Dia lagi... Dia lagi

Ke esokkan paginya Maisi akan menjemput motornya kerumah Bunda Mery yang tingal semalam dirumah mertua sahabatnya itu.

Siang ini Maisi akan diantar oleh adik laki-lakinya itu ke rumah Bunda Mery, tidak butuh lama menuju kampung sebelah dari kampung Maisi.

Saat ini Maisi baru saja sampai didepan rimah besar itu, Maisi turun dari motor adiknya itu, kerena adiknya juga ingin pergi kerumah temannya.

"Kamu Hati-hati dek bawak motornya, jangan terlalu ngebut, sayang nyawan dan tubuh kamu tu." kerewet Maisi pada adiknya itu.

"Iya Kak,sana masuk jangan merepeti aku terus kamu." jawab Angga Santai.

"Ya sudah kakak masuk dulu ya,sana kamu jalan." kata Maisi masuk kedalam pekarangan rumah besar milik bunda Mery itu dengan santainya.

"Gak cuma sama orang saja lo cerewet ya, sama adik lo juga kayak gitu."kata Albert duduk santai di bangku taman dibawah pohon manga itu.

"Apa urusan lo sih,gak bisa diam mulut elo ya, apa gak bisa bikin gue diam sebentar saja Sih." kesal Maisi pada Albert.

"Elah itu bukan sudah jadi kebiasaan elo ya,bar-bar, cerewet." kata Albert lagi sedikit senyum mengejek pada Maisi.

"Diam lo, bikin gue kesal saja lo, baru saja gue sampai lo sudah ngajak gue ribut." kata Maisi kesal mengambil Sendal jepitnya dan melemparkan sendal itu pada Albert yang duduk bangku dekat dipohon mangga itu, sehinga mengenai pas dimungka Albert.

"Dasar kurang ajar lo ya,cewek kasar lo ya." kata Albert tidak mau terima dirinya dilemapar pakai sendal jepit oleh Maisi.

"Apa lo !! emang gue takut, rasain tu, makan tu sendal jepit,, mbekk😛😛." ejek Maisi santai masuk kedalam.

"Hai lo mau kemana,enak aja lo main lempar orang. " teriak Albert pada Maisi yang masuk dengan santai kedalam rumah Bunda Marry.

"Awas nantik lo keluar gak akan gue beri ampun lo!!" kata Albert sangat geram pada gadis itu.

Sampai didalam Maisi dengan santai duduk di samping Kenzi disebelah kanan sudah Ada Ririn.

"Lo kenapa Maisi, mungka lo bete kayak gitu?" tanya Kenzi bingung melihat sahabatnya itu lagi kesal.

"Kesal gue sama satu jantan yang ada dirumah ini, gak berenti-berentinya dia ngangu gue Ken." kesal Maisi pada Kedua sahabatnya itu.

"Siapa yang lo maksud Maisi?" kata Ririn lagi.

"Siapa lagi bukan si es balok itu." kata Maisi

"Mungkin dia suka ama lo. " canda Kenzi lagi.

"Ini anak satu,,sudah jelas gue lagi kesal dia mala nambah kesal gue, mau lo gue tabok pakai sendal jepit gue, biar lo ngerasa apa yang dirasakan oleh manusia kutup itu." gerutuk Maisi.

"Gila lo main tabok anak orang pakai Sendal, sendal jepit lagi."kata Kenzi kaget apa yang dikatakan sahabatnya itu.

"Biarin saja, biar dia tahu rasa, biar gak nganggu gue lagi." singkat Maisi.

"Mana Kunci motor gue semalam gue kasih sama lo Ken?" kata Maisi lagi.

"Itu sono, dilemari itu!!" tunjuk Kenzi ke lemari yang ada di depan yang itu.

"Emangnya lo mau kemana sih? " tanya Ririn pada Sahabatnya itu.

"Ya pulanglah,masak mau kemana lagi,emang gue ada kerjaan lain seperti lo berdua bisa menghabisi waktu bersama." kata Maisi santai.

"Maka cari tu cowok biar lo gak sendiri lagi."

"Malas gue bikin hidup gue ribet,gue gak bisa ngurus yang gitu-gituan." kata Maisi lagi tidak mau kalah apa dari Kenzi.

"Ya elah Mai,Mau sampai kapan hidup elo kayak gini, umur lo itu udah berapa sudah saatnya nikah." kata Kenzi.

"Biarin aja Ken,gak ada orang bakal mati liat gue gak nika sampai tua." santai Maisi.

"Lo kalau ngomong suka asal, enak jidat lo aja."kata Kenzi tidak bisa bicara apa-apa lagi pada Sahabatnya itu.

