Pewaris Kerajaan
"Hari yang seharusnya menjadi kebahagiaan. Berubah menjadi bumerang karna kesalahan diri sendiri," Alya.
Alya Sadira, gadis berdarah blasteran. Memilih hidup di negara Antalya,turki. Demi mengejar pria yang di cintainya, Rendra Damian.
Pria yang memiliki umur 31 tahun. Bekerja sebagai CFO keuangan. Di perusahaan The Emerald Food Company. Perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman.
Kesialan menimpa seorang Alya Sadira di hari Valentine.
Hari yang seharusnya menjadi hari terbaik dan kenangan terbaik dalam hidupnya. Ini malah menjadi hari yang di sesali Alya.
Ketenangan, kenyamanan dan kebahagiaan hidupnya selama ini di kota Antalya, Turki. Berubah seratus derajat Celcius di hari Valentine itu.
Hidupnya bak terjungkir balik. Memaksanya untuk kembali ke kehidupan nyatanya.
Hari Valentine.
Hari di mana ia merencanakan untuk menyatakan cinta nya ke pujaan hatinya. Tapi hari itu malah menjadi hari pengakuan bodoh lain yang ia lakukan. Sehingga karna kebodohan nya membuat dirinya berada dalam bahaya. Dan harus berurusan dengan pria yang seharusnya ia hindari dan jauhi dalam hidupnya, Reyyan Ferdinand.
CEO sekaligus pemimpin Group Flederick dan The Emerald Group. Perusahaan raksasa dan bisnis bisnis mereka yang merajalela di setiap belahan dunia.
Terkenal dingin dan kejam dan tidak kenal kata ampun jika melakukan kesalahan. Dan seorang Alya Sadira, harus berurusan dengannya.
Reyyan Ferdinand selalu menghindari yang namanya perjodohan bahkan dia membenci nya. Dan Alya, membuat pengakuan bodoh dengan mengaku mereka di jodohkan.
Flashback.
Valentine Day
Jam 12 siang.
Waktu di mana kantor istirahat sebentar sebelum kemudian kembali melakukan aktivitas masing masing.
Beberapa pegawai sudah keluar makan siang dan beberapa di antaranya ada yang masih bergelut dengan pekerjaan mereka yang belum selesai.
Alya yang hari ini berpenampilan cantik. Lain seperti hari biasa. Di mana biasa Alya hanya akan menggunakan celana dengan jas setelan kerja atau blus yang di padu dengan celana berbahan kain.
Hari ini, Alya memilih memakai dress berwarna biru dengan motif bunga di bawah dan berlengan panjang dan sedikit belahan dada yang terbuka.
Tidak ada yang tahu bahkan sahabat Alya sekalipun. Kenapa dia berpenampilan beda hari. Jika mereka tidak melihat isi paper bag yang di bawa Alya. Kado valentine untuk orang tersayang.
"Baiklah, kamu akan melakukannya hari ini?" Tanya seorang wanita yang berada di sebelah Alya dan masih melakukan pekerjaan nya.
"Hm!" Jawab Alya yakin sembari memoleskan bibirnya dengan lipstik berwarna merah muda.
"Di sini?" wanita tersebut kembali bertanya.
Alya sebentar melihat ke ruang kerja di mana target pernyataan cintanya hari ini. Sebelum kembali melihat wanita di sampingnya. Yang tidak lain adalah sahabatnya liana.
"Tentu saja. Tapi ketika semua sudah keluar,"
Liana menggelengkan kepalanya.
"Ku rasa kamu tadi sangat fokus menyelesaikan pekerjaan mu sehingga kamu melewatkan sesuatu yang penting untukmu hari ini. Bahkan kamu sudah menyiapkan semuanya! Termasuk mental mu," ujar Liana dengan nada irama di akhir kalimat.
"Apa maksudmu?" Tanya Alya yang tidak mengerti.
Liana menghela nafas dan menghentikan ketikan jarinya di layar segi empat di depannya. Dan beralih berhadapan dengan Alya sahabatnya. Yang sudah bertahun tahun bersamanya.
"Mungkin ini akan menjadi kabar mengejutkan untukmu hari ini. Tapi, Rendra sudah keluar sejak beberapa menit yang lalu."
Kedua bola mata Alya tentu saja seketika membulat lebar. Ia seketika memutar kepalanya melihat ke ruang kerja Rendra. Pria yang ia taksir hampir setengah abad.
"Kemana? Dengan siapa? Kok aku nggak lihat! "Alya tentu saja panik. Targetnya tiba tiba hilang dan rencananya bisa bisa lenyap seperti tahun kemarin.
Lagi lagi liana hanya bisa menggelengkan kepala.
"Bukankah sudah ku katakan tadi. Kamu terlalu fokus pada pekerjaan m... Kamu mau kemana?"
Liana yang terkejut dengan Alya yang tiba tiba berdiri sembari meraih tas dan paper bag yang isinya kado valentine.
"Tentu saja aku harus mengejarnya. Aku tidak bisa di sini. Jika ku kejar sekarang mungkin dia sekarang masih di tempat parkir. Aku pergi dulu," Pamit Alya terburu buru sebelum melenggang menghilang dari sana.
"Hei itu..." Ucapan liana terputus karna Alya hanya terlihat punggung nya dari jauh.
Di depan lift. Sembari menunggu pintu lift terbuka. Alya bertemu satu lagi sahabat nya Kendrick.
"Hai!" Sapa Kendrick yang baru menyelesaikan pekerjaan nya.
"Hai!" sapa balik Alya tanpa melihat Kendrick.
Kendrick menurunkan pandangan nya melihat ke paper bag Alya. Pakaian Alya? Dia sudah melihatnya sudah jauh hari. Karna Alya membelinya bersamanya.
"Apa hari ini hari itu?"
"Hari apa? Bicaralah yang jelas,"
"Menyatakan cinta?" Goda Kendrick dengan senyum jail nya.
"Aku lagi buru buru, jangan bercanda."
Ting.
Pintu lift terbuka. Alya segera masuk di ikuti Kendrick.
"Kamu mau kemana?" tanya Alya yang mulai curiga sesuatu.
"Mengikuti mu! Siapa tahu kamu membutuhkan bantuan bicara. Aku bisa,"
"Lupakan, pergilah. Aku bisa sendiri,"
Kendrick melihat ke no lift yang terus berganti. Dan dia pun tahu, Alya mau ke tempat parkir mengejar Rendra.
"Bagaimana jika kamu menundanya hari ini?"
Alya berbalik melihat Kendrick. Dengan pertanyaan. 'Apa kau gila? Aku sudah menantikan hari ini. Setelah hari Valentine tahun kemarin gagal'.
"Tidak, maksudku... Mungkin saja Rendra lagi terburu buru dan tentu saja tidak akan sempat mendengar kan curahan isi hatimu."
Alya mengerutkan kening. Menatap curiga ke sahabat nya. Saat mulutnya mau terbuka dan bertanya, pintu lift yang dari tadi ia tunggu terbuka.
"Aku pergi," Alya berlalu di hadapan Kendrick mengacuhkan sahabatnya tersebut. Pria yang rela ikut dengannya ke negara ini. Dengan alasan demi keamanannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments