Menjadi Simpanan CEO

Menjadi Simpanan CEO

Bab 1

"Tunggu... kamu sudah minum pil yang aku berikan waktu itu kan?" Tanya Edward saat jemari cantik Kiara ingin membuka satu-satunya kain yang tersisa yang menutupi tubuhnya.

Kiara pun mengangguk, dengan mata yang tertunduk ke arah bawah. Dia sedang berusaha menahan malu. Meski ini sudah kesekian kalinya Kiara melayani Edward, namun dia masih tetap saja malu. Karena Edward selalu minta Kiara yang berada di atas dan tanpa satu helai kain pun di awal permainan mereka. Meskipun selalu akan berakhir dengan Edward yang memimpin permainan sampai Kiara tak berdaya.

"Bagus, tapi kali ini aku ingin kamu menghadap ke arahku!" kata Edward dengan ekspresi wajah datar. Tapi Kiara juga tidak bisa melihatnya. Karena dia hanya menunduk.

Mendengar instruksi dari Edward, Kiara langsung melangkah maju mendekati pria yang sedang duduk di sofa single sebuah hotel mewah di kota ini. Kota metropolitan yang membuat segalanya berubah bagi Kiara.

Kiara memposisikan dirinya di atas pangkuan pria itu, dan permainan panas pun terjadi. Kiara benar-benar malu ketika tangan Edward bahkan memegang kedua gumpalan besar di dadanya itu.

Kiara sama sekali tidak melihat ke arah Edward, dia terus memalingkan wajahnya ke arah lain.

Satu jam berlalu, pria tampan dengan tubuh atletisnya dan tinggi sekitar 178 cm itu pun beranjak dari tempat tidur, meninggalkan Kiara yang terbaring lemah di atas tempat tidur.

Saat pintu kamar hotel itu terbuka lalu tertutup lagi. Dengan posisi tengkurap Kiara mengepalkan kuat tangannya dan menangis sambil menggigit selimut putih yang ada didepannya.

Rasa sakit yang dia rasakan akibat perbuatan seorang wanita yang tiba-tiba hadir dalam keluarganya kemudian membuatnya harus mengalami semua penderitaan ini.

Kiara Dema, 19 tahun. Awalnya kehidupannya sangat bahagia. Dia punya ayah yang baik, ibu yang sangat menyayanginya dan kakak laki-laki yang begitu perhatian dan memanjakan dirinya.

Namun entah bagaimana, ibunya tiba-tiba meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil. Ayahnya menikah lagi dan ibu tirinya juga anak bawaan ibu tirinya itu datang ke rumahnya dan mendominasi segalanya.

Kakaknya di kirim ke luar negeri, dan tak bisa di hubungi. Sang ayah terkena serangan jantung dan akhirnya Kiara dan ayahnya di usir dari rumahnya sendiri karena semua harta, juga perusahaan entah bagaimana berganti kepemilikan menjadi milik Raisa dan anaknya Wulan.

Tak ada satu pun yang bisa di mintai tolong, ketika ayahnya masih di rumah sakit dan harus di operasi. Kiara tak punya pilihan lain, di tengah hujan deras otaknya sudah tidak bisa berpikir normal.

Flashback On

"Aku harus kemana mencari uang untuk operasi ayah?" gumam Kiara sambil berjalan di pinggir jalan.

Kiara yang bingung mencoba untuk pergi ke rumahnya. Dengan berarti di tengah hujan, Kiara pergi ke rumah besar yang dulu adalah rumah miliknya. Rumah dimana dia di rawat dan di besarkan sejak kecil.

"Tolong buka pintunya pak!" kata Kiara sambil menggedor-gedor pintu gerbang.

Terdengar langkah kaki seseorang, dan itu adalah satpam. Tapi satpam itu bukan satpam rumah Kiara yang lama. Itu satpam baru, karena Kiara tidak kenal.

"Cari siapa neng?" tanya satpam itu.

"Saya Kiara pak, tolong bukakan pintu gerbangnya. Saya mau ketemu tante Raisa, tolong pak!" kata Kiara memohon pada satpam itu.

Satpam itu terlihat iba, tapi kemudian dia berkata.

"Maaf neng, tapi nyonya Raisa sama non Wulan lagi liburan ke luar negeri!" kata satpam itu.

