NovelToon NovelToon

Identitas Tersembunyi Istri Konglomerat

Bab 1 Dipesta

"Aku akan membayarmu, buatlah pesta dan undang dia!" ucap Veronica pada Doni.

"Apa rencanamu?" tanya Doni penasaran.

"Ini adalah misi rahasia! Kau turuti saja permintaan ku...!" ucap Veronika.

"Ok. Kita akan terbang kembali besok!" ucap Doni. Mereka berdua saat ini berada di luar negeri. Dan besok akan kembali ke negara asalnya untuk mengadakan pesta dengan tujuan terselubung.

 

Kota Jakarta,

Raymond duduk sendirian menunggu kekasihnya yang belum datang. Pesta ini di adakan oleh seorang temannya yang baru datang dari luar negeri. Raymond adalah anak penjual berlian terbesar di kota itu. Dia terlahir sebagai anak konglomerat dan di tambah dengan wajah yang tampan dan berkulit bersih.

Dan hanya satu gadis yang beruntung memiliknya, namanya Kanaya. Gadis itu sudah bertunangan dengannya dan akan menikah beberapa bulan lagi. Mereka saling mencintai dan keluarga besar Raymond sudah menyetujuinya.

Kanaya dari gadis biasa, namun selain cantik, dia punya pembawaan lemah lembut dan penyayang. Bagi keluarga Raymond, tidak perlu kaya raya untuk bisa menjadi menantunya. Mereka lebih menghargai ketulusan dan hati yang baik serta jujur, dan itu adalah syarat pertama.

Siapa Kanaya?

Dia adalah anak dari salah seorang pegawai yang paling di percaya di tokonya. Namanya Pak Jamal. Pak Jamal adalah orang yang baik dan pegawai yang jujur. Karena itulah Raymond sang pewaris tunggal berlian Jewelry, cinta lokasi dengan Kanaya.

Sejak kecil mereka sudah kenal, karena Kanaya sering ikut ayahnya ke toko saat hari libur sekolah. Dan keluarga Raymond sering mengajaknya ke pesta keluarga dan menganggap keluarga pak Jamal adalah saudara dekat, meskipun tidak ada nasapnya.

.

Kanaya mendadak sakit perut dan tidak bisa datang ke pesta. Dia langsung pergi ke dokter dan memberikan pesan singkat untuk kekasihnya yang sudah menunggunya dipesta.

"Tiba-tiba aku sakit perut, maaf tidak bisa datang ke pesta...."

Raymond membalas pesannya dan dia juga akan pulang karena pesta tidak akan seru jika tanpa kekasihnya.

Raymond berdiri dan melihat ke sekelilingnya, setelah itu menarik nafas sebentar dan akan pergi.

Tapi temannya yang bernama Doni mendekatinya. Doni tinggal di luar negeri. Dan mereka dulu adalah teman kuliah. Usia mereka hampir sama, sekitar 27 tahun. Dan Doni mengenalkannya pada seorang wanita, bernama Veronica.

"Hai! Mau kemana kawan?" tanya Doni saat dia melihat Raymond akan pergi dari pestanya di jam yang masih sore.

"Kanaya tidak datang. Jadi aku pikir....aku akan pulang saja...." jawab Raymond menatap temannya.

"Jangan begitu kawan. Sudah lama kita tidak berjumpa. Tunggulah sebentar lagi, ayo kita berpesta.....!"

Akhirnya karena tidak enak dengan Doni, Raymond duduk kembali.

"Kenalkan, temanku Veronica!" Doni memperkenalkan Veronica pada Raymond. Veronica adalah gadis yang cantik dan montok. Kakinya begitu jenjang dan sangat menarik menurut para pria. Namun karena Raymond sudah bertunangan dengan Kanaya maka dia tidak tertarik dengan kemolekan dan kecantikan Veronika.

Beberapa pria menatap Veronica dari ujung kaki hingga ujung rambut. Dan hal itu hanya di tanggapi senyum kecil dengan menarik salah satu sudut ujung bibirnya saja oleh Raymond.

"Hai!" sapa Veronika dan melihat Raymond dari ujung kepala hingga ujung kaki. Pria ini adalah incaran Veronica. Siapa tak kenal dirinya? Calon pewaris tunggal perusahaan berlian di kota itu. Selain kaya raya, dia juga punya kelebihan, yaitu terlahir sebagai pria tampan.

Tampannya!

Veronika langsung tertarik dengan ketampanan Raymond dan tidak berhenti menatapnya begitu berkenalan dengannya dan menatapnya secara nyata.

Melalui Doni, dan tentu tidak gratis, Veronika melakukan beberapa bagian dari babak yang sudah dia persiapkan dalam rencananya. Dari hanya menatap sebuah foto, mencari data tentangnya, lalu bicara sendirian, kini dia benar-benar berjumpa dengan pria yang setiap akan tidur dia ajak bicara hanya dengan menatap gambarnya di surat kabar.

"Minum......?" Veronika memberikan minuman untuk Raymond.

"Terimakasih...." Raymond meminum minuman itu tanpa curiga sedikitpun.

Setelah minum, kepalanya terasa pusing dan dunia berputar. Tidak tahan dengan pusingnya, Raymond menaruh kepalanya di atas meja.

Veronika tidak meminum gelas yang ada ditangannya. Melihat Raymond mulai tidak sadarkan diri, Veronika memanggil Doni.

"Dia sudah tidak sadar....!" ucap Veronika mengelus pipi Ronan yang begitu halus untuk ukuran pipi seorang pria.

Kau sangat tampan. Kau harus menjadi milikku. Jika aku tidak bisa memilikimu, jangan panggil aku Veronica!

"Oke! Aku akan membawanya kedalam!" ucap Doni dan membubarkan pesta itu.

"Maaf! Pestanya bubar!"

"Apa-apaan ini! Baru jam segini pestanya sudah bubar?!"

Semua orang kesal karena pestanya tiba-tiba di bubarkan. Dengan mengoceh semua orang keluar dari ruangan pesta yang sangat meriah itu.

Doni dan Veronica membawa Raymond ke kamar.

"Tinggalkan kami!" ucap Veronika.

"Ok! Lakukan tugasmu! Aku akan segera kembali ke luar negeri!"

"Thanks! Atas bantuanmu!"

"Tentu.....!"

"Bayaranmu akan aku transfer besok!"

Doni mencium bibir Veronica lalu pergi

.

Di ruangan itu sudah sepi. Semua tamu sudah pergi karena pesta di bubarkan oleh pembuatnya.

Raymond tak berdaya didalam kamarnya, dia membuka matanya dan sesuatu terasa membakar darahnya. Ada hasrat yang sangat menuntut untuk di puaskan. Di bawah sana, miliknya terus saja tegang dan melihat Veronica batu keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk saja, membuat darahnya berdesir sangat hebat.

"Kanaya......" Raymond memanggil Veronika dengan nama kekasihnya. Dalam pandangan buang sudah sangat frustasi karena berusaha menahan hasrat yang tiba-tiba menuntutnya, dia melihat Kanaya.

"Emm......" Veronika hanya melilit tubuhnya dengan handuk saja. Dia baru saja mandi dan melepas semua pakaiannya. Tanpa sehelai benangpun dan hanya handuk yang menempel untuk menutup bagian yang menonjol.

"Kanaya.... kemarilah.....aku tidak tahan melihatmu seperti ini. Kenapa kau hanya memakai handuk di hadapanku? Kita belum resmi menikah. Tapi saat ini, aku sangat menderita. Badanku terbakar, dan darahku mengalir sangat cepat....."

"Aku datang....." Veronika tersenyum dan mendekati Raymond yang berbaring karena kepalanya masih sangat berat.

"Apakah aku cantik?" tiba-tiba Veronica duduk di atas paha Raymond. Membuat benteng pertahanannya jebol saat melihat dia duduk disana.

"Sangat cantik. Kau seperti seorang peri. Tapi...kenapa kau duduk disini?"

Raymond akan bangun, tapi kepalanya sangat berat.

"Kau sangat tampan. Aku jatuh cinta padamu...." Veronica melepaskan handuk yang melilit tubuhnya.

"Hei...apa yang kau lakukan?" Raymond terbelalak. Melihat handuk di lemparkan begitu saja ke lantai.

Tubuh montok itu kini terpampang jelas dimatanya.

"Jangan....nanti aku tidak bisa menahan diriku lagi.....Raymond berusaha bangun lagi. Namun lagi-lagi kepalanya sangat pusing,"

Tanpa di duga, Veronika malah tiduran di atas tubuhnya.

Berani sekali wanita ini.

"Kanaya....kau bukan Kanaya......" ucap Raymond dalam setengah sadarnya.

"Aku akan membuatmu melayang di udara...."

Veronika tersenyum menyeringai. Dia tahu apa yang harus dia lakukan. Pria ini tidak berdaya di hadapannya. Tapi melalui pria ini, dia akan menjadi wanita paling beruntung di dunia.

"Jangan....." Raymond masih menolaknya. Namun untuk bangun, dia tidak bisa. Apalagi saat ini Veronika berada di atas tubuhnya.

Bab 2 Apa yang terjadi

Di dalam kamar,

Raymond tak berdaya ketika wanita yang baru dia kenal beberapa menit uang lalu kini melepaskan semua kemeja dan celana panjangnya.

"Apa yang akan kau lakukan?" Raymond masih setengah sadar dan berusaha menahan hasratnya akibat minuman yang sudah di campur obat perangsang oleh seseorang.

"Yang di inginkan semua pria!" Jawab Veronika tanpa rasa malu apalagi takut. Dia adalah wanita yang sudah kehilangan urat malu dan juga nilai kebenaran. Kini hidupnya hanya untuk ambisi yang dia pendam didalam hatinya. Dia pernah menjadi anak orang miskin, di hina dan di usir dari kampung halamannya. Kini dia bangkit, dan menjadi mafia wanita yang dengan tubuh serta kecantikannya, dia bisa menjerat pria yang dia inginkan.

"Jangan.....jangan diteruskan....." Raymond masih berusia mengendalikan dirinya. Namun tidak dengan Veronika. Dia semakin berani dengan aksinya. Dia mulai dengan beberapa titik sensitif milik pria yang kini tidak berdaya di hadapannya. Lalu dia tidak akan memberi kesempatan pada mangsanya untuk menolaknya.

Dan benar saja. Kesadaran Raymond mulai hilang karena aksi kenekatan Veronica. Tangannya yang gemulai dan lemah lembut mulai bermain di beberapa tempat. Membuat kesadaran Raymond hilang dan benteng pertahanan jebol pada akhirnya.

Dengan tenaga yang kuat dia merengkuh Veronika dan kini dia yang bermain. Akhirnya semua terjadi seperti keinginan Veronika. Dua tubuh menyatu dalam hasrat dan kini mereka sama-sama tertidur pulas.

Lalu apa yang terjadi setelahnya?

Tentu saja Veronika sudah kabur dan meninggalkan Raymond di dalam kamar itu.

Saat Raymond bangun, dia mengucek matanya dan merasa seluruh tubuhnya seperti sangat lelah seakan dia baru saja mencangkul di ladang yang tandus.

"Apa yang terjadi?"

"Kenapa aku merasa sangat lelah?"

"Dimana aku?"

Saat dia melihat tidak mengenakan sehelai pakaian pun, dia sontak terkejut.

"Astaga! Apa yang sudah aku lakukan?"

"Wanita gila itu! Ya dia pasti sudah melakukannya!"

