"Maaf Tuan, ini ada beberapa yang harus Anda periksa dan tanda tangani" Ucap Liam Greyson, sang sekertaris pribadi begitu masuk di ruangan milik Alex. Begitu mendengar suara Li, Alex langsung berdiri dan mencengkram kerah kemeja milik Li.
"T-tuan k-kenapa?" gugup Li gemetar ketakutan melihat aura yang begitu menyeramkan seolah Alex ingin menelannya hidup-hidup.
"Kau bertanya kenapa? seharusnya aku yang bertanya, kenapa kau meninggalkan aku dalam keadaan mabuk berat hah...?" Alex menghempas kan cengkeramannya hingga membuat Li, sedikit mundur beberapa langkah kebelakang.
"T-tapi, t-Tuan, bukankah Tuan sendiri yang meminta untuk tidak ditemani, bahkan Tuan mengancam untuk memecat saya jika saya tidak pergi dari tempat Tuan, untuk itulah saya pulang terlebih dahulu T-tuan…" ucap Li menjelaskan, sambil terbata. Alex pun sesaat terdiam ketika dirinya mengingat kembali, bahwa Dialah yang menyuruh Li, pulang terlebih dahulu bahkan ia juga mengancam akan memecat Li, jika Li, tidak mengikuti keinginannya. Alex terlihat melonggarkan dasi yang Ia rasa sangat mencekik di lehernya itu.
"Baiklah, mana berkasnya…?"
"l-ini Tuan," ucap Li, kembali memberikan File yang ada di tangannya itu, sambil membenarkan pakaian nya yang sedikit koyak akibat perbuatan Alex tadi.
"Lain kali seharusnya kau menolak dengan keras jika aku menyuruhmu untuk melakukan hal itu, kalau perlu…"
"Saya akan menghajar Anda Tuan," sela Li, mengambil berkas yang sudah di tangani oleh Alex lalu keluar dari tempat tersebut, karena Ia telah berani mengucapkan kata-kata itu, yang tentunya kini membuat Alex merasa geram.
"Li…! Aku benar-benar akan memecatmu…!"
"Silahkan saja, Aku akan melaporkan ini ke paman." Ancam Li, begitu santai dan berlalu, seolah Ia tahu kartu As untuk mengancam Alex.
"Brengsek kau Li…" umpat Alex, sedangkan Li, hanya tertawa penuh kemenangan di saat ia menyadari kelemahan Alex, yaitu Daddy nya.
*
Seminggu sudah berlalu sejak Mom Della tinggal di rumah Alex, untuk menjaga menantunya itu, hari ini ia akan pulang ke rumahnya karena biar bagaimanapun ia juga punya suami yang sangat merindukannya.
Ya, begitulah suaminya tiada hari tanpa dirinya meski terbilang sudah tidak muda lagi namun Mom Della dan sang suami nampak selalu mesra, meski pada awalnya ia juga menikahi suaminya karena terpaksa dan tanpa cinta sedikitpun, namun suaminya yang terkenal dingin itu selalu bersikap baik padanya selama ia menikah, tak pernah dari bibirnya keluar kata menghina bahkan mengasarinya.
"Alex, Mommy titip istrimu karena Daddy mu sudah pulang, kau tahu kan Daddy mu seperti apa kalau Mommy tak di rumah."
"lya-iya…" sahut Alex malas, karena otomatis dia akan tinggal berdua saja dengan lntan.
"Kau harus menjaga lntan, dengan baik dan benar. Jika tidak, kau akan tau akibatnya,!" tegas sang Mommy memberikan ancaman.
"Mommy tenang saja, Aku akan menjaganya seperti menjaga berlian" timpal Alex, namun dengan hati yang donkol, bagaimana tidak. Intan yang baru menjadi Istrinya beberapa hari, sudah menempati kedudukan spesial di hati sang Mommy.
"Alex…! Mommy serius dan tidak sedang bercanda." tegas sang Mommy lagi.
"I-iya Mom… Alex akan menjaganya." Gugup nya saat melihat tatapan tajam sang Mommy. Begitulah Alex, meski terlihat galak di depan Orang-orang, namun di depan ke dua orang tuanya ia selalu akan terlihat lemah bukan karena ia lemah namun ia sangat mencintai dan sangat menghormati kedua orang tuanya itu.
Dan benar saja, begitu Mom Della pergi Alex dan lntan kembali menjadi seperti orang asing, tidak ada saling menyapa bahkan lntan memilih tidur di ruang tamu.
Meski begitu lntan cukup tau diri dan tidak mau manja, ia berusaha untuk melayani Alex dengan memasakan makanan dan mencuci pakaiannya, meski kadang Alex akan membuang setiap makanan yang di buatnya itu. Ya lntan selalu melihat Alex membuang makanan yang di buatnya itu, lntan tidak meminta lebih ia hanya ingin mengucapkan Terima kasih pada Alex, karena Alex sudah berbaik hati untuk tidak mengusirnya. Namun Alex menganggap itu beda, ia tidak ingin berurusan dengan lntan hingga anak yang di kandungnya lahir, dan pada ahkirnya berpisah.
Hingga dua bulan pun berlalu, tidak ada perubahan dengan hubungan mereka, hanya sesekali lntan akan mendengar, suara tawa Alex jika ia sedang bicara dengan seorang wanita di seberang telpon. Entalah siapa wanita itu. lntan tidak ingin ikut campur, toh dia tidak ada urusan dan kepentingan dengan urusan Alex. Sedangkan sang ibu mertua sesekali akan menelponnya karena saat ini sang ibu mertua sedang berada di luar negeri.
Malam ini lntan benar-benar tidak bisa tidur, hingga larut ia belum bisa memejamkan matanya apa lagi di tambah perutnya yang terasa keram belum lagi lampu yang tiba-tiba saja mati.
lntan keluar dari kamar dengan menggunakan lampu senter yang di peroleh nya dari pencahayaan telepon genggamnya itu, Namun baru saja ia tiba-tiba ia menabrak seseorang.
"Auk…ahk…"
"Kau? apa yang kau lakukan di sini malam-malam begini?" cicit orang yang di tabraknya yang tak lain adalah Alex.
"Tuan, maafkan saya, saya sedang, auhk…ahk…sakit…" pekik lntan mencengkram dengan kuat lengan Alex bahkan kuku tajamnya menancap dengan sempurna dilengan kokoh milik Pria itu.
"lntan kau kenap__?" Belum selesai pertanyaan dan keterkejutannya tubuh lntan hampir saja ambruk jatuh ke lantai kalau saja Ia tidak dengan cepat menahan tubuh lntan.
"lntan…bangun, lntan…!" Alex yang panik segera mengangkat tubuh lntan dan membawanya masuk kedalam mobil, Alex pun segera melajukan mobilnya dan membawa lntan kerumah sakit terdekat.
30 menit ia pun tiba dan membawa tubuh lntan untuk segera mendapatkan pertolongan sedangkan darah segar mengaliri paha lntan.
Alex yang panik segera berteriak memanggil dokter.
"Dokter…dokter…dokter…!"
"Ada apa Tuan?"
"Selamat kan istriku cepat…!" Alex yang masih panik ikut mendorong tubuh lntan yang di atas Bankar sambil sesekali manatap wajah pucat lntan dengan tatapan yang benar-benar khawatir.
"lntan Aku mohon bertahan lah, aku yakin kau pasti bisa dan kau pasti kuat." bisiknya di telinga lntan, agar wanita itu kuat, meski lntan masih setia memejamkan mata.
"Sebaiknya Anda menunggu di luar Tuan, biarkan kami akan segera mengatasi isrti Anda,"
"Baiklah dokter. Lakukan yang terbaik untuk istriku" ucap Alex, entah sudah kurang lebih 20 menit ia menunggu namun tak seorang pun dokter pun keluar untuk memberikan kejelasan, membuat Alex begitu gelisah.
Ceklek.
"Bagaimana istri saya Dok…?"
"Begini Pak sebaiknya sekarang Anda menuju dokter OBgin untuk melihat perkembangan bayi Anda, karena hampir saja bayi Anda hilang dari dunia ini, beruntung Anda dengan cepat membawa istri Anda kemari Tuan," terang sangat dokter lagi memberikannya pejelasannya.
Deg.
Tiba-tiba saja jantung Alex berdetak hebat saat mendengar penjelasan sang dokter, bukan tanpa alasan Ia takut jika Mom Della akan tahu semuanya, maka habislah Dia.
"Terima kasih Dok, apa boleh saya menemui istri saya Dokter?"
"Tentu saja boleh Tuan, silakan karena dukungan Tuan akan membuat istri Anda bersemangat," ucap sang dokter kembali.
Alex berjalan perlahan mendekati bangkar milik lntan, di tatapnya wajah pucat wanita yang ia nikahi hanya karena kesalah fahaman itu.
Alex menarik nafas panjang lalu mengambil kursi kemudian duduk disamping lntan yang masih memejamkan mata dengan jarum infus yang menusuk tangannya itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments