Dia Bukan Untukku

Dia Bukan Untukku

BAB 1 | Mabuk

“ Bukankah kamu sift malam?”, tanya Beni bingung sambil menunjuk ke arah Airin yang dilihatnya berada di studio pagi ini.

“Aku bertukar dengan Siska, ia mendadak ada acara, jadi ku handle tugasnya sebagai program director”, jawab Airin lalu ia melangkahkan kakinya untuk masuk ke ruangannya di bagian produksi. Baru saja ia duduk dan melepaskan jaket juga tasnya, seorang wanita berdiri tepat di belakangnya dan menatap Airin tajam.

“Sangat menyebalkan ketika aku tahu kamu masuk pagi ini dari orang lain”, ucap Bianca pada Airin sambil membawa tumpukkan kertas di tangannya, seluruh orang di studio mengetahui bahwa Airin dan Bianca bersahabat sejak mereka pertama kali menginjakkan kakinya untuk melamar pekerjaan di studio ini.

“Jangan ganggu aku dan bekerjalah, aku ingin segera pulang agar bisa pergi bersama Billy”, balas Airin sambil menopang kedua dagunya dan membayangkan kekasihnya. Bianca menyingkirkan apapun yang sedang dipegang oleh Airin dan menariknya pergi bersamanya.

“Bantu aku terlebih dahulu mengisi voice over, Pak Beni memintaku menyerahkannya jam sepuluh pagi ini”, rengek Bianca pada Airin yang sedang mempersiapkan diri untuk mengerjakan tugasnya.

“Kerjakanlah sendiri, aku harus mengerjakan banyak hal bodoh” tolak Airin dengan sedikit mengejek namun Bianca tak peduli, ia terus saja menarik tangan Airin dan tak melepaskannya, mereka berdua masuk ke dalam ruangan yang bertuliskan “Voice Over Room” dimana hanya ada Bianca dan juga Airin didalamnya.

“Kalau aku melakukannya bersama mu maka semuanya akan cepat selesai, kamu pengisi suara terbaik di studio ini Airin. Bantulah sahabatmu yang bodoh ini”, pinta Bianca pada Airin sambil sedikit merengek seperti anak kecil. Ditolakpun percuma saja, Airin tak memiliki pilihan lain selain menuruti keinginan sahabatnya itu.

Pengisian suara cukup cepat dilakukan, beberapa iklan yang akan ditayangkan di tv pada akhirnya selesai kurang dari setengah jam. Bianca mengeditnya sedikit lalu menyerahkannya pada Pak Beni.

“Sudahlah aku harus mengerjakan bagianku”, seru Airin berjalan keluar dari ruang vo.

Waktu berlalu degan cepat, dua program acara telah selesai. Kini Airin sangat sibuk dengan mengedit naskah untuk acara di Tim 3, timnya sendiri. Tiba tiba sebuah pesan singkat masuk ke dalam ponselnya, maksud hati tak ingin menghiraukannya namun pesan itu datang lagi dan lagi yang berhasil mengalihkan perhatiannya.

Billy : [ Sepertinya aku sedikit terlambat dan tak bisa menjemputmu. Bisakah kamu pergi sendiri ke restauran itu? ]

Airin : [ Tak perlu memaksakan diri kalau tak bisa. Jika terlalu malam, kita batalkan saja dan ganti lain waktu ] balas Airin dengan wajah sedikit kecewa namun masih berharap.

Billy : [ Jika ku batalkan namun kita bertemu di apartemenmu bagaimana? ]

Airin : [ Ok, See you there ]

Billy : [ See you soon. Love you]

Sinar matahari mulai padam dan terbenam seutuhnya pukul enam sore, waktu bagi Airin untuk pulang dan melanjutkan pekerjaannya esok hari, mengingat Billy akan datang ke apartemen miliknya, ia segera membersihkan dirinya dan juga rumahnya serta mulai memasak untuk makan malam mereka berdua. Setelah segalanya terlihat rapi dan bersih, Airin meluruskan kedua kakinya dan bersantai sambil menunggu Biily datang, meski sedikit lama namun Airin tetap menunggu ditemani ponselnya yang ia mainkan.

Tepat pukul delapan malam, suara pintu terbuka, Billy masuk begitu saja ke dalam rumah Airin karena ia mengetahui kata sandinya, Billy datang bersama dua kantung keresek ditangannya. Seorang pria tinggi tegak kini berada di hadapannya.

“Apa yang kamu bawa?”, tanya Airin berjalan mendekat pada Billy, membantunya membawakan dua kantung keresek di tanggannya.

“Ayam, pizza dan juga bir lalu minuman beralkohol lainnya”, jawab Billy

“Kamu sudah makan?”, sambungnya

“Sudah, namun untuk ayam dan juga pizza akan selalu ada ruang didalam perutku”, jawabnya singkat sambil memegang lemak pada perutnya yang tertutup kaos putih yang dikenakannya, wajahnya yang terlihat tak sabar membuka ayam dan juga pizza yang menjadi menu favoritnya, ditambah bir dan juga minuman beralkohol yang sangat serasi dengan makanannya.

Mereka berdua melewati malam bersama sama, Airin masih terus terjaga bahkan meski ia mulai mabuk sekalipun akibat bir dan juga alkohol yang telah dimunumnya. Mengingat bahwa besok Airin sift malam, Billy bisa lebih lama menemani Airin di apartemen milik kekasihnya itu. Namun ia tak bisa lagi berlama lama karena ia pun sudah mulai mabuk, tak mungkin ia menyetir dalam keadaan mabuk atau sesuatu yang buruk akan terjadi.

“Sudah hampir jam dua Airin, aku harus pulang”, ucap Billy lembut pada Airin yang masih berusaha meneguk segelas alkohol yang telah habis itu.

“Ah.. Tidak, jangan tinggalkan aku. Menginaplah disini”, rengek Airin sambil memegangi tangan Billy yang berdiri dan hendak mengambil jaket miliknya.

“Besok aku harus bekerja, tak mungkin juga aku menginap sayang”, balasnya lalu mencium kening Airin yang telah mabuk sepenuhnya. Airin masih tetap memegangi Billy bahkan ia berdiri lalu memeluk kekasihnya itu agar tak pergi meninggalkannya, sambil terus merengek agar tak ditinggalkan Airin terus mendekap Billy.

“Akan sangat berbahaya jika aku menginap Airin, hal buruk akan terjadi padamu”, bisiknya yang membuat Airin kegelian dan menarik langkahnya sedikit menjauh.

“Takkan ada yang terjadi padaku. Jadi tinggallah lebih lama”, pinta Airin dengan terus berusaha mempertahankan kesadarannya disaat ia mabuk sepenuhnya, wajah Airin yang seperti orang linglung sangat menggemaskan di hadapan Billy, bahkan untuk berdiri saja sulit baginya karena dibawah pengaruh alkohol.

“Aku adalah pria yang pemalu Airin, kamu tahu itu. Namun bersamamu aku mungkin dapat melewati batasanku” seru Billy menatap tajam Airin dan langsung mengecup bibir Airin dengan lembut. Maksud hati benar benar melakukannya dengan lembut namun Billy pun sedikit dikuasai alkohol, membuatnya mencium Airin dengan sedikit lebih rakus.

Billy memapah Airin masuk ke dalam kamarnya dan menidurkannya di kasur, ia sadar bahwa dirinya hampir saja melewati batasannya. Billy menyelimuti Airin lalu mematikan lampu kamarnya, segera ia pergi dari apartemen Airin sebelum benda kecil dalam dirinya bangkit dan berdiri dengan tegak.

“Sial, aku benar benar harus pergi dari tempat ini, dia selalu saja seperti ini saat mabuk”, gerutunya kesal karena ia tak bisa melakukan apa yang diinginkannya.