"Kurang ajar!"

Raymond langsung ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya.

Keluar dari kamar mandi, handphonenya berdering, tunangannya menelponnya.

"Sayang....kamu ada dimana?" tanya Kanaya saat dia merasa sudah lebih baik.

"Aku.....aku...." Raymond terbata dan bingung harus menjawab apa. Keperjakaan yang dia jaga hanya untuk istrinya, kini telah direnggut wanita yang tidak waras, bernama Veronica.

"Aku kerumahmu tapi kau tidak ada, kau dimana?"

"Aku....aku... ketiduran di rumah teman. Aku akan segera menemuimu,"

Didalam mobil, Raymond sangat kesal karena dia bisa teledor dan minum minuman itu. Karena itu terjadilah hal yang tidak dia inginkan. Dan bagaimana dia akan menjelaskan pada Kanaya?

Lebih baik tidak aku ceritakan. Toh tidak ada yang berubah dari tubuhku ini meskipun aku kehilangan keperjakaan ku. Yang harus aku lakukan, adalah menyimpan rapat-rapat rahasia ini. Kanaya tidak boleh tahu apa yang sudah terjadi.

.

Satu bulan kemudian....

Di rumah besar milik keluarga Raymond.

Seorang wanita menemui orang tua Raymond. Saat itu Tuan Raharja dan Nyonya Palupi sedang duduk menikmati teh di ruang keluarga. Seorang pelayan tergopoh-gopoh menemuinya dan mengatakan ada seorang gadis cantik bak peri ingin bertemu dengan mereka berdua.

Tuan dan Nyonya itupun saling bertatapan, meskipun akhirnya keluar ke ruang tamu dan meninggalkan teh mereka yang masih panas.

Seorang gadis dengan rambut terurai dan kecantikan bak peri, berdiri di pintu dan tersenyum pada mereka berdua. Namun sesaat kemudian, senyum itu hilang dan kedua sudut matanya berurai airmata.

Begitu Tuan Raharja dan Nyonya Palupi duduk, gadis itu langsung bersimpuh di kedua kakinya.

"Tuan dan Nyonya. Tolong saya, putra kalian telah berbuat hal tidak pantas dan membuat saya hamil....." ucap gadis itu dengan sesenggukan. Tangisannya benar-benar membuat Tuan dan Nyonya itu terhipnotis sesaat.

Antara percaya dan tidak percaya, mereka lalu memegang bahu gadis itu.

"Katakan dengan benar, kami tidak mengerti. Siapa yang kau maksud itu," Tuan Raharja berbicara dengan lebih tegas.

"Tuan muda Raymond. Dia menghamili saya. Dan jika kalian tidak percaya, kalian bisa melakukan tes DNA begitu anak ini lahir...."

Deg.

Dunia serasa runtuh di depan kedua Tuan dan Nyonya itu. Nyonya Palupi bahkan langsung menggenggam erat tangan suaminya saat mendengar jika gadis ini sepertinya benar-benar hamil.

Huek! huek!

"Kamar mandinya disana!"

Nyonya Palupi menyuruh seorang nelayan membantu gadis ini ke kamar mandi.

.

Tuan Raharja dan Nyonya Raharja berbicara berdua saja di kamarnya dan membiarkan teh yang akan mereka minum tadi terbiar dan mereka tidak berselera lagi untuk meminumnya.

Mereka berdua berbincang-bincang, dan saling bertukar tatapan dan sama-sama merasakan kegundahan dalam hati mereka.

"Raymond sudah bertunangan. Dan pak Jamal adalah orang yang sangat baik. Lalu bagaimana kita akan mengatakan semua ini pada mereka berdua?"

Tuan Raharja tidak menduga Raymond akan melakukan kesalahan fatal dan membuat dia malu serta terpojok seperti ini.

"Aku tidak sanggup melihat kesedihan Kanaya jika pernikahan di batalkan. Hubungan kita yang sudah seperti keluarga, pasti akan hancur saat itu juga," ucap Nyonya Palupi.

.

Di bioskop,

Raymond saat ini sedang bersama Kanaya menonton bioskop. Dan tiba-tiba mendapat pesan dari ibunya.

Didalam pesannya, meminta Raymond harus segera pulang karena ada masalah penting. Dan jangan mengajak Kanaya kali ini.

Raymond menatap kekasihnya itu dengan penuh cinta, lalu menggenggam tangannya.

"Aku ada urusan mendadak. Ibu memanggilku. Aku akan antar kau pulang lebih dulu...."

Kanaya mengangguk. Didalam mobil, berulang kali, Kanaya mencuri pandang dan menatap wajah Raymond yang sedang menyetir dan mengagumi dirinya. Baginya, tidak ada wanita seberuntung dirinya, punya kekasih yang tampan, kata dan baik hati. Dia merasa seperti gadis dalam dongeng. Gadis biasa yang di cintai pangeran tampan.

Kanaya lalu tersenyum kecil dan hal itu membuat Raymond menoleh padanya lalu tersenyum penuh cinta.

Kembali ke rumah besar,

Sampai di rumah, Raymond segera menemui orang tuanya. Mereka sudah menunggunya di ruang keluarga.

Begitu sampai, kedua orangtuanya langsung menceritakan apa yang terjadi. Sontak saja kedua manik mata Raymond hampir saja melompat keluar saking kagetnya saat mendengar jika seorang wanita cantik datang dan mengaku hamil anaknya. Bahkan wanita itu tidak takut jika harus melakukan tes DNA.

"Dimana gadis itu?" Tanya Raymond.

"Dia ada di kamar tamu...."

Karena tadi mual dan hampir muntah, maka Nyonya Palupi menyuruhnya beristirahat dikamar tamu sambil menunggu Raymond datang.

Dikamar tamu,

Raymond melangkah dengan tegang ke kamar tamu. Dan ketika dia mengetuk pintu, suara gadis itu benar-benar membuat jantungnya berhenti.

"Masuklah....!"

Suara ini? Ini suara gadis yang tidur denganya di pesta itu. Astaga!

Raymond membuka pintu perlahan dan saat melihat kedalam. Kali ini kedua kakinya benar-benar seakan lumpuh seketika. Itu adalah gadis yang sama, yang sudah tidur denganya di pesta satu bulan yang lalu.

Bab 3 Gadis licik

Di rumah besar,

Raymond terkejut melihat gadis itu lagi. Gadis yang dia temui di pesta satu bulan yang lalu. Kini gadis itu datang lagi dan membuat masalah baru untuknya.

"Kau!?"

"Apa mau mu?" tanya Raymond dengan geram.

"Kenapa kau datang ke rumahku dan bicara ngelantur pada ayah dan ibuku," ucapnya lagi.

Dengan geram Raymond menutup pintu dan berdiri di hadapan Veronika. Menatapnya dengan dingin.

"Aku hamil. Kau harus menikahiku...."

"Apa!?" Tentu saja Raymond semakin geram dengan gadis tidak waras ini. Pertama dia yang memaksanya untuk berhubungan, dan kini dia menuntut untuk di nikahi.

"Aku tidak akan menikah denganmu! Aku sudah bertunangan! Dan sebaiknya menjauh dari kehidupan ku juga keluarga ku!"

Kini Veronika menatap tajam mata Raymond. Dia sudah menduganya jika Raymond akan menolak dirinya. Dia lalu tersenyum menyeringai.

"Jika kau tidak mau menikah denganku. Aku pastikan akan membuat anakmu menjadi pengemis di jalanan!"

"Apa!?" Raymond terbelalak. Lagi-lagi wanita ini mengancamnya.

"Dia anakmu! Bukan anakku!" kata Raymond dengan mata merah menyala.

