2. Tersenyum Bersama

DEG DEG DEG

"Kenapa kau diam? Ahh,wajahmu merah? Apa kau demam?" tanya anak bertopi itu sambil menggoda dan mengedipkan sebelah matanya.

PLETAKK!

"Awww! Sakittttt! Kenapa kau kasar sekali.." ringis anak bertopi itu sambil mengusap kepalanya yang terkena pukulan Clara.

"Kau menyebalkan! Aku tidak demam! Aku hanya ma.." Clara menggantungkan ucapannya.

"Ma apa?" goda anak bertopi itu.

"Ma..ma.."

Clara terlihat gugup. Bagaimana bisa ia tidak gugup jika jarak ia dan anak bertopi itu sedekat ini bahkan Clara bisa merasakan hembusan nafas anak bertopi itu. Wajahnya memanas,ia yakin saat ini wajahnya sudah memerah seperti kepiting rebus.

Anak bertopi itu tersenyum sambil memiringkan kepalanya.

"Ma apa? Apa maksudmu kau mau jadi pacarku ya..hehe."

Lagi dan lagi anak bertopi itu menggoda Clara.

PLAKK!

"Awww!!" ringis anak bertopi itu,sekarang wajahnyalah yang menjadi sasaran tamparan Clara.

"Jangan aneh-aneh. Kita bahkan tidak saling kenal!" teriak Clara marah.

"Kita kan su.." belum selesai anak bertopi itu berbicara tiba-tiba ada anak lelaki yang datang mendekati kami.

"Ayo pulang."

Anak bertopi itu mengangguk lalu bangkit berdiri mengiyakan ajakan temannya.

"Hhhh.. padahal aku ingin sekali mengobrol denganmu lebih lama lagi tapi tenang saja Malaikat pelindungmu akan datang menemui bidadari kembali besok." ucap anak bertopi itu lalu pergi bersama temannya itu sambil sesekali menoleh kearahnya dan melambaikan tangannya.

Clara terdiam tak membalas lambaian tangan anak bertopi itu. Ia terus menatap punggung anak bertopi itu sampai menghilang ditelan jarak. Ia memegang dadanya yang berdegup kencang tak beraturan.

"Aku kenapa?" gumam Clara.

Tiba-tiba ada yang memegang pundaknya dari belakang.

"AAAAAAAAAAAAA!!!" teriak Clara dan langsung berbalik ke belakang.

Cassie mengernyitkan dahinya bingung. Clara melebarkan matanya.

"Yak! Apa-apaan kau Cassie?! Kau mengagetkanku!! Bagaimana jika aku terkena serangan jantung,hah?!!" teriak Clara sambil mengusap dadanya.

Cassie memutarkan bola matanya malas.

"Drama. Sudahlah. Ini cepat minum sebelum minumannya tidak dingin lagi." ucap Cassie sambil menyodorkan sebotol minuman pada Clara. Clara mengambilnya dan langsung meneguk minumannya.

"Ahhhhhh.. segarnyaa..Terima kasih." ucap Clara.

Cassie mengangguk. Lalu tiba-tiba suasana menjadi hening.Clara terdiam kembali.

"Siapa dia sebenarnya?" batin Clara.

Cassie lagi-lagi mengernyitkan dahinya bingung melihat Clara yang melamun.

"Kau kenapa?" tanya Cassie tapi tak kunjung mendapat jawaban. Cassiepun menyenggol bahu Clara.

Clara kaget dan melotot kearah Cassie.

"Apa yang kau lakukan?!" kesal Clara.

Cassie memutar bola matanya malas.

"Jangan melamun. Memangnya kau mau bertanggung jawab jika ada ayam tetangga yang mati."

Clara mengedikan bahunya acuh.

"Aku tidak peduli." jawab Clara. Sungguh ia merasa pikirannya saat ini benar-benar dipenuhi oleh anak bertopi itu.

****

Keesokan harinya mereka berlatih kembali.

"Yak! Clara bukan seperti itu!!" teriak Cassie karena lagi-lagi Clara salah dalam bermain.

"Ayo ulangi lagi!" perintah Cassie.

Clara memajukan bibirnya.

"Ayolahh.." ucap Clara. Ia berusaha dengan keras tapi justru raketnyalah yang terlempar jauh dan naasnya raketnya terlempar kearah teman sekelasnya dan mengenai kepalanya hingga temannyapun ambruk dan pingsan.

BRUKKK!

"Alca!!!" teriak orang-orang disekelilingnya. Merekapun membawa Alca ke ruang kesehatan.

