SALAKAH UNTUK MENCINTAIMU

SALAKAH UNTUK MENCINTAIMU

Pertemuan pertama kalinya

"(May Kamu langsung kerumah Bunda Saja Pulang sekolah, kerena Bunda Ingin kamu bermalam dirumahnya malam ini, besok juga kamu libur, aku gak bisa jemput kerena masih diluar kota, sekalian Kamu temani Ririn yang lagi bosan sendiri dirumah.)" isi chat Kenzi pada Maya

"Baiklah aku akan langsung kerumah Bundan saja Ken, Terimakasih banyak sudah megabari aku."balas Maya pada Kenzi.

"Ok!! ".

"May kamu lagi lihat apa sih,serius bangat?" kata Maisi tiba-tiba datang.

"Kenzi Chat, katanya Bunda suruh kerumah."jelas singkat Maya pada sahabatnya itu.

"Kamu antar aku Ya Maisi, ketempat Bunda ya."

"Apa Kamu akan nginap disana Malam ini?" kata Maisi.

"Iya,kita bisa menghabisi malam bertiga malam ini kerena si oncong gak dirumah."kata Maya.

"Kalau gitu entar malam aku nginap disana aja dehhh." kata Maisi penuh semangat.

"Ok, tapi kamu antar dulu aku ya!! "kata Maya pada Sahabatnya itu.

"Soal itu gampang May, kita juga akan lewat sana."kata Maisi.

"Terimakasih Maisi." kata Maya senang pada sahabatnya itu.

"Mari kita berangkat kata May !!"semangat Maisi untuk megantar Sahabatnya itu ketempat mertuanya saat ini.

Didalam perjalanan kerumah Mertua Maya, mereka selalu bercerita diatas motor itu, dan sedikit canda, setelah sampai dirumah mewah itu Maya Dan Maisi masuk kedalam, ada satu mobil yang tidak dikenal Maya Dan Maisi.

"Ini mobil siapa lagi May, apa Bunda beli mobil baru lagi Ya?" tanya Maisi pada Sahabatnya itu.

"Aku juga gak tahu,mungkin kali." kata Maya Santai.

"Mungkin Bunda ada tamu kali." kata Maisi sambil masuk kedalam Rumah Itu main meyelonong saja dari pintu samping rumah besar itu, kerena Maisi sudah biasa jika sudah disana untuk mencari Kenzi.

"Bukkk!!! "Maisi Tidak segaja menabrak seseorang didepannya saat ingin masuk kedalam.

"Aduhhhh jidat gue sakit!!! "ringis Maisi masih tidak sadar saat ini sorang pria sedang menatapnya.

"Punya mata tapi gak digunakan!! "kata Pria di hadapan Maisi.

"Maaf Mas Teman saya gak sengaja Kata Maya Pada pria itu.

"Apa kata lo ahhhh, dasar pria gak tahu diri,sudah nabrak Malah Nyalahin orang lagi." kata Maisi emosi.

"Hai jaga tu mulut, apa gak disekolakan!!'kata Pria itu lagi.

"Maisi sudah!! nantik didengar Bunda gak enak sama tamunya, maaf ya Mas!! " kata Maya lagi.

"Ayok Masuk Maisi." ajak Maya cepat Cepat Membawa temanya itu masuk.

"Awas lo ya!! "kata Maisi kesal.

Pria itu hanya Terseyum saja saat Maya sudah Meningalkan dia di pintu samping rumah Bunda Mery itu.

"Dasar gadis bawal, bar-bar lagi." kata Pria itu.

Saat melihat gadis yang tidak dikenalnya itu Albert hanya tersenyum melihat tingkah Gadis itu.

"Unik jiga tu Cewek, mau nantang gue dia, dasar cewek sekarang gak ada Sopan-sopanya, heran gue." kata Albert keluar dari Rumah milik Orang tua Bosnya itu.

"Enak juga Disini, suasananya hening gak seprti jakarta Bising, penuh keramaian setiap hari." kata Albert bicara sendiri sambil duduk di bangku taman depan rumah Bunda Mery.

Albert menghabiskan waktunya Diluar sambil menikmati Suasana Siang Didesa Bosnya itu. "Gue gak sangka Bos tingal sejauh ini dari kota, tapi nyaman, pantas saja Bunda Mery suka dan nyaman disini." kata Albert lagi bicara sendiri ditaman itu.

Sedangkan Maisi langsung masuk kedalam Dengan Sahabatnya itu untuk menemui Bunda Mery.

"Asalamualaikum Bunda!! " kata Maya dan Maisi masuk bersamaan kedalam rumah besar itu dengan Meyalami dan mencium tangan mertuanya itu.

"Walaikumsalam salam Nak, kamu sudah samapai?" kata Bunda Mery pada menantunya.

"Baru saja Bun!! " kata Maya Tersenyum pada Mertuanya itu.

"Tu anak kenapa sih kok mulut manjang seperti itu, kamu kenapa Maisi.?" tanya Bunda Mary pada Maisi.

"Bunda ada tamu ya? " kata Maisi kurang semagat.

"Ngak !! Kenapa emangnya ?"Kata Bunda Maya.

"Itu mobil siapa yang ada di depan Bun?" kata Maisi lagi.

"Ohhh itu,teman Kevin !!" kata Bunda Mery santai kerena tidak mau mengatakan bahwa Kevin baru saja sampi dua jam lalu dari jakarta.

"Jadi pria Sibalok es itu temannya kak Kevin ya Bun!! "kata Maisi masih kesal pada pria itu.

"Emang kamu bertemu siapa ?" kata Bunda Mery.

"Itu tadi aku lagi nabrak pria angkuh sombongnya selagit, mintak maafpun sama Maisi saja engak!! " kesal Maisi.

"Jangan marah kamu sama dia,Albert emang kaya gitu dari dulu sifatnya." kata Bunda mery Santai.

"Kalau gitu aku pulang dulu entar malam Maisi kesini lagi karena Kami ingin bersama malam ini bun, eeeh Ririn kok gak lihat dia Bun?" tanya Maisi lagi.

"Ada dikamarnya jika kamu ingin bertemu,kamu bisa ke kamarnya, saat ini Kenzi juga gak dirumah kok." suruh Bunda pada Maisi.

"Gaklah Bun, nantik saja aku kesini lagi karena besok juga kami libur." kata Maisi mencium tangan Bunda mery dan langsung keluar dari dalam rumah itu.

"Anak itu heran Bunda sama sifatnya itu gak ada lembut-lembut sama orang." kata Bunda mery geleng-geleng kepalah tersenyum. melihat Maisi keluar.

Sampai diluar Maisi Mengambil Motornya yang dipakir disamping Mobil Kevin, adalah Bos dari Albert, saat Maisi lagi ingin keluar dari halaman itu, namun Albert melihatnya dengan tatapan tajamnya.

"Apa lihat- lihat!! " kata Maisi tidak ada takutnya sama Albert.

"Siapa yang lihat lo sih,jangan GR lo ya, emang situ Siapa, artis haruss gue lihat." kata Albert Santai.

"Awas lo ya, urusan kita belum kelar ya entar gua kesini lagi!! " ancam Maisi sangat kesal pada Albert sangat angkuh baginya.

"Dasar cewak gak Tau malu lo ya, sok cantik lo. " kata Albert Lagi.

"Apa lo bilang, ngatain gue sok cantik, apa lo mau gue lempar pakai sepatu hak tinggi gue ini, biar lo baru rasa bagai mana rasa dilempar pakai sepatu gue ini." kata Maisi sangat geram pada Albert dari tadi bikinya emosi saja.

"Apaan lo sih main lempar orang segala,pulang lo sana, menganggu orang lagi senang saja lo." kata Albert tidak mau Kalah.

"Enak saja lo ngusir gue, emang lo siapa benar,emang gue pikirin gitu,sebelum lo usir gue juga mau pulang, dasar sibalok es, sombong ankuh lo." repet Maisi dengan kesal pada Albert sambil mengas motornya itu keluar dari pekarangan rumah Mertua sahabatnya itu.

"Gila tu cewek, Ngapi gue meladeni dia,ini pertama kali gue bertemu cewek lebih judes dan bar-bar seprtinya itu." kata Albert tersenyum sendiri ulah tingkah Maisi barusan.

Albert kembali masuk kedalam, tidak ada siapapun lagi diruangan santai itu,Albert masuk kembali kedalam kamar tamu yang ada di rumah besar itu.

Sampai dikamar itu Albert membaringkan tubuhnya atas kasur yang empuk,sehingga Albert memejamkan matanya, disaat dalam mata terpejam Albert mala membayangkan Wajah Gadis yang baru bertengkar dengannya barusan.

"Kenapa gue sampai mikirkan cewek kaya dia itu, ahhhh ayoklah Albert Jagan begini, biasanya lo tidak akan mau membuang waktu lo untuk cewek seprti dia itu." kata Albert kesal pada dirinya sendiri.

**************

Terpopuler

Comments

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

waahhh, karya terbaru kka sudah terbit lagi,, bagus bngt ceritanya, semangat selalu kka💪👍🥰

2023-03-09

2

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan pertama kalinya
2 Berdebat lagi.
3 Albert mengantar pulang Maisi
4 Kesal Mintak ampun
5 Dia lagi... Dia lagi
6 Sedikit rasa senang Albert saat ini bersama keluarga Maisi
7 Menemani Albert jalan
8 Sedih melihatnya
9 Mendapat undangan dari sahabatnya.
10 Bersitegang lagi
11 Kembali ke desa dengan sedikit hati sedih dan barat
12 Keputusan yang sulit
13 Sedih berpisah dengan orang terdekatnya
14 Rasa senang bertemu Dengan sahabatnya lagi
15 Albert merenungi dirinya
16 Hari Pertama Disekolah
17 Berkunjung kerumah Maya dan bertemu lagi dengannya
18 tidak segaja betemu lagi dengan orang mengerti dengannya
19 Rasa penasaran dan ingin tahu
20 Berceita dengan sahabat lama yang sudah lama tidak bertemu
21 Sangat Sakit hati
22 Cedera
23 Pergi berobat
24 Sedikit ingin tahu
25 Tidak menyangka akan berpisah
26 Sangat Merindukannya
27 Jujur pada Bunda
28 Hanya pikiranku saja
29 Berahir Kecewa
30 Sampai juga pada akhirnya
31 Kedesa
32 Tidak sabaran
33 Semua sirnah, hilang semua harapan yang diharapkan Albert
34 Sedikit peyesalan dihati Maisi
35 Selalu memikirkan dia
36 Menolak lamaran dari seseorang yang tidak dikenal
37 Tidak sengaja bertemu
38 Akhirnya Albert mendapatkan jawaban kembali
39 Maisi berhasil bikin Albert pata hati
40 Pergi lagi
41 Mana Mungkin
42 Sedikit serius
43 Makan malam bersama
44 Sedikit berpikir Albert tentang ucapan Jimy
45 Bersama orang dekat Saja.
46 Saling memuji
47 Menghabiskan waktu berdua saja
48 Menghabiskan waktu berdua
49 Kembali berpisah
50 Bertentangan dengan sang ayah
51 Perseteruan suami-istri
52 Akhirnya Nyoya Emi nyerah kerena keinginan suaminya
53 Selamat tingal Jerman
54 Bertemu lagi dengannya
55 Tidak menyangka kita bertemu lagi tante
56 Pembicaraan serius
57 Berkunjung ke suatu tempat yang sedikit membuat hatinya Albert sedikit senang
58 Ada sedikit rasa sesal
59 Mencoba yang tidak pernah dicoba
60 Memutuskan untuk melamar Maisi
61 Lamaran dan supres untuk Maisi
62 Tidak suka dengan barang Mahal
63 Tidak disambut baik
64 SAH
65 Candaan setelah akat nikah Albert dan Maisi dengan para sahabat
66 Dihari bahagia Albert dan Maisi
67 Kebahagian menjadi hari meyedihkan
68 Baru sadar Dua sahabt Maisi dan rasa Bahagianya jadi istri sebenarnya
69 Hari yang sangat bahagia
70 Kembali melihat dua sahabat Maisi di rumah sakit
71 Menghabiskan waktu di rumah sakit bersama sahabat Maisi
72 Kesal Jimy
73 Hari pertama Kenna bicara dengan Jimmy
74 Hari pertama kerja Kenna
75 Kabar yang sangat bahagia bagi Albert dan Istrinya
76 Bertemu istri, dan mulai berpikir apa yang telah terjadi selama ini
77 Tuan Ramos sangat Marah
78 Menyesali semua kesalahan dan memintak maaf pada istri dan putranya
79 Dua tahun berlalu, Kebahagian menghampiri mereka
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Pertemuan pertama kalinya
2
Berdebat lagi.
3
Albert mengantar pulang Maisi
4
Kesal Mintak ampun
5
Dia lagi... Dia lagi
6
Sedikit rasa senang Albert saat ini bersama keluarga Maisi
7
Menemani Albert jalan
8
Sedih melihatnya
9
Mendapat undangan dari sahabatnya.
10
Bersitegang lagi
11
Kembali ke desa dengan sedikit hati sedih dan barat
12
Keputusan yang sulit
13
Sedih berpisah dengan orang terdekatnya
14
Rasa senang bertemu Dengan sahabatnya lagi
15
Albert merenungi dirinya
16
Hari Pertama Disekolah
17
Berkunjung kerumah Maya dan bertemu lagi dengannya
18
tidak segaja betemu lagi dengan orang mengerti dengannya
19
Rasa penasaran dan ingin tahu
20
Berceita dengan sahabat lama yang sudah lama tidak bertemu
21
Sangat Sakit hati
22
Cedera
23
Pergi berobat
24
Sedikit ingin tahu
25
Tidak menyangka akan berpisah
26
Sangat Merindukannya
27
Jujur pada Bunda
28
Hanya pikiranku saja
29
Berahir Kecewa
30
Sampai juga pada akhirnya
31
Kedesa
32
Tidak sabaran
33
Semua sirnah, hilang semua harapan yang diharapkan Albert
34
Sedikit peyesalan dihati Maisi
35
Selalu memikirkan dia
36
Menolak lamaran dari seseorang yang tidak dikenal
37
Tidak sengaja bertemu
38
Akhirnya Albert mendapatkan jawaban kembali
39
Maisi berhasil bikin Albert pata hati
40
Pergi lagi
41
Mana Mungkin
42
Sedikit serius
43
Makan malam bersama
44
Sedikit berpikir Albert tentang ucapan Jimy
45
Bersama orang dekat Saja.
46
Saling memuji
47
Menghabiskan waktu berdua saja
48
Menghabiskan waktu berdua
49
Kembali berpisah
50
Bertentangan dengan sang ayah
51
Perseteruan suami-istri
52
Akhirnya Nyoya Emi nyerah kerena keinginan suaminya
53
Selamat tingal Jerman
54
Bertemu lagi dengannya
55
Tidak menyangka kita bertemu lagi tante
56
Pembicaraan serius
57
Berkunjung ke suatu tempat yang sedikit membuat hatinya Albert sedikit senang
58
Ada sedikit rasa sesal
59
Mencoba yang tidak pernah dicoba
60
Memutuskan untuk melamar Maisi
61
Lamaran dan supres untuk Maisi
62
Tidak suka dengan barang Mahal
63
Tidak disambut baik
64
SAH
65
Candaan setelah akat nikah Albert dan Maisi dengan para sahabat
66
Dihari bahagia Albert dan Maisi
67
Kebahagian menjadi hari meyedihkan
68
Baru sadar Dua sahabt Maisi dan rasa Bahagianya jadi istri sebenarnya
69
Hari yang sangat bahagia
70
Kembali melihat dua sahabat Maisi di rumah sakit
71
Menghabiskan waktu di rumah sakit bersama sahabat Maisi
72
Kesal Jimy
73
Hari pertama Kenna bicara dengan Jimmy
74
Hari pertama kerja Kenna
75
Kabar yang sangat bahagia bagi Albert dan Istrinya
76
Bertemu istri, dan mulai berpikir apa yang telah terjadi selama ini
77
Tuan Ramos sangat Marah
78
Menyesali semua kesalahan dan memintak maaf pada istri dan putranya
79
Dua tahun berlalu, Kebahagian menghampiri mereka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!