Amnesia Of Love
DUA TAHUN YANG LALU
"Baiklah anak-anak untuk ujian praktek semester kedua kenaikan kelas dalam pelajaran olahraga tahun ini adalah badminton. Maka dari itu sebelum ujian dimulai Bapak akan memberikan waktu dua minggu pada kalian untuk berlatih karena ujian ini juga akan menentukan kalian naik kelas atau tidak." ucap Pak Handy selaku guru olahraga kelas tujuh SMP ADIPUTRA.
Tak lama kemudian bel istirahatpun berbunyi. Beberapa siswa ada yang pergi kekantin atau lapangan tapi ada juga yang lebih memilih untuk tetap tinggal di kelas baik itu hanya untuk tidur ataupun sekedar bermain games bersama.
"Kenapa?" ucap Clara pelan.
Cassie mengernyitkan dahinya saat mendengar Clara berbicara tak jelas disampingnya karena mereka memang duduk beesebelahan.
"Kenapa ini harus terjadi?!!!! Matilah kau Clara!!!!!" teriak Clara tiba-tiba sambil mengacak-acak rambutnya.
Cassie hampir saja terjatuh karena terkejut dengan teriakan Clara. Ia mengusap dadanya berkali-kali dan juga mengusap telinganya yang berdenging.
"Ya ampun Clara!! Kau ingin membuatku tuli ya? Ckck.. Kau ini terlalu mendramatisir keadaan. Ayolah,dunia tidak akan kiamat hanya karena ujian praktek olahraga tahun ini adalah badminton. Jangan khawatir. Oke." ucap Cassie sambil menggelengkan kepalanya.
Clara mendelik kearah Cassie.
"Kau tidak mengerti!! Aku tidak mendramatisir keadaan Cassie. Ini memang fakta. Ini statusnya sudah gawat darurat. Kau tahu sendirikan,aku ini sama sekali tidak bisa bermain badminton. Apa kau lupa kejadian waktu itu?" keluh Clara lalu meletakkan kepalanya diatas meja.
"Hah?" Cassie berusaha mengingat kejadian yang sudah lampau. Dimana kejadian itu menjadi kejadian yang bersejarah yang tidak akan pernah bisa ia lupakan. Sungguh Cassie tidak bisa lagi menahan tawanya saat ia mengingat kejadian itu.
"Bwahaahhahahhahahaha." tawa Cassiepun memenuhi seisi ruangan kelas membuat ia mendapat tatapan tajam dari Clara dan teman-teman sekelasnya yang ada disana.
"ha..ha..ha. Maaf. Maaf." ucap Cassie mengangkat kedua jarinya tanda perdamaian disertai cengiran lebarnya. Ia lalu mengalihkan pandangannya pada Clara yang masih menatapnya tajam dengan bibir yang sudah maju lima sentimeter.
"Hehehe aku sangat sangat sangat ingat Clara bahkan aku sangat yakin jika seisi sekolah inipun pasti ingat dengan kejadian itu. Kejadian bersejarah yang harus diapresiasi. Aku rasa tidak ada seorangpun yang berani melakukannya kecuali kau. Bukannya cock yang kau lempar tapi justru raketnya yang kau lempar dan parahnya kau melempar tepat ke.."
Cassie menutup mulutnya menahan tawa dengan kedua tangannya. Sungguh ia tidak sanggup melanjutkan ucapannya.
"Ke..hihihi..ke..ke kepala botak kepala sekolah!! Bwahahhahahahha.." tawa yang sudah ia coba tahanpun akhirnya meledak juga tidak peduli seberapa kesal teman-temannya pada dirinya.
Clara mendengus. Ia menangkupkan wajahnya dan tangannya diatas meja. Itu adalah kejadian yang sangat memalukan baginya.
"hhh..teganya kau malah meledekku. Aku benar-benar malu tahu. Rasanya waktu itu aku ingin sekali menenggelamkan diriku di sungai Amazon dan sekarang aku benar-benar bingung. Aku ingin menyerah saja." keluh Clara.
Cassie menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia harusnya tahu jika Clara menganggap itu adalah kenangan buruk baginya.
"Ekhm.." Cassie berdehem.
"Maaf. Maaf. Jangan marah. Maafkan aku ya. Aku tadi hanya bercanda. Ayolah,jangan putus asa seperti itu lagipula kau harus ingat jika kau ini murid yang pintar. Kau selalu mendapat peringkat tiga besar sejak dari sekolah dasar. Jadi kau tenang saja,tidak mungkin hanya karena pelajaran olahragamu jelek kau tidak bisa naik kelas. Itu tidak mungkin dan jangan lupa ada aku yang akan selalu membantumu. Oke." ucap Cassie sambil mengusap punggung Clara.
Clara mendongak menatap kedua mata Cassie haru. Ia langsung memeluk Cassie erat membuat Cassie hampir terjungkal.
"Terima kasih. Terima kasih banyak Cassie. Kau adalah sahabat terbaikku. Aku sangat menyayangimu!"
Cassie terkekeh mendengarnya tapi lama- kelamaan pelukan Clara semakin erat.
