BAB 2 : Kecanggungan Terbesar

Jelena terdiam tak berani mengeluarkan suara sekalipun saat kedua orang tua Victor mengatakan jika dia akan pergi ke luar negeri mengurus bisnis keluarga mereka. Tentu saja masih sangat kaku bagi mereka, Jelena yang biasanya akan berkutat di dapur, mengerjakan tugas rumah sebagai pembantu kini duduk bersama mereka sebagai anggota keluarga baru, yaitu istri dari Victor, dan seorang menantu.

Orang tua Victor sebenarnya tidak begitu sinis kepada Jelena, tapi dia juga tidak terlihat perduli kepada Jelena sehingga Jelena sendiri sudah harus menjaga cara bicara, cara berperilaku jangan sampai satu saja ucapan, atau tindakan mengundang kemarahan dari mertuanya itu.

" Jelena? "

" I iya, Nyonya. Mak maksudnya, " Jelena gelagapan sendiri karena dia masih merasa asing dan bingung cara memanggil orang tua Victor setelah beberapa tahun menyebut kedua orang itu sengaja Tuan dan Nyonya.

Ibunya Victor menghela nafas, sebenarnya dia juga sama sekali tidak nyaman dengan kondisi mereka. Dari pembantu menjadi menantu, siapa yang akan menyangka kalau anaknya akan membuat pembantu rumahnya hamil? tapi entahlah! Kehamilan Jelena juga masih belum jelas dengan siapanya karena masih belum bisa membuktikannya. Sekarang yang paling penting hanyalah dia selaku ibu dari Victor harus memperlakukan Jelena dengan baik, karena siapa tahu benar saja kalau yang di kandung Jelena memang cucu kandungnya.

" Kami akan pergi untuk beberapa bulan, dan kalau menurut perhitungan Dokter kau akan melahirkan delapan bulan lebih satu Minggu lagi, jadi kami akan kembali delapan bulan dari sekarang. Harap jaga baik-baik kandunganmu, makan makanan yang bergizi dan utamakan janin di perutmu. "

Jelena mengangguk dengan cepat, tapi dia juga mengingat pesan itu dengan amat sangat. Sementara Ayahnya Victor, pria itu hanya bisa terdiam karena semua kejadian ini begitu cepat, dan begitu di luar ekspektasi nya. Tapi mau bagaimana lagi? Jelena dan Victor sudah menikah jadi hanya bisa melihat bagaimana kedepannya saja nanti. Toh kalau memang benar anak yang di kandung Jelena adalah anak Gail, tidak mungkin juga untuknya menolak cucu kandungnya sendiri.

Tidak di izinkan untuk ikut mengantar mertuanya ke bandara, Jelena akhirnya tinggal di rumah duduk terdiam tidak tahu harus mengatakan apa. Teman sesama pembantu di sana sedang sibuk dengan pekerjaannya, dia yang tadi ingin membantu juga tidak di izinkan oleh temannya karena sekarang kan Jelena adalah Nyonya muda di rumah mereka bekerja.

" Jelena, ah maksudku, Nyonya muda, saya akan buat susu hamil untuk Nyonya muda, tolong tunggu di sini ya? " Jelena terdiam menahan tangis melihat wanita paruh baya yang biasanya akan akrab dengannya malah menjadi begitu asing memperlakukannya. Tentu saja Jelena ingin semua seperti semula, dia ingin di perlakukan sama seperti sebelumnya karena memang itu sangat nyaman untuknya.

" Bibi, tolong jangan memanggilku seperti itu. Aku tidak ingin semua seperti ini. Aku cuma punya Bibi dan kak Popi yang Sudi berteman denganku, kalau kalian memperlakukan aku begini, aku benar-benar kesepian, tidak ada siapa lagi di rumah ini. "

Bibi menatap Jelena dengan melas. Padahal sudah seharunya dia memperlakukan Jelena dengan sopan dan hormat mengingat status mereka sudah berubah sekarang, tapi melihat Jelena yang begitu tertekan setelah menikahi Tuan muda rumah itu malah membuat Bibi merasa sedih juga.

" Jelena, maafkan Bibi ya? Bibi tidak ingin menjauhimu, Bibi hanya ingin bersikap sopan, kau kan Nyonya kami sekarang. " Ujar Bibi menjelaskan maksud dari sikapnya agar Jelena tidak salah paham dengannya.

Jelena menahan tangisnya, bangkit dan memeluk Bibi dapur dengan erat. Sungguh Jelena tidak tahu harus bagaimana dengan pernikahan ini, tapi dia yang seperti berada di tengah jurang hanya bisa bertahan meski dia ingin menyerah.

" Jelena, sebenarnya kemarin setelah upacara pernikahanmu orang tuamu datang kepada kami. Dia meminta kami memperlakukanmu dengan hormat karena kau adalah Nyonya sekarang, dan mereka adalah orang tua dari nyonya muda rumah ini. Jujur saja Bibi bingung, kenapa mereka memiliki sikap yang begitu buruk sedangkan kau tumbuh menjadi gadis polos dan baik hati seperti ini? "

Jelena semakin mengeratkan pelukannya. Seandainya saja dia memiliki Ibu sebaik bibi dapur, seandainya saja dia tidak memiliki orang tua yang adalah pecandu narkoba dan minuman beralkohol, akankah hidupnya menjadi lebih baik dari pada sekarang? Gadis sembilan belas tahun harus menjadi istri siri yang hamil di luar nikah, juga harus menjalani pernikahan bagai neraka, lalu setelah melahirkan harus merelakan anaknya dan terpisah begitu saja? Haruskah Jelena menyalahkan takdir Tuhan?

" Sudahlah Jelena, sekarang jangan memikirkan tentang kesedihanmu lagi. Kau kan sedang hamil, jadi cobalah untuk bahagia apapun caranya, mengerti? " Ucap Bibi dapur lalu tersenyum sembari mengusap wajah Jelena yang basah karena air matanya.

Jelena mengangguk paham. Iya, dia tidak bisa melakukan apapun lagi selain mencoba untuk merasa bahagia agar janinnya juga bahagia.

Malam harinya.

Victor baru saja pulang, tadi setelah mengantarkan orang tuanya ke bandara, Victor langsung beraktifitas karena ada beberapa talk show yang harus dia hadiri, dan sekarang dia kembali bersama kekasihnya, Katherine. Katherine adalah gadis cantik yang bekerja sebagai artis peran, dia juga anak desainer ternama. Selain itu, dia juga bersekolah di sekolah favorit sama dengan Victor, tepatnya Katherine adalah adik kelas Victor. Hubungan mereka sudah terjalin dua tahun terakhir ini, setelah sebelumnya sempat putus padahal sudah setahun bersama.

Jelena yang saat itu keluar dari kamarnya untuk mengambil minum, rupanya di lihat oleh Katherine, dan segeralah Katherine memanggilnya untuk di suruh-suruh tentunya.

" Hei, kau! "

Jelena menoleh, melihat Katherine menggerakkan tangannya meminta Jelena untuk datang, tentu saja Jelena dengan segera beranjak mendekat.

" Ada apa, Nona? " Tanya Jelena yang tentu saja sudah tahu kalau Katherine adalah kekasih Victor karena ini bukan kali pertama Katherine datang kesana.

" Ambilkan air hangat untukku! "

Jelena mengangguk paham, dengan segera dia berjalan menuju dapur untuk mengambilkan minum.

" Ini, Nona. " Jelena menyerahkan segelas air hangat untuk Katherine.

" Puih! Apa ini?! Ini namnya dingin bukan panas! " Kesal Katherine lalu mengembalikan gelas itu kepada Jelena, tentu saja maksudnya adalah agar Jelena mengganti airnya.

Jelena kembali ke dapur, menambahkan air hangat lebih banyak dari pada sebelumnya, lalu kembali menyerahkan gelas berisi air itu kepada Katherine.

" Silahkan, Nona. "

Katherine dengan gayanya yang angkuh meraih gelas itu, dan dengan wajah kesal menyiramkannya kepada Jelena.

" Aw! " Pekik Jelena karena air itu lumayan panas dan tentu saja membuat kulitnya jadi agak kemerahan.

" Ada apa, sayang? " Tanya Jelena yang buru-buru keluar dari kamarnya.

" Pembantumu ini, benar-benar keterlaluan, sayang! Aku minta air hangat dan dia memberikan aku air panas. "

Jelena menggeleng karena jelas dia sudah mengikuti keinginan Katherine.

Victor menatap Jelena dengan tatapan marah.

" Pakai otakmu saat bekerja, kau pikir kau siapa bisa sembarangan begitu?! "

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Nala Ratih Soemarna

Nala Ratih Soemarna

Malang nian nasib mu Jelena 😪

2023-05-31

0

Natalina Renes

Natalina Renes

mampir

2023-04-16

1

Riana

Riana

🤨🤨🤨🤨

2023-04-16

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : Tidak Memiliki Alasan
2 BAB 2 : Kecanggungan Terbesar
3 BAB 3 : Kesedihan Tak Terbatas
4 BAB 4 : Kenapa Tidak Memberontak?
5 BAB 5 : Teman Terbaik
6 BAB 6 : Jam Tangan
7 BAB 7 : Tertahan Keadaan
8 BAB 8 : Peringatan Dari Jelena
9 BAB 9 : Sudah Bukan Rahasia
10 BAB 10 : Tindakan Berani
11 BAB 11 : Status Yang Diperebutkan
12 BAB 12 : Bingung Harus Mengatakan Apa
13 BAB 13 : Paling Berharga
14 BAB 14 : Setumpuk Uang
15 BAB 15 : Demi Anak
16 BAB 16 : Niat Dan Perjuangan
17 BAB 17 : Persyaratan Tidak Serius
18 BAB 18 : Menyadari Sesuatu
19 BAB 19 : Orang Tua Yang Luar Biasa
20 BAB 20 : Perasaan Tak Terkalahkan
21 BAB 21 : Sikap Cuek Yang Meresahkan
22 BAB 22 : Berbeda Maksud
23 BAB 23 : Tidak Tertarik Melakukan Apapun
24 BAB 24 : Posisi Yang Seharusnya
25 BAB 25 : Mood Ibu Hamil
26 BAB 26 : Bayi Yang Aneh, Tapi Lucu!
27 BAB 27 : Kalimat Tidak Pantas
28 BAB 28 : Masih Saja Datar
29 BAB 29 : Rumor Dating Yang Rumit
30 BAB 30 : Dibalik Kata Istriku
31 BAB 31 : Sudah Sangat Muak
32 BAB 32 : Beban Hidup
33 BAB 33 : Canggung Dan Kesal
34 BAB 34 : Perasaan Terpojok
35 BAB 35 : Bimbang Dan Harapan
36 BAB 36 : Masa Lalu
37 BAB 37 : Menunggu Dan Kecurigaan
38 BAB 38 : Bukan Cemburu!
39 BAB 39 : Violet Yang Malang
40 BAB 40 : Muak Dan Mual
41 BAB 41 : Meminta Bantuan
42 BAB 42 : Kenyataan Yang membingungkan
43 BAB 43 : Bekerja Sama
44 BAB 44 : Kekhawatiran Berujung Marah
45 BAB 45 : Perdebatan Dingin
46 BAB 46 : Bergabung Bersama Keluarga
47 BAB 47 : Rindu Yang Terabaikan
48 BAB 48 : Hamil?
49 BAB 49 : Obrolan Tak Berujung
50 BAB 50 : Keputusan Terbaik
51 BAB 51 : Mencoba Membujuk
52 BAB 52 : Waktu Senggang
53 BAB 53 : Uneg-Uneg Tersampaikan
54 BAB 54 : Keputusan Terbaik
55 BAB 55 : Perasaan Tidak Menentu
56 BAB 56 : Keberanian
57 BAB 57 : Penolong Misterius
58 BAB 58 : Peringatan Untuk Kebaikan
59 BAB 59 : Pria Misterius Mencurigakan
60 BAB 60 : Terkejut Karena Sosok Itu!
61 BAB 61 : Tidak Akan Kembali Padamu!
62 BAB 62 : Empati Sesama Manusia
63 BAB 63 : Masalah Sebenarnya
64 BAB 64 : Jalan Yang Sulit
65 BAB 65 : Rumor Buruk
66 BAB 66 : Pilihan Penuh Kesulitan
67 BAB 67 : Egois Bertemu Egois
68 BAB 68 : Akhirnya Kembali
69 BAB 69 : Tidak Mengerti Satu Sama Lain
70 BAB 70 : Ketidaksengajaan
71 BAB 71 : Penyesalan Dalam Ketidakberdayaan
72 BAB 72 : Kenyataan Atau Mimpi?
73 BAB 73 : Memohon Bertukar Nyawa
74 BAB 74 : Keajaiban
75 BAB 75 : Perasaan Bersalah
76 BAB 76 : Sebab Yang Menyakitkan
77 BAB 77 : Berteman Baik
78 BAB 78 : Sebuah Pelajaran
79 BAB 79 : Menonton Film
80 BAB 80 : Untung Ada Mira
81 BAB 81 : Pengangguran!
82 BAB 82 : Debaran Jantung
83 BAB 83 : Persaingan Dalam Cinta
84 BAB 84 : Berhenti Membuat Ulah!
85 BAB 85 : Merelakan Yang Tersayang
86 BAB 86 : Kesepakatan
87 BAB 87 : Ancaman Telak
88 BAB 88 : Kesibukan Baru
89 BAB 89 : Wajah Malaikat
90 BAB 90 : Terimakasih Untuk Hari Ini!
91 BAB 91 : Seorang Bibi
92 BAB 92 : Adik Untuk Mira!
93 BAB 93 : Tidak Bisa Berhenti!
94 BAB 94 : Cinta Dan Pengorbanan
95 BAB 95 : Predator Kehilangan Kesabaran
96 BAB 96 : Bukan Jelena Yang Dulu!
97 BAB 97 : Melawan Dengan Berani
98 BAB 98 : Cepat Untuk Menikah
99 BAB 99 : Malam Pertama
100 BAB 100 : Final Episode
101 Di Baca ya!
102 promosi Novel Baru! seru banget! kepoin yuk!!
Episodes

