Bab 15

Seharian itu Syera sama sekali gak berbicara dengan Rafka, bahkan lama tidak keluar kamar.

Rafka termenung di sofa dan menatap foto Almarhumah istrinya Sela.

"Aku harus gimana Sel, aku takut tidak ada yang baik untuk jadi ibunya Syera, akupun belum siap untuk menikah lagi, aku pikir Syera bahagia bahagia saja hanya hidup denganku, tapi tanpa aku sadari, Syera begitu tersiksa"

Rafka menunduk dan tanpa diminta air mata sudah muncul dari pelupuk matanya, dia terisak kala itu.

Syera yang mendengar itu, menengok dibalik pintu, dan melihat sang Papa sedang menangis. Syera terdiam, lalu beranjak melangkah menghampiri Rafka.

"Papa..." lirihnya dan lalu memeluk Rafka.

Rafka yang tersadar membuka matanya dan melihat Syera yang sedang memeluknya.

"Syera gak jadi pengen Ibunya, hidup sama Papa udah cukup" ucapnya sambil menitikkan air mata.

Rafka makin terisak, diusianya yang baru lima tahun ini, seharusnya selalu merasakan kebahagian, tanpa memikirkan apapun, namun karena lingkungan yang membuat dia punya rasa iri.

"Maafin Papa ya" Hanya kata itu yang bisa Rafka katakan.

Syera pun tidur dalam keadaan habis menangis dan mata bengkak.

***

"Ah, akhirnya selesai juga, kan jadi rapi"

Mysha berseru kala sudah menyelesaikan membersihkan kosaannya, hari ini dia dapat hari libur, dan di hari liburnya dia menghabiskan waktu dirumah saja.

Banyak kerjaan yang dia lewati selama satu Minggu ini.

"Udah ini ngapain lagi ya, waktu masih sore begini, ah beli makanan aja deh"

Karena jenuh seharian di rumah, Mysha pun memutuskan untuk pergi jalan jalan sore.

Ada taman tempat dimana selalu ada penjual kulineran, dan segala macam makanan ringan dan padat.

Dia pun menikmati salah satu jajanan asal Korea, rasanya pedas manis dan yang pasti nikmat, tak lupa dia juga membeli minuman boba untuk melepas dahaga.

Bibirnya senyam senyum, kala melihat beberapa anak anak yang sedang bermain perosotan dan ayunan.

Saat fokusnya pada anak anak itu, tetiba ada yang memeluknya dari pinggir.

"Tante Mysha" seru seorang anak perempuan.

"Syera ? lagi apa disini ?" Mysha kaget akan kehadirannya Syera disana. dia pun celingukkan mencari bersama siapa Syera disana.

"Syera lagi jalan jalan sore Tante, kok Tante juga ada disini ?" Tanya Syera balik.

"Syera sama siapa kesini ?" Bukannya menjawab pertanyaannya Syera, Mysha malah bertanya balik.

"Tuh sama Papa" tunjuknya kemudian pada sang Papa yang sedang berjalan menuju mereka.

Mysha berkedip beberapa kali, saat melihat Rafka yang berjalan ke arahnya. Jantungnya berdetak dengan cepat.

"Papa nyari nyari, ternyata kamu ada disini" Rafka mengulas rambutnya Syera, lalu matanya beralih pada Mysha yang berada di sebelah Syera.

"Mysha ? kok bisa ada disini ?" Tanyanya kemudian.

Mysha mengusap tengkuk lehernya dia merasa situasi yang menegangkan kalau bertemu Rafka.

"Emmmm, itu. Aku lagi jalan jalan sore aja Kak, sambil beli beberapa makanan"

"Tante dimana tinggal ? kalau Tante ada disini, berarti rumah Tante dekat dong " kali ini Syera yang mendominasi pertanyaan.

"Tante tinggal disana" Mysha menunjukan apartemennya tempat dia tinggal, setelah lulus sarjana, Mysha memilih berpindah tempat tinggal.

Syera dan Rafka Otomasi melirik pada apa yang Mysha tunjuk, lalu keduanya kaget.

"Tante tinggal disana ?"

"Kamu tinggal disana ?"

Secara bersamaan pertanyaan itu muncul dari Rafka dan Syera. Mysha pun bingung, dan dia hanya bisa mengangguk.