"Cla..Ra..lep..pas..a..aku..ti..dak bi..sa..ber..na..fas." ucap Cassie terputus-putus.
Clara yang mendengarnya langsung melepas pelukannya sambil memamerkan deretan giginya.
"Hehehe maaf. Aku terlalu bahagia. Eh? kau tadi belum membalas ucapanku. Tadi akukan mengatakan jika aku sangat menyayangimu. Kau tidak ingin mengucapkan hal yang sama pada sahabatmu ini?" tanya Clara.
Cassie memutar bola matanya malas.
"Iya iya. Aku juga sangat menyayangimu Clara."
Clara tersenyum sambil memegang kedua pipinya.
"Ahhhh senangnyaaa.hahhaha." tawa Clara. Cassiepun ikut tertawa melihatnya.
Mereka tidak menyadari jika dari tadi ada yang memperhatikan mereka dari balik pintu. Tersenyum hangat kearah mereka berdua.
"Aku sangat berharap bisa selalu ingat senyum dan tawamu itu Clara.." gumam orang itu dan pergi berlalu.
****
Hari ini pelajaran olahraga. Murid-murid kelas tujuh sedang berlatih badminton bersama di lapangan tanpa didampingi Pak Handy selaku guru olahraga mereka karena semua kelas tujuh tidak ada kegiatan belajar mengajar selama dua minggu. Itu terjadi karena ada ujian untuk kelas sembilan. Dan ini adalah hari keempat mereka berlatih,sebenarnya tidak semua murid berlatih hanya beberapa murid saja karena sebagian murid lebih memilih untuk santai dan berlari-larian kesana kemari.
"Hhhhh..lelahnyaaaa. Sudah cukup latihannya Cassie. Aku menyerah. Aku sudah tidak ingin berlatih lagi. Aku sudah berlatih dengan sungguh-sungguh selama empat hari ini tapi tetap saja aku tidak bisa.hhhh.. " keluh Clara lalu membaringkan tubuhnya dirumput pinggir lapangan.
"Ishhh kau ini! Jangan menyerah begitu saja ini baru permulaan. Ayolah semangat,kau pasti bisa Clara!" ucap Cassie menyemangati tapi tak digubris oleh Clara.
"Hhh.. ya sudahlah. Sekarang kau istirahat saja. Aku akan membeli minuman dingin untuk kita berdua di kantin."
Cassiepun pergi. Clara tak menyahut sama sekali. Ia hanya diam dengan tatapan kosong menatap langit cerah dengan pikiran yang menerawang jauh meratapi nasibnya kini. Tiba-tiba langit berubah gelap,ah tidak tapi tiba-tiba ada seseorang yang menutupi arah pandangnya sedang tersenyum hangat padanya. Selama beberapa detik Clara terpaku dengan senyuman orang itu tapi tak lama kemudian ia mengerjapkan matanya dan terkejut melihat orang itu lalu bangkit dan terduduk.
"Yak!! Siapa kau?!! Apa yang sudah kau lakukan barusan,hah?! Kau menghalangiku saat menatap indahnya langit cerah,tahu!!" teriak Clara pada orang itu,anak lelaki bertopi yang entah sejak kapan sudah duduk disampingnya tapi anak lelaki itu tidak menjawab ia hanya tersenyum lembut kearahnya.
Clara lagi-lagi terpaku melihatnya tapi ia mengenyahkan segala pikirannya lalu menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Yak! Kau tidak sopan! Mengacuhkan orang yang mengajakmu berbicara!" teriak Clara lagi.
Anak bertopi itu tersenyum. Lalu tak lama kemudian anak bertopi itupun tertawa terbahak-bahak.
"Hahahhaha. Kau lucu sekali apalagi saat cemberut seperti itu. Sungguh wajahmu sangat lucu..hahhahahaha."
Clara mendengus kesal.
"Kau menyebalkan!!!" teriak Clara dan bangkit dari duduknya. Baru saja ia akan melangkah pergi tapi anak bertopi itu sudah menarik tangannya sampai Clara terduduk kembali.
"Hehehe maaf jangan marah. Aku hanya bercanda. Sebagai gantinya bagaimana jika kau ku ajari bermain badminton?" tawar anak lelaki bertopi itu sambil tersenyum.
"Ck. Memangnya kau siapa? Aku bahkan tidak mengenalmu." jawab Clara kesal.
"M. Kau bisa memanggilku M." ucap anak bertopi itu tak lepas dari senyum hangatnya.
"Hah? M?? Itukan hanya inisial?!! Ishhh,Kau ini sebenarnya siapa?!" kesal Clara.
Anak bertopi itu mendekatkan diri kearah telinga Clara dan membisikan sesuatu.
"M itu artinya malaikat pelindung. Aku adalah malaikat yang dikirim Tuhan untuk melindungi makhluk manis dihadapanku ini.."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
zien
hai 😀 aku hadir disini 😊😘 semangat terus 💪😊 semoga sukses selalu 😀😘 salam dari JODOHKU YANG LUAR BIASA 😊😘
2021-03-16
0
reina
like hadir
2021-03-14
0
Bagus Effendik
aku mampir ya kak bawa like n rate 5
mampir juga ya kak
novel T O H
2021-01-29
0