Hana Jasmine. Gadis usia 24 tahun yang memiliki rambut lurus panjang hingga sepinggang.
Banyak orang memanggilnya Hana.
Hana adalah seorang guru di sebuah sekolah kindergarten di Jakarta, yang dulu menempuh pendidikan di sekolah khusus program Early Childhood Education, Seitoku Academy kota Chiba pinggiran ibukota Tokyo, Jepang. Hana merupakan lulusan berprestasi, dia juga mendapatkan beasiswa dan mempunyai pengalaman magang mengajar di sekolah kindergarten di Jepang.
Dibesarkan oleh keluarga dengan background pendidikan, mengalir bakat mengajar yang sepertinya memang sudah ditakdirkan untuk Hana. Ayahnya seorang dosen di salah satu universitas negeri di Jakarta, ibunya guru sekolah dasar di dekat rumahnya yang berada di Rawamangun, Jakarta.
Setelah kembali ke tanah airnya, Hana menjadi guru muda yang sangat pintar dan mudah dekat dengan anak-anak.
Kemampuan mengajar Hana dengan pendekatan student center, mampu membuat setiap orang yang berinteraksi dengannya merasa nyaman dan tidak sulit beradaptasi. Sikapnya yang riang, selalu dapat membuat pembelajaran di kelas menjadi menyenangkan bagi anak anak muridnya.
Daya tarik lain dari Hana yaitu rambut panjangnya. Bagi murid perempuan, rambut Hana juga menjadi magnet. Banyak murid yang menyukai dan bilang ingin punya rambut yang panjang seperti Miss Hana.
Faktor itu yang membuat Hana jarang memotong rambutnya.
Tak jarang, gaya kunciran Hana saat mengajar diikuti oleh murid murid perempuan.
Sebenarnya, menjadi guru taman anak anak atau kindergarten itu bukanlah mimpi awal dari Hana. Mimpi ini adalah milik kakak perempuan tunarungu Hana yang sudah meninggal. Didasari oleh rasa sayang kepada kakaknya itulah, Hana memutuskan berganti mimpi dan mewujudkan mimpi kakaknya menjadi guru kindergarten
Walaupun begitu Hana tidak merasa menyesal, ia tetap bisa menyalurkan hobby melukis dan mewarnainya bersamaan dengan profesinya sekarang.
Justru hal ini yang membuat Hana semakin disukai oleh anak anak muridnya.
Ya, Hana dulu bercita cita ingin menjadi pelukis sebelum memutuskan menjadi guru kindergarten seperti sekarang.
Selain itu, tak jarang dia memberikan hasil gambarnya sebagai kado kepada orang orang terdekatnya.
Terlepas dari tampilan luar Hana yang selalu menjadi seorang guru yang riang dan menjadi kesukaan semua orang, Hana menyimpan kesulitannya sendiri.
Hana berusaha keras bangkit dari kesedihan setelah dia merasakan titik balik hidupnya kehilangan orang terdekat di keluarganya. Yang sampai sekarangpun masih menyisakan rasa sesak dan trauma kehilangan.
Takdir memaksa Hana melihat dengan mata kepala sendiri kejadian kakak perempuannya meninggal karena kecelakaan lalu lintas 6 tahun yang lalu.
Hari kelabu dalam ingatannya itu masih menjadi mimpi buruk yang terus menghampiri beberapa malam dihidupnya.
Dengan alasan itu juga. Hana berusaha keras mewujudkan mimpi kakaknya menggantikan mimpi awalnya sehingga berhasil menjadi guru kindergarten. Hana berharap bisa sedikit melepaskan rasa sesak di hati. Meskipun jelas hal ini diluar kuasa atau tanggungjawabnya.
Setelah kecelakan itu, menyebut nama kakaknya ataupun mendengar berita kecelakan lalu lintas akan menjadikan pemantik bagi Hana dan keluarga untuk mengingat kehilangan menyakitkan ini. Kadang mereka masih tak kuasa menahan tangis.
Walau terasa berat Hana, ayah, ibu, dan juga adik laki lakinya akhirnya mampu melanjutkan hidup dengan harapan meskipun dengan trauma berat kehilangan yang tak pernah mampu mereka kubur dalam.
...🌻🌻🌻...
Hari kelulusan sekolah di kindergarten Summer Breeze.
^^^“Terakhir, terima kasih kepada guru-guru kindergarten Summer Breeze yang sudah mengajari kami dengan rasa senang.^^^
^^^Ah! Special thanks dari aku, Miss Hana yang terbaik!”^^^
^^^-Shane, perwakilan murid^^^
Riuh tepuk tangan dan banyak pula tawa dan tangis bahagia terdengar. Sebuah penutup pidato tadi dari perwakilan salah satu murid saat hari kelulusan, membuat suasana haru bagi yang mendengarnya khususnya untuk guru yang disebut namanya.