Sesampainya disana sekitar lima menit kemudian Alcapun tersadar dari pingsannya.

"Maaf..maaf..hikshiks.. maafkan aku Alca.." Clara terus mengucapkan kata maaf sambil terisak.

Alca tersenyum.

"Sudahlah Clara. Aku tidak apa-apa. Kau tidak perlu khawatir. Tidak ada luka serius yang terjadi padaku. Jadi kau tidak usah meminta maaf lagi ya dan berhentilah menangis. Lihatlah hidungmu sudah memerah." ucap Alca menenangkan.

Clara menggelengkan kepalanya.

"Maafkan kebodohanku..hikshikshiks." Ucap Clara sambil terus menangis. Alca jadi tak tega melihatnya.

"A..aku tidak apa-apa Clara. Sudahlah,A.." belum selesai Alca berbicara Clara sudah berlari keluar ruangan sambil terisak hebat.

"Yak! Clara! Kau mau kemana?!" panggil Cassie. Baru saja ia akan pergi menyusul Clara tapi tangan Alca sudah menahannya.

"Jangan pergi. Biarkan dia sendiri. Dia butuh waktu untuk menenangkan diri."

Cassie menggigit bibir bawahnya.

"Tapi...Aku takut dia.." belum selesai Cassie berbicara Alca sudah memotongnya.

"Tidak apa-apa,tenanglah. Aku yakin Clara akan baik-baik saja." ucap Alca menenangkan. Cassie mengangguk.

Sementara itu Clara terus saja berlari sambil menangis di sepanjang koridor sekolah. Ia berlari kearah halaman belakang sekolah. Iapun berhenti dan duduk di bangku panjang yang ada disana.

"Bodoh! Bodoh! Bodohhhhh!!!" teriak Clara.

"hikshiks..Clara bodohhhh!! hikshikshiks." Clara terus merutuki dirinya sendiri sambil menangis dan memukul kepalanya dengan tangannya.

Tiba-tiba ada yang menghentikan tangannya yang terus memukul kepalanya sendiri. Clara langsung menengok kebelakang dan ternyata lagi-lagi anak bertopi itu yang sedang tersenyum hangat kearahnya.

"Jangan sakiti dirimu sendiri. Aku tidak suka." ucap anak bertopi itu lalu melepas tangannya yang memegang tangan Clara. Lalu tangan anak bertopi itu beralih kearah kepala Clara dan mengusap kepala Clara pelan.

Clara menatap anak lelaki itu dalam diam dengan air mata yang masih mengalir membasahi wajahnya. Anak bertopi itu tersenyum lalu duduk didampingnya.

"Sudahlah jangan menyalahkan dirimu sendiri. Itu tidak baik." ucap anak bertopi itu sambil mengusap air mata di pipi Clara.

"Tapi...aku sudah..membuat Alca pingsan..hikshiks." ucap Clara masih terisak.

"Tapi kan kau tidak sengaja. Lagi pula yang terpenting sekarang adalah Alca baik-baik saja kan? Sudahlah jangan menangis lagi. Ayo semangat! Sekarang ayo kita ke lapangan, akan ku ajarkan kau bermain badminton dengan baik dan benar."

Anak bertopi itu menarik tangan Clara dan membawanya ke lapangan.

"Kita sampai!!" teriak anak bertopi itu kegirangan.

Clara ikut tersenyum melihatnya. Entah mengapa anak bertopi itu membawa hal positif baginya.

"Pertama-tama kau pegang raketnya dengan kuat seperti ini jangan sampai lepas. Lalu arahkan matamu untuk fokus melihat cock yang akan kau lempar dan kau pukul maka tanganmu akan mengikuti arah gerakan matamu. Mengerti."

Clara mengangguk.

"Jangan lupa berdoa ya."

Clara lagi-lagi mengangguk. Iapun berdoa dalam hati.

"Yak bagus Clara!! Teruss! Semangat!" teriak anak bertopi itu menyemangatinya.

Akhirnya merekapun terus berlatih sampai bel pulangpun berbunyi.

"Wahh..kau hebat sekali Clara!! Aku sangat bangga padamu." teriak Anak bertopi itu.

"Yeayyyyy. Akhirnya aku bisa!!!" teriak Clara senang.

"Hahhahaha.." anak bertopi itupun tertawa, turut senang melihat keberhasilan Clara.

Mereka berdua lalu duduk di kursi yang ada dipinggir lapangan. Clara menoleh kearah anak bertopi.

