NovelToon NovelToon

KESETIAAN SEORANG ISTRI

Permulaan.

"Berhentilah untuk menangis,! bukankah kau sendiri yang menyetujui pernikahan ini? kau jangan membuatku tambah pusing, apa kau tahu kalau aku tidak suka melihat wanita cengeng." Sentak Alex membuat lntan tertunduk semakin dalam dengan isakan tangis yang sesekali masih terdengar.

"Kau jangan menangis seolah-olah kau adalah korban disini, seharusnya aku yang pantas marah dan emosi karena menikah dengan wanita sepertimu, yang bahkan aku tidak tau asal usulmu.

Dan perutmu itu!" tunjuk Alex.

"Entah siapa ayah dari anak yang kau kandung itu, tapi kenapa aku yang harus bertanggung jawab dengan perbuatan kotor kalian, kau benar-benar wanita tidak tahu malu…!" Alex keluar dari kamar, dengan membanting pintu begitu keras, membuat Intan yang tengah terisak terperanjat karena terkejut.

Alex keluar, Dia memilih untuk pergi menenangkan diri, karena berada di dekat wanita itu sama saja ia merasa berada seperti di dalam neraka. Bagaimana tidak kepulangannya ke Indonesia untuk meminta restu orang-tuanya untuk menikahi sang pujaan hati malah berakhir menikahi wanita asing yang sedang hamil. Ibarat kata sudah jatuh tertimpa tangga pula, dan bagai sebuah lagu, orang makan mangkanya aku kena getahnya.

Intan menatap kamar yang kini ditempatinya pandang matanya kini tertuju pada sebuah tempat tidur ukuran King size yang dipenuhi oleh taburan kelopak bunga mawar.

Jika setiap pengantin akan bahagia di malam pertamanya maka tidak dengan lntan.

Dimana di malam pernikahannya hanya bersimbah dengan air mata kesedihan, niat awalnya yang ingin mengakhiri hidup justru membawanya dalam belenggu rumah tangga yang mungkin setiap orang mendambakannya dengan akhir kisah yang bahagia. Namun bagi Intan mungkin ini adalah awal mula deritanya.

"Ya Allah apa yang harus Aku lakukan? aku tidak punya Siap-siapa lagi di dunia ini, kau sudah mengambil orang-orang yang aku cintai, lalu kenapa kau memberiku cobaan seberat ini? kenapa Tuhan? kenapa? Huaaa…huaaa"

lntan terus saja meratapi nasipnya, apa yang terjadi dalam beberapa hari ini semuanya begitu tiba-tiba dan di luar perencanaannya.

Malam semakin larut, lntan belum juga bisa terpejam meski kepalanya sekarang sudah mulai terasa sakit mungkin pengaruh efek karena dia terlalu banyak menangis.

Kruk…kruk…kruk…

'Apa kau lapar?' tanyanya sambil mengelus perutnya yang masih rata itu.

'Sama Aku juga lapar sekali, tapi kenapa orang kaya itu belum juga pulang? Jangan-jangan…'

Tok…tok…tok…

Intan menjeda kalimatnya, saat mendengar ada suara seseorang mengetuk pintu dari luar, lama ia terdiam dengan rasa takutnya karena lntan memang seorang penakut, namun kembali lagi terdengar suara ketukan pintu, bahkan sudah beberapa kali.

lntan yang penasaran pun akhirnya memberanikan diri untuk melihat siapa orang yang mengetuk pintu, dengan langkah kaki yang hati-hati dan mengendap-endap.

lntan mengintip dari lubang kecil yang ada di balik pintu dan terlihat ada dua orang laki-laki bertubuh kekar dan berotot yang sedang memapah seorang laki-laki. lntan membulatkan matanya saat melihat wajah orang yang sedang di papah itu.

''Sepertinya laki-laki yang sedang mabuk berat itu kalau tidak salah sepertiTuan Alex,'' gumamnya lalu ia pun segera membuka pintu dan benar saja lelaki yang di papah itu ternyata adalah lelaki yang tadi sore sudah sah menjadi suaminya.

"Tuan…,! Tuan kenapa?" tanya lntan pada dua orang yang sedang kenapah suaminya itu.

"Tuan sedang mabuk berat Nona, untuk itulah kami mengantarnya pulang, karena Tuan tidak bisa membawa mobil sendiri. Kami takut jika terjadi apa-apa padanya di jalan, Untuk itulah kami mengantarnya pulang," Terang kedua orang tersebuat.

"Baiklah, terima kasih Tuan-Tuan. Karena kalian sudah mengantarkan suami saya pulang dengan selamat sampai di rumah, Sekali lagi saya ucapkan terima kasih Tuan," ucap lntan gugup dan takut, kedua orang tersebut pun segera pamit undur diri setelah menyerahkan Alex kepada Intan.

Kini Intan berusaha memapah masuk tubuh suaminya yang benar-benar mabuk berat itu Intan berusaha menahan nafas karena Aroma alcohol yang sangat menyengat, bahkan ingin membuatnya muntah di tambah lagi dengan perutnya yang keroncongan, belum terisi.

Beruntung saja di rumah itu tidak ada lbu mertuanya, kalau tidak entahlah apa jadinya mungkin akan terjadi perang mulut, dan berujung pada dirinyalah yang akan di tunjuk Alex sebagai tersangka utama.

Semenjak menyetujui untuk menikahinya Alex memang meminta pada Mommy nya untuk pisah tempat tinggal, yaitu di rumah yang ukuran minimalis, sedangkan lntan tak pernah tahu menahu di mana alamat dan tempat tinggal Alex yang sebenarnya.

"Huh… huf…hah...kenapa tubuhnya berat sekali? apa karena dia yang terlalu tinggi, dan besar, sedangkan tubuhku?" lntan menatap tubuh mungil nya sambil

terus berbicara pada dirinya sendiri sedangkan ia terus memapah tubuh Alex yang memang jauh lebih besar dari tubuh Mungilnya itu.

Meski dengan bersusah payah akhirnya lntan berhasil membawa tubuh Alex mendarat di tempat tidur.

"Tunggu, Aku akan membersihkan tubuhmu dulu ya!" dengan cekatan lntan pun segera masuk ke kamar mandi dan keluar dengan membawa air di dalam baskom kecil dan tak lupa juga sebuah handuk kecil di tangannya.

Dengan penuh ke hati-hatian lntan membersihkan wajah Alex yang nampak begitu kacau dengan mata yang masih terpejam meski mulutnya sesekali akan meracau.

Setelah selesai membersihkan wajah Alex kini tangan intan melucuti satu persatu kancing kemeja yang di pakai oleh Alex, meski dengan tangan yang gemetar, dan juga keringat dingin yang bercucuran.

Dengan jantung yang berdebar lntan mulai menempelkan Washlap yang ada di tangannya pada tubuh kejar Alex.

"Kau tampan sekali jika tidur seperti ini." puji nya saat melihat ketampanan yang sempurna di miliki oleh Alex itu, bukan tidak mungkin akan membuat kaum hawa di luar sana akan banyak yang terpikat.

"Astaghfirullahaladzim, apa yang Aku lakukan?" Intan berusaha menetralisir detak jantungnya di saat dirinya sadar dengan apa yang di perbuatnya itu salah, yaitu dengan menatap lekat wajah tampan Alex.

lntan segera beranjak dari tempatnya, kini ia berjalan menuju sebuah lemari pakaian dan mengambil sepasang piyama untuk di pakaikan ketubuh Alex.

lntan berusaha memalingkan wajahnya dari menatap tubuh Alex karena lelaki itu benar-benar bisa membuat jantungnya seperti naik Rollercoaster. Apa lagi saat tangannya menarik turun celana yang di pakai Alex.

"Jangan pergi! Aku benar-benar mencintaimu, aku Mohon Maafkan Aku kau jangan pergi!" racau Alex kembali menggenggam erat tangan lntan yang kini tengah berusaha mengancing Piyama di tubuhnya itu.

Alex berusaha membuka matanya meski pandangannya belum terlihat jelas namun ia yakin yang ada di depannya sekarang ini adalah seorang wanita yang sangat di cintai nya.