"Dia darah dagingmu!" Jawab Veronika dengan suara serak penuh tekanan pada setiap katanya.

"Keluar dari rumahku!"bikini Raymond berteriak dan kehilangan kesabaran.

Raymond menarik Veronika keluar dari kamar tamu itu. Raymond lalu membawanya melewati ruang tamu yang luas dan mendorongnya keluar dari pintu utama.

"Kau pikir aku akan menikahimu! Tidak akan!" ucap Raymond lagi.

Raymond lalu menutup pintu Dengan suara yang keras. Veronika bahkan sampai kaget mendengar suara gebrakan pintu yang beradu.

Kurang ajar! umpat Veronika.

Berani sekali kau mengusirku! Jika aku tidak bisa masuk ke keluarga ini, maka aku akan bangkrut. Aku sudah membayar mahal Doni untuk semua misi ini. Aku sudah mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Bagaimana pun caranya. Aku harus bisa masuk ke keluarga Raymond. Dan menjadi nyonya Raymond.

Veronika berjalan dan menoleh sekali lagi ke pintu yang tertutup itu sebelum akhirnya meninggalkan rumah Raymond.

Aku harap dia benar-benar pergi dan tidak akan kembali, kata Raymond dalam hati.

.

Tiga bulan kemudian,

Di rumah sakit,

Kehamilan Veronica sudah semakin besar. Dia baru saja pergi ke dokter dan melakukan USG untuk mengetahui jenis kelamin bayi didalam kandunganya. Dia sangat berharap jika bayi ini laki-laki. Karena jika bayi yang dia kandung perempuan maka rencananya akan gagal total. Tentu saja keluarga Raharja yang kaya raya itu akan menolaknya jika dia hamil anak perempuan. Yang mereka inginkan sebagai pewaris selanjutnya adalah anak laki-laki.

Dan saat membuka kertas dari dokter, wajahnya tersenyum senang. Karena ternyata bayi yang dia kandung adalah laki-laki.

"Tenang ya nak. Kamu akan lahir sebagai putra konglomerat. Jangan seperti ibu. Ibu lahir dari keluarga miskin, dan cukup hanya aku yang mengalaminya. Putraku akan lahir sebagai anak konglomerat dan akan di hormati semua orang,"

Veronika melipat kertas itu dan akan dia tunjukkan pada keluarga Raharja.

.

Di hotel,

Malam ini, Raymond dan Kanaya akan menikah. Semua orang sangat bahagia dan berkumpul di hotel di mana pesta itu di lakukan. Ayahnya Kanaya juga terlihat sangat bahagia, saat melihat putrinya memakai gaun pengantin.

"Kau terlihat cantik nak...." ucap papanya.

"Benarkah ayah?" tanya Kanaya dengan wajah tersipu malu.

Tiba-tiba pintu kamar riasnya di buka oleh seseorang. Dan wanita ini adalah Veronika.

"Maaf.....aku masuk tanpa mengetuk pintu. Bisakah kita bicara hanya berdua saja?" tanyanya.

"Tapi aku tidak mengenalmu...." jawab Kanaya yang sudah rapi dan siap ke pelaminan.

"Aku Veronika,"

"Ayah....bisakah tinggalkan kami hanya berdua saja?" tanya Kanaya pada ayahnya.

"Baik nak....ayah akan keluar dulu...."

Veronika lalu melangkah mendekati Kanaya. Dia tersenyum manis dan memegang ujung baju yang saat ini di pakai Kanaya.

"Gaunnya sangat indah. Ini pasti mahal...." ucapnya.

"Ohh, Nyonya Palupi yang memilih gaun ini untukku," jawab Kanaya.

"Hem, kelihatannya keluarga Raymond sangat menyukaimu..." ucap Veronika dan kini dia mulai pura-pura menangis.

"Hiks.....hiks....."

"Apa yang terjadi? Kenapa kau menangis?" tanya Kanaya sedikit bingung melihat Veronika tiba-tiba menangis.

Veronika hanya diam saja. Dan Kanaya terus kebingungan melihat wanita di hadapannya menangis semakin keras.

"Katakan....kenapa kau menangis?"

"Aku tidak bisa mengatakannya...." Veronika mulai berakting untuk meraih misinya.

"Katakan saja....."

"Aku mengandung anak Raymond. Saat di pesta beberapa bulan yang lalu. Dia merampas keperawanan ku. Dan saat aku menuntut nya agar menikahiku. Dia menolaknya karena kau dan dia sudah bertunangan. Dan sekarang kehamilanku sudah empat bulan. Katakan Kanaya.....apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus menggugurkan kandungan ku.....? Agar Raymond dan kau tetap bisa menikah?"

Pyaaaaaarrrr!

Gelas didekat Kanaya pecah.

Ayahnya masuk kedalam.

"Ada apa? Apa yang terjadi?" tanya ayahnya ketika mendengar suara gelas pecah itu.

Kanaya hanya diam dan bahunya naik turun dengan cepat seperti nafasnya yang menderu.

"Ayah........" Kanaya menangis dalam pelukan ayahnya.

"Ada apa nak?" Ayahnya nampak cemas melihat wajah pucat putrinya. Tadi begitu bahagia tapi kenapa kini wajahnya menjadi sangat pucat?"

"Mari kita pergi dari sini ayah. Aku tidak akan menikah dengan Raymond. Wanita ini sedang hamil anaknya. Bagaimana aku bisa menikah dengannya setelah aku tahu kebenaran ini? Dan syukurlah semua belum terlambat...." Kanaya langsung pergi keruang ganti, melepaskan gaun yang dia pakai dan memberikannya pada Veronika.

"Pakailah ini! Dan menikahlah dengan Raymond!" ucap Kanaya dengan menahan isak tangisnya.

Ayahnya, pak Jamal berdiri dengan terpana melihat putrinya memberikan gaun pengantin itu pada wanita ini.

"Ayah...mari kita pergi?!" kata Kanaya menatap ayahnya.

"Tapi nak....." ayahnya bingung dengan semua ini.

"Dia hamil ayah. Dan anak itu adalah darah daging Raymond. Bagaimana aku bisa menikah dengannya?"

"Apa!?" Pak Jamal terkejut dengan kenyataan ini. Pak Jamal lalu memeluk putrinya dan mengusap airmatanya. Pak Jamal sendiri hancur dan meneteskan airmata karena kenyataan pahit yang harus di alami putrinya.

Dengan berlinang air mata, Kanaya menggandeng ayahnya keluar dengan menyelinap dari kamar rias itu. Mereka menuruni tangga darurat dan naik taksi untuk pergi ke stasiun kereta api.

"Kita mau kemana nak?"

"Ayah....mari kita tinggalkan kota ini. Kita tinggal di desa saja. Aku tidak sanggup lagi tinggal di kota ini...."

Ayahnya masih bingung dengan keputusan anaknya yang mendadak untuk meninggalkan kota. Tapi melihat anaknya yang begitu sedih, diapun mengangguk setuju.

.

Di ruang rias pengantin,

Didalam kamar, Veronika segera memakai gaun yang di berikan oleh Kanaya. Dia tersenyum lebar dan mengelus perutnya berulang kali.

"Ayo nak....kita temui keluarga ayahmu...." ucap Veronika pada bayi yang ada didalam kandungan nya.

Veronika menghias wajahnya sendiri dan menutup wajahnya dengan tirai pengantin. Dan semua orang akan menyangka jika dia adalah Kanaya.

"Kalian akan terkejut setelah tirai ini di buka. Dan jika ada yang berani mengusirku lagi. Akan aku pastikan video di hotel itu tersebar luas. Aku tidak peduli dengan harga diriku. Tapi aku yakin jika keluarga Raharja pasti peduli dengan kehormatannya!"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!