"Sha,aku pulang duluan ya,dijemput kakak ku nih" Lala pamit untuk pulang lebih dulu "Nih,buat beli payung" Sebelum itu dia memberikan satu lembar uang berwarna merah pada Mysha.
"Eh,ini apa La ?" Mysha tak menyangka kalau Lala memberinya uang untuk dibelikan payung.
"Buat beli payung,biar kamu gak ketuhanan" teriak Lala dari jauh.
Mysha terharu,jelas ini bukan pertama kalinya Lala begitu.
Karena hujan yang masih begitu deras,akhirnya Mysha putuskan untuk membeli payung, namun tetap saja dia harus berjalan lebih dahulu untuk sampai ke minimarket terdekat di kampusnya.
"Ini kenapa sih,hujan gak reda reda juga" dia mencak mencak sendiri.
Dan diapun memilih sedikit menunggu hujan itu,semoga saja sedikit mengecil.Namun sudah setengah jam lamanya,hujan itu malah semakin membesar dan membuat Mysha kembali merutuk.
Karena saking kesalnya dia pun memutuskan untuk berjalan saja,tak apalah hujan hujanan juga,pikirnya.
Di setengah perjalanan ada mobil yang berhenti tepat di depannya.
"Sha,ayo masuk !kenapa hujan hujanan begitu" ujar seseorang di dalam mobil itu.
Mysha melihat siapa itu dan
Deg
Itu adalah Rafka,pujaan hatinya "Kak Rafka" pekiknya pelan.
Tak lama Rafka turun dari mobil dan menuju arah Mysha,dilampirkannya sebuah jaket pada Mysha untuk menutupi kepalanya.
"Ayo, hujannya deras banget" ajaknya pada Mysha untuk segera masuk ke dalam mobil.
Lagi lagi jantungnya berdebar kencang,gila ini benar benar gila,kedua kalinya dia bersentuhan dengan Rafka, ah....perasaannya tak bisa Mysha jabarkan,yang pasti dia senang.
Keduanya sudah masuk ke dalam mobil,Rafka mengibas ibaskan bajunya yang kena basah,dan Mysha mencoba melepas jaket yang tadi Rafka lampirkan padanya.
"Pake aja dulu Sha,kamu udah kedinginan itu" ujar Rafka, seraya menyalakan mesin mobil.
Mysha memegang erat jaketnya Rafka, wangi parfumnya Rafka begitu menyeruak dihidungnya, hingga semakin membuatnya terbuai.
"Kenapa maksain ujan ujanan sih,Sha ?" pertanyaan Rafka sedikit membuyarkan Mysha.
"Ah,iya tadi mau beli payung dulu diminimarket Kak.Kak turunin aja di depan itu" Mysha tak bisa lama lama ada disana,dia sedang gugup sekali.
"Aku antar aja sampai kossan kamu,Sha" saran Rafka.
"Eh,gak usah Kak,turunin disini aja" Mysha tak mau terlalu merepotkan Rafka.
Tapi Rafa tak menjawab dia terus melakukan mobilnya,hingga suara handphonenya terdengar menyala.
Yang dapat Mysha dengar kalau Rafka lupa mengambil sesuatu,hingga si penelepon meminta untuk segera mengambilnya.
Setelah ditutupnya telepon itu,Rafka nampak bingung.
"Sha,ikut aku dulu sebentar ya,aku mau ambil bunga dulu" Rafka membelokkan arah mobilnya dengan sedikit terburu buru.
Mysha sempat sedikit panik "Eh kak,aku turun disini aja,gak papa nanti aku naek ojol aja deh" saran Mysha,karena merasa tak enak juga.
"Jangan,gak papa aku antar aja,tapi ikut aku aja sebentar,gak lama kok" Rafka masih kekeuh untuk mau mengantar Mysha pulang.
Mysha pun tak bisa apa lagi,dia mengikuti saja yang Rafka mau dan meski begitu dia tentu merasa bahagia.
Mysha juga tak menyangka,bakalan bisa dekat begini dengan Rafka, tadinya dia pikir hanya bisa melihat Rafka dari jauh saja.
Mobil yang Rafka kendarai sudah memasuki area perumahan,ndan berhenti disebuah toko bunga.
"Sha,tunggu sebentar ya" Pinta Rafka pada Mysha,seraya melangkah untuk ke toko bunga itu.
Mysha pun menunggu dan terus memperhatikan Rafka dari dalam mobil,dia melihat Rafka sedikit bercengkrama dengan seorang wanita yang Mysha yakini itu penjual bunga.
