Setelah semua persiapan untuk menjual aset-aset yang ada di desa ini selesai. Aku pun langsung melangkahkan kakiku untuk menuju kehidupan baruku yang sudah menungguku di Jakarta.
" Selamat tinggal kenangan buruk! Aku tidak akan pernah melupakan apa saja yang telah kau alami di desa ini dan aku akan memulai hidup baruku tanpa orang-orang jahat itu lagi!" dengan penuh kemantapan aku pun segera melangkahkan kakiku menuju mobil yang akan mengantarkanku ke Jakarta dan memulai hidup baruku di sana.
Pengacaraku telah memindahkan semua aset-aset keluargaku di desa ke Jakarta. Dia juga telah membantuku membangunkan sebuah perusahaan fashion dan sebuah butik yang akan menjadi tempatku menyisihkan waktu luangku untuk hobiku yang suka dengan desain fashion.
Setelah sampai di Jakarta aku langsung menemui anak pengacara ku yang juga menjadi pengacara di Jakarta.
Dialah yang telah mengatur semua hal-hal yang aku miliki sekarang di Jakarta. Dia melakukan itu untuk membantu pekerjaan ayahnya tentu saja.
" Selamat datang nona. Semoga Anda betah tinggal di Jakarta dan juga merasa puas dengan semua yang sudah saya persiapkan di sini untuk anda!" ucap pria tampan itu.
Aku kemudian mengeluarkan telapak tanganku menerima uluran tangannya.
" Namaku adalah Ryan. Semoga kita bisa bekerja sama selama anda berada di Jakarta. Oh ya, tugas-tugas Ayahku sekarang akan menjadi Tugasku. Karena bagaimanapun beliau sudah tua dan tidak mungkin beliau akan bolak-balik dari desa anda ke jakarta untuk melayani anda bukan?" tanya Ryan sambil mengulas senyum kepadaku.
Aku tidak masalah dengan siapapun aku akan bekerja. Tapi yang jelas, aku lumayan tidak senang dengan tingkah Rian yang sedikit genit menurutku. Kelihatan sekali kalau dia sedang berusaha untuk menggodaku.
' Ya ampun apa karena aku berasal dari Desa? Sehingga dia berpikir bahwa aku orang yang bodoh yang bisa diagoda seenak perutnya?' bathinku kesal sekali.
Aku melihat Ryan yang sekarang duduk di hadapanku dengan begitu angkuh.
" Maafkan aku. Sekarang juga aku akan pulang ke rumahku dan beristirahat untuk sementara waktu! Oh ya terima kasih atas kerja kerasmu yang sudah mengatur semua ini untukku! Mulai sekarang kau sudah aku bebaskan tugas karena aku sudah tidak butuh pengacara lagi! Aku akan menghubungimu lagi kalau suatu saat aku membutuhkan jasa seorang pengacara!" ucapku sambil bangkit dari dudukku kemudian meninggalkan Rian yang masih tercengang mendengarkan perkataanku.
Ryan kemudian bangkit dari duduknya dan seakan hendak bertanya kepadaku tetapi tampaknya dia mengurungkan keinginannya.
" Baiklah Nona. Itu tidak masalah sama sekali kalau anda tidak membutuhkan bantuan pengacara lagi. Hubungilah saya kapan saja ketika Anda membutuhkan jasa seorang pengacara!" ucap Ryan berusaha untuk tersenyum kepadaku.
Aku yang sudah terlalu kenyang melihat orang-orang palsu seperti Ryan sudah tidak mempan lagi untuk berhadapan dengan manusia-manusia seperti mereka yang selalu berpura-pura dan tidak memiliki ketulusan.
" Aku akan mentransfer bonusmu karena kau sudah membantuku untuk menyiapkan kehidupan baruku di Jakarta. Aku Pergi!" aku pun kemudian meninggalkan Ryan yang masih membeku di tempatnya.
Mungkin dia terkejut, kenapa gadis Desa sepertiku bisa bersikap begini arogan terhadapnya yang notabene adalah pria Jakarta yang mungkin menurutnya dia adalah pria modern dan keren.
Aku yang sudah tidak mempercayai lagi cinta seorang laki-laki. Aku memilih untuk hidup sendiri dan tidak akan pernah tergoda dengan personal laki-laki semacam apapun.
