Identitas Tersembunyi Istri Konglomerat

Identitas Tersembunyi Istri Konglomerat

Bab 1 Dipesta

"Aku akan membayarmu, buatlah pesta dan undang dia!" ucap Veronica pada Doni.

"Apa rencanamu?" tanya Doni penasaran.

"Ini adalah misi rahasia! Kau turuti saja permintaan ku...!" ucap Veronika.

"Ok. Kita akan terbang kembali besok!" ucap Doni. Mereka berdua saat ini berada di luar negeri. Dan besok akan kembali ke negara asalnya untuk mengadakan pesta dengan tujuan terselubung.

 

Kota Jakarta,

Raymond duduk sendirian menunggu kekasihnya yang belum datang. Pesta ini di adakan oleh seorang temannya yang baru datang dari luar negeri. Raymond adalah anak penjual berlian terbesar di kota itu. Dia terlahir sebagai anak konglomerat dan di tambah dengan wajah yang tampan dan berkulit bersih.

Dan hanya satu gadis yang beruntung memiliknya, namanya Kanaya. Gadis itu sudah bertunangan dengannya dan akan menikah beberapa bulan lagi. Mereka saling mencintai dan keluarga besar Raymond sudah menyetujuinya.

Kanaya dari gadis biasa, namun selain cantik, dia punya pembawaan lemah lembut dan penyayang. Bagi keluarga Raymond, tidak perlu kaya raya untuk bisa menjadi menantunya. Mereka lebih menghargai ketulusan dan hati yang baik serta jujur, dan itu adalah syarat pertama.

Siapa Kanaya?

Dia adalah anak dari salah seorang pegawai yang paling di percaya di tokonya. Namanya Pak Jamal. Pak Jamal adalah orang yang baik dan pegawai yang jujur. Karena itulah Raymond sang pewaris tunggal berlian Jewelry, cinta lokasi dengan Kanaya.

Sejak kecil mereka sudah kenal, karena Kanaya sering ikut ayahnya ke toko saat hari libur sekolah. Dan keluarga Raymond sering mengajaknya ke pesta keluarga dan menganggap keluarga pak Jamal adalah saudara dekat, meskipun tidak ada nasapnya.

.

Kanaya mendadak sakit perut dan tidak bisa datang ke pesta. Dia langsung pergi ke dokter dan memberikan pesan singkat untuk kekasihnya yang sudah menunggunya dipesta.

"Tiba-tiba aku sakit perut, maaf tidak bisa datang ke pesta...."

Raymond membalas pesannya dan dia juga akan pulang karena pesta tidak akan seru jika tanpa kekasihnya.

Raymond berdiri dan melihat ke sekelilingnya, setelah itu menarik nafas sebentar dan akan pergi.

Tapi temannya yang bernama Doni mendekatinya. Doni tinggal di luar negeri. Dan mereka dulu adalah teman kuliah. Usia mereka hampir sama, sekitar 27 tahun. Dan Doni mengenalkannya pada seorang wanita, bernama Veronica.

"Hai! Mau kemana kawan?" tanya Doni saat dia melihat Raymond akan pergi dari pestanya di jam yang masih sore.

"Kanaya tidak datang. Jadi aku pikir....aku akan pulang saja...." jawab Raymond menatap temannya.

"Jangan begitu kawan. Sudah lama kita tidak berjumpa. Tunggulah sebentar lagi, ayo kita berpesta.....!"

Akhirnya karena tidak enak dengan Doni, Raymond duduk kembali.

"Kenalkan, temanku Veronica!" Doni memperkenalkan Veronica pada Raymond. Veronica adalah gadis yang cantik dan montok. Kakinya begitu jenjang dan sangat menarik menurut para pria. Namun karena Raymond sudah bertunangan dengan Kanaya maka dia tidak tertarik dengan kemolekan dan kecantikan Veronika.

Beberapa pria menatap Veronica dari ujung kaki hingga ujung rambut. Dan hal itu hanya di tanggapi senyum kecil dengan menarik salah satu sudut ujung bibirnya saja oleh Raymond.

"Hai!" sapa Veronika dan melihat Raymond dari ujung kepala hingga ujung kaki. Pria ini adalah incaran Veronica. Siapa tak kenal dirinya? Calon pewaris tunggal perusahaan berlian di kota itu. Selain kaya raya, dia juga punya kelebihan, yaitu terlahir sebagai pria tampan.

Tampannya!

Veronika langsung tertarik dengan ketampanan Raymond dan tidak berhenti menatapnya begitu berkenalan dengannya dan menatapnya secara nyata.

Melalui Doni, dan tentu tidak gratis, Veronika melakukan beberapa bagian dari babak yang sudah dia persiapkan dalam rencananya. Dari hanya menatap sebuah foto, mencari data tentangnya, lalu bicara sendirian, kini dia benar-benar berjumpa dengan pria yang setiap akan tidur dia ajak bicara hanya dengan menatap gambarnya di surat kabar.

"Minum......?" Veronika memberikan minuman untuk Raymond.

"Terimakasih...." Raymond meminum minuman itu tanpa curiga sedikitpun.

Setelah minum, kepalanya terasa pusing dan dunia berputar. Tidak tahan dengan pusingnya, Raymond menaruh kepalanya di atas meja.

Veronika tidak meminum gelas yang ada ditangannya. Melihat Raymond mulai tidak sadarkan diri, Veronika memanggil Doni.

"Dia sudah tidak sadar....!" ucap Veronika mengelus pipi Ronan yang begitu halus untuk ukuran pipi seorang pria.

Kau sangat tampan. Kau harus menjadi milikku. Jika aku tidak bisa memilikimu, jangan panggil aku Veronica!

"Oke! Aku akan membawanya kedalam!" ucap Doni dan membubarkan pesta itu.

"Maaf! Pestanya bubar!"

"Apa-apaan ini! Baru jam segini pestanya sudah bubar?!"

Semua orang kesal karena pestanya tiba-tiba di bubarkan. Dengan mengoceh semua orang keluar dari ruangan pesta yang sangat meriah itu.

Doni dan Veronica membawa Raymond ke kamar.

"Tinggalkan kami!" ucap Veronika.

"Ok! Lakukan tugasmu! Aku akan segera kembali ke luar negeri!"

"Thanks! Atas bantuanmu!"

"Tentu.....!"

"Bayaranmu akan aku transfer besok!"

Doni mencium bibir Veronica lalu pergi

.

Di ruangan itu sudah sepi. Semua tamu sudah pergi karena pesta di bubarkan oleh pembuatnya.

Raymond tak berdaya didalam kamarnya, dia membuka matanya dan sesuatu terasa membakar darahnya. Ada hasrat yang sangat menuntut untuk di puaskan. Di bawah sana, miliknya terus saja tegang dan melihat Veronica batu keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk saja, membuat darahnya berdesir sangat hebat.

"Kanaya......" Raymond memanggil Veronika dengan nama kekasihnya. Dalam pandangan buang sudah sangat frustasi karena berusaha menahan hasrat yang tiba-tiba menuntutnya, dia melihat Kanaya.

"Emm......" Veronika hanya melilit tubuhnya dengan handuk saja. Dia baru saja mandi dan melepas semua pakaiannya. Tanpa sehelai benangpun dan hanya handuk yang menempel untuk menutup bagian yang menonjol.

"Kanaya.... kemarilah.....aku tidak tahan melihatmu seperti ini. Kenapa kau hanya memakai handuk di hadapanku? Kita belum resmi menikah. Tapi saat ini, aku sangat menderita. Badanku terbakar, dan darahku mengalir sangat cepat....."

"Aku datang....." Veronika tersenyum dan mendekati Raymond yang berbaring karena kepalanya masih sangat berat.

"Apakah aku cantik?" tiba-tiba Veronica duduk di atas paha Raymond. Membuat benteng pertahanannya jebol saat melihat dia duduk disana.

"Sangat cantik. Kau seperti seorang peri. Tapi...kenapa kau duduk disini?"

Raymond akan bangun, tapi kepalanya sangat berat.

"Kau sangat tampan. Aku jatuh cinta padamu...." Veronica melepaskan handuk yang melilit tubuhnya.

"Hei...apa yang kau lakukan?" Raymond terbelalak. Melihat handuk di lemparkan begitu saja ke lantai.

Tubuh montok itu kini terpampang jelas dimatanya.

"Jangan....nanti aku tidak bisa menahan diriku lagi.....Raymond berusaha bangun lagi. Namun lagi-lagi kepalanya sangat pusing,"

Tanpa di duga, Veronika malah tiduran di atas tubuhnya.

Berani sekali wanita ini.

"Kanaya....kau bukan Kanaya......" ucap Raymond dalam setengah sadarnya.

"Aku akan membuatmu melayang di udara...."

Veronika tersenyum menyeringai. Dia tahu apa yang harus dia lakukan. Pria ini tidak berdaya di hadapannya. Tapi melalui pria ini, dia akan menjadi wanita paling beruntung di dunia.

"Jangan....." Raymond masih menolaknya. Namun untuk bangun, dia tidak bisa. Apalagi saat ini Veronika berada di atas tubuhnya.

Terpopuler

Comments

Tavia Dewi

Tavia Dewi

ko sama kawan gitu sich

2023-03-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!