"Bangunlah, kau jangan terus menerus membuatku susah dan selalu dalam masalah seperti ini, apa kau tahu kau dan anakmu adalah penghalang di antara hubunganku dengan orang yang sangat aku cintai, dan kenapa pula anakmu itu maaf, tidak di gugurkan saja, apa lagi kau tidak tahu ayah biologisnya kan,? dasar wanita aneh apa kau akan terus menahan sakitmu sendiri seperti ini?" Ucap Alex menggerutu di samping tubuh lntan yang masih lemah dan menutup mata itu.
Dtr…drt…drt…📲
Tiba-tiba saja gawainya bergetar menandakan sebuah panggilan masuk.
"Mommy…?"
Lirihnya melihat panggilan masuk.
la pun segera keluar untuk mengangkat telpon yang masuk.
"Halo Mom…"
"Mommy ingin bicara pada istrimu Alex, Mommy telpon dari tadi tidak di angkat, Mommy khawatir lntan kenapa-kenapa." Tanya Mommy Della dengan nada khawatir dari seberang telepon.
"l-itu Mom…lntan__"
"Maaf Tuan, dengan keluarga pasien?"
"lya benar Sus…saya suaminya?" Jawab Alex di saat seorang perawat datang menghampiri nya, membuat pembicaraannya dengan Mom Della terhenti, sedangkan dari seberang sana Mom Della mendengar dengan jelas perbincangan mereka.
"Maaf Tuan, Dokter ingin bertemu dengan Anda." Lanjut sang perawat tadi.
"Baiklah Sus…Aku akan segera kesana." Ujarnya.
"Alex…Alex…apa kau masih di situ? jawab Mommy Alex?" cicit sang Mommy tambah khawatir.
"I-ya Mom…Alex masih disini dan__"
"Katakan pada Mommy kau apakan lntan? jawab Mommy Alex…!" Pekik Mom Della menjeda kalimat Alex.
"Mom…lntan masuk rumah sakit karena pendarahan…" ucap Alex to the poin. la terpaksa harus jujur karena tak ingin sang mommy terus saja bertanya kepadanya tentang keadaan lntan.
"Apa Alex? lalu bagaimana dengan cucu Mommy anak kamu Alex…? Mommy tahu ini pasti semua gara-gara kamu Alex! kau menyuruh lntan bekerja sendiri dan juga kau pasti tidak pernah memperhatikan keadaannya Alex…Alex Mommy mohon jika Kau tidak mengingin kan anak itu setidaknya lakukan ini demi kemanusiaan, apa kau tega melihat bayi tidak berdosa itu mati sebelum melihat Dunia di karenakan kebencianmu itu?
Mommy tahu kau tidak mencintai lntan, kau boleh menceraikannya di saat anaknya sudah lahir, dan kau boleh mengejar apa yang kau inginkan." Ucap sang Mommy dengan nada yang sangat berat, dan kecewa.
Sejenak Alex terdiam dalam mencerna setiap kata yang terlontar dari mulut sang Mommy.
la pun melihat jam tangan mewah yang melingkar di pergelangan tangannya itu.
"Mom…sepertinya Alex harus menemui dokter dulu, karena mungkin ada sesuatu yang harus di sampaikan tentang lntan." Ucap Alex lalu memutuskan sepihak panggilan telponya, dan tentu saja membuat Mom Della di seberang sana menggerutu atas kelakuan putra pertamanya itu.
Sementara itu Alex kini sudah berada di sebuah ruangan dan duduk di depannya seorang lelaki yang menggunakan jas putih sebagai tanda baju kebesarannya.
"Begini Tuan, kandungan istri Anda sangatlah
lemah, untuk itu saya akan memberikan beberapa resep obat untuk penguat kandungan istri Anda, dan istri Anda juga jangan terlalu banyak beraktivitas, dan usahakan juga istri Anda untuk Beat stress sementara waktu selama kandungannya masih melemah, jika istri Anda sudah sadar, mungkin besok akan ada dokter Obgyn yang akan memeriksa keadaan janin Anda, dan usahakan setiap bulan Anda membawa istri Anda untuk memeriksakan kandungannya, semua itu Agar Anda tau perkembangan dan pertumbuhan janin Anda dan mendidik kalian menjadi orang tua yang siaga." Ucap sang dokter panjang lebar.
