Berdebat lagi.

Malamnya Maisi kembali lagi kerumah Mertua Temanya itu, kerena Maisi berteman baik Dengan Adik dan Istrinya kevin.

Sampai disana Maisi masuk kedalam Rumah besar itu,bergabung Dengan Kenzi yang lagi duduk diruangan Santai Rumah Bunda Mery bersama Maya.

"Kalian ini ribut saja bikin rumah ini berisik saja!! " kata Maisi yang baru datang.

"Lo sudah Datang Maisi?" kata Kenzi

"Terus aku duduk disini apa!! setan?" kata Maisi santai.

"Kalian berdua lagi ributkan apa sihhh?"

"Dia dulu cari gara sama aku."kata Maya seadanya.

"Ririn mana Ken? Masih bertahan juga tu dikamar?" tanya Maisi.

"Dia masih lemas." kata Kenzi lagi.

"Makanya lo itu jika nyerang istri itu jangan sering-dering, lihatlah itu Ririn gak bisa bangun ulah Lo." kata Maisi.

"Kayak lo tau aja."Balas Kenzi pada sahabatnya itu.

"Kalian bertiga berisik banget, lagi ribut apaan sih ?"kata Kevin baru saja datang Dengan Arbert

"Kamu dari mana Kak?" kata Kenzi baru lihat Kevin.

"Keluar bentar ada urusan diluar." jawab Kevin santai.

"Kamu ngapain duduk dekat istriku Ken." kesal Kevin pada sepupunya itu.

"Ya siapa yang suruh dia duduk dekatku." kata Kenzi santai.

"Sayang kamu pinda sini, jangan suka nyempil sama anak igusan itu." kata Kevin megajak Maya duduk dekatnya.

"Oiii,,sadar ya,igusan kaya gini udah bisa bikin anak kak." kata Kenzi kesalnya pada kakak sepupunya itu.

Lain dua manusia yang ada di hadapan mereka saat ini Maisi dan Albert saat ini saling menatap Kerena Maisi sangat kesal pada Albert tadi siang, yang tidak memintak maaf padanya

"Apa lihat-lihat,mau gue conkel mata." kata Maisi pada Albert.

"Hai Jangan GR Lo ya, sapa yang lihat cewek bar-bar kayak lo itu,gak Iklas mata Gue lihat lo."sambung Albert juga kesal pada Maisi.

"Apa kata lo,gue bar-bar lo bilang, dasar cowok sobong angkuh lo,es balok lo." umpat Maisi kesal.

Sedangan kan ketiga manusia yang ada didepan mereka saat ini hanya bingung saja melihat mereka berdebat, kevin hanya diam saja melihat Albert tidak seperti biasanya mau berdebat dengan sembarang wanita selama ini.

"Kalian ngapain ribut kayak gitu,lo ngapa Maisi,gak usah galak-galak jadi cewek, entar gak ada yang Nyukai lo." Kata Kenzi jika bicara suka asal.

"Diam lo gak Ken,jika gak diam juga mulut lo gue Sumpal pake bantal ini!! "kata Maisi mengakat bantal sofa yang lagi dipegangnya itu.

"Ya siapa yang akan mau sama lo, kalau tingkah lo sama cowok kaya gitu." kata Kenzi lagi.

"Biarin aja,emang gue pikirin, jadi perawan tua juga gak apa."kata Maisi santai.

"Tumben lo mau Berdebat sama cewek kayak Maisi Al?mimpi apa sih kamu?"tanya Kevin pada Asistennya itu juga heran sikap Albert pada Maisi.

"Tumben apanya, gue anti sama cewek kayak bar-bar kayak dia!!! " jawab Albert juga sangat kesal pada Bosnya itu,kerena Albert tidak bisa jika direpeti oleh cewek seperti Maisi.

"Hai kalian ribut kayak gitu,entar Lo sama-sama kepincut baru rasa lo!! "kata Kenzi

"Ogak bangat gue suka sama dia!! " kata Maisi sedikit Berkata pelan disamping Maya saat ini, Maya hanya tersenyum saja melihat Sahabatnya itu.

"Jangan Galak-galak sama dia, seperti dia gagah juga tu." kata maya Berbisik pada Sahabatnya itu, saat ini Maisi yang lagi melototi Maya.