"Terima kasih banyak.." ucap Clara sambil tersenyum manis kearah anak bertopi itu.

Anak bertopi itu terpaku melihatnya.

Deg deg deg deg

Anak bertopi itu memegang dadanya yang berdetak tak karuan.

"Eh? Kau kenapa?" tanya Clara khawatir.

Anak bertopi itu menggelengkan kepalanya.

"Nikmat mana lagi yang kau dustakan." ucap anak bertopi itu tak nyambung.

"Hah? Apa?" tanya Clara bingung.

"Eh?Ah tidak-tidak! tidak ada apa-apa. Lupakan saja..hhahahha. Oh ya tadi kau bilang terima kasih ya,Sama-sama. Ini semua karena perjuanganmu sendiri Clara." ucap anak bertopi itu gugup.

Clara tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.

"Tapi aku tidak akan bisa melakukannya tanpa bantuanmu M. Sekali lagi terima kasih ya." ucap Clara dengan senyumannya.

Sepertinya senyum yang selalu ada di wajah anak bertopi itu menular padanya.

Anak bertopi itupun ikut tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.

"Ya sudah sekarang ayo kita pulang. Sebelum pak satpam menutup pintu gerbang dan kita tidak bisa pulang sampai besok pagi.hehehe. Besok akan kuajarkan lagi kau bermain badminton agar kita sama-sama lulus ujian praktek badminton dan naik kelas bersama-sama." ucap Anak bertopi itu dan bangkit dari duduknya. Clara juga ikut bangkit.

"Tunggu! Tunggu! Jadi kau murid kelas tujuh juga?" tanya Clara kaget.

Anak bertopi itu mengangguk.

"Iya. Memangnya kau pikir aku kelas berapa? Apa aku terlihat seperti kakak kelasmu?" tanya anak bertopi itu.

"Tidak juga sih hanya saja aku jarang sekali melihatmu disekolah." heran Clara.

"Benarkah? Padahal aku sangat terkenal disekolah ini." ucap anak bertopi itu bangga.

"Ck. Sombong." dengus Clara.

"Hahhaha. Ya sudah kalau begitu aku duluan ya, saudaraku sudah datang menjemput." ucap anak bertopi itu setelah mengecek pesan di ponselnya.

Clara mengangguk. Anak bertopi itupun berlari setelah melewati kelas Clara.

"Hati-hati M!!" teriak Clara sambil melambaikan tangannya yang dibalas acungan jempol dari anak bertopi itu.

"Dia benar-benar baik." ucap Clara sambil tersenyum.

"Iya iya aku memang baik. Menunggu teman berlatih badminton dengan sang pujaan hati,sampai dirikupun terlupakan." ucap Cassie memajukan bibirnya lima sentimeter.

Clara menoleh.

"Eh.. a..apa maksudmu..ha..ha..ha?" tanya Clara sambil memamerkan giginya disertai wajahnya yang bersemu.

"Pura-pura tidak mengerti." ucap Cassie sambil menyenggol bahu Clara pelan.

"A..a..aku memang tidak..mengerti." elak Clara menggelengkan kepalanya dengan wajah yang semakin memerah.

"Hahhahaha wajahmu merah..hahhahaha" Cassie terus tertawa sambil sesekali menjulurkan lidahnya dan berlari.

"Yak!!Cassie! Awas kau ya!! Berhenti meledekku!!" teriak Clara lalu mengejar Cassie.

"Temanku sudah dewasa..hahahaha." ledek Cassie.

"Berhenti meledekku!!" teriak Clara.

"Hahhahaha."

Mereka tidak tahu jika anak bertopi itu belumlah pulang. Ia masih bersembunyi dibalik tembok sana sedari tadi melihat dan mendengar Clara dan Cassie yang bercanda.

Ia mengepalkan tangannya erat dengan air mata yang sudah meluruh.

"Tuhan..tolong ijinkan aku melihat tawanya lebih lama lagi.." ucapnya lirih lalu berlalu menuju seseorang yang sudah cukup lama menunggunya.

BERSAMBUNG..

Terpopuler

Comments

Bagus Effendik

Bagus Effendik

semangat semangat semangat semangat

2021-01-29

0

Rian Cappuchino

Rian Cappuchino

kak mampir yuk ke novelku.Judulnya "Ray Stadust."

Kutunggu kedatangan kalian.

Terima kasih.

2021-01-25

1

BELVA

BELVA

bawa like bnyak untukmu nih

2021-01-20

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!