"Sayang aku minta maaf" Ujarnya berusaha bangun, namun kepalanya terasa sangat berat dan berdenyut.

"Tuan, sebaiknya Anda tidur dulu…" ucap lntan berusaha kembali membaringkan tubuh Alex di tempat tidur. Namun di luar dugaannya Alex langsung memeluk tubuh mungil wanita itu, lntan yang terkejut dan takut berusaha untuk memberontak. Namun semakin ia memberontak dekapan lelaki itu semakin kuat.

"Diamlah, Aku hanya ingin memelukmu sayang, kenapa wajahmu sedikit berbeda dan semakin cantik?" Alex menyentuh wajah lntan dan itu otomatis membuat lntan semakin takut, bahkan kedua matanya kini kembali menangis.

Alex perlahan memberi kecupan di pucuk kepalanya dan itu membuat lntan membulatkan mata, sambil dengan susah payah menelan salivanya.

Bahkan tidak sampai di situ saja kini Alex berhasil ******* dengan lembut bibir yang nampak menggoda di depannya itu, sedangkan lntan tidak bisa berbuat apa-apa saat tubuhnya di kungkung dan kedua tangan terkunci di atas kepalanya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

KSI part 2

Tautan yang di lakukan Alex semakin dalam dan menuntut, apa lagi lelaki itu masih dalam pengaruh minuman, dan itu dengan mudah membangkitkan gairah yang ada di dalam diri nya itu.

"Tuan hentikan Aku mohon…" isak tangis lntan pecah saat terus berusaha melepaskan diri dari cengkraman lelaki yang bersetatus suaminya tersebut.

Bukannya mendengar tangisan lntan Alex kini semakin terbui oleh permainannya sendiri, bahkan pendengarannya sudah di tulikan oleh hasratnya sendiri.

"Aku mohon Tuan, jangan…hiks…hiks…hiks"

lntan kembali tak berdaya saat seluruh tubuhnya di gerayangi, karena Alex kini sudah melepas sebagian pakain yang melekat pada tubuh lntan dan melemparkannya tak tentu arah.

"Tu-tuan…ja-ngan ahk…" Suara lntan tersendat-sendat, karena di saat bersamaan ia juga harus menahan gejolak yang ada pada dirinya akibat perbuatan Alex yang kini masih terus saja mempermainkannya. Bahkan kini ia merasa sangat malu pada dirinya sendiri.

Apa lagi saat Alex dengan lihai menyecap dengan lembut dua gundukan yang kini menantang di hadapannya itu, dan sontak perbuatan Alex itu membuat tubuh lntan semakin menggelinjang tak karuan, lntan mengigit bibirnya dengan kuat agar tidak mengeluarkan suara desa…han.

"Tuan jangan…" cicit lntan kembali sambil menatap sendu, saat Alex ingin melakukan hal yang lebih, bahkan kini ia bangkit dari atas tubuh lntan karena ingin segera melakukan penyatuannya, karena pusaka miliknya sudah menegang sejak tadi, bahkan sesuatu yang ada dalam dirinya ingin segera di tuntaskan. Rengekan dan isak tangis lntan bagai sebuah lagu merdu di telinganya. lntan membulatkan matanya dan bergidik ngeri saat ia melihat Alex mulai membuka celananya, Namun kesempatan itu di gunakan oleh lntan untuk memasang kuda-kuda dan…

Bugh.

"Auk…Ahk…Damn it…" Alex mengerang kesakitan di saat kaki lntan melayang dengan cepat dan tepat mengenai benda pusaka miliknya. Dengan cepat lntan turun dari ranjang lalu memungut pakaiannya satu persatu yang sudah berserakan di atas lantai yang dingin.

la pun segera memilih masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Tidak peduli dengan suara erangan kesakitan dari Alex yang terus saja memegang benda pusakanya yang masih berdenyut.

Di kamar mandi lntan kembali terisak, sungguh sebagai seorang wanita ia sudah merasa sangatlah kotor, namun semua itu terjadi diluar keinginannya.

lntan menatap wajah juga tubuhnya di depan cermin, nampak bercak merah memenuhi seluruh tubuhnya membuat lntan semakin terisak dan merasa jijik pada dirinya sendiri.

la pun berusaha menggosok semua tanda merah di tubuhnya itu agar bisa menghilang dengan menggunakan tangannya, Namun bukannya menghilang, tubuhnya kini menjadi perih dan semakin memerah akibat di gosok terlalu lama.

Intan keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk sebagai kemben namun sebelum keluar ia memastikan keadaan aman, ia merutuki kebodohannya yang karena buru-buru malah tida membawa baju ganti.

Setelah di rasa aman ia pun keluar dan beruntung Alex tak terlihat di kamar tersebut, kemungkinan Alex telah keluar dan tidur di ruang tamu fikirnya. lntan pun langsung membuka tas pakaian miliknya lalu mencari baju yang cocok untuknya.

"Ya Allah kenapa kepalaku tiba-tiba sakit sekali?" ringis lntan menyentuh kepalanya yang Tiba-tiba kembali berdenyut, dan benar saja lntan yang merasa kepalanya tiba-tiba sakit dan di tambah penglihatannya berkunang-kunang membuatnya duduk di atas tempat tidur, namun belum juga bokongnya mendarat dengan sempurna ia kembali dikejutkan oleh suara seseorang yang menyerang kesakitan, dan terlihat sebuah tangan yang berusaha menggapai tepian ranjang.

"Tuan Alex…" lirihnya sambil menyentuh kepalanya yang semakin berdenyut.

Ternyata setelah mendapat pukulan telak dari lntan membuat Alex tak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya dan itu mengakibatkan ia jatuh dan tidur di atas lantai yang dingin.

Brugh.

Tubuh lntan, akhirnya ambruk di atas ranjang karena sudah tidak kuat lagi untuk menahan rasa sakitnya. Dan itu mampu membuat Alex terkejut, la pun segera meraih selimut dan ikut berbaring di samping tubuh lntan yang sedang pingsan itu, Alex menyelimuti tubuhnya dan tubuh lntan dan kini mareka pun bersama terlelap, kedalam dunia mimpi yang berbeda, dengan tangan Alex yang memeluk tubuh lntan.

*

Pagi.

Suara nyanyian dan kicauan burung yang bersahutan, menari dan bernyanyi dengan begitu riang, dan kesibukan pun mulai nampak pada setiap manusia yang berada di muka bumi ini.

Ada yang berangkat kesekolah dan ada pula yang berangkat ke kantor.

Namun itu tidak berguna bagi dua insan yang masih setia memejamkan matanya.

"Lex…! Alex…! apa kau masih tidur Alex…!? ini sudah pagi, cepat bangun kasihan istrimu belum sarapan Alex…!" Teriak sang Mommy dari luar. Mom Della memang sengaja datang pagi-pagi ingin melihat keadaan Putri menantunya itu.

Alex yang samar-samar mendengar teriakan sang Mommy kini berusaha mengerjapkan matanya dan betapa terkejutnya ia saat melihat tubuhnya dan tubuh wanita di sampingnya kini sudah Sama-sama polos.

"Alex apa kau Ada di dalam nak…!?" teriak sang Mommy kembali.

"Iya, Mom…Alex mau mandi dulu,…" Sahut Alex juga dengan sedikit berteriak.

'Kenapa juga Mommy datang pagi-pagi begini? dan bagaimana caranya Aku melakukannya dengan wanita ini?'' Alex menatap dirinya yang masih polos. 'Oh Tuhan, ini tidak mungkinkan? apa Jangan-

jangan dia memperkosaku? dasar wanita murahan, dia menggunakan kesempatan di saat aku mabuk berat' gerutunya menatap dengan tatapan kebenciannya.

"Hey…bangunlah…! sebelum aku melemparmu turun dari tempat tidur ini…!" sentak Alex pada lntan yang masih menutup mata, namun tidak ada reaksi apapun dari lntan membuat Alex semakin geram.

"Wanita ini benar-benar sangat menyebalkan dan merepotkan, apa kau pikir dengan perlindungan dari Mommy Aku akan membebaskanmu begitu saja? sekarang bangunlah!" serunya kembali.

Alex yang kesal menarik selimut yang menutupi tubuh lntan dengan kasar, namun betapa terkejutnya ia saat melihat tubuh wanita itu penuh dengan bercak merah bahkan lntan belum juga mau membuka matanya.

"Apa ini? apa aku yang benar-benar melakukannya?" gumamnya binggung sambil menjambaki rambutnya.

'Kenapa dia belum juga bangun? Jangan-jangan dia mati?' pikirnya dengan perasaan deg-degan.

'Ah…t-tidak ini tidak mungkin,' ucapnya tanpa sadar sambil menggelengkan kepala. "lntan bangunlah…! buka matamu, kalau kau mau mati jangan di kamarku, kau kan bisa memilih mati di ruang tamu, di jalan, atau di mana saja asalkan jangan disini ya!" bujuknya sambil terus mengguncang tubuh lntan.

"Hm…eng…" tak lama kemudian terdengar lengguhan dari lntan yang berusaha membuka matanya.

"Ayah, lbu Aku haus…" ucapnya dengan mata yang masih tertutup rapat.

"Tunggu Aku sebentar, aku akan mengambilkan air untukmu." ujar Alex.

lntan yang mendengar suara seorang yang di kenalnya langsung membuka matanya dengan sempurna.

"Minumlah…" ucap Alex menyodorkan segelas air di depan lntan.

"T-Tuan kau?…Aaaa…" teriak lntan sambil menunjuk pada benda pusaka milik Alex, bahkan kini ia pun membuang muka karena malu, begitu pun dengan Alex yang baru menyadari jika dirinya tak memakai sehelai benang pun, dengan cepat ia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

"Jangan di tarik Tuan…" lntan ia pun terpaksa segera bangun, karena baru sadar kalau dirinya hanya memakai kemben itupun dengan memakai handuk.

"Berikan padaku cepat…!"

"Tidak…!" Jawab lntan, namun Alex juga tidak mau kalah kembali menarik selimut, hingga terjadilah saling tarik menarik.

"Aaaa…Aaaa…"

Brug.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

KSI part 3.

"Bagaimana dengan Putri saya Dokter?" tanya Mom Della saat dokter yang memeriksa lntan keluar dari kamar.

"Begini Nyonya, pasien mengalami dehidrasi dan penyakit asam lambungnya kumat karena belum makan dan pasien juga butuh istirahat selama satu minggu, untuk kandungannya Alhamdulillah baik-baik saja. Yang penting makanan dan juga nutrisinya harus di jaga, ini resep obat yang harus di minum oleh pasien." Ucap dokter tersebut setelah menerangkan panjang kali lebar sang dokter pun memberikan secarik kertas memo yang sudah di isi dengan beberapa resep obat dan vitamin.

"Anda tidak perlu khawatir nanti saya akan kemari lagi untuk melepas jarum infusnya" ujar sang dokter lagi.

"Terima kasih banyak dokter," Ucap Mom Della, sambil menyalami sang dokter dan sang dokter pun pamit undur diri.

"Alex…! kau mau kemana?" tanya sang Mommy saat melihat Alex ingin beranjak pergi.

"Kau ingin menjelaskannya sendiri ke Mommy, atau biar Daddy mu yang akan datang dan bertanya padamu?"

"Mom Aku…"

"Alex Mommy serius, dan tidak sedang bercanda. Kau itu sudah dewasa Alex, seharusnya kau menjaga istri dan anakmu dengan baik, Mommy sangat kecewa padamu Lex…sangat-sangat kecewa." Ucap Mom Dela sendu. Kini isak tangis Mom Della mulai terdengar, hal inilah yang paling di benci Alex, melihat wanita menangis apalagi yang menangis adalah sang Mommy.

"Mom…please dont cry, l really dindn't do it on purpose, Mommy aku mohon jangan bersedih lagi ya," hibur Alex pada sang Mommy.

"Dasar kau, anak bodoh…! kau bilang tidak sengaja? lalu kenapa istrimu seperti itu? katakan pada Mommy, katakan apa kau memukulnya kenapa tubuhnya merah-merah seperti itu?" geram Mom Della menarik telinga putra nya dengan begitu kencang.

"Aaaa…Mom ampun Mom sakit…!" cicit Alex menggosok telinganya yang kini terasa sedikit panas.

"Mom kemarilah! aku bisikkan sesuatu" serunya pada sang Mommy. Sang Mommy biar galak tapi agak sedikit lemot, namun meski begitu Alex sangat mencintai Mommy nya bahkan ia pun tak pernah berani membantah perintah wanita yang telah melahirkannya itu.

"Ya Ada apa?" tanya sang Mommy begitu polosnya.

"Mom...semalam Alex, mabuk dan tidak ingat apa-apa, bahkan Alex, juga tidak ingat telah mencetak satu cucu lagi untuk Mommy, bukannya Alex memukulnya Mom, tapi itu adalah hasil usaha dan kerja keras putramu ini." Bisiknya di telinga sang Mommy.

"Benarkah seperti itu sayang?" tanya mom Della sedikit berbinar.

"Iya Mom, sungguh sejak kapan Alex berbohong pada Mommy?" Mom Della pun seketika terdiam, sambil menganggukkan kepalanya tanda membenarkan ucapa Alex.

"Maafkan Mommy sayang, karena sudah menarik telingamu," ucap Mom Della penuh sesal sambil mengusap telinga sang putra yang sempat di tariknya itu. Alex pun tersenyum karena begitu mudahnya ia merayu sang mommy dengan Kata-katanya itu.

"Kalau begitu. Alex kekantor dulu ya Mom…"

"Pergilah sayang, biar lstrimu Mommy yang jaga."

Alex pun dengan senang hati beranjak dari tempat yang membuat kepalanya terasa ingin pecah, belum lagi kalau menatap wajah wanita yang membuat hidupnya berubah dramatis itu.

Kini Alex sudah rapi dengan baju kebesarannya untuk segera berangkat ke kantor.

"Mom…Alex berangkat dulu ya," pamitnya pada sang mommy."

"Alex tunggu…!"

Deg.

"Ada apa lagi Mom? Alex sudah telat nih." Ucapnya berbalik.

"Apa kau bilang tadi, semalam kau mabuk ya?"

"Duh Mommy kenapa di bahas lagi sih? dan kenapa juga mommy harus ingat yang itu?"

Alex hanya bisa Menggerutu dalam hati atas kebodohan nya.

"Alex jawab Mommy…!" sentak mommy.

"Mom, lupakan semuanya ya! sekarang Alex kekantor dulu ya Mom…by…" Dengan jurus langkah seribu Alex berhasil kabur.

"Alex awas kau ya…!" teriak sang mommy melihat sang putra hilang dari pandangannya.

*

"Mmm…eng…" suara lenguhan lntan membuat Mom Della menatap sang menantu yang sedang berusaha membuka matanya itu.

"Air aku mau Air" rengek lntan

"Tunggu sayang, Mommy ambilkan minumnya dulu ya sayang…" ucap Mom Della, ia pun beranjak mengambilkan air minum untuk lntan.

...****************...

Sementara itu di dalam mobil Alex masih saja merasa kesal dengan lntan, terlebih hari ini ia telah membuat kehidupan lelaki itu porak-poranda, belum lagi sang Mommy menghajarnya habis-habisan, namun sesaat kemudian ia pun tersenyum di saat mengingat kejadian pagi ini, sebelum lntan dinyatakan pingsan.

Flashback on.

Alex dan lntan yang saling tarik menarik selimut, tidak menyadari dari jika mereka berdua terjebak di dalam satu selimut yang membelit tubuhnya hingga susah untuk bergerak.

Brug.

kedua tubuh itu pun tidak bisa menjaga keseimbangannya, membuat keduanya jatuh dan saling menimpa

Dengan posisi Alex berada tepat diatas tubuh lntan, sedangkan bibir mereka saling bertemu, belum lagi handuk yang di pakai lntan sebagai kemben jatuh entah kemana membuat tubuhnya polos tanpa sehelai benang pun itu menyatu dengan sempurna di dalam selimut yang menggulung tubuh mereka, sedangkan sesuatu di bawah sana kembali menegang membuat Alex semakin gelisah.

Lama mata dan bibir mereka saling mengunci, hingga lntan dengan kuat mendorong dada bidang milik Alex.

"Tuan tubuhmu berat sekali aku susah untuk bernafas." Ucapnya

"Jangan bergerak…!" tegur Alex saat lntan ingin melepaskan dirinya karena gerakan lntan mampu membuat gesekan kembali terjadi dan itu membuat darah dalam tubuh Alex semakin menghangat bahkan membuat hasratnya kembali menngelora.

"Biarkan aku mencobanya untuk membukanya" ucap Alex penuh percaya diri, dengan menahan gejolak tentunya.

Alex membalik tubuhnya membuat posisi tubuh lntan berada di atasnya.

"Sekarang cobalah untuk keluar!" ucapnya, dan di angguki oleh lntan dan benar saja itu berhasil namun begitu lntan hendak pergi Alex kembali menariknya dan di luar dugaan lntan, Alex kembali memberikannya sebuah tautan, tautan yang semakin lama semakin menuntut di saat tangannya dengan aktif kembali menyerang titik sensitif pada tubuh lntan membuat lntan kembali terbuai dengan permainan Alex. Tubuh lntan yang lemah hanya bisa menerima permainan Alex yang begitu membuai nya.

"Tuan ahk…aku…akh…" tanpa sadar lntan meracau dan memeluk tubuh Alex saat jemari tangan Alex bermain dengan lembut di area sensitifnya yang kini mulai lembab, sedang Alex kembali memberinya sebuah sesapan yang begitu lembut dan dalam.

"Aku tidak menyangka kau perempuan murahan!" bisik Alex penuh penekanan sambil menyeringai jahat di saat lntan melakukan pelepasannya.

"Entah sudah berapa lelaki yang menidurimu hingga kau hamil Anak Haram ini, lalu kau menyuruh ku bertanggung jawab!" sentak Alex kasar.

Plak…

Satu tamparan mendarat telak di wajah tampan Alex.

"Kau boleh menghinaku Tuan… tapi anak ini tidak bersalah, salahkan aku ibunya yang berbuat dosa,! tapi jangan pernah katakan anakku dengan anak Haram, perbuatankulah yang Haram…dan ya, kau tidak perlu menunggu anak ini lahir, karena aku akan pergi saat ini juga dari sini." Ucap lntan berapi-api, dan dengan sisa tenaga yang ia miliki ia pun melangkah pergi.

Alex sendiri masih saja bergeming pada tempatnya sambil menatap tubuh wanita itu hilang di balik pintu kamar mandi, lsak tangis lntan kembali pecah di saat Ia masuk ka dalam kamar mandi.

"Kenapa semua orang tidak menginginkanmu sayang,…bahkan aku sendiri yang sebagai lbu hampir membunuhmu saat aku mencoba bunuh diri, tapi mulai hari ini lbu berjanji akan selalu melindungimu dan kita akan bahagia hidup berdua," ucapnya terus berbicara pada dirinya dan perutnya yang masih rata itu.

lntan kembali mengguyur seluruh tubuhnya, sambil menangis sejadi-jadinya.

Sementara di luar sana Alex menunggu dengan gelisah karena sudah 20 menit lntan belum juga keluar membuatnya berinisiatif mengetuk pintu kamar mandi, namun tetap tak ada jawaban hingga Alex pun mau tidak mau harus mendobrak pintu.

Dan begitu terkejutnya Alex saat melihat tubuh lntan meringkuk di lantai kamar mandi yang dingin.

"Intan…bangun lntan…bangun…" Alex yang panik segera membawa tubuh lntan keluar dari tempat tersebut dan segera menyelimutinya Alex juga segera memakaikan baju pada tubuh lntan.

"Apa aku terlalu jahat padanya, ah... biarkan saja Dia pantas mendapatkan nya, dan bukankah dengan cara begini Dia akan segera pergi dari kehidupan ku,"

Gumam Alex, lalu ia pun segera menghubungi dokter.

Flashback off.

"Hah…sial…semoga wanita itu tidak menceritakan apa yang membuatnya pingsan pagi ini pada Mommy, kalau tidak mati aku dan kenapa juga aku bisa sebodoh ini?." Umpatnya menggerutu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!