Terpopuler

Comments

Rosee

Rosee

nama kita sama wkwkw

2023-04-25

0

レイREI

レイREI

keren

2023-03-31

0

sudah mampir nih. Sekalian boleh minta folback nya agar bisa berteman

2023-03-27

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 | Mabuk
2 BAB 2 | Darah?
3 BAB 3 | Kehidupan dengan Darah
4 BAB 4 | Mencoba Kembali Seperti Dahulu
5 BAB 5 | Rahasia yang Terbongkar
6 BAB 6 | Permintaan Kencan
7 BAB 7 | Perlahan Menghilang
8 BAB 8 | Takut Kehilanganmu
9 BAB 9 | Tulip Merah
10 BAB 10 | Airin dan Yuki
11 BAB 11 | Bolehkah Aku Menginginkannya?
12 BAB 12 | Hati yang Tak Mungkin Tergapai
13 BAB 13 | Kejang
14 BAB 14 | Tetaplah Bersamaku
15 BAB 15 | Pertengkaran Kecil
16 BAB 16 | Yuki Bukan Airin
17 BAB 17 | Separuh Hati yang Kosong
18 BAB 18 | Dibalik Secangkir Kopi
19 BAB 19 | Pada Siapa Aku Harus Percaya?
20 BAB 20 | Antara Airin dan Yuki
21 BAB 21 | Hati yang Semakin Menjauh
22 BAB 22 | Hari Bersamanya
23 BAB 23 | Siapa Pria Itu?
24 BAB 24| Masih Dengan Perasaan Yang Sama
25 BAB 25 | Mencoba Menggapainya Kembali
26 BAB 26 | Hubungan Yang Tidak Baik Baik Saja
27 BAB 27 | Dua Wanita Dengan Masalahnya
28 BAB 28 | Terbakar Api Cemburu
29 BAB 29 | Jangan Hilangkan Senyumanmu
30 BAB 30| Tuntutan Seorang Anak
31 BAB 31 | Calon Menantu dan Calon Mertua
32 BAB 32 | Milikku Adalah Milikku
33 BAB 33 | Tak Bisa Dipercaya
34 BAB 34 | Awal Pertemanan
35 BAB 35 | Untukmu dan Untuknya
36 BAB 36 | Rasakan Aku
37 BAB 37 | Cemburu
38 BAB 38 | Apa yang Terjadi Dengannya?
39 BAB 39 | Rindu
40 BAB 40 | Bersenang Senang
41 BAB 41| Segelintir Sampah
42 BAB 42 | Melepaskan Airin?
43 BAB 43 | Wanita Itu Adalah Kamu
44 BAB 44 | Rahasia Yuki
45 BAB 45 | Kenyataan Awal
46 BAB 46 | Pemeran Utama
47 BAB 47 | Pertemuan Singkat
48 BAB 48 | Puncak Kemarahan Billy
49 BAB 49 | Karenanya Kamu Terluka
50 BAB 50 | Bukan Aku yang Kamu Cari tapi Dia
51 BAB 51 | Munculnya Orang Ketiga
52 BAB 52 | Semakin Lama Semakin Menjauh
53 BAB 53 | Langkah Awal Denis
54 BAB 54 | Pernikahan? Ku Rasa Tidak
55 BAB 55 | Sifat Asli Billy
56 BAB 56 | Airin, Maafkan Aku
57 BAB 57 | Satu Malam Bersama Denis
58 BAB 58 | Billy Adalah Milikku
59 BAB 59 | Luluh
60 BAB 60 | Peranmu Yang Ku Inginkan
61 BAB 61 | Misi Untuk Menghancurkan Hubungan Airin dan Billy
62 BAB 63| Kekecewaan Airin dan Kemarahan Billy
63 BAB 63 | Menangis Bersamaku
64 BAB | 64 Senyummu Sumber Bahagiaku
65 BAB | 55 Serangan Denis
66 BAB 66 | Si Pembuat Malu dan Si Penggoda
67 BAB 67 | Keseriusan Denis
68 BAB 68 | Trauma Airin
69 BAB 69 | Aku Hamil
70 BAB 70 | Zona Merah
71 BAB 71 | Ketika Denis Tak Bersamaku
72 BAB 72 | Denis, Tolong Aku!
73 BAB 73 | Menebus Kesalahanku
74 BAB 74 | Masih Dengan Perasaan Yang Sama?
75 BAB 75 | Dia Hamil. Mari Kita Selesaikan
76 BAB 76 | I Loved You
77 BAB 77 | Salah Tingkah
78 BAB 78 | Will You Marry Me?
79 BAB 79 | Undangan Pernikahan
80 BAB 80 | Selamat Tinggal Airin <END>
Episodes