"Baiklah Dok…"
Dokter pun kembali menjelaskan apa yang tidak boleh di lakukanya selama Intan menjalani Beat stress. Setelah cukup mendengar penjelasan dokter yang panjang lebar Alex pun segera pamit undur diri karena ia akan kembali menemui lntan.
Ceklek.
"Kemana dia? apa dia sudah sadar? dan__" Alex menjeda kalimatnya di saat menyadari sesuatu.
"lntan…lntan… kau ada di mana?" teriaknya berlari keluar dan mencari di seluruh penjuru rumah sakit. Namun sayang orang yang dicari tak dapat di temukan hingga ia pun memilih kembali keruangan dimana lntan di rawat.
"Aaaaa…kau siapa…?" teriak lntan saat seseorang masuk di ruangannya tanpa mengetuk pintu lebih dahulu apa lagi lampu ruangan sengaja ia matikan. Dan teriakannya mampu membuat Alex yang baru saja masuk terkejut, Alex pun segera mencari saklar lampu lalu menyalakannya. Dan begitu lampu menyala Alex yang terkejut berubah senang saat melihat orang yang di carinya ada di ruangan tersebut.
"Kau…kau darimana saja? aku mencarimu kemana-mana," ucap Alex memeluk lntan yang kini tengah dalam posisi duduk di pinggir tilam. lntan pun hanya terdiam mencerna apa yang terjadi padanya saat ini. Entah mengapa Alex tiba-tiba memeluknya dengan begitu erat, nampak seperti ada kekhawatiran dari sikapnya yang tiba-tiba berubah itu.
"T-tuan s-saya susah bernafas," cicit lntan saat Alex memeluk begitu kuat hingga ia pun kesulitan untuk bernafas.
"Ah…ya…E…tidurlah, besok baru kita bicara kau harus benar-benar istirahat yang cukup, agar kau dan bayimu baik-baik saja." Ucap Alex dengan nada datar untuk menutupi kegugupan nya.
"Terima kasih Tuan." Ucap lntan lalu merebahkan tubuhnya.
"Untuk apa kau berterima kasih padaku, simpan saja Terimakasihmu itu untuk Mommy, karena Dialah yang selalu mengancamku, jika aku tidak menjagamu dengan baik maka dia akan menghukum ku, kau tahu sendiri kalau Mommy sedang marah maka dia akan lebih galak dari singa, Dan Daddy sangat mencintainya Aku tidak mau jika Daddy akan menghapusku dari kartu keluarga, sekarang apa kau mengerti apa yang aku meksudkan?" tutur Alex panjang kaki lebar.
Mendengar apa yang di katakan Alex padanya membuat lntan sedikit sedih dan kecewa, sebab kenapa lelaki itu tiba-tiba memeluknya, tak lain dan tak bukan adalah hanya karena ibu mertuanya. Namun di sisi lain ia juga ingin tertawa sebab lntan tidak menyangka Alex yang tampan dengan tatapan mata tajam setajam mata Elang, sebegitu takutnya pada sang Mommy.
"Kau kenapa? bukankah aku menyurhmu tidur lalu kenapa kau masih diam dan tersenyum sendri? jangan bilang kalau kau__"
"Aku masih waras dan normal Tuan." Sela lntan dengan tatapan mata yang medelik.
"Lalu Tuan, apa kau tidak tidur?"
"Jangan fikirkan aku, tapi. Fikirkan dirimu sendiri, karena aku bisa tidur di mana saja yang Aku sukai."
Pagi.
"Tuan… bangunlah…! apa kau tidak ke kantor ini? sudah siang loh," lntan terus saja membangunkan lelaki yang susah untuk di bangunkan itu, kerena sudah ada satu jam penuh lntan membangunkan Alex, namun lelaki itu masih saja bergeming pada tempatnya.
Sebenarnya Alex sudah bangun sejak tadi, Dia hanya ingin mengerjai lntan, agar terus selalu berada di dekatnya. Karena entah kenapa Dia sangat menyukai aroma tubuh wanita itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments