Telapak tangan

Untung memasuki kawasan hutan yang jarang ada warga mau mendatangi nya, Ada alasan karena takut dengan setan. Namun ada juga yang mengatakan jika hutan itu banyak binatang buas nya, Termasuk harimau loreng.

''Kemana kau sebenar nya suketi?'' Gumam untung sangat kehilangan.

''Yang sabar to mas untung, Siapa tahu nanti suketi pulang atau di temukan.'' Hibur maulana.

''Ini sudah hampir sebulan dia hilang, Bahkan kabar nya pun tidak ada.'' Sahut untung.

''Apa dia tidak ada meninggal kan pesan saat akan mau pergi mas?'' Tanya maulana.

''Sama sekali tidak.'' Untung menggeleng.

Maulana bukan nya tidak mendengar kabar dari warga yang sekarang di heboh kan dengan arwah suketi, Banyak yang bilang jika suketi telah meninggal dan kini jadi arwah penasaran.

''Hartono sudah seminggu meninggal, Nanti malam tujuh harian di rumah nya.'' Ujar maulana.

"Kau saja yang pergi, Aku malas." Tolak untung.

"Tidak baik begitu mas, Kemarin acara tiga hari nya mas untung juga tidak datang." Ucap maulana.

"Entah kenapa aku merasa kalau hilang nya suketi ada kaitan nya dengan mereka." Cetus untung.

Mereka berdua sudah sampai di pondok yang ada di tengah hutan, Maulana dan untung istirahat untuk menghilang kan lelah.

"Bau sekali pondok ini, Apa bekas orang pacaran ya." Ujar maulana yang duduk di bangku.

"Nama nya juga pondok di tengah hutan, Pasti lah orang yang bejat akan menggunakan nya." Sahut untung.

Gludak, Gludak.

Baru saja untung selesai berucap, Di dalam pondok terdengar sura yang membuat mereka kaget, Sontak saja maulana langsung mepet kearah untung.

"Ayo pergi saja mas." Ajak maulana merinding.

"Sampean iki kenapa loh? Siang gini kok takut juga." Ejek untung.

"Kawasan ini angker mas, Apa lagi sekarang banyak orang yang di datangi setan." Bisik maulana.

"Halah! Lepasin aku mau lihat kedalam." Untung menarik tangan nya.

Maulana tidak ingin takut sendirian di luar karena untung akan masuk kedalam, Ia pun mengikuti untung.

"Wuuhh bau apa ini." Maulana menutup hidung nya.

"Bau kayak bangkai ya." Ujar untung.

"Ayo keluar saja mas." Ajak maulana tidak ini berlama lama.

"Udah diem! Aku mau lihat ada apa di pondok ini." Kekeh untung.

Entah kenapa firasat untung sangat kuat ingin melihat isi pondok, Seolah ada dorongan agar ia menyelidiki kedalam.

"Subahanallah!"

Maulana berteriak kencang ketika tidak sengaja menginjak sesuatu dan melihat apa itu, Sebuah telapak tangan yang hanya tinggal sedikit daging ternyata.

"Apa itu sungguh telapak tangan manusia?!" Maulana gemetar tidak karuan.

"Ini telapak tangan memang." Gumam untung saat melihat lebih dekat.

Tak lama mata untung mendelik ketika melihat di jari yang tinggal tengkorak itu ada sebuah cincin, Untung sangat mengenal cincin tersebut.

Dengan gemetar untung mengambil nya untuk memastikan, Dan saat untung melihat bagian dalam nya. Memang ada huruf u dan s di sana.

"Tidak! Ini tidak mungkin tangan suketi." Teriak untuk.

"Apa maksud mu tangan suketi?!" Kaget maulana.

"Ini cincin yang di pakai suketi, Aku yang membeli dan memberikan pada nya." Untung menangis.

Maulana ikut memeriksa cincin tersebut, Memang ada ukiran nama mereka berdua. Lalu apa yang terjadi sehingga cincin itu ada di jari tengkorak tersebut.

"Mungkin kah suketi di bunuh orang." Lirih maulana gemetar.

"Siapa yang tega pada suketi?!!" Teriak untung mengambil telapak tangan itu.

"Jika memang suketi di bunuh, Berarti dia di mutilasi oleh orang itu." Tebak maulana.

"Tutup mulut mu!" Sentak untung tidak kuat membayang kan kesakitan kekasih nya.

Maulana terdiam sambil menerka nerka tentang apa yang sebenar nya terjadi, Dan siapa yang tega pada gadis cantik itu.

"Bukan kah kata mbok giem bapak mu orang yang terakhir menemui nya, Dan saat si mbok pulang suketi sudah tidak ada." Cetus maulana.

Untung langsung mengingat pak lurah yang tidak menyetujui hubungan nya dengan suketi, Bahkan malam itu dia baru saja membahas masalah pernikahan dengan kembang desa tersebut. Namun suketi hilang di siang hari nya.

"Mas untung tunggu saya!" Teriak maulana ketika untung berlari.

Bagai kan di kejar setan untung berlari keluar dari hutan rimbun ini, Tujuan nya hanya satu yaitu bapak nya.

"Aduuh kok aku di tinggal gini." Keluh maulana ketakutan.

Meski pun di siang hari hutan ini tetap terlihat angker dan gelap, Maulana semakin ketar ketir di buat nya.

Sementara pak lurah sedang sibuk membahas nanti malam akan mengunjungi mbah karso untuk meminta penangkal, Ia baru yakin setelah dua teman nya modar.

"Bagai mana mungkin ada setan yang bisa balas dendam?" Gumam pak lurah tidak percaya.

"Mungkin karena dia mati gantung diri." Ujar nova.

"Nova benar! Dia mati bukan karena kita bunuh." Sahut pakde tomo.

"Tapi dia bunuh diri karena kita memperkosa nya!" Unar lah yang sangat panik di antara mereka semua.

"Jaga bicara mu! Nanti ada yang dengar." Peringat pak lurah.

Semenjak kematian hartono yang di depan mata nya sendiri, Unar tidak pernah lagi bisa tidur dengan nyenyak karena di hantui oleh rasa bersalah dan juga ketakutan.

"Apa mungkin ada orang yang membangkit kan arwah nya?" Tebak pakde tomo.

"Tidak ada yang tahu tentang kematian nya kecuali kita!" Sahut pak lurah.

"Seandai nya saja aku tidak kau paksa untuk ikut, Maka aku tidak akan begini." Sentak unar pada pakde tomo.

"Kenapa baru sekarang kau menyesali nya?! Kau pun merasakan kenikmatan dari tubuh gadis itu." Balas pakde tomo.

"Namun aku hanya sekali melakukan nya! Kalian yang berulang kali, Bahkan pak lurah tetap memperkosa nya walau pun dia sudah jadi mayat!" Teriak unar lepas kendali.

"Siapa yang kalian perkosa?!"

Keempat orang itu langsung menoleh kearah untung yang baru datang, Pak lurah pucat ketakutan jika untung sampai mengetahui semua nya.

"Dari mana tadi nak?" Tanya pak lurah mencoba bersikap biasa.

"Tidak usah tahu aku dari mana! Jawab saja siapa yang kalian perkosa." Teriak untung.

"Tidak ada yang kami perkosa, Ini si unar lagi latihan buat teater besok." Pak lurah memberi alasan.

Untung menggeram karena mereka memperlakukan nya seperti anak kecil, Seolah hanya dengan alasan sepele saja bisa membuat nya percaya.

"Tolong katakan ini telapak tangan siapa?!" Untung meletak kan tengkorak tangan di meja pak lurah.

Pucat wajah mereka semua karena tidak percaya dengan yang ada di atas meja, Mungkin kah mereka lalai sehingga telapak tangan suketi tertinggal.

"Kenapa tanya sama bapak, Lagi pula kamu dapat dari mana ini? Lebih baik ayo kita lapor kan kepolisi." Ujar pak lurah.

Semua mendelik kaget karena pak lurah malah mengajak untung lapor polisi, Bisa bisa mereka tertangkap semua nya.

Terpopuler

Comments

A B U

A B U

next

2024-04-06

1

novita setya

novita setya

wooo nantang ki lurahe..laporke wae ben dijiret pasal kabeh

2024-01-21

0

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

ayo Untung cari siapa yg menyebabkan Suketi meninggal 💪💪

2023-12-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!