Updated 102 Episodes

1
BAB 1 : Tidak Memiliki Alasan
2
BAB 2 : Kecanggungan Terbesar
3
BAB 3 : Kesedihan Tak Terbatas
4
BAB 4 : Kenapa Tidak Memberontak?
5
BAB 5 : Teman Terbaik
6
BAB 6 : Jam Tangan
7
BAB 7 : Tertahan Keadaan
8
BAB 8 : Peringatan Dari Jelena
9
BAB 9 : Sudah Bukan Rahasia
10
BAB 10 : Tindakan Berani
11
BAB 11 : Status Yang Diperebutkan
12
BAB 12 : Bingung Harus Mengatakan Apa
13
BAB 13 : Paling Berharga
14
BAB 14 : Setumpuk Uang
15
BAB 15 : Demi Anak
16
BAB 16 : Niat Dan Perjuangan
17
BAB 17 : Persyaratan Tidak Serius
18
BAB 18 : Menyadari Sesuatu
19
BAB 19 : Orang Tua Yang Luar Biasa
20
BAB 20 : Perasaan Tak Terkalahkan
21
BAB 21 : Sikap Cuek Yang Meresahkan
22
BAB 22 : Berbeda Maksud
23
BAB 23 : Tidak Tertarik Melakukan Apapun
24
BAB 24 : Posisi Yang Seharusnya
25
BAB 25 : Mood Ibu Hamil
26
BAB 26 : Bayi Yang Aneh, Tapi Lucu!
27
BAB 27 : Kalimat Tidak Pantas
28
BAB 28 : Masih Saja Datar
29
BAB 29 : Rumor Dating Yang Rumit
30
BAB 30 : Dibalik Kata Istriku
31
BAB 31 : Sudah Sangat Muak
32
BAB 32 : Beban Hidup
33
BAB 33 : Canggung Dan Kesal
34
BAB 34 : Perasaan Terpojok
35
BAB 35 : Bimbang Dan Harapan
36
BAB 36 : Masa Lalu
37
BAB 37 : Menunggu Dan Kecurigaan
38
BAB 38 : Bukan Cemburu!
39
BAB 39 : Violet Yang Malang
40
BAB 40 : Muak Dan Mual
41
BAB 41 : Meminta Bantuan
42
BAB 42 : Kenyataan Yang membingungkan
43
BAB 43 : Bekerja Sama
44
BAB 44 : Kekhawatiran Berujung Marah
45
BAB 45 : Perdebatan Dingin
46
BAB 46 : Bergabung Bersama Keluarga
47
BAB 47 : Rindu Yang Terabaikan
48
BAB 48 : Hamil?
49
BAB 49 : Obrolan Tak Berujung
50
BAB 50 : Keputusan Terbaik
51
BAB 51 : Mencoba Membujuk
52
BAB 52 : Waktu Senggang
53
BAB 53 : Uneg-Uneg Tersampaikan
54
BAB 54 : Keputusan Terbaik
55
BAB 55 : Perasaan Tidak Menentu
56
BAB 56 : Keberanian
57
BAB 57 : Penolong Misterius
58
BAB 58 : Peringatan Untuk Kebaikan
59
BAB 59 : Pria Misterius Mencurigakan
60
BAB 60 : Terkejut Karena Sosok Itu!
61
BAB 61 : Tidak Akan Kembali Padamu!
62
BAB 62 : Empati Sesama Manusia
63
BAB 63 : Masalah Sebenarnya
64
BAB 64 : Jalan Yang Sulit
65
BAB 65 : Rumor Buruk
66
BAB 66 : Pilihan Penuh Kesulitan
67
BAB 67 : Egois Bertemu Egois
68
BAB 68 : Akhirnya Kembali
69
BAB 69 : Tidak Mengerti Satu Sama Lain
70
BAB 70 : Ketidaksengajaan
71
BAB 71 : Penyesalan Dalam Ketidakberdayaan
72
BAB 72 : Kenyataan Atau Mimpi?
73
BAB 73 : Memohon Bertukar Nyawa
74
BAB 74 : Keajaiban
75
BAB 75 : Perasaan Bersalah
76
BAB 76 : Sebab Yang Menyakitkan
77
BAB 77 : Berteman Baik
78
BAB 78 : Sebuah Pelajaran
79
BAB 79 : Menonton Film
80
BAB 80 : Untung Ada Mira
81
BAB 81 : Pengangguran!
82
BAB 82 : Debaran Jantung
83
BAB 83 : Persaingan Dalam Cinta
84
BAB 84 : Berhenti Membuat Ulah!
85
BAB 85 : Merelakan Yang Tersayang
86
BAB 86 : Kesepakatan
87
BAB 87 : Ancaman Telak
88
BAB 88 : Kesibukan Baru
89
BAB 89 : Wajah Malaikat
90
BAB 90 : Terimakasih Untuk Hari Ini!
91
BAB 91 : Seorang Bibi
92
BAB 92 : Adik Untuk Mira!
93
BAB 93 : Tidak Bisa Berhenti!
94
BAB 94 : Cinta Dan Pengorbanan
95
BAB 95 : Predator Kehilangan Kesabaran
96
BAB 96 : Bukan Jelena Yang Dulu!
97
BAB 97 : Melawan Dengan Berani
98
BAB 98 : Cepat Untuk Menikah
99
BAB 99 : Malam Pertama
100
BAB 100 : Final Episode
101
Di Baca ya!
102
promosi Novel Baru! seru banget! kepoin yuk!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!