Updated 80 Episodes

1
BAB 1 | Mabuk
2
BAB 2 | Darah?
3
BAB 3 | Kehidupan dengan Darah
4
BAB 4 | Mencoba Kembali Seperti Dahulu
5
BAB 5 | Rahasia yang Terbongkar
6
BAB 6 | Permintaan Kencan
7
BAB 7 | Perlahan Menghilang
8
BAB 8 | Takut Kehilanganmu
9
BAB 9 | Tulip Merah
10
BAB 10 | Airin dan Yuki
11
BAB 11 | Bolehkah Aku Menginginkannya?
12
BAB 12 | Hati yang Tak Mungkin Tergapai
13
BAB 13 | Kejang
14
BAB 14 | Tetaplah Bersamaku
15
BAB 15 | Pertengkaran Kecil
16
BAB 16 | Yuki Bukan Airin
17
BAB 17 | Separuh Hati yang Kosong
18
BAB 18 | Dibalik Secangkir Kopi
19
BAB 19 | Pada Siapa Aku Harus Percaya?
20
BAB 20 | Antara Airin dan Yuki
21
BAB 21 | Hati yang Semakin Menjauh
22
BAB 22 | Hari Bersamanya
23
BAB 23 | Siapa Pria Itu?
24
BAB 24| Masih Dengan Perasaan Yang Sama
25
BAB 25 | Mencoba Menggapainya Kembali
26
BAB 26 | Hubungan Yang Tidak Baik Baik Saja
27
BAB 27 | Dua Wanita Dengan Masalahnya
28
BAB 28 | Terbakar Api Cemburu
29
BAB 29 | Jangan Hilangkan Senyumanmu
30
BAB 30| Tuntutan Seorang Anak
31
BAB 31 | Calon Menantu dan Calon Mertua
32
BAB 32 | Milikku Adalah Milikku
33
BAB 33 | Tak Bisa Dipercaya
34
BAB 34 | Awal Pertemanan
35
BAB 35 | Untukmu dan Untuknya
36
BAB 36 | Rasakan Aku
37
BAB 37 | Cemburu
38
BAB 38 | Apa yang Terjadi Dengannya?
39
BAB 39 | Rindu
40
BAB 40 | Bersenang Senang
41
BAB 41| Segelintir Sampah
42
BAB 42 | Melepaskan Airin?
43
BAB 43 | Wanita Itu Adalah Kamu
44
BAB 44 | Rahasia Yuki
45
BAB 45 | Kenyataan Awal
46
BAB 46 | Pemeran Utama
47
BAB 47 | Pertemuan Singkat
48
BAB 48 | Puncak Kemarahan Billy
49
BAB 49 | Karenanya Kamu Terluka
50
BAB 50 | Bukan Aku yang Kamu Cari tapi Dia
51
BAB 51 | Munculnya Orang Ketiga
52
BAB 52 | Semakin Lama Semakin Menjauh
53
BAB 53 | Langkah Awal Denis
54
BAB 54 | Pernikahan? Ku Rasa Tidak
55
BAB 55 | Sifat Asli Billy
56
BAB 56 | Airin, Maafkan Aku
57
BAB 57 | Satu Malam Bersama Denis
58
BAB 58 | Billy Adalah Milikku
59
BAB 59 | Luluh
60
BAB 60 | Peranmu Yang Ku Inginkan
61
BAB 61 | Misi Untuk Menghancurkan Hubungan Airin dan Billy
62
BAB 63| Kekecewaan Airin dan Kemarahan Billy
63
BAB 63 | Menangis Bersamaku
64
BAB | 64 Senyummu Sumber Bahagiaku
65
BAB | 55 Serangan Denis
66
BAB 66 | Si Pembuat Malu dan Si Penggoda
67
BAB 67 | Keseriusan Denis
68
BAB 68 | Trauma Airin
69
BAB 69 | Aku Hamil
70
BAB 70 | Zona Merah
71
BAB 71 | Ketika Denis Tak Bersamaku
72
BAB 72 | Denis, Tolong Aku!
73
BAB 73 | Menebus Kesalahanku
74
BAB 74 | Masih Dengan Perasaan Yang Sama?
75
BAB 75 | Dia Hamil. Mari Kita Selesaikan
76
BAB 76 | I Loved You
77
BAB 77 | Salah Tingkah
78
BAB 78 | Will You Marry Me?
79
BAB 79 | Undangan Pernikahan
80
BAB 80 | Selamat Tinggal Airin <END>

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!