Setelah kembali dari rumah Bu RT, Kiara sedang mencari surat-surat yang di butuhkan untuk melamar pekerjaan. Untung saja setelah di usir dari rumahnya sendiri, Kiara sempat mengambil surat-surat penting dirinya dan dan kakaknya di rumah lamanya. Saat para asisten rumah tangga belum di ganti, dan saat dia nenek lampir itu pergi.
Saat sedang menulis surat lamaran pekerjaan, ada panggilan video call dengan notifikasi pemberitahuan si pemanggil adalah Edward Burnett.
Kiara buru-buru menerima panggilan itu. Saat itu Kiara hanya menggunakan mini dress tanpa br4 dengan posisi tengkurap di atas tempat tidur sambil menulis surat lamaran pekerjaannya.
"Sore tuan!" kata Kiara menyapa Edward.
Background yang ada di belakang Edward Burnett tampak seperti sebuah lautan yang luas. Kiara pikir, mungkin Edward sedang berada di tepi pantai.
"Sedang apa?" tanya Edward Burnett.
Kiara sampai membulatkan matanya mendengar pertanyaan Edward Burnett padanya itu. Bisanya pria itu tidak berbasa-basi begitu dan langsung minta Kiara datang menemuinya. Dia akan langsung mengatakan 'Datang ke hotel xxx dalam lima belas menit!' seperti itu.
"Ah.. aku sedang...!"
Kiara menjeda kalimat yang ingin dia sampaikan. Kiara takut Edward Burnett marah kalau dia bilang sedang melamar pekerjaan.
"Aku sedang santai, lihatlah!" kata Kiara yang memperlihatkan dirinya memang tidak sedang melakukan apapun.
"Aku melihatnya! tapi jangan video call dengan orang lain dalam posisi seperti ini! mengerti!" kata Edward Burnett dengan wajah serius.
Kiara bingung, tapi saat melihat ke gambar dirinya sendiri yang ada di layar ponselnya. Dia langsung buru-buru meraih bantal dan menutupi belahan dadanya yang terlihat jelas dan agak menyembul ketika dia tengkurap seperti itu.
"Maaf tuan!" kata Kiara tak ingin Edward Burnett marah padanya.
"Kenapa di tutupi, singkirkan bantal itu!" kata Edward Burnett.
Kiara pun menyingkirkan bantal yang dia pakai untuk menutupi bagian dadanya. Kiara tertunduk, dia masih saja tetap malu meskipun sudah hampir dua bulan menjadi simpanan Edward Burnett.
Bagaimana pun juga, pria itu yang pertama menyentuhnya dan menciumnya. Sebelumnya tidak ada, karena memang sebelum itu Kiara tidak pernah memiliki pacar.
"Besok ikut aku ke luar kota!" kata Edward Burnett mengejutkan Kiara.
"Be... besok tuan?" tanya Kiara terkejut.
Masalahnya dia baru saja akan melamar pekerjaan, tapi besok dia malah harus menemani Edward Burnett ke luar kota. Sebelumnya tidak pernah, Kiara pun jadi bingung.
"Kenapa? tidak mau?" tanya Edward Burnett yang sudah menunjukkan ekspresi kurang senang.
"Mau tuan, tapi ayah...!"
"Akan ada yang menjaga ayahmu. Tidak usah bawa apapun. Aku akan siapkan semuanya!"
Dan panggilan video call pun terputus.
Kiara langsung mendengus kesal, dia melihat ke beberapa kertas yang ada di hadapannya.
"Ah, ini tidak berguna!" kata Kiara yang langsung merem4s kertas surat lamaran pekerjaan yang belum selesai dia tulis tadi.
Malam harinya, karena yakin kalau Edward Burnett tidak akan menghubungi dirinya. Kiara memutuskan untuk tidur di rumah sakit saja menemani sang ayah. Kiara tidak bawa apapun, karena memang sang ayah belum bisa makan makanan dari luar rumah sakit.
Tapi Kiara pikir, dia harus memberi kabar ini pada Rangga agar pemuda baik itu tidak menunggunya besok.
Kiara pun mampir ke rumah Bu RT.
"Assalamualaikum!"
"Waalaikumsalam!"
Rangga terlihat senang dengan kedatangan Kiara.
"Kiara, ayo masuk!" kata Rangga mempersilahkan.
"Gak usah mas, saya cuma mau bilang. Kalau besok saya gak bisa ikut kerja mas...!"
"Loh, kenapa Kiara?" tanya Rangga heran sampai-sampai memotong kalimat yang akan di sampaikan oleh Kiara.
"Anu... itu.. saya di telepon sama saudara, katanya ada hal penting. Jadi beberapa hari saya harus ke luar kota. Maaf ya mas!" kata Kiara yang langsung membungkukkan sedikit badannya meminta maaf pada Rangga.
Kiara merasa tidak enak, padahal Rangga dan ibunya sudah baik mau mencarikan dia pekerjaan. Terlihat jelas Rangga sangat kecewa, tapi pemuda itu lantas tersenyum pada Kiara.
"Tidak apa-apa, urusan keluarga kan memang lebih penting. Kamu hati-hati ya kalau ke luar kota nanti. Sekarang kamu mau kemana?" tanya Rangga melihat Kiara membawa tas dan memakai sweater.
"Mau ke rumah sakit mas, menemani ayah!" jawab Kiara jujur.
"Mas antar ya?" tanya Rangga begitu bersemangat.
Kiara dengan cepat melambaikan tangannya beberapa kali pada Rangga.
"Gak usah mas, aku naik ojek saja!" kata Kiara.
"Ini sudah malam Kiara, tolong jangan tolak bantuanku ya Kiara!" kata Rangga.
Melihat Rangga seperti itu, Kiara jadi tidak enak. Dia pun mengangguk setuju. Dan Rangga pun langsung masuk kembali ke dalam setelah meminta Kiara untuk menunggu sebentar.
Rangga mengambil motornya dan memberikan sebuah helm pada Kiara.
"Bisa pakainya?" tanya Rangga dan Kiara pun mengangguk.
Tadinya kalau Kiara menggeleng, Rangga yang akan membantu Kiara memakaikannya.
Setelah memakai helm, Rangga pun mengantar Kiara ke rumah sakit. Sepanjang jalan Rangga banyak bertanya pada Kiara tentang keluarganya. Tapi karena tak mau penderitaannya di ketahui banyak orang. Kiara hanya menceritakan hal-hal yang baik dan menyenangkan saja pada Rangga.
"Jadi kamu mau ke luar kota ke rumah saudara dari ayah atau ibu kamu?" tanya Rangga.
"Ayah!" kata Kiara singkat.
Padahal baik dari ayah ataupun ibunya, Kiara tak punya saudara. Lebih tepatnya Kiara tidak tahu punya saudara atau tidak. Karena ayah dan ibunya memang tidak pernah mengajak Kiara ke rumah saudara mereka. Kalau ada saudara lain, mungkin Kiara akan meminta bantuan mereka dan bukan menjual dirinya saat ayahnya harus di operasi.
Setibanya di rumah sakit, Rangga bahkan ikut menjenguk ayah Kiara yang saat itu sedang tidur.
Melihat kondisi ayahnya Kiara, Rangga terlihat sangat kasihan pada Kiara.
"Kamu yang sabar ya Kiara!" hanya itu yang bisa Rangga katakan.
Dia pikir semua ini pasti tidak mudah bagi Kiara, berjuang seorang diri merawat sang ayah. Setalah cukup lama di rumah sakit, Rangga pun pamit pulang. Setelah Rangga pulang, Kiara yang tidak tahu mau apa karena sang ayah terlibat sangat pulas tidur dan dia juga belum mengantuk. Dia pun melihat-lihat media sosial di ponselnya.
Kiara terlihat merubah ekspresi wajahnya menjadi serius, ketika melihat ada foto Edward Burnett di salah satu akun berita terbaru.
Di sana dia terlihat berfoto dengan seorang wanita cantik. Dan tertulis kalau mereka adalah pasangan suami istri yang sudah menikah tiga tahun.
Deg
Jantung Kiara terasa seperti terkejut, dan sesak untuk beberapa detik.
Tapi kemudian Kiara tersenyum lirih dan lanjut membaca berita itu. Di sana tertulis mereka akan berlibur selama satu minggu di luar kota besok.
Mata Kiara kembali melebar.
"Wah, dia mau liburan dengan istrinya. Kenapa aku juga di ajak?" gumam Kiara bertanya-tanya.
***
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
udah sama istri kok ngajak Kiara juga , apa biar bisa ganti 🙈
2023-03-21
3
@arieyy
jangan jatuh cinta duluan
2023-03-12
3
Muhamad Bardi
ya kirain belum punya istri padahal aq udah ngehayal setelah jadi simpanan jadi istri beneran..😁😁😁
2023-03-11
3