Unar menyusul

Adegan kekerasan+

Unar ngebut dengan motor nya menuju rumah mbah karso, Jembatan pun sudah terlewati dengan kencang nya.

Ckiitt.

Motor unar ngerem mendadak ketika ada seseorang yang ingin menyebrang jalan, Namun detik kemudian orang itu menghilang.

"Kemana dia." Batin unar mulai cemas.

Sial nya lagi kini motor nya tidak mau hidup, Berulang kali ia engkol. Namun tetap saja mati.

"Numpang lewat mbah, Jangan ganggu saya." Ujar unar.

"Ihihihihi."

Gelak tawa yang khas langsung menyambut ucapan unar, Sekelebat bayangan putih terbang kesana kemari.

"Suketi."

Unar yakin jika itu adalah suketi walau pun ia belum melihat wajah nya, Bau amis darah langsung memenuhi kawasan jembatan ini.

"Tolong maaf kan lah aku suketi, Aku sungguh ingin insaf." Hiba unar ketakutan.

"Meski kau pun kau insaf tapi kini aku telah mati." Sahut suara yang sangat serak dan kaku dari belakang unar.

Craakk.

Belum sempat unar bereaksi, Kini ia sudah meringis kesakitan karena cakar suketi menanjap di leher nya.

"Ampuni aku suketi." Pinta unar yang hampir sekarat.

"Ihihihi, Dulu kau memperkosa ku." Gelak tawa suketi sangat menyeram kan bagi siapa saja.

Unar sudah kembang kempis tak karuan merasakan sakit pada batang leher nya, Teringat kembali dosa yang telah ia lakukan pada gadis ini.

Padahal dulu suketi begitu ramah dan baik pada nya, Karena ajakan pak lurah dan pakde tomo lah unar jadi begini.

Andai saja waktu bisa di ulang, Maka unar tidak akan mau melakukan pemerkosaan itu. Namun semua hanya tinggal angan angan saja.

"Kau harus mati pria bejat." Geram suketi mendekati unar.

"Tidak! Jangan suketi." Teriak unar merangkak menjauh.

"Aku dulu juga memohon padamu seperti itu." Lirih suketi.

"Aku terpaksa melakukan nya suketi, Mereka akan membunuh ku jika aku menolak." Unar memberikan alasan.

Namun setan suketi tidak menerima alasan apa pun, Tujuan nya hanya satu saat ini. Siapa pun yang menyakiti nya maka orang itu harus mati, Karena itu lah yang mbok giem tanam kan saat membangkit kan nya dulu.

"Tidaakkk!"

Teriakan unar mengema bersamaan dengan tubuh nya yang melayang jatuh kedasar sungai bebatuan, Tak elak lagi tubuh unar hancur menimpa batu kali.

"Ihihihihi."

Tawa puas suketi melihat unar yang sudah mati, Kini hanya tinggal dua orang yang menyakiti nya. Namun seperti nya suketi tidak ingin membunuh pak lurah secara langsung, Ia ingin pak lurah mati secara perlahan saja agar lebih lama tersiksa.

******

Lama mbok rukiyah menunggu kedatangan unar bersama mbah karso, Namun pemuda itu tak kunjung muncul lagi.

"Tidakk! Jangan bawa aku pergi." Teriak pak lurah mulai mengigau.

"Sakiiit! Sakit sekali punggung ku." Jerit pak lurah.

Mbok rukiyah semakin bingung sekarang, Apa lagi ia hanya sendirian di rumah tanpa ada teman.

"Aduuh gimana ini." Bingung mbok rukiyah di antara takut nya.

"Lailah hailalah."

Mbok rukiyah menyebut asma allah berulang kali karena tepat di depan pintu kamar pak lurah, Ia melihat kembali sosok gadis berlumur darah itu.

Ayat kursi pun ia lantun kan berulang kali agar diri nya tidak di ganggu, Namun gadis itu hanya hilang sebentar dan kemudian datang lagi.

"Nak untung!"

Di tengah rasa takut nya mbok giem, Untung pulang berjalan santai dan kemudian duduk di kursi dekat ranjang pak lurah.

"Bapak terus saja kesakitan nak, Tolong lah panggil kan mbah karso." Pinta mbok rukiyah.

"Tidak usah mbok." Ujar untung malah tersenyum bahagia.

"Tapi bapak kesakitan nak." Ujar mbok rukiyah.

Untung tidak menanggapi ucapan mbok rukiyah lagi, Ia berjalan mendekati pak lurah yang menjerit jerit.

"Bagai mana rasa nya pak?!" Tanya untung menyeringai.

"Tolong bapak untung! Bapak tidak kuat menahan nya." Hiba pak lurah.

"Suketi juga tidak kuat menahan nya pak! Hingga dia memutus kan bunuh diri." Sentak untung.

"Maaf kan bapak, Tolong maaf kan bapak." Jerit pak lurah.

"Rasakan lah pembalasan ini." Geram untung.

Usai berkata demikian untung bergegas keluar karena dia datang hanya untuk melihat penderitaan ayah nya dan mengambil kunci motor, Tak lupa tabungan nya juga ia bawa pergi.

"Bisakah nak untung dengar kan si mbok sebentar." Pinta mbok rukiyah.

"Tidak! Aku tahu apa yang ingin si mbok katakan." Jawab untung.

"Kalian beda alam nak, Jangan memaksa kan dirimu seperti ini." Ucap mbok rukiyah.

"Aku tidak masalah mbok! Asal kan aku tetap bersama suketi." Kekeh untung langsung pergi.

Mbok rukiyah menatap kepergian untung dengan rasa iba dan sedih, Karena cinta nya yang begitu dalam. Untung tidak peduli lagi pada ucapan orang mana pun.

"Lihat lah kesalahan yang telah kau perbuat seno! Bukan hanya kau yang menderita, Kini anak mu pun tersesat seperti ini." Kesal mbok rukiyah menangis.

"Maaf kan aku mbak yu." Lirih pak lurah kehabisan suara karena terus saja menjerit kesakitan.

******

Pagi hari nya seorang gadis yang akan mandi langsung berteriak minta tolong karena menemukan jasad unar yang remuk, Bahkan air sungai pun berbau amis karena darah nya unar.

"Dia unar kan?!" Kaget pak bejo.

"Iya kang, Tapi wajah nya sulit di kenali." Sahut yono.

"Cepat kasih tahu orang tua nya." Suruh pak bejo.

Yono berlari mendatangi rumah unar yang tidak jauh dari lokasi, Terlihat ibu unar sedang menyapu halaman dengan sapu lidi.

"Ada apa kang yono?" Tanya ibu unar.

"Unar jatuh dari jembatan mbak yu, Ayo kita kesana." Ajak yono.

"Jatuh?! Gusti allah anak ku piye." Kaget ibu unar berlari.

Awal nya ibu unar mengira jika putra nya hanya jatuh biasa, Namun ketika melihat keadaan nya unar. Langsung wanita tua ini jatuh pingsan.

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

pantas mereka mati dngn mengenaskan

2023-12-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!