"Apa si kamu May,mana mungkin gue suka sama cowok kayak dia, dingin kayak es balok."umpat Maisi kesal oleh perkataan Maya.

"Gak usah Kesal,entar benar suka lo !! "ejek Maya pada Temannya itu.

"Hahahaha!! kamu lucu bangat Maisi kaya gitu. "ketawa Kenzi pada Sahabatnya itu.

"Apaan sih Lo Ken kayak gak punya kerjaan aja, urus sana istri Lo, sudah seharian gak keluar-keluar."Kata Maisi lagi pada Sahabatnya itu lagi.

"Benaran tu oncong!! apa yang dikatakan Maisi, kasiha Ririn tu sudah seharian gak keluar kamar, sebaiknya kamu temanin dia napa sih."kata Maya menyambung kata Maisi.

"Kalian berdua aja yang kedalam temanin Ririn dehh, entar kalau udah mau tidur gue masuk kedalam."kata Kenzi agak sedikit malas kekamarnya.

"Yang punya bini siapa, kokk bini gue lo suruh nemanin istrinya lo,ahhh dasar lo Ken.!!"sahut Kevin pada sepupunya itu.

"Apaan sih kamu Kak, sebentar saja, aku masih ingin gobrol sama kalian berdua bentar." jawabnya santai,kerena Kenzi juga ingin membicarakan sesuatu pada Kedua orang yang ada dihadapannya.

"Ya sudah Sayang Kamu masuk dulu sana temanin Ririn bentar, aku ada yang ingin dibicarakan sama Kenzi bentar."kata Kevin megusap pundak istrinya itu.

"Kapan tu berubahnya pangilan jadi sayang, apa gak salah dengar gue ?" kata Kenzi santai dan sedikit megejek Kakaknya itu.

"Jika lo gak mau dengar tutup saja tu telinga." sahut Maisi pada Kenzi yang lagi senyum itu pada sepasang suami- stri itu.

"Tuh,, Maisi saja bisa gerti, masa kamu gak?" Kata Kevin lagi.

"Ya sudah Kami tingal dulu kedalam ya Mas, kita juga ingin curhat bersama Ririn.", Kata Maya Berjalan Masuk kedalam kamar Ririn dan Maisi meningalkan Mereka bertiga.

Sampi didalam kamar itu Maisi melihat Ririn masih terbaring lemah diatas tempat tidurnya.

"Lo kenapa sih Rin, kok baring aja kerjaan lo seharian,makanya Jagan Yoyan tu sama belut si Kenzi, begini jadinyakan!! " kata Maisi asal.

"Ya bagai mana lagi habis enak baget,gue suka belutnya Kenzi bikin gue klepar-klepar. " balas Ririn lebih Panasnya lagi pada sahabatnya itu.

"Bini sama lakinya sama Gila, Dasar teman gak ada aklak lo berdua ya, mentang-mentang lo berdua udah nikah,lo berdua selalu panasin gue." kesal Maisi pada pada Ririn.

"Ehhhh lo jangan bawak-bawak gue dong,gue walau udah nikah tapi belum buka segel jadi gue belum tahu tu rasa belut Mas kevin."sahut maya Lagi pada Maisi.

"Masak, sudah mau Satu bulan lo nikah ama kevin belum ada nyentuh lo sih? " kata Maya dan Ririn bersamaan.

"Ya bagai mana mau nyentuh gue Say,baru Satu hari kami nikah, besoknya dia sudah berangkat,malamnya kami sudah sangat lelah dihari pertama pernikahan itu." jujur Maya lagi.

"Kalau Kenzi Mana Bisa nahan tu dia,malam pertama itu ya digempur habis-habisan gue." kata Ririn juga jujur.

"Pantas saja,cepat jadi bocah tu diperut lo tu,jadi bikin lo teler kayak ginikan!!"kata Maisi Santai.

"Abis bangai mana lagi Maisi,enak banget, makanya lo nikah, cari lelaki yang betul-betul mencintai lo." kata Ririn lagi.

