Bab 3

"Sha,tunggu" Rafka mengerjar keduanya dan menahan Mysha juga Lala "Aku antar kalian pulang" ujarnya kemudian.

Mysha mengerjapkan matanya "Eh,gak usah Kak" tolaknya ajakan itu.

"Aku gak yakin kalau Eza sudah akan menyerah" mata Rafka melirik dimana adanya Eza dan teman temannya sedang menatap mereka.

Mysha pun mengalihkan atensinya pada lirikan Rafka, dan benar saja Eza sedang menatapnya geram.

"Benar apa kata Rafka,sebaiknya kalian ikut Rafka saja" tambah Rendi.

Mysha pun tak bisa apa,dia lebih takut kalau harus dipaksa Eza,meskipun bersama Rafka pin tidak baik baik saja, terutama akan jantungnya.

Di dalam mobil dia duduk dibelakang bersama Lala,disana Lala hanya senyum senyum sendiri,Mysha tau kalau Lala sedang meledeknya.

"Siap siap berduaan ya Sha" bisiknya ditelinga Mysha.

Mysha mengernyit tak mengerti apa yang Lala bisikkan.

"Kak Rafka, aku turun didepan aja" tak lama Lala mengatakan itu,kalau dia meminta turun di depan minimarket.

"Rumah kamu disini ?" tanya Rafka, sambil memarkirkan mobilnya kepinggir jalan.

"Iya Kak,tinggal masuk gang di depan kok" Jawab Lala,seraya siap siap untuk turun.

"La,rumah kamu masih satu belokan lagi,kenapa turun disini" bisik Mysha pada Lala,dia tau ini bukan gangnya rumah Lala.

"Aku mau ke minimarket dulu,nyokap nitip beliin sesuatu" jawabnya,padahal ibunya sama sekali tak menyuruh apapun,itu hanya akal akal dia saja.

Mysha tak setuju akan hal itu,namun Lala ya Lala,dia tetap turun disana dan membuat Mysha cemberut.

"Lala,hei" panggilnya pada Lala,namun Lala hanya tak acuh saja.

"Makasih ya Kak Rafka atas tumpangannya,semoga kebaikan Kak Rafka hari ini sama kita terbalaskan,Aamiin" ucapnya sebelum turun.

"Kesempatan buat kamu" sebelum itu dia berbisik pada Mysha dan sukses membuat Mysha membulatkan matanya.

"Lala" sentaknya pada Lala.

Namun tanpa dosa,Lala keluar dan melambaikan tangan sambil menyengir kuda pada Mysha,sedangkan Mysha sudah panas dingin.

Mobilpun kembali melaju,kini hanya tinggal mereka berdua disana.Mysha sangat gelisah sekali,tiba tiba dia merasa gerah.

Dan itu membuat Rafka terusik "Kamu kepanasan,Sha ?" tanyanya pada Mysha,karena terus melihat Mysha yang menyeka keringat di dahinya.

"Eh,emmmm...iya kak" jawabnya asal.

Tak lama Rafka memutar AC dimobil,namun bukan panas itu yang membuat Mysha kepanasan,hingga itu tak berpengaruh pada Mysha.

Rafka pun terus memperhatikan Mysha di kaca spionnya dan dia pun memberhentikan mobilnya sejenak.

"Kamu sakit Sha ?muka kamu merah kek gitu ?" tanya Rafka saat itu.

"Eh,eng..engga kok kak,a... aku gak sakit" jawab Mysha gelalapan.

"Seriusan ?apa karena perlakuan Eza tadi sama kamu ?"

"Bu..bukan kak,bukan.Aku gak papa kok serius kak"

Rafka memandang Mysha jeli,dan itu sukses membuat Mysha semakin tak karuan saja di tatap begitu.

"Kak,ayo jalan aja ya" Mysha meminta segera menjalankan kendaraannya pada Rafka.

Dia ingin cepat cepat turun dari sana,itu benar benar membuatnya tak nyaman sama sekali.

Rafka pun tak banyak bertanya lagi,dia menganggukkan kepalanya,lalu menyalakan kembali mesin mobilnya dan melakukannya itu.

Setelah itu tak ada percakapan lagi diantara mereka hingga sampai dipelantaran kos sannya Mysha.

Padahal Mysha minta diturunkan di depan gang saja, tapi Rafka memaksa supaya menurunkannya di depan dimana Mysha tinggal.

"kamu tinggal di kostan Sha ?"

Mysha turun dari mobil,dan disusul Rafka. Kini keduanya sama sama berdiri.

"Iya kak disini aku tinggal" jawab Mysha.

"Aku kira kamu tinggal sama orang tua kamu" Rafka menelusuri tempat tinggalnya Mysha.

"Gak kak,aku kan bukan asli disini"

"Oh seperti itu"

"Terima kasih loh Kak,hari ini sudah banyak membantu aku" Mysha pun sangat berterima kasih pada Rafka.

Hari itu Rafka sudah menyelamatkannya

"Sama sama,kalau kamu diganggu Eza lagi bilang aja sama aku atau sama Rendi" jawab Rafka.

Mysha terdiam "Gak usah segan,aku bakalan bantu kamu" lanjut Rafka lagi.

Mysha masih terdiam,dia masih berusaha mencerna ucapan Rafka tadi. Karena itu seperti sebuah kesempatan buatnya.

"Sha,hey" panggil Rafka,karena melihat Mysha melamun.

"Eh,iya Kak"

Rafka tersenyum dan senyum itu mampu melelehkan Mysha dan hampir saja dia ambruk.Namun Rafka segera menahannya,dan adegan itu sangat menguntungkan bagi Mysha.

Keduanya saling menatap satu sama lain,ini pertama kalinya Mysha bersentuhan dengan Rafka, seperti sebuah mimpi baginya.

Namun kesadaran membuyarkan semua itu "Eh,kak..Maaf" ucapnya malu malu.

Keduanya sama sama saling grogi,Rafka menelan tengkuk lehernya gugup.

"Lain kali hati hati Sha" ujarnya kemudian.

"Aku pamit ya Sha" ijin Rafka selanjutnya.

"Ah,iya.Sekali lagi terima kasih untuk hari ini kak" Mysha tersenyum ,menampilkan deretan gigi putihnya.

Rafka sempat terpana melihat senyum itu, namun sedetik kemudian dia memalingkan wajahnya.

"Sama sama,sampai ketemu besok" ucapnya dan segera masuk ke dalam mobil.

Mysha senyum senyum sendiri,sungguh hari itu sangat sangat membuatnya bahagia.Apakah dia bisa punya kesempatan untuk menjadi miliknya Rafka ?.

......................

Hari ini cuaca begitu sangat tak mendukung,sejak dari semalam hujan turun menguyur Ibu Kota,sehingga segala aktivitas pagi hari itu sedikit terganggu.

Begitu pula dengan Mysha,hari ini dia ada jadwal kelas pagi,namun hujan begitu derasnya turun,mau memilih tak pergi saja,namun hari ini ada kelas yang sangat penting baginya.

Akhirnya dia memutuskan untuk pergi saja dan hanya memakai jas hujan seadaanya, karena dia tak punya payung.

Karena jarak kossan dengan kampusnya bisa ditempuh dengan jalan kaki dan karena Mysha sudah biasa untuk jalan kaki,dia pun menelusuri jalan setapak yang sebagian sudah dipenuhi genangan air akibat hujan.

Karena jas hujan yang tak sampai memenuhi tubuhnya,maka sebagian bajunya basah.

"Kamu ujan ujanan Sha ?" Lala melihat Mysha yang sudah kedinginan.

"Iya,mau gimana lagi,kalau gak datang,aku bakalan ketinggal kelas hari ini,sedangkan ini sangat penting buat aku"

Memang benar kelas hari ini begitu penting baginya, hujan bukan penghalang baginya untuk tak datang.

"Iya sih,kamu benar.Tapi bisakan pake payung kamu ini aduh" Lala mengelap wajah Mysha yang kebasahan.

"Gak punya iih,beliin lah" canda Mysha,sambil mengusap usap rambutnya yang basah itu.

Lala hanya mencebik akan permintaannya Mysha.

Beberapa waktu kemudian kelaspun telah usai, Mysha dan Lala sudah akan memutuskan untuk pulang,karena tak ada lagi jam kelas.Tapi diluar hujan masih saja mengguyur,tak kunjung reda juga.

"Sha,aku pulang duluan ya,dijemput kakak ku nih" Lala pamit untuk pulang lebih dulu "Nih,buat beli payung" Sebelum itu dia memberikan satu lembar uang berwarna merah pada Mysha.

"Eh,ini apa La ?" Mysha tak menyangka kalau Lala memberinya uang untuk dibelikan payung.

"Buat beli payung,biar kamu gak kehujaanan" teriak Lala dari jauh.

Mysha terharu,jelas ini bukan pertama kalinya Lala begitu.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

kasian nya Mysha

2024-02-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!