Kesal Mintak ampun

Dalam menuju rumahnya yang jauh dari mobil Albert Maisi sangat kesal Pada pria yang tidak punya hati yang dipikirkan oleh Maisi saat ini sedang berjalan marah kearah rumahnya.

"Dasar pria tidak punya hati,masak gue mintak turunin disini dia turunin gue, betul pria belagu lo, kamret lo." gerituk Maisi berjalan dikegelapan itu sambil menuju rumahnya yang masih jauh Dari tempat dia turun tadi.

"Mana ini masih jauh lagi dia main turunin gue,kesal gue sama Sibalok es itu." kerutuk Maisi sambil berjalan dengan cepat kerena dia sudah mulai takut berjalan ditengah malam, sunyi sudah tidak ada orang lagi di lalu lalang di desanya lagi.

"Aaaaawwww !!"pekik Maisi Sambil berlari dengan kecepatan Yang tidak rata-rata lagi, Maisi takutan saat di semak ditepi jalan itu bergoyang sendiri, entah apa ada didalam semak itu, membuat Maisi lari terbirit-birit kerena takut.

" Anjirr apaan sih tu, buat gue gak bisa bernafas berlari sekencang kayak ini." katanya Maisi lagih Memikirkan apa yang ada di semak tadi.

"isss sunguh apes nasib gue hari ini,gue dikerjain habis-habis hari ini."kesal Maisi sudah berada didepan rumahnya saat ini.

Maisi masuk kedalam rumahnya itu dengan nafas yang tersegal,kerena dia berlari sangat kencang.

Maisi masuk dengan cepat kedalam rumahnya itu, saat ini adiknya Maisi masih terbagun, melihat kakaknya itu berkeringat seprti itu membuatnya bigung menatap kakaknya itu.

"Kakak kenapa, seperti dikejar setan saja?" tannya adik laki-lakinya itu.

"Diam kamu, Jagan bayak omong." kata Maisi mendudukkan pantatnya itu disamping adiknya itu.

"Aku cuma nanya kak,masa gak bole!! " kata remaja laki-laki itu.

"Kamu bisa diam gak Dek, kakak lagi capek tau." kesal Maisi.

"Emangnya kakak kemana malam-malam gini??? Apa gak bisa besok kakak keluar?, kayak gak ada waktu saja kamu kak." jawab remaja itu lagi dengan santainya.

"Apaan sih kamu ngatur hidupku, emangnya kamu sudah hebat. " kata Maisi bertambah kesal lagi pada adeknya itu.

"Aku ini adalah adik laki-laki kakak Satu-satunya, jadi akulah yang harus menjaga kakak,aku sudah besar kak, jangan pernah Mengagapku anak kecil lagi. "kata Angga santai menatap kakak nya itu.

"Jadia adik kecilku sudah ngaku dia sudah besar sekarang ya!! " senyuman Maisi pada adiknya itu tersenyum dan megeliktik pinggang adiknya itu

"Ampun kak, geli kak, Jagan megelitik lagi, aku sunggu tidak tahan lagi." kata Angga pada kakaknya itu menahan geli.

"Siapa suruh jaga kakak kamu, emangnya kamu benar bisa melaksanakan itu semua.? " kata Maisi lagi.

"Bisa dong kak, aku bukan anak kecil lagi, lihatlah aku sekarang sudah sma, itu bukan bocah Abg yang selalu kakak bilang terus."terangnya pada kakaknya itu.

"Ibu sudah tidur ya dek?" Maisi pada adeknya itu.

"Sudah kak,Abis makan obat tadi ibu langsung tidur." kata Adeknya itu.

"Kamu gak keluar dek?biasanya kamu ngumpul sama temen-temen kamu jika malam mingguan."

"Engak Kak,ibu sendirian dirumah, entar ibu pinsan lagi kayak mana pas kita gak dirumah."kata Angga.

"Benar juga kata kamu dek, terimakasih ya dek,sudah jaga ibu dirumah." senyum Maisi pada adek Satu-satunya itu.

"Kaka dari mana sih malam-malam baru pulang?" gak baik pulang malam kak,kakak perempuan, entar kakak diganggu preman desa sebelah, mereka pada usil kak." jelas adiknya itu.

"Kakak gak pulang sendirian tadi kok diantar teman kakak." kata Maisi santai

"Kakak,ketempat Kak Kenzi lagi ya?"