"Bagai mana Mau dekat cowok ama dia,ditatap saja dia sudah galaknya mintak ampun." sambung Maya lagi. "

"Gak usah lo berdua mikirin gue, sekarang urus saja urusan rumah tangga lo berdua, gue sehagia jika kalian berdua bahagia sudah menikah dengan lelaki yang mencintai kalian, mungkin belum ada jodoh yang cocok untuk gue kali."kata Maisi dengan santainya pada kedua sahabatnya itu.

"Ya juga tu kata lo Mai, yang sabar saja ya,entar pasti ada jodoh yang baik untuk lo, yakin aja dehh, belum waktunya lo ketemu sama jodoh lo." Kata Ririn tersenyum dan memegang kedua tangan Sahanatnya itu.

"Sudah bahas itu, kita keluar yok, gabung lagi sama mereka yok,lo harus cobah duduk diluar Rin jangan dikamar saja lo, entar lo bisa putih berkurung dikamar ini seharian." kata Maisi suka asal itu

"Ya sudah yok, aku juga sudah suntuk juga seharian di kamar ini." ajak Ririn pada kedua sahabatnya.

Mereka kembali keluar untuk bergabung sama Ketiga pria tampan itu diruangan Santai.

*************

Episodes
1 Pertemuan pertama kalinya
2 Berdebat lagi.
3 Albert mengantar pulang Maisi
4 Kesal Mintak ampun
5 Dia lagi... Dia lagi
6 Sedikit rasa senang Albert saat ini bersama keluarga Maisi
7 Menemani Albert jalan
8 Sedih melihatnya
9 Mendapat undangan dari sahabatnya.
10 Bersitegang lagi
11 Kembali ke desa dengan sedikit hati sedih dan barat
12 Keputusan yang sulit
13 Sedih berpisah dengan orang terdekatnya
14 Rasa senang bertemu Dengan sahabatnya lagi
15 Albert merenungi dirinya
16 Hari Pertama Disekolah
17 Berkunjung kerumah Maya dan bertemu lagi dengannya
18 tidak segaja betemu lagi dengan orang mengerti dengannya
19 Rasa penasaran dan ingin tahu
20 Berceita dengan sahabat lama yang sudah lama tidak bertemu
21 Sangat Sakit hati
22 Cedera
23 Pergi berobat
24 Sedikit ingin tahu
25 Tidak menyangka akan berpisah
26 Sangat Merindukannya
27 Jujur pada Bunda
28 Hanya pikiranku saja
29 Berahir Kecewa
30 Sampai juga pada akhirnya
31 Kedesa
32 Tidak sabaran
33 Semua sirnah, hilang semua harapan yang diharapkan Albert
34 Sedikit peyesalan dihati Maisi
35 Selalu memikirkan dia
36 Menolak lamaran dari seseorang yang tidak dikenal
37 Tidak sengaja bertemu
38 Akhirnya Albert mendapatkan jawaban kembali
39 Maisi berhasil bikin Albert pata hati
40 Pergi lagi
41 Mana Mungkin
42 Sedikit serius
43 Makan malam bersama
44 Sedikit berpikir Albert tentang ucapan Jimy
45 Bersama orang dekat Saja.
46 Saling memuji
47 Menghabiskan waktu berdua saja
48 Menghabiskan waktu berdua
49 Kembali berpisah
50 Bertentangan dengan sang ayah
51 Perseteruan suami-istri
52 Akhirnya Nyoya Emi nyerah kerena keinginan suaminya
53 Selamat tingal Jerman
54 Bertemu lagi dengannya
55 Tidak menyangka kita bertemu lagi tante
56 Pembicaraan serius
57 Berkunjung ke suatu tempat yang sedikit membuat hatinya Albert sedikit senang
58 Ada sedikit rasa sesal
59 Mencoba yang tidak pernah dicoba
60 Memutuskan untuk melamar Maisi
61 Lamaran dan supres untuk Maisi
62 Tidak suka dengan barang Mahal
63 Tidak disambut baik
64 SAH
65 Candaan setelah akat nikah Albert dan Maisi dengan para sahabat
66 Dihari bahagia Albert dan Maisi
67 Kebahagian menjadi hari meyedihkan
68 Baru sadar Dua sahabt Maisi dan rasa Bahagianya jadi istri sebenarnya
69 Hari yang sangat bahagia
70 Kembali melihat dua sahabat Maisi di rumah sakit
71 Menghabiskan waktu di rumah sakit bersama sahabat Maisi
72 Kesal Jimy
73 Hari pertama Kenna bicara dengan Jimmy
74 Hari pertama kerja Kenna
75 Kabar yang sangat bahagia bagi Albert dan Istrinya
76 Bertemu istri, dan mulai berpikir apa yang telah terjadi selama ini
77 Tuan Ramos sangat Marah
78 Menyesali semua kesalahan dan memintak maaf pada istri dan putranya
79 Dua tahun berlalu, Kebahagian menghampiri mereka
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Pertemuan pertama kalinya
2
Berdebat lagi.
3
Albert mengantar pulang Maisi
4
Kesal Mintak ampun
5
Dia lagi... Dia lagi
6
Sedikit rasa senang Albert saat ini bersama keluarga Maisi
7
Menemani Albert jalan
8
Sedih melihatnya
9
Mendapat undangan dari sahabatnya.
10
Bersitegang lagi
11
Kembali ke desa dengan sedikit hati sedih dan barat
12
Keputusan yang sulit
13
Sedih berpisah dengan orang terdekatnya
14
Rasa senang bertemu Dengan sahabatnya lagi
15
Albert merenungi dirinya
16
Hari Pertama Disekolah
17
Berkunjung kerumah Maya dan bertemu lagi dengannya
18
tidak segaja betemu lagi dengan orang mengerti dengannya
19
Rasa penasaran dan ingin tahu
20
Berceita dengan sahabat lama yang sudah lama tidak bertemu
21
Sangat Sakit hati
22
Cedera
23
Pergi berobat
24
Sedikit ingin tahu
25
Tidak menyangka akan berpisah
26
Sangat Merindukannya
27
Jujur pada Bunda
28
Hanya pikiranku saja
29
Berahir Kecewa
30
Sampai juga pada akhirnya
31
Kedesa
32
Tidak sabaran
33
Semua sirnah, hilang semua harapan yang diharapkan Albert
34
Sedikit peyesalan dihati Maisi
35
Selalu memikirkan dia
36
Menolak lamaran dari seseorang yang tidak dikenal
37
Tidak sengaja bertemu
38
Akhirnya Albert mendapatkan jawaban kembali
39
Maisi berhasil bikin Albert pata hati
40
Pergi lagi
41
Mana Mungkin
42
Sedikit serius
43
Makan malam bersama
44
Sedikit berpikir Albert tentang ucapan Jimy
45
Bersama orang dekat Saja.
46
Saling memuji
47
Menghabiskan waktu berdua saja
48
Menghabiskan waktu berdua
49
Kembali berpisah
50
Bertentangan dengan sang ayah
51
Perseteruan suami-istri
52
Akhirnya Nyoya Emi nyerah kerena keinginan suaminya
53
Selamat tingal Jerman
54
Bertemu lagi dengannya
55
Tidak menyangka kita bertemu lagi tante
56
Pembicaraan serius
57
Berkunjung ke suatu tempat yang sedikit membuat hatinya Albert sedikit senang
58
Ada sedikit rasa sesal
59
Mencoba yang tidak pernah dicoba
60
Memutuskan untuk melamar Maisi
61
Lamaran dan supres untuk Maisi
62
Tidak suka dengan barang Mahal
63
Tidak disambut baik
64
SAH
65
Candaan setelah akat nikah Albert dan Maisi dengan para sahabat
66
Dihari bahagia Albert dan Maisi
67
Kebahagian menjadi hari meyedihkan
68
Baru sadar Dua sahabt Maisi dan rasa Bahagianya jadi istri sebenarnya
69
Hari yang sangat bahagia
70
Kembali melihat dua sahabat Maisi di rumah sakit
71
Menghabiskan waktu di rumah sakit bersama sahabat Maisi
72
Kesal Jimy
73
Hari pertama Kenna bicara dengan Jimmy
74
Hari pertama kerja Kenna
75
Kabar yang sangat bahagia bagi Albert dan Istrinya
76
Bertemu istri, dan mulai berpikir apa yang telah terjadi selama ini
77
Tuan Ramos sangat Marah
78
Menyesali semua kesalahan dan memintak maaf pada istri dan putranya
79
Dua tahun berlalu, Kebahagian menghampiri mereka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!