Kiara benar-benar ingin menangis, bisa-bisanya mereka memakai yang ayah Kiara untuk liburan sementara ayahnya sedang butuh uang untuk biaya rumah sakit.

"Kapan kembalinya ya pak?" tanya Kiara.

"Kalau itu saya kurang tahu, soalnya saya sempat dengar mereka mau keliling Eropa!" kata satpam itu lagi.

Hari Kiara semakin sakit mendengarnya. Dirinya tidak tahu harus minta bantuan pada siapa lagi. Kiara yang merasa di tempat itu apapun yang akan dia lakukan akan sia-sia. Akhirnya memilih untuk pergi saja dari sana.

Langkah Kiara semakin lambat, karena dia benar-benar sudah hampir putus harapan. Malam ini juga ayahnya harus di operasi. Kalau tidak, nyawa ayahnya tidak akan tertolong. Meski dia masih ada kakaknya, tapi Kiano juga sama sekali tidak bisa di hubungi. Entah apa yang terjadi pada Kiano, karena perusahaan yang di luar negeri juga sudah berganti kepemilikan menjadi milik Raisa. Dan manager disana mengatakan Kiano tidak pernah sampai di sana.

Sampai di sebuah halte, Kiara duduk di kursi halte dengan mata menatap ke arah aliran air hujan yang ada di bawah kakinya. Tangan dan kakinya sudah berkerut karena hujan.

"Sayang banget aku udah gak pewe, itu mami cari pewe buat klien macan nya!" kata seseorang yang berdiri di depan Kiara.

"Aih, siapa ya? aku juga gak punya temen deh. Sayang banget itu padahal bisa dapat 200 juta semalam ih!" kata wanita yang satunya lagi.

Mendengar 200 juta dapat di hasilkan dalam semalam di sebutkan di depannya, Kiara yang memang butuh uang 150 juta pun mendongak menatap kedua wanita yang pakaiannya sangat minim di tengah deras hujan yang mengguyur kota itu.

Kiara tak punya cara lain, dia harus menyelamatkan ayahnya.

Kiara bangun dari duduknya, dia menghampiri dua wanita yang ada di depannya.

"Kak, maaf tadi bilang bisa menghasilkan uang 200 juta dalam semalam? gimana caranya?" tanya Kiara.

Kedua wanita yang di ajak Kiara bicara langsung melihat Kiara dari atas sampai bawah. Kiara memang cantik alami, dia juga punya perawakan tinggi dan berisi.

Keduanya saling angguk.

"Kamu mau, 200 juta dalam semalam. Tapi kamu harus kasih kita 10 persen ya!" kata salah satu wanita yang rambutnya pirang.

Karena Kiara tak punya cara lain, dia pun langsung mengangguk cepat.

Kedua wanita itu kemudian membawa Kiara ke sebuah klub malam yang sangat besar dan mewah. Di jalan mereka sudah banyak bertanya tentang Kiara, namanya, umurnya, terutama dia masih perawan atau tidak. Juga pekerjaan apa yang harus Kiara kerjakan. Awalnya Kiara sangat takut, tapi karena dia tidak punya pilihan lain. Kiara mau tak mau harus melakukannya. Mereka mengajak Kiara, ke sebuah ruangan yang begitu mewah dan elegan.

"Mi, ini Kiara. Dia masih pewe loh!" kata salah satu dari dua wanita itu.

Seorang wanita paruh baya yang pakaiannya begitu terbuka langsung melihat ke arah Kiara. Dan melihatnya dari atas sampai bawah.

"Cantik, kamu tahu kan kamu harus apa?" tanya wanita yang di panggil Mami itu.

Kiara yang sudah di beri penjelasan oleh kedua wanita itu mengangguk.

"Bagus, Lola dandani dia. Bawa ke ruangan VVIP!" kata wanita paruh baya itu.

"Baik mi!" kata salah satu wanita berambut pirang yang ternyata namanya Lola.

***

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

aku mampir thor langsung tk favorit karyamu ini

2023-03-30

1

alien

alien

ibu tiri kiara semoga dapet karmanya, ngeselin banget

2023-03-30

1

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

wah ada yang baru 😍

2023-03-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!