretan (Part Two)
26 Peraturan Baru Sekolah
27 Fans Fanatik
28 Meeting Online
29 Tidak Boleh Pacaran
30 Undangan Makan Malam
31 Rainy Menghilang?!
32 Kau Penyelamatku
33 Kita Ngedate?
34 Panggil Senyamannya
35 Ada yang Berdesir
36 Ibu Hana
37 Awkward Momment
38 Simpan Nomorku
39 Semua Salah Raka
40 Cherry si Cupid
41 Janji Ya!
42 Obat Penawar Kesal
43 Jodoh untuk Tante Abella
44 Menjemput Hana
45 Guru Senior Turun Tangan
46 Terlalu Dekat
47 Banyak Salah Paham
48 Kencan Aquarium di Mulai
49 Ingin Berbeda dari Fans Lain
50 Waktu Berduaan
51 Rahasia Sedikit Terkuak
52 Glowing
53 Main 1-on-1
54 Runtuhnya Pertahanan Diri
55 I Was So Lucky
56 Jangan Pergi!
57 Posesif yang Menular
58 Happy Very Happy
59 Di Sidang Ayah
60 Panggilan Baru
61 Tiket Gratis Live Chat
62 Terjebak Alasan
63 Tunggu Aku Baby
64 Over Jealous
65 Pacar Pertama
66 Boleh Satu Kali Lagi?
67 Aura Permusuhan
68 Postingan Viral
69 Telepon dari Pimpinan
70 Ada yang Tidak Beres
71 Foto Ekslusif
72 Menikahi Hana
73 Pernyataan Resmi Agency
74 Hari Patah Hati Riga
75 Hari Orientasi Murid Baru
76 Pesan Untuk Tianager
77 I Miss You
78 Live Interview Yogue
79 Pertanyaan Terakhir
80 Persiapan Lamaran
81 Will You Be .... ?
82 Pertemuan Dua Keluarga
83 Ujian Kelayakan Menantu
84 Hubungan yang Renggang
85 Jangan Bilang Miss Hana ya..
86 Identitas Fans Fanatik
87 Pengamatan Miss Mia
88 Jangan Peluk
89 Himawari no Oku (Himawari’s Corner)
90 Mojok
91 Mojok (2)
92 Hana Diculik
93 Hana Diculik (2)
94 Hana Diculik (3)
95 Perseteruan Sesama Fans
96 Hana Ditemukan
97 Hana Tidak Sadarkan Diri
98 Perawatan Intensif
99 Miss you Baby
100 Cerita Rahasia Hana
101 Persidangan
102 Janji Suci
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Prolog
2
Permohonan Seorang Ayah (Artis)
3
Pertemuan Pertama (Part One)
4
Pertemuan Pertama (Part Two)
5
Teringat Guru Kecil Rapunzel
6
Rahasia Hana
7
Kakak Beradik, Hana dan Hale
8
Berfoto Bersama
9
Sehari Bersama Cherry
10
Makan Eskrim Maisyue
11
Traktiran Eskrim dari Tuan Artis
12
Konsultasi Dengan Dokter Nuel
13
Makan Malam Keluarga
14
Puber Kedua
15
Pertemuan Mendadak
16
Perkenalan Cherry dan Miss Hana (part one)
17
Perkenalan Cherry dan Miss Hana (part two)
18
Mengakui
19
Rambut Boneka
20
Permasalahan Hale
21
Janji Jari Kelingking
22
Mantan Fans yang Kembali
23
Terlambat
24
Pemotretan (Part One)
25
Pemotretan (Part Two)
26
Peraturan Baru Sekolah
27
Fans Fanatik
28
Meeting Online
29
Tidak Boleh Pacaran
30
Undangan Makan Malam
31
Rainy Menghilang?!
32
Kau Penyelamatku
33
Kita Ngedate?
34
Panggil Senyamannya
35
Ada yang Berdesir
36
Ibu Hana
37
Awkward Momment
38
Simpan Nomorku
39
Semua Salah Raka
40
Cherry si Cupid
41
Janji Ya!
42
Obat Penawar Kesal
43
Jodoh untuk Tante Abella
44
Menjemput Hana
45
Guru Senior Turun Tangan
46
Terlalu Dekat
47
Banyak Salah Paham
48
Kencan Aquarium di Mulai
49
Ingin Berbeda dari Fans Lain
50
Waktu Berduaan
51
Rahasia Sedikit Terkuak
52
Glowing
53
Main 1-on-1
54
Runtuhnya Pertahanan Diri
55
I Was So Lucky
56
Jangan Pergi!
57
Posesif yang Menular
58
Happy Very Happy
59
Di Sidang Ayah
60
Panggilan Baru
61
Tiket Gratis Live Chat
62
Terjebak Alasan
63
Tunggu Aku Baby
64
Over Jealous
65
Pacar Pertama
66
Boleh Satu Kali Lagi?
67
Aura Permusuhan
68
Postingan Viral
69
Telepon dari Pimpinan
70
Ada yang Tidak Beres
71
Foto Ekslusif
72
Menikahi Hana
73
Pernyataan Resmi Agency
74
Hari Patah Hati Riga
75
Hari Orientasi Murid Baru
76
Pesan Untuk Tianager
77
I Miss You
78
Live Interview Yogue
79
Pertanyaan Terakhir
80
Persiapan Lamaran
81
Will You Be .... ?
82
Pertemuan Dua Keluarga
83
Ujian Kelayakan Menantu
84
Hubungan yang Renggang
85
Jangan Bilang Miss Hana ya..
86
Identitas Fans Fanatik
87
Pengamatan Miss Mia
88
Jangan Peluk
89
Himawari no Oku (Himawari’s Corner)
90
Mojok
91
Mojok (2)
92
Hana Diculik
93
Hana Diculik (2)
94
Hana Diculik (3)
95
Perseteruan Sesama Fans
96
Hana Ditemukan
97
Hana Tidak Sadarkan Diri
98
Perawatan Intensif
99
Miss you Baby
100
Cerita Rahasia Hana
101
Persidangan
102
Janji Suci

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!