Gadis Kecil Itu Princess Abang
...༶•┈┈⛧happy reading⛧┈┈•༶...
Tok...
Tok...
Tok...
"Rey, Ayo cepat turun!.." suara Bariton Yang Amat Kencang Dari Depan Pintu Kamar Membuat Resyah Yang Masih Terlelap Dalam Tidurnya Sontak Terperanjat Kaget Mendengar Teriakkan Sang Umi.
"I-iyaa mi, Aku mandi dulu" Balas Resyah Sedikit Berteriak Kepada Vara.
"Astagfirullah al'azim nak, Kamu baru bangun" Ujar Istighfar Dengan kelakuan Putrinya itu yang Baru Saja Bangun di Waktu Yang Hampir siang Seperti ini.
Resyah Perlahan Bangun Dari Ranjangnya Seraya Dengan Mengusap-usap Lembut Kedua Matanya. "I-iya umi, maaf" gadis itu Melangkah Untuk Membukakan Pintu Dan Melihat Uminya Yang Pasti Sudah Bernafas kasar karna kelakuannya.
"Tadi Malam aku lupa kalau ada tugas untuk Pelajaran hari ini, Jadi aku semalaman Mengerjakannya" Tambah Gadis Yang Berada Di Hadapan Uminya, Seraya Dengan Mengangkat Tangan Kanannya Untuk Menutupi Mulut Yang Beberapa Kali Menguap Lebar.
"Kamu bergadang Untuk Tugas hari ini? bukankah kamu hari ini tidak masuk Sekolah Dulu, nak-?" Ucap Vara Terpotong.
"Mi, kok Umi hari ini kayaknya rapi banget?" Sentak Putrinya Berhasil Memotong Ucapan Uminya, Ia Menatap Tajam Tatkala Perlahan Memperhatikan Pakaian Vara yang Terlihat Sangat rapi.
"Kamu lupa hari ini, Rey?" Tanya Umi Vara Dengan Kerutan Sempurna Pada Dahinya.
Gadis itu Mendeham Sesaat, Seraya Memikirkan Apa Maksud Dari Perkataan Uminya. Setelah Beberapa Menit Telah Mengingat Sesuatu, Dengan antusias Ia Langsung Menepuk Kasar Jidatnya Sendiri. "Ohh iyaa" Gadis itu Melupakan Pembicaraan Semalam Bahwa Abinya Mengatakan Untuk hari Kamis ini ada urusan pergi bersama Keluarganya Yang entah kemana.
Kedua Bahunya Merosot Begitu saja. "Trus Ngapain aku ngerjain semaleman, mi..." lesu gadis itu.
Uminya Tidak Menjawab, Melainkan Hanya Mengidikkan Kedua Bahunya. "Yaudah sana, siap siap dan turun kebawah untuk sarapan" Ucap Vara Kemudian pergi meninggalkan Gadis Yang Masih kusut karna habis bangun tidur.
...*****...
"Assalamualaikum, Pagi Abi, Umi" Salam Resyah Kemudian duduk di samping uminya.
"Waalaikumus salam" Jawab mereka Yang Sedari Tadi Sudah Menunggu Gadis Itu untuk Turun.
"Lah, Abang Reyhan Yang ganteng ini Nggak di sapa?" protes Reyhan kepada adiknya dengan Sangat Pede-nya.
"Pagi abang jelek ku!" ledek Resyah Saat Mendengar ucapan abangnya dengan begitu Angkuhnya.
Reyhan Menautkan Kedua Alisnya Saat Mendengar Ledekan Adiknya. "Terserah kamu lah!" Cletuk Reyhan Yang sebal dengan adik Ngeselinnya itu.
"Udah udah, Lanjutkan makannya" Sahut umi.
Setelah Beberapa Jam Makan Bersama Telah Usai. Abi Ahmad, Umi Vara, Reyhan Dan Resyah Sudah siap Dengan Pakaian Yang Di Kenakan Masing masing.
Setelah Semuanya Sudah Merasa Siap, mereka Segera menghampiri Mobil Alphard putih yang Terparkir Indah di Perkarangan Rumah Milik Ahmad Dan Melajukan Mobil Itu Menuju Ke Suatu Tempat.