Tak lama Rafka kembali masuk dan menyimpan sebuket bunga di kursi belakang,lalu dia mengambi handphone dan hendak menelepon seseorang.
"Udah aku bawa,setelah ini aku kerumah jemput kamu,tunggu ya"
Sedikit percakapan itu yang dapat Mysha dengar,dan entah siapa yang Rafka telepon itu.
"Maaf buat kamu nunggu,nih buat kamu"
Deg
Rafka memberikan sebuah bunga Mawar putih pada Mysha,Mysha kegugupan,tangannya jadi termor saat akan menerima itu.
Coba bayangkan lelaki pujaannya memberinya bunga,bunga loh.
"Ini buat aku Kak?" tanya Mysha.
"Hem,itu buat kamu,simpan iya" jawab Rafka, seraya kembali menyalakan mobilnya dan menjalankannya untuk mengantarkan Mysha pulang.
Mysha menatap Rafka dengan sebuah senyuman, senyuman yang mengartikan dia begitu bahagia dan dia semakin berharap banyak pada Rafka.
Perjalanan pun selesai,mobil sudah terparkir di depan di koskosannya Mysha.
"Makasih ya kak,oh iya ini jaketnya aku cuci dulu ya"
"Sama sama,gak papa kamu simpan aja dulu,dan ini bunganya kamu rawat dengan baik ya" Rafka tersenyum dan senyumnya itu mampu melelehkan Mysha.
Bagaimana tidak ! senyum itu sangat indah dan Rafka sangat sangat tampan.ahhh.....dia benar benar semakin menggila saja.
"Sha,Mysha..." Rafka mengayun ayunkan tangannya di depan wajah Mysha.
"Ah iya Kak,sekali lagi terima kasih ya" Mysha dengan cepat keluar dari dalam mobil dan dia lekas berlari karena wajahnya sudah begitu sangat memerah.
Di dalam mobil Rafka menggelengkan kepalanya gemas,lalu dia segera melajukan kendaraannya dan berlalu dari sana.
Disisi lainnya Mysha yang sudah berada di kamarnya,terus menerus menciumi bunga mawar putih yang Rafka beri padanya.
Wajahnya berseri seri,hatinya berbunga bunga ,jiwanya menggila gila.
Apakah dia punya perasaan yang sama sepertinya ?itu pikiran yang ada dibenak Mysha.
Kalau iya seperti itu,haruskah dia mengatakannya lebih dulu pada Rafka ?atau haruskah dia menunggu sampai ada suatu pernyataan dari lelaki itu.
Jiwanya semakin menggila dan ingin segera memiliki lelaki itu,biarlah orang berkata apa nantinya,yang pasti dia akan menyatakan perasaannya itu pada Rafka.
......................
Esok harinya Mysha melakukan aktivitas seperti biasanya,dia ada kelas pagi hari,namun cuaca masih mendung,tapi tidak turun hujan seperti hari kemarin.
"Hai, Mysha cantik" sapa Lala pada Mysha yang baru saja datang.
"Hai,Lala imut" jawab Mysha balik sambil bercanda.
Keduanya sama sama tertawa..
"La,thanks udah aku beliin payung" Mysha menunjukan payung yang dia beli tadi pada Lala.
Namun Mysha tak menyebutkan kalau dia baru beli tadi bukan kemarin saat hujan, Mysha juga tak menceritakan soal kebersamaannya dengan Rafka.
"Sama sama,kasihan kan sahabat aku ini kalau kehujanan,nanti sakit.Terus kalau sakit gak ada yang ngerawat,kan jomblo,hahaha" Canda Lala.
"Ishhh,jomblo jomblo juga, jomblo bahagia tau !!" cerca Mysha.
Keduanya pun saling bercanda,sampai dosen datang dan memulai kelas mereka,sampai selesai.
Siang hari kelas telah usai,karena cuaca yang sedikit mendukung,Mysha dan Lala memutuskan untuk makan siang dahulu di cafe langganan mereka dekat kampus.
Lokasi cafe itu ada diseberang kampus mereka,jadi mereka harus menyeberang sampai kesana.
Tapi mereka kurang fokus saat menyeberang, tak melihat ke arah kanan adanya kendaraan yang melaju dengan cepat,dan....
"Mysha....."
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
semoga Mysha baik² saja...
jangan terlalu mengharap Mysha pada Rafka... siapa tahu dia punya kekasih... bakalan sakit hati..
2024-02-21
0