Cinta Sahabatku
Perkenalkan nama ku adalah Intan Asy'ari Putri aku anak satu-satunya di keluarga kami. Nama Papaku Tulus dan Mamaku bernama Murni. Kata Mama aku terlahir sebagai gadis usil dan manja tapi mereka sangat menyayangi ku. Saat ini aku berusia 17 tahun duduk di bangku kelas 2 SMA. Awal nya aku gadis pendiam dan pemalu tapi entah kenapa sifat ku tiba-tiba berubah di saat banyak yang usilin aku. Semenjak SD sampai SMP entah kenapa rasa nya aku ingin membalas perlakuan nya itu aku sudah bosan di bully dan di usilin mungkin karena terlalu sering di bully jadi lah aku yang saat ini.
Orang banyak menyebut ku sebagai gadis galak padahal aku orang nya baik lho, dan aku tidak akan pernah usil kalau orang tidak memulai lebih dulu. Tapi jika orang yang memulai duluan terpaksa aku harus bertindak karna aku gak mau jadi wanita yang lemah. Suatu saat nanti aku akan jadi seorang istri aku gak mau ada lelaki yang memperalat aku apalagi menipu bahkan membohongi ku. Maka aku memilih untuk jadi wanita kuat tidak kalah sama lelaki.
Aku mempunyai teman bernama Reyhan. Reyhan adalah tetanggaku setiap saat ia selalu nongkrong di rumah ku aku juga heran kenapa anak itu selalu datang kerumah ku. Rumah ku sudah di anggapnya rumah nya. makan, minum, main selalu di rumah ku.
Padahal rumah nya lebih gede, lebih bagus dari pada rumah ku. Makanan nya juga setiap hari enek-enak tapi dia seperti nya tidak bernafsu untuk makan di rumah nya. Di rumah ku cuma ada lauk sederhana tapi ia selalu rebutan denganku ingin makan juga.
Reyhan memang begitu orang nya semua yang kupunya dia ingin miliki juga bahkan Ayah dan Ibuku pun seakan ingin di milikinya juga. Setiap hari ia selalu di rumah kami sampe aku bosan melihat nya yang sok akrab dan sok berkuasa di rumah ku. Papa dan Mama termaksud Bik Minah semua sayang pada nya. Kadang aku berpikir sebenarnya aku ini anak mereka atau Reyhan sih?
Mama dan Papa selalu membanggakan Reyhan dan menyayangi Reyhan sedangkan aku biasa saja. Hah... Malas deh kalau bicara soal Reyhan nyebelin tau gak... Setiap saat dia selalu usil dengan sikap ku. Dia berharap aku jadi gadis perpeck selalu baik di mata nya, jika tidak ia akan protes bahkan melaporkan ku pada ayah dan ibu ku.
Di sekolah aku sering berbuat kesalahan Reyhan lah yang selalu mengadili ku duluan hingga aku membuat ku benci pada nya. Kalau di sekolah aku berusaha untuk mengindari Reyhan tapi di rumah hal itu tidak dapat ku lakukan karna Ayah dan ibu sangat percaya pada nya di banding dengan ku. Setiap ada apa-apa Reyhan lah yang mengurusi ku dan memantau ku.
Suatu hari di sekolahan.
"Hey mana buku PR nya sini bentar!" bentak ku
"Ta-tapi, Kak... ini... Buku...," ucap cewek berjilbab itu terbata-bata.
"Bentar doang koq, pelit amat jadi orang!" gerutuku.
Cewek berjilbab menggigil ketakutan. Saat buku nya direbut paksa olehku karena tidak mengerjakan PR, jadi aku mencontek buku PR nya milik Dita cewek berjilbab itu.
"Apa Kakak lupa kerjain PR lagi?" tanya Dita lembut.
"Bukan urusan mu! sebaiknya kamu diam!" hardikku tampak tidak suka.
Secepatnya aku menyalin semua isian soal-soal milik Dita, sambil mengulum permen lolypop di mulut ku. Dita diam tidak berkutik dengan mata mendelik ke arahku namunku abaikan.
Sehabis mencacat semua isian PR tersebut, lalu aku pergi tujuan ku mau ke kantin. Sambil melempar buku itu arah Dita. "Nih, buku kamu!... " ujar ku sambil meninggalkan Dita yang terpejam beruntung ia dapat mengelak buku jatuh tepat di depan muka nya.
"Dasar tidak tau diri! sudah mencontek dilempar pula ih tidak tau berterima kasih lagi," ujar Dita geram. Sebenarnya ia mau menjambak rambut ku tapi ia masih bersabar karna kalau berurusan denganku bakal panjang ceritanya. Dita mencoba bersabar mengelus dadanya.
Aku bersiul di koridor sekolah dengan langkah ringan. Beberapa cewek yang berjalan dari arah berlawanan buru-buru menyingkir. Mereka takut berpapasan dengan ku. Seseorang menepuk punggung ku dari arah belakang.
"Huh, ini pasti Reyhan!" batin ku.
"Kamu tidak kerjain PR lagi?" tanya nya heran menatapku dengan sinis. Ternyata Reyhan melihat pertunjukan tadi di kelas waktu aku merampas buku PR Dita. Ternyata Reyhan kesal melihat kelakuan ku yang selalu begitu. Reyhan membuang muka malas nya.
"Bukan urusan mu! urus saja dirimu sendiri sana pergi...!" Aku menyenggol bahu Reyhan yang berpapasan dengan nya.
"Dasar gadis malas. Hobi mencontek jawaban teman. Payah!" ujar Reyhan sinis.
"Biarin aja week...! aku menjulurkan lidah pada Reyhan.
"Kamu kenapa selalu sewot!" cetus ku.
"Aku bukan nya sewot Tan... tapi aku peduli dengan mu, mau jadi apa kamu jika terus-terus begini?" Reyhan menggurui.
"Mendingan kamu diam deh, kalau gak aku tonjok, nih!" cibir ku kesal.
Reyhan langsung membungkam ia tau banget tabiat ku seperti apa. Kalau sudah ngomong sesuatu. Gak boleh ada yang mendebatnya. Kecuali orang itu akan babak belur masuk UGD.
Sampai di kantin aku langsung mengusir Reyhan. Di kelasnya karna aku tidak mau ditemani Reyhan yang super bawel. Untung kali itu dia gak banyak protes ia segera pergi meninggalkanku.
"Huh sekarang aku bisa makan dengan puas tanpa ada yang meminta," desah ku merasa senang.
Aku berteriak memesan 2 gorengan dan 1 es teh pada ibu kantin langganan ku.
Lagi asyik menatap gawai sambil bermain game kegemaran ku. Tiba-tiba mata ku mendelik kesal melihat seseorang ada anak yang tidak sengaja menyenggolku tanganku. Hampir saja ponsel ku jatuh tapi berhasil kuraih.
"Maaf Kak tidak sengaja...," ucap anak berkacamata tebal itu.
"Maaf-maaf mata mu kamu taruh mana?" ucap ku kasar. Anak itu tampak pucat dan bengong.
"Ehh pake bengong lagi mau bengong jangan di sini," dengusku geram.
"Sorry... Sorry kak...," ucap nya sekali lagi.
mata ku melotot melihat anak itu tidak juga beranjak pergi malah menatap ku dari ujung rambut sampai kaki.
"Non... ini gorengan nya," ucap bibik kantin mengantar pesanan ku.
"Oh iya, makasih Buk!" jawab ku singkat.
Anak berkacamata tebal itu melirikku dan memperhatikanku membuatku semakin geram di liatin begitu detail.
"Eh kamu ngapain lagi sih! masih di sini lapar ya...?
"Hem... gak kak, cuma aneh aja liatin kakak koq galak amat matanya melotot seakan mau keluar dari cangkang nya," ujar nya masih berdiri cengar-cengir.
"Heh berani ngatain ya...! bosan hidup kamu...?"
Mendengar ku bicara begitu anak itu langsung ngacir pergi.
"Berani ngatain aja lupanya ha-ha-ha." aku terkekeh sendiri melihat anak itu berlari pontang-panting.
Aku sengaja tidak mengejarnya karna aku saat itu lapar banget karna telat bangun jadi gak sempat sarapan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Hesty Real
Usil banget di intan ya Anak cewek harusnya lembut Intan
2024-02-29
0
Hesty Real
hem apa dia juga tidur di rumah mu???
2024-02-29
0
Hesty Real
Wah nama yang unik Keren
2024-02-29
0