Di dalam kamar,
Raymond tak berdaya ketika wanita yang baru dia kenal beberapa menit uang lalu kini melepaskan semua kemeja dan celana panjangnya.
"Apa yang akan kau lakukan?" Raymond masih setengah sadar dan berusaha menahan hasratnya akibat minuman yang sudah di campur obat perangsang oleh seseorang.
"Yang di inginkan semua pria!" Jawab Veronika tanpa rasa malu apalagi takut. Dia adalah wanita yang sudah kehilangan urat malu dan juga nilai kebenaran. Kini hidupnya hanya untuk ambisi yang dia pendam didalam hatinya. Dia pernah menjadi anak orang miskin, di hina dan di usir dari kampung halamannya. Kini dia bangkit, dan menjadi mafia wanita yang dengan tubuh serta kecantikannya, dia bisa menjerat pria yang dia inginkan.
"Jangan.....jangan diteruskan....." Raymond masih berusia mengendalikan dirinya. Namun tidak dengan Veronika. Dia semakin berani dengan aksinya. Dia mulai dengan beberapa titik sensitif milik pria yang kini tidak berdaya di hadapannya. Lalu dia tidak akan memberi kesempatan pada mangsanya untuk menolaknya.
Dan benar saja. Kesadaran Raymond mulai hilang karena aksi kenekatan Veronica. Tangannya yang gemulai dan lemah lembut mulai bermain di beberapa tempat. Membuat kesadaran Raymond hilang dan benteng pertahanan jebol pada akhirnya.
Dengan tenaga yang kuat dia merengkuh Veronika dan kini dia yang bermain. Akhirnya semua terjadi seperti keinginan Veronika. Dua tubuh menyatu dalam hasrat dan kini mereka sama-sama tertidur pulas.
Lalu apa yang terjadi setelahnya?
Tentu saja Veronika sudah kabur dan meninggalkan Raymond di dalam kamar itu.
Saat Raymond bangun, dia mengucek matanya dan merasa seluruh tubuhnya seperti sangat lelah seakan dia baru saja mencangkul di ladang yang tandus.
"Apa yang terjadi?"
"Kenapa aku merasa sangat lelah?"
"Dimana aku?"
Saat dia melihat tidak mengenakan sehelai pakaian pun, dia sontak terkejut.
"Astaga! Apa yang sudah aku lakukan?"
"Wanita gila itu! Ya dia pasti sudah melakukannya!"
"Kurang ajar!"
Raymond langsung ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya.
Keluar dari kamar mandi, handphonenya berdering, tunangannya menelponnya.
"Sayang....kamu ada dimana?" tanya Kanaya saat dia merasa sudah lebih baik.
"Aku.....aku...." Raymond terbata dan bingung harus menjawab apa. Keperjakaan yang dia jaga hanya untuk istrinya, kini telah direnggut wanita yang tidak waras, bernama Veronica.
"Aku kerumahmu tapi kau tidak ada, kau dimana?"
"Aku....aku... ketiduran di rumah teman. Aku akan segera menemuimu,"
Didalam mobil, Raymond sangat kesal karena dia bisa teledor dan minum minuman itu. Karena itu terjadilah hal yang tidak dia inginkan. Dan bagaimana dia akan menjelaskan pada Kanaya?
Lebih baik tidak aku ceritakan. Toh tidak ada yang berubah dari tubuhku ini meskipun aku kehilangan keperjakaan ku. Yang harus aku lakukan, adalah menyimpan rapat-rapat rahasia ini. Kanaya tidak boleh tahu apa yang sudah terjadi.
.
Satu bulan kemudian....
Di rumah besar milik keluarga Raymond.
Seorang wanita menemui orang tua Raymond. Saat itu Tuan Raharja dan Nyonya Palupi sedang duduk menikmati teh di ruang keluarga. Seorang pelayan tergopoh-gopoh menemuinya dan mengatakan ada seorang gadis cantik bak peri ingin bertemu dengan mereka berdua.
Tuan dan Nyonya itupun saling bertatapan, meskipun akhirnya keluar ke ruang tamu dan meninggalkan teh mereka yang masih panas.
Seorang gadis dengan rambut terurai dan kecantikan bak peri, berdiri di pintu dan tersenyum pada mereka berdua. Namun sesaat kemudian, senyum itu hilang dan kedua sudut matanya berurai airmata.
Begitu Tuan Raharja dan Nyonya Palupi duduk, gadis itu langsung bersimpuh di kedua kakinya.
"Tuan dan Nyonya. Tolong saya, putra kalian telah berbuat hal tidak pantas dan membuat saya hamil....." ucap gadis itu dengan sesenggukan. Tangisannya benar-benar membuat Tuan dan Nyonya itu terhipnotis sesaat.
Antara percaya dan tidak percaya, mereka lalu memegang bahu gadis itu.
"Katakan dengan benar, kami tidak mengerti. Siapa yang kau maksud itu," Tuan Raharja berbicara dengan lebih tegas.
"Tuan muda Raymond. Dia menghamili saya. Dan jika kalian tidak percaya, kalian bisa melakukan tes DNA begitu anak ini lahir...."
Deg.
Dunia serasa runtuh di depan kedua Tuan dan Nyonya itu. Nyonya Palupi bahkan langsung menggenggam erat tangan suaminya saat mendengar jika gadis ini sepertinya benar-benar hamil.
Huek! huek!
"Kamar mandinya disana!"
Nyonya Palupi menyuruh seorang nelayan membantu gadis ini ke kamar mandi.
.
Tuan Raharja dan Nyonya Raharja berbicara berdua saja di kamarnya dan membiarkan teh yang akan mereka minum tadi terbiar dan mereka tidak berselera lagi untuk meminumnya.
Mereka berdua berbincang-bincang, dan saling bertukar tatapan dan sama-sama merasakan kegundahan dalam hati mereka.
"Raymond sudah bertunangan. Dan pak Jamal adalah orang yang sangat baik. Lalu bagaimana kita akan mengatakan semua ini pada mereka berdua?"
Tuan Raharja tidak menduga Raymond akan melakukan kesalahan fatal dan membuat dia malu serta terpojok seperti ini.
"Aku tidak sanggup melihat kesedihan Kanaya jika pernikahan di batalkan. Hubungan kita yang sudah seperti keluarga, pasti akan hancur saat itu juga," ucap Nyonya Palupi.
.
Di bioskop,
Raymond saat ini sedang bersama Kanaya menonton bioskop. Dan tiba-tiba mendapat pesan dari ibunya.
Didalam pesannya, meminta Raymond harus segera pulang karena ada masalah penting. Dan jangan mengajak Kanaya kali ini.
Raymond menatap kekasihnya itu dengan penuh cinta, lalu menggenggam tangannya.
"Aku ada urusan mendadak. Ibu memanggilku. Aku akan antar kau pulang lebih dulu...."
Kanaya mengangguk. Didalam mobil, berulang kali, Kanaya mencuri pandang dan menatap wajah Raymond yang sedang menyetir dan mengagumi dirinya. Baginya, tidak ada wanita seberuntung dirinya, punya kekasih yang tampan, kata dan baik hati. Dia merasa seperti gadis dalam dongeng. Gadis biasa yang di cintai pangeran tampan.
Kanaya lalu tersenyum kecil dan hal itu membuat Raymond menoleh padanya lalu tersenyum penuh cinta.
Kembali ke rumah besar,
Sampai di rumah, Raymond segera menemui orang tuanya. Mereka sudah menunggunya di ruang keluarga.
Begitu sampai, kedua orangtuanya langsung menceritakan apa yang terjadi. Sontak saja kedua manik mata Raymond hampir saja melompat keluar saking kagetnya saat mendengar jika seorang wanita cantik datang dan mengaku hamil anaknya. Bahkan wanita itu tidak takut jika harus melakukan tes DNA.
"Dimana gadis itu?" Tanya Raymond.
"Dia ada di kamar tamu...."
Karena tadi mual dan hampir muntah, maka Nyonya Palupi menyuruhnya beristirahat dikamar tamu sambil menunggu Raymond datang.
Dikamar tamu,
Raymond melangkah dengan tegang ke kamar tamu. Dan ketika dia mengetuk pintu, suara gadis itu benar-benar membuat jantungnya berhenti.
"Masuklah....!"
Suara ini? Ini suara gadis yang tidur denganya di pesta itu. Astaga!
Raymond membuka pintu perlahan dan saat melihat kedalam. Kali ini kedua kakinya benar-benar seakan lumpuh seketika. Itu adalah gadis yang sama, yang sudah tidur denganya di pesta satu bulan yang lalu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments