KESETIAAN SEORANG ISTRI
"Berhentilah untuk menangis,! bukankah kau sendiri yang menyetujui pernikahan ini? kau jangan membuatku tambah pusing, apa kau tahu kalau aku tidak suka melihat wanita cengeng." Sentak Alex membuat lntan tertunduk semakin dalam dengan isakan tangis yang sesekali masih terdengar.
"Kau jangan menangis seolah-olah kau adalah korban disini, seharusnya aku yang pantas marah dan emosi karena menikah dengan wanita sepertimu, yang bahkan aku tidak tau asal usulmu.
Dan perutmu itu!" tunjuk Alex.
"Entah siapa ayah dari anak yang kau kandung itu, tapi kenapa aku yang harus bertanggung jawab dengan perbuatan kotor kalian, kau benar-benar wanita tidak tahu malu…!" Alex keluar dari kamar, dengan membanting pintu begitu keras, membuat Intan yang tengah terisak terperanjat karena terkejut.
Alex keluar, Dia memilih untuk pergi menenangkan diri, karena berada di dekat wanita itu sama saja ia merasa berada seperti di dalam neraka. Bagaimana tidak kepulangannya ke Indonesia untuk meminta restu orang-tuanya untuk menikahi sang pujaan hati malah berakhir menikahi wanita asing yang sedang hamil. Ibarat kata sudah jatuh tertimpa tangga pula, dan bagai sebuah lagu, orang makan mangkanya aku kena getahnya.
Intan menatap kamar yang kini ditempatinya pandang matanya kini tertuju pada sebuah tempat tidur ukuran King size yang dipenuhi oleh taburan kelopak bunga mawar.
Jika setiap pengantin akan bahagia di malam pertamanya maka tidak dengan lntan.
Dimana di malam pernikahannya hanya bersimbah dengan air mata kesedihan, niat awalnya yang ingin mengakhiri hidup justru membawanya dalam belenggu rumah tangga yang mungkin setiap orang mendambakannya dengan akhir kisah yang bahagia. Namun bagi Intan mungkin ini adalah awal mula deritanya.
"Ya Allah apa yang harus Aku lakukan? aku tidak punya Siap-siapa lagi di dunia ini, kau sudah mengambil orang-orang yang aku cintai, lalu kenapa kau memberiku cobaan seberat ini? kenapa Tuhan? kenapa? Huaaa…huaaa"
lntan terus saja meratapi nasipnya, apa yang terjadi dalam beberapa hari ini semuanya begitu tiba-tiba dan di luar perencanaannya.
Malam semakin larut, lntan belum juga bisa terpejam meski kepalanya sekarang sudah mulai terasa sakit mungkin pengaruh efek karena dia terlalu banyak menangis.
Kruk…kruk…kruk…
'Apa kau lapar?' tanyanya sambil mengelus perutnya yang masih rata itu.
'Sama Aku juga lapar sekali, tapi kenapa orang kaya itu belum juga pulang? Jangan-jangan…'
Tok…tok…tok…
Intan menjeda kalimatnya, saat mendengar ada suara seseorang mengetuk pintu dari luar, lama ia terdiam dengan rasa takutnya karena lntan memang seorang penakut, namun kembali lagi terdengar suara ketukan pintu, bahkan sudah beberapa kali.
lntan yang penasaran pun akhirnya memberanikan diri untuk melihat siapa orang yang mengetuk pintu, dengan langkah kaki yang hati-hati dan mengendap-endap.
lntan mengintip dari lubang kecil yang ada di balik pintu dan terlihat ada dua orang laki-laki bertubuh kekar dan berotot yang sedang memapah seorang laki-laki. lntan membulatkan matanya saat melihat wajah orang yang sedang di papah itu.
''Sepertinya laki-laki yang sedang mabuk berat itu kalau tidak salah sepertiTuan Alex,'' gumamnya lalu ia pun segera membuka pintu dan benar saja lelaki yang di papah itu ternyata adalah lelaki yang tadi sore sudah sah menjadi suaminya.
"Tuan…,! Tuan kenapa?" tanya lntan pada dua orang yang sedang kenapah suaminya itu.
"Tuan sedang mabuk berat Nona, untuk itulah kami mengantarnya pulang, karena Tuan tidak bisa membawa mobil sendiri. Kami takut jika terjadi apa-apa padanya di jalan, Untuk itulah kami mengantarnya pulang," Terang kedua orang tersebuat.
"Baiklah, terima kasih Tuan-Tuan. Karena kalian sudah mengantarkan suami saya pulang dengan selamat sampai di rumah, Sekali lagi saya ucapkan terima kasih Tuan," ucap lntan gugup dan takut, kedua orang tersebut pun segera pamit undur diri setelah menyerahkan Alex kepada Intan.
Kini Intan berusaha memapah masuk tubuh suaminya yang benar-benar mabuk berat itu Intan berusaha menahan nafas karena Aroma alcohol yang sangat menyengat, bahkan ingin membuatnya muntah di tambah lagi dengan perutnya yang keroncongan, belum terisi.
Beruntung saja di rumah itu tidak ada lbu mertuanya, kalau tidak entahlah apa jadinya mungkin akan terjadi perang mulut, dan berujung pada dirinyalah yang akan di tunjuk Alex sebagai tersangka utama.
Semenjak menyetujui untuk menikahinya Alex memang meminta pada Mommy nya untuk pisah tempat tinggal, yaitu di rumah yang ukuran minimalis, sedangkan lntan tak pernah tahu menahu di mana alamat dan tempat tinggal Alex yang sebenarnya.
"Huh… huf…hah...kenapa tubuhnya berat sekali? apa karena dia yang terlalu tinggi, dan besar, sedangkan tubuhku?" lntan menatap tubuh mungil nya sambil
terus berbicara pada dirinya sendiri sedangkan ia terus memapah tubuh Alex yang memang jauh lebih besar dari tubuh Mungilnya itu.
Meski dengan bersusah payah akhirnya lntan berhasil membawa tubuh Alex mendarat di tempat tidur.
"Tunggu, Aku akan membersihkan tubuhmu dulu ya!" dengan cekatan lntan pun segera masuk ke kamar mandi dan keluar dengan membawa air di dalam baskom kecil dan tak lupa juga sebuah handuk kecil di tangannya.
Dengan penuh ke hati-hatian lntan membersihkan wajah Alex yang nampak begitu kacau dengan mata yang masih terpejam meski mulutnya sesekali akan meracau.
Setelah selesai membersihkan wajah Alex kini tangan intan melucuti satu persatu kancing kemeja yang di pakai oleh Alex, meski dengan tangan yang gemetar, dan juga keringat dingin yang bercucuran.
Dengan jantung yang berdebar lntan mulai menempelkan Washlap yang ada di tangannya pada tubuh kejar Alex.
"Kau tampan sekali jika tidur seperti ini." puji nya saat melihat ketampanan yang sempurna di miliki oleh Alex itu, bukan tidak mungkin akan membuat kaum hawa di luar sana akan banyak yang terpikat.
"Astaghfirullahaladzim, apa yang Aku lakukan?" Intan berusaha menetralisir detak jantungnya di saat dirinya sadar dengan apa yang di perbuatnya itu salah, yaitu dengan menatap lekat wajah tampan Alex.
lntan segera beranjak dari tempatnya, kini ia berjalan menuju sebuah lemari pakaian dan mengambil sepasang piyama untuk di pakaikan ketubuh Alex.
lntan berusaha memalingkan wajahnya dari menatap tubuh Alex karena lelaki itu benar-benar bisa membuat jantungnya seperti naik Rollercoaster. Apa lagi saat tangannya menarik turun celana yang di pakai Alex.
"Jangan pergi! Aku benar-benar mencintaimu, aku Mohon Maafkan Aku kau jangan pergi!" racau Alex kembali menggenggam erat tangan lntan yang kini tengah berusaha mengancing Piyama di tubuhnya itu.
Alex berusaha membuka matanya meski pandangannya belum terlihat jelas namun ia yakin yang ada di depannya sekarang ini adalah seorang wanita yang sangat di cintai nya.
"Sayang aku minta maaf" Ujarnya berusaha bangun, namun kepalanya terasa sangat berat dan berdenyut.
"Tuan, sebaiknya Anda tidur dulu…" ucap lntan berusaha kembali membaringkan tubuh Alex di tempat tidur. Namun di luar dugaannya Alex langsung memeluk tubuh mungil wanita itu, lntan yang terkejut dan takut berusaha untuk memberontak. Namun semakin ia memberontak dekapan lelaki itu semakin kuat.
"Diamlah, Aku hanya ingin memelukmu sayang, kenapa wajahmu sedikit berbeda dan semakin cantik?" Alex menyentuh wajah lntan dan itu otomatis membuat lntan semakin takut, bahkan kedua matanya kini kembali menangis.
Alex perlahan memberi kecupan di pucuk kepalanya dan itu membuat lntan membulatkan mata, sambil dengan susah payah menelan salivanya.
Bahkan tidak sampai di situ saja kini Alex berhasil ******* dengan lembut bibir yang nampak menggoda di depannya itu, sedangkan lntan tidak bisa berbuat apa-apa saat tubuhnya di kungkung dan kedua tangan terkunci di atas kepalanya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Ibelmizzel
mampir Thor 🌹
2024-10-20
1
Uthie
coba mampir 👍
2023-11-17
0
buk e irul
hadir Thor 🙏
2023-08-09
1