Saat Di Perjalanan kakak Beradik itu hanya Bercanda dan Mengusili satu sama lain Yang Membuat Abi Dan Uminya Berdecak Sebal Karna Beberapa Kali Mengganggu Mereka.
Setelah Menempuh Beberapa menit perjalanan, Kini Mereka Telah Tiba di suatu tempat Parkiran Yang membuat Heran Dan Terus Penuh Pertanyaan Dalam Benak Pikiran Resyah.
"Ayo, Turun Princess Abang" Ucap Reyhan selaku Abangnya Resyah yang membukakan Pintu Untuk adiknya.
"Aku bisa sendiri bang, nggak usah gini. lama lama aku anggap Abang sebagai babu aku, nih" Cletuk Adiknya Dengan Terkekeh Pelan Di Akhir.
Abi Ahmad Dan Umi Vara yang Melihat Tingkah Resyah ikut Tertawa Kecil, Mereka Tau kalau Gadisnya itu hanya bercanda.
Reyhan Yang Mendengar Tuturan Adiknya Sontak Berdecak Pinggang Seraya Dengan Sedikit Memanyunkan Bibirnya Dan Berhasil Membuat Mereka Yang Melihat Hal Itu Semakin Terkekeh.
"Jahat, Gue Nggak beliin eskrim loh, dek" Sentak Reyhan Yang Bertingkah Seperti Sedang Marah Kepada adiknya.
"Ih, jangan gitu dong—" Resyah Mengantung Ucapannya Seraya Bersiap Turun dari Mobil Dengan Memegangi Gamis Syar'inya Yang Panjang.
"Iya deh, Maaf abangnya Resyah yang paling ganteng" Ucap Resyah Sembari Turun Dari Mobilnya.
Reyhan Mengangkat Salah satu Tangannya Lalu Menggenggam Pergelangan Tangan Adiknya Agar Tidak Terjatuh.
"Ah Maasss-" Ucapan Reyhan terpotong karna Resyah langsung menyerobot Omongannya.
"Tapi Lebih Gantengan Abang Rayan, Jauh dari kata ganteng lagi. lebih dari ganteng dan tamvan, dan...Lebih dari Abang Reyhan" Serobot Resyah Masih Saja Meledek Abangnya itu.
"Terserah kamu" Cletuk Reyhan Pasrah Sebelum Pergi Meninggalkan Adiknya Yang masih meledeknya Di Depan Pintu Mobil.
"Abi, umi. Tunggu Reyhan!!" teriak Reyhan yang Melihat Abi dan uminya sudah berjalan Meninggalkan Mereka.
Ahmad, Selaku Abinya Reyhan Dan Resyah Yang Mendengar Teriakkan Reyhan Sontak Membalikan Tubuhnya Dan Menatap Tajam Putranya itu. Sedangkan Reyhan Hanya Cengengesan Saat Mendapatkan Tatapan Tajam Dari Abinya Karna Tingkahnya Sendiri.
Resyah Menyusul Kedua Orangtua Serta Abangnya Itu. Saat Sudah Berada di Samping Ahmad, Ia Menatap Pria Itu Dengan Tatapan Penuh Tanda Tanya.
"Abi, Mau ngapain kita kesini??" Tanya Resyah Yang menanyakan hal yang Sedari tadi Terus Berputar Di Dalam Benak Pikirannya.
Abi Ahmad Tertunduk Dalam Seperti Sedang Menyembunyikan Sesuatu. "Ikuti Abi saja" Jawab Abinya tersenyum Tipis.
Di Pagi hari Yang Sejuk ini. Resyah tak henti Hentinya Tersenyum Karna Merasa senang di Sepanjang Jalan. Entah kemana Langkah kakinya Akan berhenti, yang jelas Resyah hanya Mengikuti Reyhan Yang Trus Memegang Pergelangan Tangannya. Kakinya berhenti tepat di Sebuah Taman Yang Bererumputan Hijau, Resyah mengedarkan Pandangannya Melihat Sekeliling Yang ramai. Sekarang mereka sedang Berada di taman Yang tidak jauh dari bandara. Resyah Tidak tau Siapa Yang Abinya tunggu di taman ini, entah siapa?.
Setelah Mereka Sudah Mendapatkan Area Taman Yang Nyaman Dan Sejuk Untuk Mereka Duduki, Kini Putra Dan Gadis kecilnya itu Sedang Bermain kejar-kejaran Di Tengah Taman.
Resyah Bermain Kejar Kejaran Dengan Eskrim Di Tangan Kanannya. Abangnya Baru Saja Membelikan Eskrim Untuk Resyah Dan Dirinya.
Tiba tiba saja, Resyah Ingin Tersandung Oleh Sesuatu Di Bawah Kakinya. Membuatnya Ingin Tersungkur Di Rerumputan Hijau Itu, Dan....
"Arghw!!!" Jerit Resyah Seraya memejamkan Matanya. Namun, Dirinya tidak merasakan Sakit Sama sekali bahkan ia tidak Terjatuh ke Rerumputan. Silau matahari Membuat Penglihatan Resyah Buram, Di hadapannya Kini Hanya berjarak Beberapa Cm saja Dengan Lelaki Yang Tepat Di Depan Wajahnya.
"Untung nggak jatuh, Ada yang terluka Gak??".
Reyhan, Laki laki Yang saat ini menangkap Tubuh Resyah Agar tidak terjatuh itu, Membuat Resyah Membuka Matanya Perlahan.
Resyah Berhasil Tidak Menyentuh Rerumputan Hijau itu, Tetapi...
"Gak Bang, Makasih ya" Ujar Resyah Tersenyum Lebar.
Raut Wajahnya Berubah Menjadi Sayu Ketika Melihat Eskrimnya Terjatuh Dan Mengenai Rerumputan Hijau.
"Eskrim aku..." Lirihnya Lemas.
Abi dan Uminya Yang Melihat Resyah Dari Kejauhan Hampir Saja Terjatuh, Sontak Terperanjat kaget Dan Segera menghampiri Putra, Putrinya Yang Berada Di Tengah taman.
"Ga papa, Nak?" tanya umi Vara Sembari Memperhatikan Tubuh Gadisnya Untuk Memastikan Terluka Atau Tidak.
"Gapapa kok mi, Tadi Di tolongin Abang" Jawab Resyah Dengan Wajah Datar.
Reyhan Menatap Iba Adiknya, Ia Mengulurkan Sesuatu Ke Hadapan Resyah. "Nih, mau punya Abang?" Reyhan Menyodorkan sisa eskrimnya Itu Untuk Adiknya.
Resyah Beralih Menatap Abangnya.
"Tapi itu eskrim kesukaan Abang, Ga usah bang, Habisin aja sama Abang" Ucap Resyah yang Melihat Abangnya Dengan tulus memberikan eskrimnya Itu Untuk Dirinya.
"Gapapa, nih, Ambil aja" Ujar Reyhan sekali lagi Dengan Menyodorkan eskrim kesukaannya Yaitu Rasa vanila.
Dengan Sangat antusias Resyah Mengambil Eskrim Yang Berada Di Tangan Kanan Abangnya. "Makasih bang" Seru Resyah Dengan Senyuman Yang Terukir Di Bibirnya.
Jangan heran, Walaupun Eskrim Tersebut Sisa Abangnya, Resyah Memakannya Dengan Lahap Hingga Tidak Tersisah Sedikitpun. Mereka Sering Sekali Berbagi Makanan Ataupun Minuman Sisa Masing masing, Dan tidak ada Rasa Jijik Sedikitpun Di Antara Kakak beradik Itu.
"Assalamualaikum" Salam Lembut Seseorang Dari Belakang Mereka.
Sontak Mereka Beralih Mengikuti Arah Sumber Suara Yang Mengucapkan Salam Tersebut.
"W-waalaikumussalam" Balas Mereka kompak Seraya Menatap Pria Yang Berada di Hadapannya.
Resyah terkejut Saat Melihat Siapa yang ada di hadapannya.
"A-Abang!!" Pekik Resyah Dengan Perasaan Yang Sangat Senang.
Resyah Sontak Mendekati Pria Gagah Yang Mengunakan kemeja Hitam Dengan Kaki Yang Di Selimuti Sepatu Putih. Cowok itu Juga Memakai Masker Putih Lantas Semakin Memberikan kesan Yang Sangat Tampan.
"Hai. Princess kecil Abang " Sapa Cowok itu Memperhatikan Gadis Yang Sudah lama Tidak ia lihat Dan Pasti Sangat merindukannya.
"Cepat Banget besarnya ya princess
Abang?" cowok itu Membuka Suaranya kembali Terhadap gadis di hadapannya, tetapi gadis itu Hanya Terdiam kaku Karna Tidak Menyangka Terhadap Keberadaannya.
Resyah Tidak menjawab Ucapan Cowok itu, Melainkan Langsung Melangkah Lebih Dekat Dengan Cowok di Hadapannya. "A-Abang!....." Ujar Resyah Seraya langsung memeluk Cowok Itu Dengan erat dan menangis di Dada Bidang Milik Abangnya.
yup, Ternyata Cowok itu Adalah Abang Pertamanya Resyah Yang Bernama Muhammad Rayan Alexandra. Dia selalu memanjakan Adiknya Seperti layaknya princess. Sudah Hampir lima Tahun Lebih ia Mengambil Pendidikan Di Kairo, Dan juga Terdapat Berbagai Alasan Yang Harus Dirinya Relakan Untuk Meninggalkan Adik Kesayangannya.
Rayan Mengangkat Tangannya Lalu Mengelus Puncak kepala Adiknya Dengan lembut. "Hey, Udah Nggak boleh Nangis, Nanti cantiknya hilang loh" Seloroh Rayan kepada adiknya Yang Masih Menangis di Dalam pelukannya.
"Resyah kangen Abang, Abang lama banget di Sana. katanya Sebentar, Ternyata sampai Rey lulus Mi, Abang Gaa lihat Rey lulus!!" Tangisan Resyah Semakin pecah.
"Maafin Abang ya, Rey. Waktu Rey Lulus, Abang Sedang Ada Acara Dan Di hari Itu mendesak sampai tidak mengabari kamu kalau Abang Tidak bisa Pulang ke Jakarta, Maafin Abang ya" Ucap Cowok itu Dengan tulus Dan Beralih Mengelus Punggung Adiknya.
"Resyah sudah jangan menangis..." tambah Cowok itu lagi.
"I-iyaa bang, A-abang jangan tinggalin aku j-jauh jauh lagi ya" Ujar Resyah Sesenggukan karna Menangis.
"Iyaa Resyah, Abang bakal tinggal di sini lagi kok" jawab cowok itu Dengan lembut.
Resyah yang mendengar Tuturan Rayan Dengan Antusias Menguraikan Pelukan Di Antara Mereka. "Serius bang?" Tanya Resyah Dengan Senyuman Lebar.
"Perasaan adik gue nggak segini ya banget sama gue Dah?? Malah sikapnya kayak setan..." Batin Reyhan Dengan Kerutan Di dahinya.
"Iyaa" Jawab Rayan Dengan Anggukan Kecil.
Kini Sudah Satu Jam Mereka Duduk Di Bawah Pohon Besar yang berada di taman Sembari Memakan Eskrim, Dan Di Suguhi Dengan Perbincangan Kecil Seperti Menanyakan Kabar Ataupun Tentang Kehidupan Rayan Saat di Kairo.
"Yaudah, ayo Rayan, kita pulang" Ucap Abi Ahmad.
Rayan Menganguki Perkataan Abinya kemudian Mengangkat Tangan Kanannya Lalu Menggapai Telapak Tangan Mungil Milik Resyah Untuk Ia Genggam. Mereka Berdiri Dari Duduknya Dan Melangkah Menuju Mobil Alphard Putih Yang Berada di Parkiran Bandara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Mukmini Salasiyanti
Hmmmm🤔
2023-08-09
0
Yach Yulianah
mampir d karyamu🤗
2023-04-27
1