"Sudah ahhh jangan berdebat terus kalain berdua,pusing kepala gue dengar kalian ini ribut gak ada arahnya." kata Ririn kesal.

"Maafkan kita dehhh bukmil,bikin lo kesal." kata Maisi tersenyum pada Ririn.

"Elo harus mikirkan diri lo Maisi,bukan untuk kelurga saja yang harus lo urus, pikir juga tentang diri lo sendiri, bagai mana lo bisa mendapatkan lelaki yang bisa menerima hidup lo dan keluarga lo, kita sebagai perempuan itu sampai dimana sangup kita untuk bekerja untuk mencari nafkah keluarga, jika bukan suami dan kepala keluarga." kata Ririn pada Sahabatnya itu.

"Mungkin gue belum ada jodoh Rin, lo gak usah pikirkan gue,gue bisa menjalankan hidup gue sampai sang pegeran itu datang untuk gue."canda Maisi lagi.

"Gue serius Mai!! " kata Ririn lagi.

"Iya Gue tahu lo seriuss Ra, terimakasih banyak lo berdua masih peduli ama gue."kata Maisi lagi.

"Lo ini, gak bisa lagi gue mau berkata apa." kata Kenzi.

"Sudah gue pamit dulu ya,eerh Tu sipengatin mana gak lihat dia,apa masih kelonin Sama kak Kevin jam segini?" kata Maisi santai.

"Enak saja Lo,mereka lagi ke makam Papanya kak Kevin kerena dua hari lagi Maya akan ikut dengan kak Kevin kejakarta." jawab Kenzi pada Sahabatnya itu.

"Cepat itu Ken,aku gak ada teman lagi." kata Maisi sedikit sedih.

"Masih ada kita disini Mai, elo gak usah sedih gitu." kata Ririn lagi.

"Gue merasa sendiri saat ini Elo dan Rara akan sibuk Dengan rumah tangga lo, apa lagi bentar lagi anak lo akan lahir itu membuat Ririn bertambah sibuk."kata Maisi sangat sedih.

"Elo bisa main tiap hari kesini Mai,kita dirumah setiap Hari." kata Ririn

"Ya sudah gue cabut dulu, kasihan ibuk dirumah sendirian,adek gue lagi kerumah temanya." kata Maisi bangkit dari tempat duduknya.

"Elo Hati-hati dijalan ya." kata Kenzi dan Ririn bersamaan.

"Kompak bangat kalian berdua ya!! " senyum Maisi pada mereka berdua.

"Iya dong, harus kompak!! " sambung Ririn.

"Sudah gue tingal dulu, gue mau masak, tadi gue baru bikin masih goreng saja."kata Maisi keluar dengan santainya dari rumah besar itu keluar.

Sampai diluar Albert sudah duduk diatas motornya itu dengan santai, Maisi kaget melihat Albert berada diatas motornya di juga tidak senang melihat musuh bebuyutannya itu.

"Kenapa lo duduk diatas motornya gue, sana lo turun, gue mau pulang. " kata Maisi pada Albert.

"Gue gak bakal turun dari atas motor ini,lo harus mintak maaf dulu apa yang lo buat tadi." kata Albert santai.

"Gak bakal, siapa dulu yang cari masalah, elokan." kata Maisi tidak mau kalah.

Maisi bejalan kearah teras ingin megambil sendal jepitnya yang dilemparkan pada Albert,namun tidak ada disekeling Pohon mangga itu.

"Hai manusia kutup lo semuyiin dimana sendal gue sihh?,gue mau pulang." kata Maisi kesal.

"Cari aja sendiri sapa suruh main lempar kemungka orang." kata Albert dengan santainya, kerena saat ini sendal itu sudah berada Diatas pohon mangga dengan posisi yang sudah tersangkut diatas pohon itu, kerena kesal Albert melempar sendal itu keatas pohon manga itu.

Maisi mencari disekitar taman namun tidak juga dia menemukan Pasangan sendalnya itu.

"Kalau elo mau Sendalnya panjat no sana atas, amabil sendiri." kata Albert menujuk keatas pohon manga itu.

"Ahhh dasar mrettt lo ya,masak lo lempar sendel gue keatas sana."kata Maisi megerutuk kesal pada Albert, sambil memanjat pohon manga yang sudah biasa baginya itu..

"Gila ni cewek dengan santai nya dia manjat pohon setinggi ini." kata Arber sedikit nyeri melihat Maisi memanjat pohon mangga itu dengan santai.

