Sarinah mati

Keesokan hari nya terdengar dari langgar sebuah pemberitahuan tentang kematian nya sarinah, Banyak yang kaget karena anak pakde tomo tersebut masih muda.

"Bau sekali." Bisik pelayat ketika masuh rumah pakde tomo.

Bau busuk dan amis menyergap hidup para pelayat, Karena nanah masih saja mengalir dari ******** nya sari.

Bahkan saat di mandikan pun banyak yang tidak tahan hingga muntah, Ada beberapa orang yang minta gantian karena tidak sanggup.

"Ampunilah dosa hamba mu ini ya allah, Terangi lah jalan kubur nya." Doa ustazah ririn ikut bersedih.

Bahkan saat membersih kan bagian yang paling intim pun mereka kembali menahan nafas, Rongga tersebut telah membusuk dan ada belatung nya.

"Astaqfirullah halazim." Mereka berulang kali istiqfar.

Perlahan ustazah ririn membersih kan nya dengan telaten, Hingga akhir nya mereka seleasai dan menggotong kasad sari kembali kedalam untuk di kafani.

Di luar pakde tomo menggerung karena telah kehalangan anak nya tercinta, Kini ia akan hidup sendirian di dunia ini.

"Sabar ya kang, Kita harus mengihklas kan sari." Nasihat pak bejo.

"Anak ku pergi jo, Padahal tadi malam dia bilang sudah tidak sakit waktu di rumah sakit." Ujar pakde tomo.

"Nyawa itu di tangan gusti allah kang, Bahkan orang yang sehat saja bisa meninggal jika allah sudah berkehendak." Ujar pak bejo.

Unar dan nova juga datang kerumah duka pakde tomo, Mereka berdua juga kasihan melihat orang tua ini.

"Kata dokter sari sakit apa pakde?" Tanya unar pelan.

"Dokter bilang enggak ada nar, Tapi kenapa sari malah meninggal?!" Isak pakde tomo mengelap air mata nya.

"Barang kali itu luka waktu dia memasukan kayu pakde." Tebak nova.

"Itu sudah sembuh, Semua gara gara suketi." Geram pakde tomo.

"Bukan suketi penyebab nya pakde! Kita lah awal mula kerusuhan ini terjadi." Unar berkata dengan lelah.

Pakde tomo terdiam karena merasa ucapan unar benar ada nya, Jika mereka tidak berbuat jahat pada suketi. Maka semua ini tidak akan terjadi, Hartono dan yanto serta sari maka mereka akan masih hidup.

"Kalian tidak di datangi?" Tanya pakde tomo.

Dua pemuda ini menggeleng pelan, Karena mereka memang tidak di datangi lagi oleh arwah suketi semenjak punya jimat.

"Pak lurah tidak datang ya?" Tanya nova menatap sekeliling.

"Tidak! Dia bahkan tidak kuat bangkit dari ranjang." Sahut unar.

"Kenapa?!" Kaget pakde tomo dan juga nova.

"Bekas cakaran suketi tidak bisa di obati oleh dokter, Kini luka pak lurah semakin parah dan kata nya sangat sakit." Cerita unar.

"Bagai mana bisa? Kenapa juga jimat dia bisa hilang." Heran pakde tomo.

Akhir nya obrolan mereka terhenti karena jasad sarinah sudah selesai di kafani, Jam juga sudah menujukan sebelas siang. Mereka pun membawa sarinah untuk segera di makam kan.

"Kenapa belum juga selesai pak?" Tanya ustad amir ketika tiba di kuburan.

"Maaf ustad, Tanah nya sangat keras saat di gali. Tapi ini hanya tinggal sedikiy lagi kok." Ujar penggali kuburan.

Terpaksa jasad sarinah harus menunggu beberapa menit agar kuburan nya siap, Hampir lima belas menit mereka menunggu dan akhir nya rampung juga.

"Lailah hailalah, Lailah hailalah."

Bersamaan dengan turun nya jasad sarinah, Mereka terus berzikir. Pakde tomo turun keliang lahat untuk menyambut anak nya.

"Ya allah! Astaqfirullah halazim!"

Yang berada di liang lahat langsung loncat keluar termasuk pakde tomo, Bagai mana tidak. Baru saja sarinah di letak kan di tanah, Tiba tiba saja ada ular besar yang menggulung tubuh gadis itu.

"Ampuni lah dosa nya ya allah, Lapang kan lah kubur nya." Doa ustad amir bergetar.

Mereka pun menimbun ular tersebut bersama sari di dalam nya, Pakde tomo hancur hati nya hingga tidak bisa lagi berkata kata.

"Doa kan yang terbaik untuk anak mu pakde, Jangan lupa kirim terus alfatihah untuk nya." Nasihat ustad amir.

"Iya ustad." Angguk pakde tomo lemas.

Kini mereka pun pulang dari kuburan, Malu dan juga sedih bercampur aduk dalam diri lelaki tua ini. Malu karena banyak warga yang terdengar menggunjing sari, Memang bukan rahasia lagi jika sari kerap tidur bersama pria.

...*************...

Sesuai dengan permintaan dari pak lurah, Mbah karso kini datang kerumah kepala desa ini. Sampai di sana ia bisa mencium aroma lain di rumah ini.

"Ini kamar nya mbah." Mbok rukiyah menunjukan kamar pak lurah.

"Baik, Kau jangan masuk ya." Ujar mbah karso.

"Iya mbah." Angguk mbok rukiyah.

Mbah karso masuk kedalam kamar pak lurah yang sangat besar, Tampak pria itu terbaring sambil merintih kesakitan.

Tanpa membuang waktu lagi mbah karso mengambil satu tabung air kecil dari pinggang nya, Ia menciprati seluruh kamar pak lurah.

"Pergi kau setan!" Bentak mbah karso.

"Ihihihihi."

Lengkingan tawa terdengar memekak kan telinga, Hingga pak lurah pun bisa sedikit bernafas lega karena sakit di punggung nya menghilang.

"Dia datang untuk menyiksa mu, Kau tidak akan di bunuh nya secara langsung." Ujar mbah karso.

"Beri aku penangkal lagi mbah! Aku tidak kuat menahan sakit ini terus." Pinta pak lurah lemas.

"Dia juga merasakan sakit saat kau memperkosa nya! Ini salah mu sendiri seno." Bentak mbah karso menyebut nama asli pak lurah.

Pak lurah tertunduk karena merasa ucapan mbah karso benar, Dia dulu juga tidak peduli dengan rasa sakit yang suketi rasakan.

"Berbalik lah." Suruh mbah karso.

Mbah karso mengambil satu tabung lagi dari pinggang nya, Setelah pak lurah membuka baju. Mbah karso menyiram luka tersebut yang memang sudah tidak di perban lagi.

Mantra mbah karso terdengar menakut kan di telinga pak lurah, Rasa panas seketika menyeruak dari luka nya.

"Aakhhh sakit mbah." Keluh pak lurah tidak kuat.

Hingga dua menit kemudian mbah karso pun selesai mengobati pak lurah, Nanah yang semula terus keluar kini perlahan berhenti.

"Untung yang mengambil jimat mu, Dia sudah tahu perbuatan busuk mu." Ujar mbah karso.

"Anak ku tahu?!" Kaget pak lurah.

"Dia bahkan bisa menemui suketi sekarang, Kau harus berhati hati." Peringat mbah karso.

"Beri aku penagkal nya mbah, Aku tidak mau jika untung berhubungan dengan arwah gadis itu." Panik pak lurah.

"Sulit aku menghentikan nya seno! Kecuali kau mau mengorban kan nyawa mu." Ucap mbah karso.

"Maksud sampean apa?!" Pak lurah bergetar ketakutan.

"Suketi akan berhenti menemui untung jika nyawa mu sudah hilang." Jelas mbah karso.

Termenung pak lurah mendengar jawaban nya mbah karso, Lebih baik jika untung berhubungan dengan suketi dari pada ia harus mati.

Terpopuler

Comments

A B U

A B U

next.

2024-04-07

1

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Sebener nya mbah Karso gak suka juga atas perbuatan nya Pak Lurah,tapi gimana lagi wong dibayar ya oke2 saja bantu🙄🙄

2024-03-08

0

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

kenapa sih Mbah Kusno msh bantu pak lurah 😠😠

2023-12-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!