"Syera juga tinggal disana Tante,berarti kita tinggal deketan dong"

Syera menatap Rafka "Kamu tinggal disana juga ?lantai berapa ?"

Dan ternyata mereka tinggal disatu atap apartemen. Apakah ini ?

"I-iya, lantai 4 kak" jawab Mysha, dia kaget kalau ternyata Rafka sedekat itu

"Selisih satu lantai, kita lantai 3" jawab Rafka.

"Wah, kalau tau sedekat ini sama tante Mysha, Syera bakalan sering main deh" seru Syera "Nanti Syera main ya ke tempat Tante !" pintanya kemudian.

Senyum manis Mysha tunjukan pada, Syera, di satu sisi ada yang sedang diam diam memperhatikannya. Lalu Mysha menatap pada Rafka, tapi Rafka langsung memalingkan mukanya. Dan suasana jadi canggung.

"Tante kesana yuk !" Dan ajakannya Syera membuyarkan kecanggungan diantara mereka, sebelum Mysha menjawab Syera sudah menarik tangannya.

Mysha tak bisa menolak, disimpannya makanan yang sedang dia pegang itu, lalu berdiri dan berlari.

Rafka hanya menggeleng dan tersenyum melihatnya, lalu tanpa sadar dia terus memperhatikan keduanya yang sedang bermain bersama.

Tangannya tiba tiba tergerak meraih ponsel yang terselip di saku celananya, lalu membuka kamera dan memfoto keduanya, bahkan sampai memvideo.

Syera dan Mysha main kejar kejaran, setelah tadi dia main perosotan dan ayunan, dan Mysha merasa lelah kala itu.

"Tunggu, Tante mau minum dulu" serunya pada Syera.

"Hah!" nafasnya sedikit ngosngosan.

Mysha duduk di tempat yang tadi, dan masih ada Rafka disana. Rafka melihat Mysha yang kelelahan.

Rafka pun menyodorkan air minum pada Mysha "minum" titahnya pada Mysha.

Mysha tersenyum, lagi lagi dia tersenyum dengan manis, dan lagi lagi berhasil membuat Rafka kelimpungan

Mysha pun meneguk minuman itu. Rafka yang sempat kelimpungan, tetangga saat melihat Mysha sedang minum, dia terus menatap ke arah Mysha.

Ada yang bergetar hebat dalam tubuhnya, matanya tak berkedip, melihat rambut Mysha yang terurai, keringat memenuhi dahinya dan beberapa helai rambut menempel disana.

Tanpa perintah, tanpa sadar tangannya terulur, dan menyelipka helai rambutnya Mysha ke telinganya.

Mysha terdiam kala Rafka menyentuhnya, hingga dia menghentikan minumnya, lalu menatap Rafka.

Tangan Rafka masih ada di sana, dan keduanya saling menatap satu sama lain, seperti sedang terpause saat sedang berlangsung.

Mysha berkedip, lalu tersadar. Begitupun dengan Rafka yang tersadar, lalu dia menarik tangannya, dan berpaling ke sisi lain

Atmosfer gugup menyergapi mereka, keduanya pun jadi salah tingkah. Sampai Syera datang.

"Cape, Papa mau minum" pintanya pada Rafka. Dan Rafka memberikannya.

Suasana kembali nyaman, hingga mereka mengobrol bertiga. Dan mereka lanjut bermain.

Tapi kali ini Rafka dan Syera, sedangkan Mysha masih duduk disana, sambil tertawa melihat keduanya.

Waktu semakin sore, mereka pun memutuskan untuk mengakhiri acara main mereka.Tapi sebelum itu Syera meminta untuk ke toilet.

Rafka dan Mysha menunggu di sekitaran sana. Keduanya masih merasa canggung.

Hingga ada seorang anak kecil yang sedang berlarian dan menabrak Mysha dari belakang, alhasil Mysha maju ke depan dan hampir terjatuh, tapi Rafka yang tau segera sigap menangkap Mysha.

Mysha ada dalam pelukannya Rafka, mata keduanya saling terkunci satu sama lain.

Hingga tak berkedip beberapa detik.

"Mysha, mau menikah denganku ?"

Deg

Mysha terdiam, mencerna apa yang Rafka katakan, tapi bibirnya terasa pilu, terasa terkunci untuk berbicara.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

terima lah Mysha.....

2024-02-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!