"Iya emang kenapa kamu nanya kayak gitu, ada yang salah?" bingung Maisi pada adanya itu.

"Gak, jika kesana Kakak jangan pulang malam-malam, bahaya dikampung sebelah itu jika kakak sendiri lewat sana, besok-besok jangan pernah lewat sana malam jika kakak gak ada teman bersama kakak." larang adiknya itu, kerena Angga tahu preman kampung sebelah memang jahat dan usil.

"Tadinya kakak lagi mau Nginap ditempat Bunda, tapi lagi ada tamu, jadi kakak putusin pulang saja." kata Maisi menjelaskan.

"Kak, kita masak indomi yok aku laper bangat ni, sambel yang kakak bikin sudah dicuri ama kucing tadi, jadi aku belum makan sampai saat ini." kata Angga pada Kakaknya itu.

"Kamu ini masak indomi saja gak bisa sendiri dek, harus juga kakak yang masak,manja kali kamu jadi orang." repet Maisi pada adiknya itu.

"Kakak temani Aku aja masaknya didapur, biar aku yang masak kali ini."kata Angga membujuk kakaknya itu.

"Manja kamu, sendirian saja ngapa sih dek!!! " malas Maisi sambail berjalan kedapur menemani adiknya itu masak indomi yang diinginkan adiknya itu.

Tidak butuh lama Angga memasak mi rebus yang dibikinnya itu akhirnya siap juga dua mangkok Mi di hadapan Maisi yang sangat mengugah selerahnya.

"Wahhh ini enak banget kayaknya dek,gak sabar ingin mencicipinya. " kata Maisi

"Ehhh tunggu dulu dek jangan dimakan dulu kakak mau Foto dulu mi bikinan Adik kakak ini." senyumannya pada adiknya itu.

"Alah paling bikin pamer di media sosial itu."kesal Angga pada kakaknya itu.

"Gak apa dek, sekali-sekali kok kita kayak gini, ayok senyum sedikit napa sih dek. " kata Maisi sabil berfoto serbah gaya berdua sama adiknya itu.

"Udah Ahhh!!! mari kita makan aku udah laper kak."kata Adiknya itu.

"Ayok kita makan,enak benar ni malam-malam kamak kayak gini." kata Maisi senang jika berdua gini sama adeknya itu.

Sambil makan Maisi juga mengunggah fotonya fb dan WA lagi menyatap Mi rebus yang dibuat oleh Adik kesayangannya itu.

Tidak lama Maya Membalas chatnya di grup mereka berempat itu.

"(Hoi makan sendirian aja lo, bagi dong!!gue juga mau😋😋😋😋.) " kata Maya

"( Lo kelonin aja tu ama yayang bebebnya😂😂😂tu kakang Kevin baru nyampai, jadi lo kasih jatah tu.) " Balas Maisi ketawa.

"(Kurang ajar lo ya, awas aja lo nikah nantik pasti gue balas lo ya.) " kata Maya lagi.

"(Woiii ribut aja lo bikin telinga gue bising,udah tengah malam gini lo masih juga masih ngerumpi, tidur woii, tu yang satu ngapain makan malam kaya gini mau gemuk lo?) sahut Kenzi.

"( Suka-suka gue dong,gemuk pun gak ada yang bakal lirik sama gue.) " kata Maisi santai.

"( Ada tu Albert 😆😆😆😆)" canda Kenzi.

"( tidur sana, peluk tu Istri lo gak usah ikut-ikutan Sama kita)" kata Maisi.

"(Gue lagi suntuk ni, Ririn baru saja tidur,Abis muntah dia, gue jadi kasihan ama istri gue hamil anak gue dia menderita kayak gini.)"curhat Kenzi

"(Besok jangan nambah Anak lo ya,abis lahiran lo ikat tu kepala belut lo itu pakek karet biar gak monret terus tu ingusnya.) kata Maisi suka asal jika sudah gabung kayak gini sama mereka.

"Lo Jagan gitu Dong,bisa gak semagat gue jika diikat kepala belutnya .) " jawab Kenzi lagi.

"(Oiii ada gue disini oncong,kayak lo aja yang punya dunia ni) "sahut Maya.

