Puzzles
Hallo, ini adalah cerita tentang Sasa Sasilia.
Gadis misterius super dingin yang harus memecah teka-teki pembunuhan Ibunya. Kehidupan gemilang yang ia bayangkan setelah lulus SMA ternyata hanya ilusi, ia harus menerima kenyataan pahit saat Ibunya meninggal karena dibunuh.
Luka bertambah perih ketika Ibunya harus merenggut nyawa di hotel miliknya sendiri. Pembunuhan ibunya belum tersingkap karena kurangnya bukti. Banyak keganjalan yang terjadi namun masih tersembunyi.
Mulai dari luka sayatan di leher yang bahkan tak ada pisau di sana. Semua ini, menjadi tanda tanya yang belum terjawab hingga saat ini.
Hal itu mendorong Sasa yang mulai beranjak dewasa. Ego dan dendam membuatnya ingin sekali menangkap si pembunuh yang sudah merenggut kebahagiaannya.
Sejak kecil Sasa hidup berdua dengan Ibunya. Ayahnya meninggal saat Sasa duduk di Taman Kanak-Kanak. Belasan tahun Sasa lalui bersama Ibunya.
Alm. Ayah Sasa merupakan pebisnis yang baru merintis karir di dunia perhotelan. Saat itu, Hotel yang diberi nama Gloubel itu belum memiliki cabang dimanapun, bahkan baru mendapat rating bintang 3.
Selang beberapa tahun, sejak kepergian Ayahnya, Zena (Ibunda Sasa) membangun kembali bisnis itu dengan jalan menjual tanah milik keluarganya. Ada banyak lika-liku yang dilalui hingga akhirnya Zena mampu membangun cabang ke 25 hotel tersebut yang ada di Maluku.
Kembali ke cerita kelam Sasa.
Kehilangan waktu kecil, berbeda sekali dengan kehilangan yang Sasa rasakan saat ini. Itu karena hampir seluruh masa remajanya dihabiskan berdua dengan malaikat baik bernama Zena.
Zena bekerja keras hingga bisa memberikan kehidupan yang super layak bagi putrinya itu. Rumah megah berlapis emas menjadi hunian yang sangat indah bagi mereka berdua.
Dalam hidupnya, Zena hanya memiliki satu saudara kandung yaitu Deina (Tante) yang hidup di Bali. Deina juga diajak bekerja di Hotel Gloubel milik Zena. Deina bekerja sebagai manajer di salah satu cabang hotel tepatnya di Bali.
Zena yang sudah terlalu kaya itu, memilih menyerahkan kuasa satu hotel itu ke Deina adiknya agar dia tidak bekerja di tempat lain lagi. Meski kuasa diberikan, pewaris dari hotel di Bali tetaplah atas nama Sasa Sasilia.
Sasa melewati banyak masa kelam sejak Ibunya meninggal. Hal ini karena ia hanya hidup sendiri dan tidak ingin ikut dengan Deina. Bagi Sasa, sendiri adalah ruang ketenangan tak berujung.
Semua ketenangan ini akhirnya berubah menjadi runtutan puzzles rumit. Ketika dendam dan rasa penasaran mengahantui Sasa. Hal ini membuat Sasa memutuskan untuk masuk kuliah di jurusan IT, bukan untuk bekerja. Tetapi, untuk bisa meretas pembunuh Ibunya.
Sasa berpikir bahwa hanya dengan sistem IT lah ia lebih mudah menemukan pelaku pembunuhan yang belum terungkap itu. Hal ini karena si penguntit yang ada di depan rumahnya adalah seorang pengusaha yang pasti punya sistem IT yang bisa ia hack.
Ia yakin sekali bahwa ibunya tidak sekedar dibunuh, tetapi sudah direncakan. Tidak mungkin keganjalan yang ada hanya sebuah kebetulan saja.
Hidup Sasa penuh dengan drama saat ia memutuskan membalas dendam pada pembunuh itu. Namun, di tengah pembalasan dendam, cinta datang dengan hadirnya Abraham Glanelio. Kakak tingkat yang super baik dan sering memperhatikan Sasa.
Pertemuannya dengan Abraham Glanelio (Bara) yang semula jengkel menjadi lebih dekat saat ia tahu bahwa Bara adalah anak dari sahabat ibunya.
Kedekatan Sasa dengan Bara membuatnya menemukan banyak sekali fakta baru tentang Zena. Bara bahkan mengakui bahwa ia sering sekali memperhatikan dan menjaga Sasa dari jauh.
Hal buruk mulai terjadi saat Sasa bertemu sengan Ghare, panglima gangster di kampusnya. Ia harus berhadapan dengan si pembuat onar.
Ghare yang awalnya kesal dengan kesongongan Sasa, malah kepincut saat tahu keberanian gadis itu. Ia kemudian mulai masuk dalam kehidupan Sasa. Mencoba mencari tahu titik istimewa gadis itu. Sasa yang tahu akal licik Ghare malah memanfaatkan ini semua.
Dikampus, Sasa berteman dengan Larisa dan Zean. Larisa adalah gadis cantik dari jurusan Psikologi. Sedangkan, Zean adalah teman satu jurusan dengannya.
Sasa sangat beruntung bisa mengenal Zean, anak rektor kampus yang super baik. Identitasnya tersembunyi, sehingga tak seorangpun menduga bahwa dia adalah titisan rektor. Zean selalu bisa menempatkan Sasa di titik ter-aman. Terlebih saat ia harus berurusan dengan Ghare.
Hidup Sasa bagaikan berada di pusat kompas. Ia dikelilingi oleh berbagai watak pria yang membawa rahasianya masing-masing. Jika benar seperti kompas, tugas Sasa cuma satu, mengikuti kemana magnet dan angin akan membawanya berputar sesuai arahnya.
Dari sekian banyak runtutan kisah ini, ada banyak sekali plot twis yang tak terbayangkan. Puzzles dalam cerita ini akan dipecahkan oleh setiap tokoh.
Rangkaian kisah ini jauh dari kata mulus, ada banyak rahasia menakjubkan yang akan merusak mereka satu per satu. Bahkan, sesuatu yang tak pernah pembaca duga akan terjadi di sini.
...***...
Sasa berdiri di balkon kamarnya. Ia menatap hamparan langit yang sangat luas dan cerah. Seseorang nampak berada di belakangnya, mendekat dan ikut berdiri di sebelah Sasa.
"Sampai kapan lo akan nyari tahu pembunuhnya?" tanya pria itu.
Sasa menatap tajam ke arah pria itu. Seolah tak terima dengan ucapannya.
"Sampai kapanpun," jawabnya singkat.
Pria itu mendengus dan mendekat ke arah Sasa.
Ia menempelkan bibirnya di telinga gadis manis itu. Membuat Sasa dapat merasakan hembusan nafasnya dengan jelas.
"Gimana kalo gua pembunuh sebenarnya?" tanyanya dengan raut serius.
Mata Sasa seolah terbelalak. Ia mencoba santai dengan pertanyaan itu dan menyembunyikan rasa kagetnya.
"Jangan pernah bercanda untuk hal yang paling diserius orang lain," ujar Sasa menbalas ucapan pria itu.
"Kalau gua ga bercanda soal ini?" tanya pria itu lagi dengan sorot mata tajam.
Sasa lalu merubah posisi, ia kini mendekat ke arah pria itu, menempelkan bibirnya tepat di telinga pria itu. Lalu, berbisik.
"Silahkan temuin orang yang lo sayang, semuanya." Pria itu lalu menatap Sasa dengan heran.
"Maksud lo?" sembari menjauh dari Sasa.
"Iya, karena besok lo belum tentu bisa liat matahari pagi lagi." Sasa mengalihkan pandangan matanya.
Pria itu menelan ludahnya. Ia mencerna perkataan Sasa. Ia lalu kembali mendekatkan wajahnya ke Sasa.
"Tapi ...." ucapnya lirih.
"Gimana juga kalo salah satu orang yang gua sayang itu adalah lo?!" ujarnya lagi.
Mata Sasa seketika terbelalak akan pernyataan itu. Ia merasakan aliran darahnya menjadi cepat dari biasanya. Sesuatu terjadi, perutnya seperti berkupu-kupu.
Melihat dari alur hidup Sasa, perlu waktu bertahun-tahun agar Sasa bisa meretas sistem pembunuh ibunya, hal ini karena ia juga baru belajar di perkuliahan.
Namun, sulit tidak membuat Sasa berhenti. Ia justru semakin giat ketika berhasil menemukan satu demi satu kepingan puzzles.
Apakah Sasa akan jatuh cinta dan melupakan dendam? Atau malah memilih jalan lain dan memecahkan semua puzzles?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Bukan author 🦋
real banyak cabang
2023-03-23
0
Sans
Awal yang bagus, ditunggu next capt nya ya thor...
2023-03-22
4