Di saat aku hendak masuk ke dalam mobilku, tiba-tiba saja ada seseorang dari arah yang berlawanan denganku menggunakan skateboard dan seketika dia menabrakku.
" Ya ampun! Apa kau gila? Kenapa kau main skateboard di tengah jalan seperti ini? Ya ampun! Kau benar-benar keterlaluan sekali!" ucapku sangat kesal kepada pemuda itu yang begitu songong sudah sembarangan menggunakan skateboard di tengah jalan tanpa melihat kanan kiri.
Aku kemudian bangkit dari jatuhku. Aku terus meratapi pantatku yang rasanya sangat sakit sekali. Karena telah mencium cantiknya aspal yang sangat panas. Gara-gara pemuda itu yang sudah menabrakku tadi.
" Maaf Tante aku tidak sengaja!" demi Alex! Aku benar-benar sangat marah saat ini ketika mendengar pemuda yang menggunakan pakaian SMA itu memanggilku tante. Ya Tuhan! Apakah aku setua itu? Sehingga layak dipanggil tante oleh laki-laki brondong itu?
Pemuda tampan itu kemudian membantuku untuk bangkit dan dia terus meminta maaf kepadaku dengan menundukkan badannya.
" Tante-tante! Emangnya sejak kapan aku menikah dengan Om kamu huh?" umpatku sangat kesal sekali.
Aku melihat pemuda itu bukannya marah, dia malah tersenyum kepadaku. Melihatku yang misuh-misuh gara-gara dipanggil tante oleh dia dan gara-gara dia juga sekarang pantatku terasa sakit sekali.
" Maaf kalau begitu, jadi aku sekarang harus memanggilmu apa? Panggil, sayang ataukah istriku?" tanyanya dengan senyum tengilnya membuat kepalaku menjadi pening.
Aku pun kemudian langsung mentoyor kepalanya dengan tasku. Saking kesal dan jengkelnya gara-gara melihat kelakuan dia yang sok akrab denganku.
" Sayang, Sayang! Kepala lu peyang? Kau urus saja dulu tuh ingusmu, baru kau mencoba untuk merayu perempuan!" ucapku kesal sekali sambil meninggalkan pemuda itu yang malah mengikutiku sampai ke mobil.
Dia tersenyum mendengarkan semua omelanku. Aku lihat dia membukakan pintu mobil untukku.
" Aku akan mengantarkan ke rumahmu!" ucapannya benar-benar membuatku sangat syock dan juga kaget.
" Jangan berpikir yang tidak-tidak. Aku hanya khawatir kalau kau mengalami hal-hal yang buruk gara-gara aku tadi menabrakmu. Bagaimana kalau kau nanti tiba-tiba gegar otak ataupun pingsan di jalan. Aku tidak mau menjadi orang yang tidak bertanggung jawab setelah melakukan kejahatan padamu!" ucapnya menjengkelkan sekali.
Aku lihat sopirku tampak tertawa mendengar semua dagelan yang diucapkan oleh brondong nakal itu kalau dilihat dari seragam sma-nya tampaknya Dia kelas 3 SMA atau mungkin kelas 2 SMA.
" Heh! Bilang saja kalau kau ingin nebeng mobilku. Gak usah kau berbasa-basi dan sok lebay peduli denganku! Udah sana cepat turun! Kau mengganggu hariku saja. Aku masih banyak pekerjaan dan tidak ada waktu untuk mengasuh anak kecil sepertimu!" hardikku kepada pemuda itu.
Sungguh aku tidak mengerti. Terbuat dari apakah hati pemuda itu? Walaupun aku sudah mencaci makinya dia tampak tidak marah sama sekali. Dia malah tersenyum begitu manis kepadaku. Membuatku menjadi salah tingkah sendiri karena sudah sangat kasar terhadapnya.
Padahal kalau mau jujur terhadap diriku sendiri. Niat Dia adalah baik. Dia hanya ingin memastikan bahwa aku pulang ke rumah dalam keadaan baik-baik saja. Akan tetapi mungkin hatiku yang sedang kesal. Sehingga menerima niat baiknya dengan hal yang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
վմղíα | HV💕
lanjuuttt
2023-03-15
0