"(Alah elo May,lo sono peluk tu kakak gue, Jagan hiraukan kita disini.) "bals Kenzi

"(Gue lagi sendiri dikamar Ken, Mas kevin lagi sama Albert, katanya ada yang ingin dibicarakan sama Albert.") kata Maya.

"( Gebetan Maisi tu!!) " sindir Kenzi lagi

"(Kok bawak-bawak gue lo sih Ken😌😌😌😌) " balas Maisi lagi

"(Ya elah, mana tau lo jodoh tu ama si es balok!!) "jawab Kenzi kembali.

" ( Benar juga tu Maisi kata Kenzi tu, mana tau lo jodoh, apa ubah dengan gue sama mas Kevin tidak segaja bertemu waktu itu.) " balas Maya

"(Udah dong bahas si es balok itu lagi, gue pamit ya, mau habiskan Mi gue dulu, daaaaa!!) " kata Maisi keluar dari grup chat mereka berempat.

"Apaan sih mereka selalu bahas si es balok itu, bikin gue gak mut aja,dasar es balok. ", gerituk Maisi kesal.

**********

Terpopuler

Comments

Thio Metuak

Thio Metuak

lanjut thor hehehehe. semangat yaa

2023-03-30

1

R.F

R.F

lanjut

2023-03-14

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan pertama kalinya
2 Berdebat lagi.
3 Albert mengantar pulang Maisi
4 Kesal Mintak ampun
5 Dia lagi... Dia lagi
6 Sedikit rasa senang Albert saat ini bersama keluarga Maisi
7 Menemani Albert jalan
8 Sedih melihatnya
9 Mendapat undangan dari sahabatnya.
10 Bersitegang lagi
11 Kembali ke desa dengan sedikit hati sedih dan barat
12 Keputusan yang sulit
13 Sedih berpisah dengan orang terdekatnya
14 Rasa senang bertemu Dengan sahabatnya lagi
15 Albert merenungi dirinya
16 Hari Pertama Disekolah
17 Berkunjung kerumah Maya dan bertemu lagi dengannya
18 tidak segaja betemu lagi dengan orang mengerti dengannya
19 Rasa penasaran dan ingin tahu
20 Berceita dengan sahabat lama yang sudah lama tidak bertemu
21 Sangat Sakit hati
22 Cedera
23 Pergi berobat
24 Sedikit ingin tahu
25 Tidak menyangka akan berpisah
26 Sangat Merindukannya
27 Jujur pada Bunda
28 Hanya pikiranku saja
29 Berahir Kecewa
30 Sampai juga pada akhirnya
31 Kedesa
32 Tidak sabaran
33 Semua sirnah, hilang semua harapan yang diharapkan Albert
34 Sedikit peyesalan dihati Maisi
35 Selalu memikirkan dia
36 Menolak lamaran dari seseorang yang tidak dikenal
37 Tidak sengaja bertemu
38 Akhirnya Albert mendapatkan jawaban kembali
39 Maisi berhasil bikin Albert pata hati
40 Pergi lagi
41 Mana Mungkin
42 Sedikit serius
43 Makan malam bersama
44 Sedikit berpikir Albert tentang ucapan Jimy
45 Bersama orang dekat Saja.
46 Saling memuji
47 Menghabiskan waktu berdua saja
48 Menghabiskan waktu berdua
49 Kembali berpisah
50 Bertentangan dengan sang ayah
51 Perseteruan suami-istri
52 Akhirnya Nyoya Emi nyerah kerena keinginan suaminya
53 Selamat tingal Jerman
54 Bertemu lagi dengannya
55 Tidak menyangka kita bertemu lagi tante
56 Pembicaraan serius
57 Berkunjung ke suatu tempat yang sedikit membuat hatinya Albert sedikit senang
58 Ada sedikit rasa sesal
59 Mencoba yang tidak pernah dicoba
60 Memutuskan untuk melamar Maisi
61 Lamaran dan supres untuk Maisi
62 Tidak suka dengan barang Mahal
63 Tidak disambut baik
64 SAH
65 Candaan setelah akat nikah Albert dan Maisi dengan para sahabat
66 Dihari bahagia Albert dan Maisi
67 Kebahagian menjadi hari meyedihkan
68 Baru sadar Dua sahabt Maisi dan rasa Bahagianya jadi istri sebenarnya
69 Hari yang sangat bahagia
70 Kembali melihat dua sahabat Maisi di rumah sakit
71 Menghabiskan waktu di rumah sakit bersama sahabat Maisi
72 Kesal Jimy
73 Hari pertama Kenna bicara dengan Jimmy
74 Hari pertama kerja Kenna
75 Kabar yang sangat bahagia bagi Albert dan Istrinya
76 Bertemu istri, dan mulai berpikir apa yang telah terjadi selama ini
77 Tuan Ramos sangat Marah
78 Menyesali semua kesalahan dan memintak maaf pada istri dan putranya
79 Dua tahun berlalu, Kebahagian menghampiri mereka
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Pertemuan pertama kalinya
2
Berdebat lagi.
3
Albert mengantar pulang Maisi
4
Kesal Mintak ampun
5
Dia lagi... Dia lagi
6
Sedikit rasa senang Albert saat ini bersama keluarga Maisi
7
Menemani Albert jalan
8
Sedih melihatnya
9
Mendapat undangan dari sahabatnya.
10
Bersitegang lagi
11
Kembali ke desa dengan sedikit hati sedih dan barat
12
Keputusan yang sulit
13
Sedih berpisah dengan orang terdekatnya
14
Rasa senang bertemu Dengan sahabatnya lagi
15
Albert merenungi dirinya
16
Hari Pertama Disekolah
17
Berkunjung kerumah Maya dan bertemu lagi dengannya
18
tidak segaja betemu lagi dengan orang mengerti dengannya
19
Rasa penasaran dan ingin tahu
20
Berceita dengan sahabat lama yang sudah lama tidak bertemu
21
Sangat Sakit hati
22
Cedera
23
Pergi berobat
24
Sedikit ingin tahu
25
Tidak menyangka akan berpisah
26
Sangat Merindukannya
27
Jujur pada Bunda
28
Hanya pikiranku saja
29
Berahir Kecewa
30
Sampai juga pada akhirnya
31
Kedesa
32
Tidak sabaran
33
Semua sirnah, hilang semua harapan yang diharapkan Albert
34
Sedikit peyesalan dihati Maisi
35
Selalu memikirkan dia
36
Menolak lamaran dari seseorang yang tidak dikenal
37
Tidak sengaja bertemu
38
Akhirnya Albert mendapatkan jawaban kembali
39
Maisi berhasil bikin Albert pata hati
40
Pergi lagi
41
Mana Mungkin
42
Sedikit serius
43
Makan malam bersama
44
Sedikit berpikir Albert tentang ucapan Jimy
45
Bersama orang dekat Saja.
46
Saling memuji
47
Menghabiskan waktu berdua saja
48
Menghabiskan waktu berdua
49
Kembali berpisah
50
Bertentangan dengan sang ayah
51
Perseteruan suami-istri
52
Akhirnya Nyoya Emi nyerah kerena keinginan suaminya
53
Selamat tingal Jerman
54
Bertemu lagi dengannya
55
Tidak menyangka kita bertemu lagi tante
56
Pembicaraan serius
57
Berkunjung ke suatu tempat yang sedikit membuat hatinya Albert sedikit senang
58
Ada sedikit rasa sesal
59
Mencoba yang tidak pernah dicoba
60
Memutuskan untuk melamar Maisi
61
Lamaran dan supres untuk Maisi
62
Tidak suka dengan barang Mahal
63
Tidak disambut baik
64
SAH
65
Candaan setelah akat nikah Albert dan Maisi dengan para sahabat
66
Dihari bahagia Albert dan Maisi
67
Kebahagian menjadi hari meyedihkan
68
Baru sadar Dua sahabt Maisi dan rasa Bahagianya jadi istri sebenarnya
69
Hari yang sangat bahagia
70
Kembali melihat dua sahabat Maisi di rumah sakit
71
Menghabiskan waktu di rumah sakit bersama sahabat Maisi
72
Kesal Jimy
73
Hari pertama Kenna bicara dengan Jimmy
74
Hari pertama kerja Kenna
75
Kabar yang sangat bahagia bagi Albert dan Istrinya
76
Bertemu istri, dan mulai berpikir apa yang telah terjadi selama ini
77
Tuan Ramos sangat Marah
78
Menyesali semua kesalahan dan memintak maaf pada istri dan putranya
79
Dua tahun berlalu, Kebahagian menghampiri mereka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!