TIGA TAHUN KEMUDIAN
"Baiklah anak-anak, kita sudah memasuki tempat terakhir yang ada di sekolah ini, ini adalah taman belakang sekolah. Taman belakang ini cukup luas dan dibeberapa bagian taman ini ada beberapa kolam ikan dan air mancur, kalian bisa pergunakan untuk bersantai di jam istirahat. Baiklah cukup untuk hari ini,besok kalian akan memulai hari pertama kalian bersekolah disini jadi jangan sampai terlambat karena jika kalian terlambat meskipun hanya lima menit maka kalian akan mendapatkan hukuman. Itu sudah menjadi peraturan sekolah disini. Kalian mengerti?!" ucap Pak Fandy selaku guru bimbingan konseling.
"Mengerti pak!!" jawab seluruh murid baru kelas sepuluh SMA Angkasa Pura dan membubarkan diri untuk pulang.
"Wowww ternyata benar ya sekolah ini sangat luassss." kagum Cassie melihat kesana kemari.
"Iya kau benar Cassie,sangat luas dan fasilitas disini juga sangat lengkap." ucap Clara.
"Iya senangnyaaa.." ucap Cassie lagi sambil merentangkan kedua tangannya kesamping.
Clara menggelengkan kepalanya melihat tingkah Cassie tapi ia jadi teringat dengan keluarganya di Bandung. Ia sangat merindukan keluarganya. Sekarang di Jakarta Clara dan Cassie tinggal di rumah tantenya sekaligus membantu tantenya berjualan di toko bunga milik tantenya.
Clara menghembuskan nafasnya pelan.
"Tapi sayangnya kita jadi harus meninggalkan Bandung dan keluarga kita disana." ucap Clara lesu.
Cassie melirik kearah Clara.
"Iya aku mengerti perasaanmu Clara tapi kita kan bisa bertemu keluarga kita saat liburan sekolah tiba."
Clara mengangguk.
"Iya,tapi tetap saja beda.." ucap Clara menunduk lesu.
"Iya iya aku mengerti tapi Ayolah Clara,Semangat! Jangan lesu seperti ini. Kita jalani masa muda kita dengan penuh suka cita." ucap Cassie menyemangati.
Clara mengangguk lesu dan tetap menunduk ,tetap saja ia belum terbiasa untuk jauh dari keluarganya di Bandung.Tapi tiba-tiba..
BRUKK!
"Awww.." ringis seseorang yang tak sengaja Clara tabrak sampai jatuh terduduk.
"Adddduhhh sakittt.." ringis Clara yang ikut jatuh terduduk.
"Hah?Clara!!!" teriak Cassie kaget lalu berlari menghampiri Clara. Tadi ia berhenti untuk membuang sampah ke tempat sampah sedangkan Clara terus saja berjalan menunduk dengan pikiran yang entah kemana.
"Kau tidak apa-apakan? Ada yang luka tidak?" tanya Cassie khawatir meneliti seluruh tubuh Clara takut jika ada yang luka di tubuh sahabatnya itu.
Clara menggelengkan kepalanya sambil berusaha berdiri dibantu oleh Cassie.
"Matamu kemana,hah?!" bentak seorang lelaki selaku teman yang tak sengaja Clara tabrak.
"Heh!! Jangan bentak temanku!! Seenaknya saja kau bicara! Kau ini laki-laki atau bukan sih?! Bukannya menolong malah marah-marah!" kesal Cassie tak terima.
"Heh! Wanita jadi-jadian,temanmu itu salah,wajar jika aku memarahinya. Jalan tak pakai mata dan mencelakai orang lain." kesal lelaki itu.
"Kurang ajar! Kau yang lelaki jadi-jadian. Jalan itu pakai kaki bukan pakai mata,Bodoh!"
Lelaki itu mengepalkan tangannya kuat.
"Kau mengataiku apa hah?! Kau yang bodoh,temanmu itu salah,kenapa kau membelanya?! Harusnya dia minta maaf sekarang juga!" teriak lelaki itu emosi.
"Minta maaf kau bilang?! Temanmu yang membuat temanku jatuh,harusnya dia yang meminta maaf." ucap Cassie tak kalah emosi.
"Sudahlah Jo sudah. aku tidak apa-apa kok."ucap lelaki yang tadi tertabrak menenagkan sambil memegang kedua bahu temannya.
"Dia sudah kurang ajar Yo!. Dengar ya, Untung saja kau perempuan jika tidak kau sudah ku.." belum selesai lelaki yang dipanggil Jo itu berbicara Cassie sudah memotongnya.
"Apa,hah?! Apa?! Kau mau apa,hah?!" tantang Cassie.
Sedangkan Clara ia hanya diam memandang lekat wajah lelaki yang ia tabrak dengan mata yang berkaca-kaca.
" M?" panggil Clara entah pada siapa.
Semua terdiam menatap Clara dengan tatapan seolah bertanya.
"Kau M kan?" tanya Clara menatap kearah lelaki yang ia tabrak tadi.
"Hah?" bingung lelaki itu.
Cassie memegang tangan Clara.
"Kau ini apa-apaan Clara? Tak ada M disini." ucap Cassie.
"Cassie,dia M coba kau perhatikan dia baik-baik!"
Cassie menatap lelaki itu dengan teliti.
"Eh? Mirip.."
Lelaki yang dipanggil Jo tadi langsung menarik tangan temannya.
"Ayo pergi. Mereka perempuan gila."
Merekapun pergi meninggalkan Clara dan Cassie yang masih berdiri mematung.
"Emm..aku tidak yakin tapi dia memang mirip dengan M." ucap Cassie.
Clara tidak menjawab. Ia bingung. Ia penasaran dengan lelaki itu. Pasalnya wajah lelaki itu memang mirip dengan M hanya saja tatapannya berbeda.
"Sudahlah jangan dipikirkan, ayo kita pulang." ajak Cassie sambil menarik tangan Clara. Clarapun mengikuti Cassie dari belakang.
****
Clara terus memikirkan lelaki yang ia tabrak tadi sesampainya ia dirumah tantenya. Ia jadi tak fokus saat ia merapikan bunga-bunga yang ada ditoko tantenya itu.
"Clara tolong kamu bereskan bunga yang ada didepan ya,yang ini sudah rapi semua." perintah tantenya yang bernama Viona.
Tapi tak ada jawaban dari Clara,membuat Viona mengernyit bingung.
"Clara.." panggilnya. Tapi tetap tak ada sahutan.
"Cassie?!" panggil Viona.
Cassie datang dari arah dapur.
"Iya tan,kenapa?" tanya Cassie.
"Clara kenapa? Kenapa ia diam saja dari tadi? Tante panggil-panggil dia tidak menyahut." tanya Viona.
Cassie diam. Ia bingung apa ia harus mengatakannya atau tidak pada tantenya Clara sedangkan ini adalah masalah pribadi Clara.
"Dari tadi Clara hanya melamun saja kerjanya,coba kau tanya padanya,mungkin dia punya masalah? Tante tidak mau melihat Clara seperti itu terus." ucap Viona.
Cassiepun mengangguk,iapun menghampiri Clara yang ada di meja kasir. Clara tetap diam padahal Cassie sudah ada didepannya. Iapun melambaikan tangannya didepan wajah Clara tapi Clara tetap tak merespon. Ia yang kesal langsung mengguncang-guncangkan tubuh Clara sampai Clarapun akhirnya tersadar dari lamunannya.
"Yak!! Cassie!! Kau ini apa-apaan sih?!" kaget Clara.
"Salah sendiri kau dari tadi melamun terus. Aku dan tante Viona dari tadi bicara padamu tapi kau tidak merespon." ucap Cassie kesal.
"Eh? Benarkah? La..lalu tante Viona sekarang dimana?" ucap Clara tak enak.
"Dia diatas sedang menelepon dengan partner kerjanya. Sudah ,Tante Viona tidak apa-apa jadi kau tidak usah tak enak seperti itu,ia hanya khawatir padamu. Ngomong-ngomong sebenarnya kau kenapa? Apa yang mengganggu pikiranmu? Apa ini ada hubungannya dengan yang tadi siang? Apa kau yakin dia M?"
Clara diam.
"Aku tak yakin tapi..ia benar-benar mirip dengan M,Cassie." ucap Clara lirih.
"Jika ia benar-benar mirip M lalu apa yang membuat kau tidak yakin?" tanya Cassie.
"Matanya berbeda. Tatapannya berbeda seperti bukan M yang kukenal tapi wajahnya mirip." ucap Clara lirih.
"Berarti itu bukan M. Dia hanya mirip. Ingat banyak orang yang mirip di dunia ini. Jadi sekarang lupakanlah,ini sudah dua tahun."ucap Cassie.
"Tapi dia cinta pertamaku.." ucap Clara.
Cassie mendengus.
"Iya iya aku tahu. Ya sudah besok kita cari tahu siapa dia sebenarnya."
Clara mendongak,tersenyum lalu memeluk Cassie erat
"Terima kasih. Terima kasih Cassie. Aku menyayangimuuuu."
Cassie membalas pelukan Clara.
"Iya iya aku juga." jawab Cassie.
"Juga apa?" tuntut Clara.
Cassie memutar bola matanya malas.
"Menyayangimu,puas?"
Clara mengangguk cepat.
"Saaaangat puas.hhahahahha."
Keduanyapun tertawa,sementara Viona yang melihatnya dari arah tangga juga ikut tersenyum melihat keduanya.
****
"Clara,pelan-pelan,jangan berisik. Kau bisa membuat kita ketahuan." ucap Cassie pelan.
"Iya maaf." ucap Clara tak kalah pelan.
Di sekolah mereka terus membuntuti anak lelaki yang mirip dengan M. Mereka bertingkah seolah-olah mereka adalah seorang detektif yang berjalan mengendap-endap,membuat murid-murid yang lainnya menatap aneh keduanya. Mereka berhenti didekat kelas sepuluh satu.
"Argghh! Kemana sih dia? Tidak bisakah dia diam dan menunggu kita sebentar." ucap lelaki itu kesal.
"Sabar Rio. Sabar." ucap Jo menenangkan.
Clara dan Cassie yang mendengarnya saling bertatapan.
"Rio?" ucap mereka bersamaan.
"Kau tenang dulu,akan ku tanyakan dulu pada anak perempuan yang ada disana." ucap Cassie dan segera pergi menghampiri anak perempuan yang tak jauh dari mereka.
Clara hanya diam memperhatikan,bukan memperhatikan Cassie tapi memperhatikan anak yang dipanggil Rio tadi. Tak lama Cassie datang dan menepuk pundak Clara. Clarapun menoleh.
"Nmanya Mario Ferdinand dan si cerewet itu namanya Jonathan Ananta." bisik Cassie.
"Jadi besar kemungkinan anak itu inisial namanya adalah M." ucap Cassie menambahkan.
Clara menegang. Ia menggigit bibirnya.
Tak lama setelahnya mata mereka berdua membola saat melihat kedatangan seseorang yang tak asing bagi mereka berdua.
"Hayden?!" ucap Clara dan Cassie kaget lalu menutup mulutnya dengan kedua tanganya.
Ya orang itu Hayden, teman M dulu.
"Jangan salahkan dia jika kalian ditinggalkan. Itu karena kalian lama sekali mengerjakan soalnya jadi wajar saja jika dia bosan menunggu kalian." ucap Hayden dengan tatapan datarnya.
"Koreksi. Bukan kalian tapi ki-ta. Garis bawahi ini muka datar. Ki-ta." kesal Jonathan.
PLETAKKK!
"Aww..apa-apaan kau ini?! Sakit tahu!" ringis Jonathan. Jonathanpun memiting leher Hayden dan akhirnya mereka berduapun berkelahi.
Mario memutar bola matanya malas. Lalu pergi meninggalkan Hayden dan Jonathan.
"Eh? Rio! Tunggu!!" teriak Hayden dan Jonathan bersamaan dan mengejar Mario.
Cassie melirik ke arah Clara yang terdiam.
"Clara,kau tidak apa-apa?" tanya Cassie khawatir.
Clara diam.
"M...apakah itu kau?" batin Clara.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Bagus Effendik
hadir kak ceritane bagus
salam hangat dari novel T O H
mampir ya
2021-01-29
0
Ike _Fitri 🌹
kok kya film ya, tp hee lupa judul'y 😅
2020-12-02
1
Caramelatte
eyoo kakak aim kambekk yuhuuuu mangattzzzeyoo kakak aim kambekk yuhuuuu mangattzzz
2020-11-29
2