Acara kelulusan sekolah berakhir, wali murid banyak berpamitan dan memberikan ungkapan terima kasih, ada juga hadiah sebagai wujud dari perasaan berterima kasih mereka atas jasa guru-guru yang telah dengan sabar mengajari anak anak mereka.
Setelah semua prosesi acara berakhir dan orang orang pulang, tinggalah beberapa guru yang masih berada di sekolah untuk merapihkan sisa sisa hiasan acara kelulusan ini.
Tak begitu lama, satu persatu guru pamit pulang kepada kepala sekolah, David Sasaki. Kepala sekolah adalah orang Indonesia dengan setengah darah Jepang, sehingga orang biasanya memanggil David Sensei. Sensei dalam Bahasa Indonesia artinya guru.
Saat tiba giliran Hana berpamitan, kepala sekolah meminta Hana tinggal sebentar lebih lama.
^^^"Ada yang ingin saya diskusikan denganmu" - kepala sekolah David.^^^
Hana dan kepala sekolah masuk ruang kepala sekolah, disana juga ada wakil kepala sekolah Riga Sasaki yang juga anak dari David Sasaki. Riga adalah teman satu akademi Hana di Jepang. Mereka berdua sama sama lulusan dari Seitoku academy.
^^^“Duduklah, Miss Hana.” -kepala sekolah David.^^^
Setelah itu, Hana duduk dan menunggu sambil mengira ngira apa yang akan dibicarakan kepala sekolah.
Apa ini karena pidato Shane tadi yang hanya menyebutkan namaku saja? Tapi kan aku juga tidak tau tentang hal itu. Karena sampai saat gladi resik pun, anak itu sama sekali tidak menyebutkan hal ini, gumam dari Hana.
^^^“Miss Hana, yang ingin saya diskusikan padamu adalah tentang berita besar dan persiapan di ajaran baru tahun ini”^^^
Kepala sekolah menghela napasnya agak berat.
^^^“Sebelum itu, saya dengar waktu magang mengajar di Jepang kamu pernah terlibat langsung mengajari anak kebutuhan khusus dengan bantuan Bahasa isyarat, benar begitu?”^^^
Deg. Hati Hana terhenti sesaat
mendengar kata bahasa isyarat.
Hana jadi teringat kembali pengalaman mengajar yang dimaksud kepala sekolah. Saat dia mau tidak mau harus menggunakan kembali Bahasa isyarat setelah kepergian kakak perempuannya.
Sebenarnya masih ada ketidaknyamanan dalam hati Hana setiap mengingat apalagi terhubung dengan sesuatu yang akan mengingatkan tentang mendiang kakaknya.
Kumohon jangan bilang aku harus menggunakan Bahasa isyarat lagi.
^^^“Iya benar David Sensei.”-Hana^^^
Hana melirik Riga sekilas mencoba mencari petunjuk dari temannya itu. Riga hanya mengangkat bahu pertanda dia juga tidak mengetahui pembicaraan ini.
^^^“Jadi bagaimana menurutmu jika ajaran baru tahun ini kita menerima murid dengan kondisi yang khusus dan mirip dengan anak kebutuhan khusus?"^^^
Kepala sekolah menjeda sebentar melihat reaksi Hana. Tapi karena Hana hanya diam, kepala sekolah kembali melanjutkan kata-katanya.
^^^"Anak ini mengalami speech delay dan juga sedang melakukan terapi dengan dokter psikologi anak. Namun, karena usianya masuk usia sekolah, dokter menyarankan sebagai penyeimbang terapi anak ini banyak melakukan interaksi dengan orang lain selain keluarganya.”^^^
Lalu, bukankah sebaiknya masuk sekolah khusus? Aaa, aku sudah takut padahal belum mendengar semuanya.
Hana masih diam agak menundukan kepalanya. Tidak tau harus menjawab apa. Dia ingin sekali menolak. Tapi bingung dan sungkan kepada kepala sekolah.
Seperti tau apa yang ada di dalam kepala Hana, kepala sekolah menyelesaikan kata katanya.
^^^“Mungkin keputusan memasukan sekolah kindergarten umum adalah suatu keputusan berat bila melihat kondisi anak ini, tapi setelah mendengar penjelasan dokter dan wali murid tersebut, saya ingin menerimanya di sekolah ini.”^^^
^^^-kepala sekolah David^^^
^^^“Tapi sensei, saya tidak merasa percaya diri. Terlebih, pengalaman saya sangat dikit untuk bidang ini.” -Hana^^^
Setelah lumayan lama diam, Hana mulai mencoba menjawab dengan alasan terbaik yang dia punya.
^^^“Ya, saya paham. Saya juga menduga ini akan menjadi hal berat buat sekolah kita karena kita tidak pernah ada pengalaman di tahun ajaran sebelumnya.^^^
^^^Tapi, Hana-san..”^^^
^^^-kepala sekolah^^^
Apaan ini, Kalau sensei sudah memanggilku dengan panggilan pribadi begitu artinya dia memintaku mempertimbangkan dan sulit untuk ku tolak kan?
^^^“Apakah saya boleh meminta tolong padamu? Permohonan ini langsung dari kerabat dekatku, sangat sulit untuk di tolak.”^^^
Setelah itu kepala sekolah menjelaskan bahwa kerabat dekatnya ini bukan orang biasa, dia adalah artis yang cukup terkenal sehingga sangat hati-hati memilih sekolah anaknya terlebih dengan kondisi yang disampaikan sebelumnya.
Kerabatnya ini hanya bisa percaya kepada sekolah kita, tambah penjelasan dari kepala sekolah.
Sebagai karyawan sekolah, Hana pun pasrah akhirnya tidak bisa menolak dan berjanji akan membantu untuk menjadi shadow teacher bagi murid ini.
Aku tidak punya pilihan lain kan, sensei sampai memohon seperti ini, keluhan yang hanya bisa diucapkan dalam hati Hana.
Tugas Hana kurang lebihnya sama dengan tahun ajaran sebelumnya. Hanya saja bertambah menjadi shadow teacher khusus untuk murid baru yang bernama Cherry.
Shadow teacher mempunyai peran dalam kegiatan proses belajar mengajar anak berkebutuhan khusus di kelas, terutama peranannya membantu dan mengajari anak berkebutuhan khusus pada saat proses pembelajaran dikelas serta membantu komunikasi anak berkebutuhan khusus dengan temannya.
Dari penjelasan kepala sekolah David, Cherry bukanlah anak yang terlahir dengan kondisi kebutuhan khusus. Karena suatu kondisi dia mengalami gangguan bicara dan keterlambatan bicara.
Beberapa tahun terakhir masih dibantu terapi dengan dokter, dan ada progres namun masih jauh untuk dibilang sembuh.
Selain gangguan bicaranya, Cherry tidak berbeda dengan anak seusia pada umumnya. Kalau orang yang tidak mengetahui kondisi itu, Cherry hanya terlihat seperti anak pendiam dan jarang bicara saja.
Dia bisa merespon, mendengar dan beraktivitas seperti biasa.
Dikarenakan kesulitannya berinteraksi dengan yang lain. Awalnya Cherry diajarkan bahasa isyarat untuk menunjang terapi sambil terus latihan bicara. Untuk sekarang, Cherry sudah bisa mengucapkan satu dua kata sederhana.
Untuk kalimat panjang, Cherry belum bisa. Cherry akan menggunakan bahasa isyarat untuk mengatakannya.
Dengan dimasukannya ke kindergarten umum, dokter berharap hal ini dapat merangsang kemampuan bicara Cherry untuk membuka jalan inisiatifnya memulai interaksi bersama teman temannya.
Begitulah kisah ini dimulai. Hana merasa harus menyiapkan materi ajar yang agak berbeda. Tentu juga menyiapkan hatinya, menggunakan kembali bahasa isyarat artinya dia akan sering mengingatkan kenangan bersama kakaknya.
Awalnya, Hana tidak menyangka hal besar apa yang akan datang padanya setelah ini. Yang pasti keputusan besar ini akan merubah kehidupannya, sebagian besar membuat hari-hari nya menjadi jauh dari kata ketenangan.
.
.
.
Yonde kurete arigatou gozaimashita. (Terima kasih sudah membaca karya ini.)
Karena ini karyaku pertama kalau ada kesalahan kata or feedback, kasih tau ya
.
.
.
Bersambung...
Setelah Hana pamit pulang, Riga dan kepala sekolah masih berada di ruang kepala sekolah dengan kesibukan masing masing.
Karena tidak tahan dengan rasa penasarannya, akhirnya Riga bertanya.
^^^"Otou-san, chotto hanashite Ii?"-Riga^^^
(Artinya: ayah, apa bisa kita bicara sebentar?)
Ayahnya tertawa kecil, biasanya Riga akan memulai pembicaraan serius jika bertanya dalam bahasa Jepang. Kadang kadang jika berdua saja dengan ayahnya, Riga menggunakan bahasa Jepang untuk berkomunikasi. Dan tentu saja panggilan Otou-san itu untuknya, yang dalam bahasa Indonesia artinya ayah.
^^^"Nande kyuuni nihonggo de shabetteru no?"^^^
^^^-kepala sekolah David^^^
(Artinya: kenapa tiba tiba kamu ngomong pakai bahasa Jepang.)
Pakai bahasa Indonesia saja, toh kita cuma berdua tidak ada yang mendengar nya juga, Kepala sekolah bicara lagi sambil menaruh kacamatanya dimeja.
Kepala sekolah cenderung menyukai bicara dengan bahasa Indonesia, berbanding terbalik dengan Riga. Riga lebih nyaman berbicara dengan bahasa ibunya. Beberapa kali Riga mengeluhkan kekhawatiran nya jika takut bahasa Jepangnya akan hilang di karena jarang digunakan lagi.
Sedikit cerita tentang keluarga kepala sekolah dan Riga.
Ibu Riga orang Jepang dan tinggal di Tokyo. Ibu Riga dan kepala sekolah telah lama bercerai, dan Ibu Riga menikah lagi dengan suami keduanya. Riga juga memiliki adik tiri perempuan yang masih sekolah di menengah pertama. Kadang Riga pulang kampung menjenguk ibu dan adik tirinya.
Kembali ke percakapan antara Riga dan kepala sekolah. Inti dari percakapan ini adalah ungkapan keberatan dari Riga terkait hal yang disampaikan ayahnya kepada Hana, yang juga baru ia ketahui hari ini.
Keputusan untuk menerima murid dengan kondisi yang terbilang khusus akan sangat menyulitkan guru guru yang memang tidak ada sertifikasi khusus.
Apalagi ini akan menjadi kesulitan bagi Hana. Sebagai teman yang bersama sama magang mengajar di Jepang, Riga juga melihat Hana menggunakan kemampuannya berbahasa isyarat. Dia ikut merasakan ketidak nyamanan yang sebenarnya tidak bisa diungkapkan oleh Hana, namun terlihat jelas di mata Riga.
Karena Riga diam diam selalu memperhatikan semua tentang Hana.
Riga memang menyimpan rasa sukanya terhadap Hana sejak menempuh sekolah bersama di Jepang.
Berawal dari kagum dengan kegigihan dan sifat Hana yang berjuang keras menjadi guru anak anak. Hingga mengetahui alasan dibalik dari semangat dan pilihannya menjadi guru.
Hana juga menceritakan tentang kecelakaan itu ke Riga karena bagi Hana Riga adalah salah satu teman terdekat yang selalu ada saat susah dan senang. Kehadiran Riga sudah seperti kakak laki laki untuk Hana. Meskipun Riga sangat ingin lebih dari itu.
^^^"Hana tidak akan nyaman mengajar dengan berbahasa isyarat, Otou-san. Tolong lah dipertimbangkan lagi." -Riga^^^
Mata kepala sekolah menatap lurus Riga penuh makna. Yang ditatap pura pura tidak mengerti arti tatapan itu.
Apa sih, apa aku terlihat sekali ingin melindungi Hana sampai Otou-san menatap seperti itu? -Riga
^^^"Ayah paham maksudmu, nak. Tapi ini permohonan khusus dari Tian-san. Kamu tahu kan dia orang yang seperti apa."^^^
^^^-kepala sekolah David^^^
Kepala sekolah lebih menyukai menyebut dirinya dengan panggilan ayah dibanding Otou-san. Kecuali cara mengajarnya yang menggunakan pendekatan karakter Jepang, seluruh hidupnya sudah sangat condong kearah Indonesia.
Pada akhirnya Riga pun tidak bisa merubah keputusan ini. Dia hanya meminta dilibatkan agar bisa membantu Hana sebisa mungkin. Meskipun dalam hatinya dia juga bingung bagaimana caraanya.
Selama ini di kindergarten, guru lainnya dan juga murid memanggilnya mister Riga, guru yang mengajar physical athletic atau olahraga.
Jika hanya kemampuan dasar mengajar di usia dini, Riga masih bisa karena ia juga lulusan yang sama dengan Hana. Tapi mengajar bahasa isyarat?
Tidak ada kemampuan meski hanya gambaran dalam hidup Riga untuk menghandle murid yang mirip dengan kondisi kebutuhan khusus.
...🌻🌻🌻...
Ditempat lain, di dalam sebuah mobil.
Seorang artis yang terlihat kelelahan sedang istirahat dalam mobilnya.
Dia masih menunggu giliran pengambilan gambar untuk promosi iklan brand baru . Dia merebahkan kepalanya di sandaran kursi sambil berbicara pada manager yang berada di depan kemudi.
^^^"Kak, apa kau sudah dapat CV dari paman David? Aku ingin melihat guru seperti apa yang akan mengajari Eri." -Tian^^^
Sebagai seorang ayah hatinya pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Dan juga sebagai artis terkenal dia ingin memastikan guru yang nanti akan jadi calon guru anaknya bisa bekerja profesional.
Tian sangat waspada jika berkaitan dengan kehidupan pribadinya.
Kali ini, Tian sampai rela membuat permohonan langsung ke kerabat dekat ayahnya untuk memasukan putri kecilnya ke kindergarten milik kerabat itu. Jika Tian sudah membuat permohonan khusus, biasanya sangat sulit orang lain menolaknya.
Ricky Sebastian Alexander.
Saat ini siapa yang tidak mengenal dirinya? Artis usia 30an awal yang paling terkenal di tanah air. Debut Tian di sitkom pada usia 13tahun, membuat dia menjadi salah satu artis senior yang kiprah karirnya terus melesat tak lekang oleh jaman.
Wajah tampan yang tidak biasa, Tian dapatkan dari ayahnya yang juga seorang artis dan Ibunya yang berdarah Inggris. Garis muka bahkan rahang wajahnya terlihat tegas tanpa cela. Rambut coklat kehitaman, yang akan sedikit berkilau jika terkena cahaya matahari ataupun spotlight dari Blitz kamera menambah daya tariknya.
Senyum menawannya tidak pernah lepas, seakan itu adalah perhiasan wajib dari tubuhnya. Hingga fans sepakat menjulukinya, laki laki dengan senyum mirip dengan bunga matahari.
Tingkat popularitasnya membuat Tian sampai sekarang terus bekerja keras tanpa istirahat.
Tian hanya mengambil Hiatus sekali, saat sebelum menikah sampai kelahiran anaknya dengan durasi kurang lebih 2 tahun. Bahkan di masa masa hiatusnya itu, beritanya tidak pernah hilang tetap masih berada di jajaran teratas pencarian.
Kedatangannya selalu menjadi hal yang menarik pandangan orang yang melihat nya. Para pakar industri hiburan menjulukinya entertainer yang multitalenta.
Reaksi penonton drama yang Tian bintangi terakhir kali pun meraih rating bagus juga komentar serta ulasan positif dari penonton.
Banyak berita online resmi maupun buatan fans, yang mereview beberapa adegan di drama itu. Cuplikan populer di jajaran atas di Chanel video terbesar, u-live seperti contoh dibawah.
Adegan terbaik "datanglah padaku" ditonton 1million viewers.
Seorang u-liver terkenal menulis di channelnya. Analisa harga total pakaian sehari hari Ricky Sebastian Alexander. Ditonton oleh 17juta viewers.
"Sepertinya wajah saya biasa saja", Tian artis tampan yang low profile. isi cuplikan video 1 menit di reality show paling populer.
Kak Tian memang tampan banget, engga sombong lagi meskipun berasal dari keluarga artis, komentar salah satu fans di channel tersebut.
Selain itu, Tian mempunyai Julukan hot daddy atau duda keren. Mendiang istri Tian meninggal tiga tahun yang lalu. Penyebab kematian tidak pernah dipublikasikan secara terbuka. Ada desas desus karena sakit keras, ada yang bilang menghilang pergi keluar negeri dan bersembunyi. bahkan ada yang bilang bunuh diri.
Yang pasti, status duda satu anak sudah bukan rahasia lagi.
Hanya sebagian orang yang tahu, duda artis anak satu ini harus kehilangan istri dikarenakan kecelakaan tragis. Didalam kecelakaan itu anak perempuannya selamat namun mengalami trauma kepala berat. Anaknya koma seminggu ketika sadar syaraf dan kemampuan bicara terganggu. Diagnosa disartria menyebabkan putrinya yang menginjak lima tahun hanya bisa berbicara lambat dengan kata sederhana, terbatas di satu suku kata.
Sedangkan penyebab kecelakan itu, adalah kelalaian dari supir yang juga dipercaya sebagai personal assistant mendiang istrinya. Hakim memutuskan hukuman dan denda ringan karena dianggap murni kecelakan tanpa direncana. Pihak keluarga Tian juga tidak menuntut berat tapi setelah itu Tian sungguh tidak ingin bertemu dengannya lagi.
Profil dan identitas anaknya juga dirahasikan. Dalam cuplikan yang sering ditonton jutaan fansnya, Tian mengatakan.
^^^"Aku ingin menjaga privasi putriku agar dia bisa memilih hidupnya sendiri. Kalau dia ingin menjadi artis aku akan mengenalkannya dunia ini dengan tanganku, kalau dia ingin memilih bidang lain, akan aku dukung dia apapun pilihan nya"^^^
Publik hanya diberitahukan namanya.
Cherry Sebastian Alexander, dipanggil Eri.
Urusan akan semakin ketat jika menyangkut putrinya, Eri.
Kembali pada percakapan di dalam mobil.
^^^"Maksudmu CV calon guru Eri nanti di kindergarten? Belum, kan kau baru memintanya tadi pagi."^^^
Cih, mana sempat aku kan mengurusmu dari pagi. Lagian kenapa sih suka request mendadak kaya tahu bulat! -Raka
Terlihat dari kaca tengah spion, artis itu menegakan duduknya dan memandang galak ke arah depan.
^^^"Baiklah. Baiklah ku telpon paman David setelah ini. Kau fokus saja untuk pengambilan gambarmu sebentar lagi"^^^
*Lihat itu matanya. Mata itu seperti mau keluar dan melotot kalau aku tidak langsung menuruti kata katanya.
Cih, laki laki secerah bunga matahari apanya! Hey, fans tianager lihatlah idolamu yang selalu ngambek dan semena mena ini. -Manager Raka
Beberapa jam setelah pengambilan foto untuk keperluan iklan sebuah brand baru, Tian menyapa semua kru dengan ramah dan pamit pulang. Semua bertepuk tangan dan berterima kasih atas kerja Tian yang selalu memuaskan. Fotografer sampai berjabat tangan dengan semangat, dan bicara bahwa dia menantikan kesempatan bertemu dengan Tian lagi di proyek yang akan datang.
Tentu saja, setelah wajah tampan nan ramah itu terus menghiasi sampai masuk mobil. Ketika Tian berdua dengan manager Raka, wajah tampan itu langsung berubah gurat wajahnya.
Begitulah resiko jadi publik figure, selelah apapun harus tetap menjaga eskpresi. Salah salah bisa jadi headline berita online keesokan harinya.
^^^"Capek sekali hari ini, kak. Besok besok pilih agenda yang benar. Masa pemotretan brand saja bisa satu harian sih! Antar aku pulang,^^^
^^^langsung ke rumah."-Tian^^^
^^^"Iya iya maaf, besok besok ku pastikan tidak selama hari ini"-Manager Raka^^^
Dasar gila, yang membuat lama kan kau sendiri!
Minta memilih baju dan juga riasan pilihan sendiri padahal kau cuma harus memperkenalkan produk iklan saja kan. Kelakuanmu memilih baju berjam jam itu tidak pernah berubah. Memang sih, karena kau sangat memperhatikan penampilan itu kau jadi sangat terkenal. -Manager Raka
Manager Raka melirik dari kaca tengah mobil.
Cih, aku kesal mengakuinya. Tapi sifat perfeksionis pada penampilannya memang cocok dengan wajahnya. -Manager Raka
^^^"Oh ya, CV guru Eri sudah ku kirim via pesan dokumen ke nomormu. kalau kau tidak lelah bisa check sekarang."^^^
^^^-Manager Raka^^^
Rasa lelah yang dirasa Tian menguap seketika. Dia benar benar penasaran seperti apa calon guru putrinya nanti. Dengan tenang Tian membaca satu persatu yang tertulis di CV dari layar handphonenya.
Namanya Hana Jasmine, latar belakang pendidikan boleh juga. Sepertinya dia bisa berkomunikasi dengan Eri pakai bahasa isyarat juga. Eh apa ini, dia lulusan sama dengan Riga anaknya paman. Artinya ini cukup menjamin kualitas nya kan, gumam Tian.
Ah, sebenarnya aku tidak terlalu peduli latar belakang pendidikan. Asal dia tidak membahayakan keselamatan dan menjaga privasiku dan Eri.-Tian
Sampaikan pada paman David aku akan mengunjunginya sebelum ajaran baru untuk membicarakan hal ini. Ada beberapa penyesuaian untuk Eri dan aku mau guru itu ada juga saat membahas ini, Tian meminta kepada Manager Raka.
Manager Raka melirik dan hanya membalas dengan anggukan.
Aku ingin memastikan dengan mata kepalaku. Anggap saja wawancara kerja. -Tian
Mata Tian masih memandang layar handphonenya dan mengetuk ngetuk tangan di handphonenya. Tian tidak sabar menunggu ajaran baru datang.
.
.
.
Yonde kurete arigatou gozaimashita. (Terima kasih sudah membaca karya ini.)
Karena ini karyaku pertama kalau ada kesalahan kata or feedback, kasih tau ya
.
.
Bersambung...
Awal bulan Juli, seharusnya sekolah masih libur akhir tahun ajaran sebelumnya.
Tetapi Hana sudah bergegas dalam perjalanan menuju sekolah. Pagi pagi sekali kepala sekolah David mengirimkan pesan jika dia ingin Hana datang untuk meeting dengan orang tua murid yang bernama Cherry.
Perjalanan dari rumahnya ke sekolah yang terletak di Kelapa Gading memang tidak begitu jauh dan juga di hari Sabtu jalanannya tidak begitu macet. Hana menaiki sepeda motor maticnya selama kurang lebih 30 menit untuk tiba di lokasi sekolah.
Sesampainya di tempat parkir, Hana melihat mobil sedan putih milik kepala sekolah David dan satu lagi mobil Alphard hitam.
Sempat berkaca sedikit untuk mengecek riasan make up dan merapihkan rambutnya.
Sial karena terburu buru aku lupa menguncir rambutku!
Hana merutuki kebodohannya sendiri.
Oh ya, itu pasti mobil artis orangtuanya Cherry, gumam Hana.
Hana sedikit penasaran seperti apa orang tua dari muridnya nanti. Dari informasi yang didengarnya oleh kepala sekolah David beberapa hari lalu, Hana hanya tahu kalau walimuridnya ini seorang artis cukup terkenal.
Setelah itu, Hana sempat bertanya kepada Riga melalui percakapan pesan. Menurut Riga, walimurid itu adalah artis senior dengan keluarga besar artis juga.
Ayah Riga, kepala sekolah David berteman lama dengan ayah dari artis ini. Jadi kakek dan ayah dari murid yang akan di ajar oleh Hana adalah artis.
Karena mereka buka orang sembarangan, makanya mereka ingin memasukan anak dan cucu kesayangannya ini ke sekolah kepala sekolah David.
Sebenarnya banyak sekolah yang biasanya menjadi pilihan banyak artis tanah air untuk memasukan anak mereka. Kebanyakan dari sekolah itu banyak yang menggunakan kurikulum internasional, atau beberapa sama adalah sekolah nasional plus seperti sekolah Summer Breeze milik kepala sekolah David ini.
Tetapi atas dasar menjaga privasi dan kondisi khusus anak yang bernama Cherry ini, orangtua artis tetap memilih sekolah Summer Breeze untuk tempat anaknya sekolah.
Jangan lupakan alasan kedekatan antara keluarga mereka dengan kepala sekolah David jugalah yang jadi pertimbangan kuat.
Hana tersadar setelah sedikit melamun memikirkan kira kira siapa artis yang akan jadi walimuridnya.
Hana sedikit berlari di lorong menuju ruangan kepala sekolah. Merasa tidak enak, karena sepertinya yang ada di dalam ruangan itu telah menunggu Hana agak lama.
...🌻🌻🌻...
Hana sudah berada di depan ruangan kepala sekolah.
Sekali lagi merapihkan rambutnya yang panjang. Agak berantakan akibat ia berlari kecil di lorong dan tiupan angin.
Mengetuk pintu dan menunggu dipersilahkan masuk oleh kepala sekolah David. Setelah itu terdengar jawaban dari dalam ruangan yang mempersilakannya.
Baru kali ini aku bertemu wali murid yang seorang artis. Kenapa aku jadi gugup begini ya. -Hana
Hana bersiap masuk dengan sedikit gugup. Tapi saat tangannya meraih handle pintu ternyata sudah ada orang yang membantu Hana membuka pintu dari dalam.
Eh.
^^^"Silakan masuk, nona." -Manager Raka^^^
^^^"Ah, iya. Terima kasih sudah membukakan pintu." -Hana^^^
Kenapa sampai dibukakan sih, aku kan jadi makin canggung. Aaaa.
Hana berteriak dalam hati.
Belum sempat mengatasi kecanggungan awal di pintu depan tadi, Hana bertambah gugup hanya dengan melihat perawakan dari wali murid artis dari belakang.
Duduk saja terlihat gagah. Apa semua artis dari belakang saja sudah terlihat keren seperti ini ya, gumam Hana.
Belum melihat wajahnya saja Hana sudah terpikat pesona artis itu.
Posisi wali murid artis itu berada di depan meja dan kursi tempat kepala sekolah David biasa duduk.
Wali murid itu masih duduk membelakangi Hana, di tempat duduk biasa yang diduduki guru guru sekolah jika menghadap kepala sekolah.
^^^"Selamat siang, maaf karena membuat David Sensei dan Tuan menunggu agak lama." -Hana^^^
Hana ingin menyapa dengan benar, tapi dia bahkan belum tahu nama wali muridnya jadi dia hanya memanggil dengan Tuan.
Aduh, aku bahkan tidak tahu siapa namanya. Kenapa aku tidak bertanya ke sensei waktu itu ya. -Hana
Hana merutuki dirinya sendiri.
^^^"Ah, iya. Maaf Hana-san, saya lupa memberitahu kamu nama orang tua Cherry-chan ya. Hahaha. Kenalkan ini Tian san, ayah dari murid yang akan kamu ajari nanti." ^^^
^^^-kepala sekolah David^^^
Deg, tidak mungkin.
Hati Hana berdenyut seketika mendengar nama yang diucapkan Kepala sekolah David.
^^^"Hana-san kamu pasti kenal, kan? Tidak mungkin ada yang tidak mengenal artis terkenal Ricky Sebastian Alexander. Hahaha." -Kepala sekolah David^^^
Yang diperkenalkan ikut tertawa bersama dan membalas singkat. Paman bisa saja, katanya.
Wajah tampan dan senyum cerah secerah bunga matahari itu pun, menoleh ke arah Hana yang berdiri mematung dibelakangnya.
Apa yang kulihat ini benar? Yang ada dihadapan ku benar dia kan? Apa aku bisa mengucapkan terima kasih sekarang? Tunggu, apa dia akan mengenaliku?
Hana masih terlihat mematung tidak bergerak dari posisinya.
^^^"Selamat siang, Miss Hana. Tidak apa apa, saya yang merasa tidak enak meminta pertemuan yang mendadak ini."^^^
^^^-Tian^^^
Tian yang sudah berdiri di dekat kursi mengulurkan tangannya ke arah Hana. Hana menyambut jabat tangan dengan canggung dan belum menjawab sapaan dari Tian.
Hana hanya menjabat tangan tapi mukanya menunduk kebawah tidak melihat langsung ke arah wajah Tian.
Kenapa dia tidak mau melihatku? Ah, lihat itu kupingnya merah. Jadi dia salah satu fansku ya. hahaha. Menarik. -Tian
Manager Raka menghampiri Hana dan mempersilahkan Hana duduk disamping Tian.
Sedangkan Manager Raka hanya menarik bangku tambahan dan duduk di belakang tidak jauh dari kursi Tian.
Karena merasa diperhatikan Hana merasa semakin canggung dan serbasalah.
Aneh sekali, Hana orang yang sangat adaptif dan riang dia biasanya cepat menguasai keadaan meskipun dalam keadaan gugup sekalipun.
Namun kali ini, dia benar benar belum bicara sepatah katapun sampai akhirnya kepala sekolah memulai percakapan lagi.
Senyum kepala sekolah terlihat sebelum dia mengatakan ini kepada Hana.
^^^"Hana-san mungkin kaget ya. Maaf ini salahku yang tidak menyampaikan padamu dengan benar"^^^
"Hana-san biasanya sangat riang, tapi mungkin karena keterkejutan nya jadi agak pendiam. Maklumi ya Tian-san Raka-san." -Kepala sekolah David.
^^^"Tidak masalah paman. Mungkin karena Tian juga memperhatikannya seperti itu, siapapun akan takut. Hei! kau menakutinya tau!" -Manager Raka.^^^
Manager Raka memang seperti itu. Lebih persis seperti kakak bagi Tian dibanding managernya. Alih alih takut, tidak jarang Manager Raka terlihat seperti kakak yang mengurusi adik besarnya.
Tapi semua itu karena memang hubungan kedekatan mereka yang sudah seperti keluarga.
^^^"Hahaha. Maaf maaf. Aku merasa pernah melihatnya". -Tian^^^
Deg. Hana seperti terkena serangan jantung mendengarnya.
Benarkah dia mengingatku? -Hana
^^^"Ternyata aku melihatnya di buku dongeng yang biasa ku baca untuk Eri. Rambutnya seperti Rapunzel. Panjang sekali. hahaha."^^^
Manager Raka dan kepala sekolah David juga ikut tertawa.
Hanya Hana yang menghela napas.
Kukira dia mengingatku, batin Hana.
Sudah pasti dia tidak akan ingat kan. Bodoh, apa yang kau harapkan Hana!
Baiklah, aku juga akan menganggap ini pertemuan pertama kami, akhirnya Hana memutuskan untuk bicara.
^^^"Maaf tuan Tian, saya sedikit terkejut bertemu anda. Saya tidak pernah berada sedekat ini dengan artis sebelumnya. Maafkan ketidak sopanan saya".^^^
^^^-Hana^^^
^^^"It's okay. Aku tau wajahku membuat orang bisa hilang fokus. Miss Hana harus terbiasa ya."^^^
^^^-Tian^^^
Kata kata menyebalkan yang diucapkan begitu saja oleh Tian dengan cengiran.
^^^"Kau ini, percaya diri juga lihat lihat dong."^^^
Manager Raka hampir saja menepuk pundak Tian jengkel tapi dia urungkan.
Meski sudah tidak heran kadang Raka hanya sebal sama sifat percaya diri Tian yang tidak tahu waktu dan tempat itu.
Hana dan kepala sekolah David sih maklum dan hanya ikut tertawa kecil saja.
Setelah itu, Hana beradaptasi tanpa kecanggungan seperti dirasakan diawal. Hebatnya kemampuan beradaptasi dengan cepat Hana membuat Raka dan Tian takjub.
Kemana perginya sosok wanita yang canggung dan kuping memerah tadi. Aku jadi tertarik melihat ekspresi mukanya yang cepat berubah, batin Tian
Syukurlah, dia memang guru riang yang sepertinya mudah dekat dengan orang. Eri mungkin akan langsung menerimanya, Tian sedikit lega pilihannya memasukan Eri ke kindergarten adalah tepat.
Setelah lama berbicara tentang budaya dan kegiatan di sekolah kindergarten Summer Breeze ini, empat orang yang ada di ruangan ini memulai memasuki pembicaraan serius.
Pembicaraan inti dan alasan kenapa ada pertemuan seperti hari ini.
Atmosfer ruangan yang tadinya biasa saja menjadi berubah sedikit tegang kembali.
(🌻: panggilan -san tidak ada makna khusus, seperti pengganti kata saudara/i dalam bahasa Jepang. sedangkan -chan, biasanya untuk orang yang lebih kecil atau lebih dekat.)
.
.
.
Yonde kurete arigatou gozaimashita. (Terima kasih sudah membaca karya ini.)
Karena ini karyaku pertama kalau ada kesalahan kata or feedback, kasih tau ya
.
.
Bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!