Jimat mbah karso

"Sekarang kau baru tahu rasa nya di hantui." Ujar pakde tomo.

Pak lurah bergidik membayang kan tadi malam ia meminum jamu yang ternyata adalah darah, Ada bola mata yang bergerak gerak di dalam nya.

"Ayo kita ketempat mbah karso sekarang." Ajak pak lurah.

"Setelah hartono dan yanto mati kau baru percaya." Kesal pakde tomo.

"Tidak usah banyak omong lagi, Ayo kita pergi sekarang." Pak lurah berjalan duluan.

Akhir nya mereka berempat pun pergi menemui mbah karso yang sangat di kenal di desa ini, Dukun yang bisa menyembuh kan orang sakit dan juga bisa membuat orang sakit.

"Dosa apa yang kalian buat sehingga bisa separah ini?!" Tanya mbah karso serius.

"Kami memperkosa nya mbah, Namun kami tidak membunuh nya! Dia gantung diri." Ujar pak lurah.

"Kalian telah membuat membuat kesalahan pada orang yang salah.'' Ujar mbah karso terlihat menerawang.

"Maksud sampean apa mbah?" Tanya pak lurah bingung.

"Ibu gadis ini sudah tahu jika anak nya kalian bunuh!" Desis mbah karso.

Bukan hanya pak lurah yang kaget, Ketiga orang lain nya juga kaget mendengar bahwa mbok giem sudah mengetahui suketi mati.

"Karena suketi gantung diri maka arwah nya mudah untuk di kendalikan, Sehingga mbok giem pun menyuruh nya untuk balas dendam." Ujar mbah karso.

"Giem yang menyuruh suketi balas dendam?" Tanya pakde tomo.

"Karena dia tahu melawan kalian secara terang terangan dia akan kalah, Jadi dia menggunakan cara halus." Jelas mbah karso.

Memang benar jika mbok giem langsung menuduh pak lurah dan lain nya yang telah membunuh suketi, Maka dia akan kalah karena tidak punya bukti yang kuat.

Sial nya pak lurah the geng tidak tahu jika mbok giem juga punya ilmu hitam, Selama ini janda tua itu terlihat seperti orang biasa.

"Bisakah mbah mengalah kan suketi dan mbok giem?" Tanya nova yang sudah ketakutan.

"Tidak bisa! Aku hanya mampu menangkal nya saja." Jawab mbah karso.

"Bagai mana bisa mbok giem mampu membangkit kan arwah suketi." Gumam pak lurah tidak percaya.

Tentu mereka bingung dengan kemampuan nya mbok giem, Bentuk nya diam namun kini sanggup melawan mereka bahkan sudah membunuh dua di antara nya.

"Simpan lah ini di atas pintu rumah." Mbah karso memberikan bungkusan warna hitam sebanyak empat buah.

"Jika ini di tinggal di rumah, Lalu bagai mana jika kita pergi keluar?" Tanya unar.

"Benar mbah! Kita tidak mungkin diam di rumah saja." Sambung pakde tomo.

"Bagus nya kalian simpan saja di dompet, Namun jangan bawa masuk kedalam kamar mandi." Peringat mbah karso.

"Bagai mana jika dia datang saat kami di kamar mandi?" Tanya unar lagi.

"Itu resiko mu! Salah sendiri kalian." Sentak mbak karso.

Unar terdiam mendengar ucapan mbah karso, Ia pun menyimpan jimat tersebut kedalam dompet nya.

Sepulang dari rumah mbah karso mereka sengaja lewat di depan rumah nya mbok giem, Kebetulan wanita tua itu sedang menyapu halaman rumah.

"Numpang lewat mbak yu." Sapa pakde tomo basa basi.

Tidak ada sahutan dari mbok giem, Malahan sapu tersebut ia lempar kan kepada pakde tomo dengan kasar.

"Memang benar ucapan mbah karso." Lirih pak lurah.

"Kita harus waspada sekarang." Sahut nova yang tidak ingin mati muda.

"Bagai mana jika kita bunuh dia? Bukan kah arwah suketi tidak bisa lagi mendatangi kita jika pawang nya mati." Cetus pakde tomo.

"Kau gila pakde! Aku tidak mau menambah masalah lagi." Tolak unar.

"Aku juga tidak mau." Tolak nova langsung.

Hanya pak lurah yang masih bimbang dengan saran nya pakde tomo, Di sisi lain ia tidak ingin terus di hantui oleh suketi. Namun ia juga takut menambah beban dengan kematian nya mbok giem.

"Jika kalian berdua ingin membunuh mbok giem silah kan saja, Aku tidak ingin ikutan lagi." Ujar unar.

"Namun kita akan bebas dari arwah suketi." Ujar pakde tomo.

"Kita sudah punya jimat, Tidak perlu sampai harus membunuh mbok giem." Salak unar pula.

"Tapi sampai kapan kita terus bergantung dengan jimat ini? Tentu ini tidak akan selama nya." Ucap pak lurah.

"Silah kan jika kalian ingin melakukan nya! Tapi aku dan unar tidak mau." Tegas nova menarik unar pergi.

"Dasar bocah sialan!" Umpat pakde tomo sangat kesal.

Karena dua bocah itu sudah pergi, Pak lurah pun bubar juga dengan pakde tomo. Untuk sementara mereka tidak melanjut kan obrolan ini.

...****************...

Untung mendatangi rumah mbok giem dengan hati gundah, Pikiran nya sangat kacau semenjak menemukan telapak tangan itu.

"Ini minum nya nak." Ujar mbok giem memberikan secangkir teh.

"Mbok! Kenapa hati ku sekarang mengatakan jika suketi telah meninggal, Sebenar nya aku tidak ingin percaya akan hal itu! Tapi entah kenapa firasat ku tetap memaksa untuk percaya." Keluh untung.

Mbok giem mengehelai nafas panjang, Tampak ia sangat merasakan beban yang sangat berat kini di hati nya.

"Apa ini?" Tanya mbok giem ketika untung meletak kan cincin di atas meja.

"Cincin ini aku yang memberikan pada suketi mbok, Ada ukiran nama kami di sana." Ujar untung.

"Di mana kamu menemukan nya nak?" Tanya mbok giem mengamati cincin itu.

"Di pondok alas angker mbok, Cincin ini di jari yang hanya tinggal tengkorak." Untung menangis sesungukan.

Mbok giem merangkul untung menenang kan nya, Hati nya terasa pedih mengingat kini sang putri telah meninggal kan nya.

"Suketi memang sudah tidak ada nak, Dia di bunuh oleh orang yang sangat bejat." Ucap mbok giem.

"Tidak mungkin! Dari mana mbok tahu?" Tanya untuk tidak percaya.

"Dia mendatangi si mbok, Bahkan mayat nya saja tidak bisa lagi kita temukan." Ujar mbok giem.

"Tidak mbok! Aku tidak percaya jika belum melihat nya sendiri." Sangkal untung.

Mbok giem juga bingung untuk menjelas kan nya, Dia juga tidak tega untuk mengatakan jika pak lurah lah dalang kematian dari suketi.

"Nanti saat malam purnama selepas mahgrif, Datang lah menemui si mbok kesini." Suruh mbok giem.

"Ada apa dengan malam itu mbok?" Tanya untung tidak mengerti.

"Suketi akan datang menemui kita, Dia akan mencerita kan semua yang telah terjadi pada nya." Jelas mbok giem.

Antara percaya dan tidak untung mendengar ucapan mbok giem, Namun ia juga penasaran dan ingin melihat kekasih nya yang telah lama menghilang tanpa kabar.

"Boleh si mbok minta tolong nak?" Pinta mbok giem.

"Apa mbok?"

"Tolong buka dompet pak lurah dan ambil bungkusan kecil berwarna hitam." Ujar mbok giem.

Untung mengangguk kan kepala, Ia sama sekali tidak bertanya kenapa dengan dompet ayah nya. Karena untung curiga bahwa pak lurah terlibat dengan hilang nya suketi.

Terpopuler

Comments

A B U

A B U

next

2024-04-07

1

IG: _anipri

IG: _anipri

yo ndak usah ke kamar mandi

2024-03-04

0

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

mbok giem kamu hrs hati" karna mereka dah th kl mbok giem yg dah membangkitkan Suketi 😔😔😔

2023-12-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!