"Apa lo lihat-lihat gue manjat, mau gue lempar lo lagi pake sendal ini, kata Maisi yang sudah mendapatkan sendal jepitnya itu, dan dia turun setelah menyatukan Sendal itu kebawah, Maisi turun dengan hati- hati dari pohon yang sudah bantangnya lapuk pada pohon mangga itu.

Saat Maisi hendak sampai dibeberapa Batang Tiba-tiba kakinya tidak sengaja megijak batang lapuk.

"Auuuuuuh !!!pekik Maisi jatuh pas didepan Albert.

Dengan Cepat Albert menangkap Tubuh gadis itu,kerena Albert tidak seimbang menahan tubuh Maisi, membuat mereka berdua jatuh ke tanah, pas posisi tubuh Maisi di atas tubuh Albert.

Lama mereka hening terdiam dengan pikiran masing-masing yang sedang berkecamuk saat ini.

"Kamu cantik,tapi sayang cerewet bagat." puji Albert pada gadis yang ada diatas tubuhnya itu.

"Sayang sekali kamu itu pria dingin, seprti manusia Kutup,kamu tampan tapi kasar."kata hati Maisi memandang mata Albert yang juga menatapnya.

Keduanya sama-sama baru tersadar dari lamunannya, Albert dengan cepat berkata pada Maisi.

"Apa lo senang berada diatas tubuh gue,lo nyaman ya."Kata Albert pada Maisi.

"Enak aja Lo, jika tidak jatuh mana mau gue dekat-dekat sama elo." kata Maisi turun dari tubuh Albert dengan cepat-cepat.

Keduanya sama-sama salah tingkah kerena keadaan mereka barusan membuat Maisi sedikit merasa malu.

"Ya sudah gue pulang saja, dari gue ribut terus sama elo!! " kata Maisi meningalkan Albert sedang berdiri memperhatikan gadis itu pergi kearah motonrnya itu.

****************

Terpopuler

Comments

R.F

R.F

lanjut kk

2023-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan pertama kalinya
2 Berdebat lagi.
3 Albert mengantar pulang Maisi
4 Kesal Mintak ampun
5 Dia lagi... Dia lagi
6 Sedikit rasa senang Albert saat ini bersama keluarga Maisi
7 Menemani Albert jalan
8 Sedih melihatnya
9 Mendapat undangan dari sahabatnya.
10 Bersitegang lagi
11 Kembali ke desa dengan sedikit hati sedih dan barat
12 Keputusan yang sulit
13 Sedih berpisah dengan orang terdekatnya
14 Rasa senang bertemu Dengan sahabatnya lagi
15 Albert merenungi dirinya
16 Hari Pertama Disekolah
17 Berkunjung kerumah Maya dan bertemu lagi dengannya
18 tidak segaja betemu lagi dengan orang mengerti dengannya
19 Rasa penasaran dan ingin tahu
20 Berceita dengan sahabat lama yang sudah lama tidak bertemu
21 Sangat Sakit hati
22 Cedera
23 Pergi berobat
24 Sedikit ingin tahu
25 Tidak menyangka akan berpisah
26 Sangat Merindukannya
27 Jujur pada Bunda
28 Hanya pikiranku saja
29 Berahir Kecewa
30 Sampai juga pada akhirnya
31 Kedesa
32 Tidak sabaran
33 Semua sirnah, hilang semua harapan yang diharapkan Albert
34 Sedikit peyesalan dihati Maisi
35 Selalu memikirkan dia
36 Menolak lamaran dari seseorang yang tidak dikenal
37 Tidak sengaja bertemu
38 Akhirnya Albert mendapatkan jawaban kembali
39 Maisi berhasil bikin Albert pata hati
40 Pergi lagi
41 Mana Mungkin
42 Sedikit serius
43 Makan malam bersama
44 Sedikit berpikir Albert tentang ucapan Jimy
45 Bersama orang dekat Saja.
46 Saling memuji
47 Menghabiskan waktu berdua saja
48 Menghabiskan waktu berdua
49 Kembali berpisah
50 Bertentangan dengan sang ayah
51 Perseteruan suami-istri
52 Akhirnya Nyoya Emi nyerah kerena keinginan suaminya
53 Selamat tingal Jerman
54 Bertemu lagi dengannya
55 Tidak menyangka kita bertemu lagi tante
56 Pembicaraan serius
57 Berkunjung ke suatu tempat yang sedikit membuat hatinya Albert sedikit senang
58 Ada sedikit rasa sesal
59 Mencoba yang tidak pernah dicoba
60 Memutuskan untuk melamar Maisi
61 Lamaran dan supres untuk Maisi
62 Tidak suka dengan barang Mahal
63 Tidak disambut baik
64 SAH
65 Candaan setelah akat nikah Albert dan Maisi dengan para sahabat
66 Dihari bahagia Albert dan Maisi
67 Kebahagian menjadi hari meyedihkan
68 Baru sadar Dua sahabt Maisi dan rasa Bahagianya jadi istri sebenarnya
69 Hari yang sangat bahagia
70 Kembali melihat dua sahabat Maisi di rumah sakit
71 Menghabiskan waktu di rumah sakit bersama sahabat Maisi
72 Kesal Jimy
73 Hari pertama Kenna bicara dengan Jimmy
74 Hari pertama kerja Kenna
75 Kabar yang sangat bahagia bagi Albert dan Istrinya
76 Bertemu istri, dan mulai berpikir apa yang telah terjadi selama ini
77 Tuan Ramos sangat Marah
78 Menyesali semua kesalahan dan memintak maaf pada istri dan putranya
79 Dua tahun berlalu, Kebahagian menghampiri mereka
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Pertemuan pertama kalinya
2
Berdebat lagi.
3
Albert mengantar pulang Maisi
4
Kesal Mintak ampun
5
Dia lagi... Dia lagi
6
Sedikit rasa senang Albert saat ini bersama keluarga Maisi
7
Menemani Albert jalan
8
Sedih melihatnya
9
Mendapat undangan dari sahabatnya.
10
Bersitegang lagi
11
Kembali ke desa dengan sedikit hati sedih dan barat
12
Keputusan yang sulit
13
Sedih berpisah dengan orang terdekatnya
14
Rasa senang bertemu Dengan sahabatnya lagi
15
Albert merenungi dirinya
16
Hari Pertama Disekolah
17
Berkunjung kerumah Maya dan bertemu lagi dengannya
18
tidak segaja betemu lagi dengan orang mengerti dengannya
19
Rasa penasaran dan ingin tahu
20
Berceita dengan sahabat lama yang sudah lama tidak bertemu
21
Sangat Sakit hati
22
Cedera
23
Pergi berobat
24
Sedikit ingin tahu
25
Tidak menyangka akan berpisah
26
Sangat Merindukannya
27
Jujur pada Bunda
28
Hanya pikiranku saja
29
Berahir Kecewa
30
Sampai juga pada akhirnya
31
Kedesa
32
Tidak sabaran
33
Semua sirnah, hilang semua harapan yang diharapkan Albert
34
Sedikit peyesalan dihati Maisi
35
Selalu memikirkan dia
36
Menolak lamaran dari seseorang yang tidak dikenal
37
Tidak sengaja bertemu
38
Akhirnya Albert mendapatkan jawaban kembali
39
Maisi berhasil bikin Albert pata hati
40
Pergi lagi
41
Mana Mungkin
42
Sedikit serius
43
Makan malam bersama
44
Sedikit berpikir Albert tentang ucapan Jimy
45
Bersama orang dekat Saja.
46
Saling memuji
47
Menghabiskan waktu berdua saja
48
Menghabiskan waktu berdua
49
Kembali berpisah
50
Bertentangan dengan sang ayah
51
Perseteruan suami-istri
52
Akhirnya Nyoya Emi nyerah kerena keinginan suaminya
53
Selamat tingal Jerman
54
Bertemu lagi dengannya
55
Tidak menyangka kita bertemu lagi tante
56
Pembicaraan serius
57
Berkunjung ke suatu tempat yang sedikit membuat hatinya Albert sedikit senang
58
Ada sedikit rasa sesal
59
Mencoba yang tidak pernah dicoba
60
Memutuskan untuk melamar Maisi
61
Lamaran dan supres untuk Maisi
62
Tidak suka dengan barang Mahal
63
Tidak disambut baik
64
SAH
65
Candaan setelah akat nikah Albert dan Maisi dengan para sahabat
66
Dihari bahagia Albert dan Maisi
67
Kebahagian menjadi hari meyedihkan
68
Baru sadar Dua sahabt Maisi dan rasa Bahagianya jadi istri sebenarnya
69
Hari yang sangat bahagia
70
Kembali melihat dua sahabat Maisi di rumah sakit
71
Menghabiskan waktu di rumah sakit bersama sahabat Maisi
72
Kesal Jimy
73
Hari pertama Kenna bicara dengan Jimmy
74
Hari pertama kerja Kenna
75
Kabar yang sangat bahagia bagi Albert dan Istrinya
76
Bertemu istri, dan mulai berpikir apa yang telah terjadi selama ini
77
Tuan Ramos sangat Marah
78
Menyesali semua kesalahan dan memintak maaf pada istri dan putranya
79
Dua tahun berlalu, Kebahagian menghampiri mereka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!