Bucinku Kesayanganku

Bucinku Kesayanganku

Bab 1 Sakit Hati

Tanpa memberi kabar terlebih dahulu,malam ini Dalfi Winata sudah berada didepan apartemen Vania soraya. Dia hendak mengetuk pintu tetapi diurungkanya. Dengan sekali menekan tombol kode, Dalfi sudah bisa membuka pintu apartemen kekasihnya. Hening,sunyi,tidak ada suara.

Keadaan diruangan itu gelap gulita, hanya nampak lampu dapur yang menyala. Sebentar dia menuju kedapur untuk meletakkan bungkusan berisi makanan.Tanpa perasaan curiga, dia langsung menuju kamar kekasihnya yang tertutup rapat. Dengan menggenggam sebuah bucket mawar merah,dia menarik handle pintu.

ceklek

Suara pintu dibuka.

Namun sesaat setelah pintu terbuka, dia terkejut dengan apa yang dilihatnya. Dengan bola mata yang memerah, dia langsung menarik dan menyeret pria yang sedang bercumbu dengan kekasihnya tanpa melirik kekasihnya sama sekali.

"Dasar lelaki bajin*an! bugh..bugh!" dua bogem mentah pun berhasil mendarat dipipi lelaki itu,dilanjutkan pukulan ke perut.

" arghh!"

Lelaki itu hanya bisa mengerang kesakitan tanpa bisa membalas pukulan Dalfi. Tenaganya sudah habis terkuras diatas ranjang panas tadi.

" Mas,sudah hentikan! Dia bisa mati nanti," teriak Vania histeris sambil memegangi tangan Dalfi.

Tanpa memperdulikan omongan Vania, Dalfi yang sudah terlanjur gelap mata terus menghujani lelaki itu dengan pukulan yang membabi buta.

" Mas, hentikan! Aku bisa jelasin semuanya!" isak tangis Vania sudah pecah sedari tadi. Dia terduduk lemas di lantai dengan selimut yang menutupi badanya. Dia hanya bisa melihat selingkuhannya terkapar dengan muka babak belur.

"Tidak perlu penjelasan lagi! Apa yang aku lihat ini, sudah bisa menjelaskan semuanya!" Dalfi bersuara dengan nafas yang terengah-engah.

Dia segera bangkit dan berlalu pergi.

"Brak"

Pintu rumah ditutup dengan sekuat tenaga. Untung saja engsel pintunya kuat jika tidak,mungkin pintu itu akan ikut hancur.

Kecewa, terluka, sakit hati,marah dan benci semua perasaan itu sekarang sedang dirasakan oleh Dalfi Winata. Tanpa sengaja,dia melihat dengan mata kepalanya sendiri.Menyaksikan bagaimana sang pujaan hati dengan teganya bermain api dibelakangnya.

Sebenarnya dengan hati yang tengah berbunga-bunga, sepulang bekerja dia berniat akan melamar sang kekasih dengan memberikannya sebuah cincin berlian yang sudah dipesan jauh hari. Dengan cara memberinya kejutan kecil, dia berharap Vania Akan senang.Tetapi pada kenyataannya,malah dia yang mendapatkan kejutan yang lebih luar biasa. Hanya kepahitan yang harus Dalfi rasakan sekarang.

Hubungan asmara yang sudah dirajut selama empat tahun harus berakhir dengan pengkhianatan.Mimpi yang didambakan untuk memiliki keluarga yang harmonis, sudah sirna hancur seperti perasaannya sekarang ini. Diumur yang terbilang dewasa dan mapan, Dalfi Winata sudah siap membina rumah tangganya.Seorang CEO sebuah perusahaan yang cukup terkenal, tampan, ramah kepada siapapun tentu saja menjadi nilai plus baginya. Banyak dari rekan bisnis ataupun keluarga yang berniat menjodohkan Dalfi dengan anak gadisnya, akan tetapi semua berujung penolakan.

Hati dan rasa cinta serta kasih sayang yang dimiliki Dalfi hanya untuk Vania seorang. Gadis teman seperjuangan yang dikenal saat masa kuliah dulu. Bersama-sama meniti karir, susah senang dilalui bersama. Sampai pada posisi sekarang ini.

Kemampuannya dalam menjalankan bisnis sudah tidak diragukan lagi. Walaupun perusahaan ini milik ayahnya, dia lebih memilih untuk meniti karirnya dari bawah. Tidak serta merta langsung menjabat sebagai CEO.

Disertai hujan deras yang turun dan hati galau, Dalfi melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Pandangan terhalang oleh derasnya hujan.Matanya yang berkabut karena air mata, tidak menyurutkan niatnya untuk memacu cepat mobil yang Ia kendarai.

Hingga tanpa terduga "citttttt.. bruk! " suara ban mobil berdecit.

Kecelakaan pun tak bisa terelakkan. Mobil Dalfi menabrak pengemudi motor yang sedang berboncengan.Motor jatuh terpental sampai beberapa meter. Karena saking terkejutnya,dia langsung banting stir hingga akhirnya menabrak tiang.

Dentuman keras yang terdengar langsung menarik perhatian pengguna jalan yang kebetulan sedang lewat. Tanpa menunggu lama suara sirine ambulance berdatangan memekakan telinga. Mereka segera menolong para korban kecelakaan.

Dengan pandangan yang semakin samar,Dalfi berharap semuanya berakhir disini. Hanya itu yang ada dipikiranya saat ini. Akan tetapi sekilas terlihat pandangan didepannya,seorang gadis yang terkapar tidak jauh dari tempatnya.

Gadis yang berlumuran darah disekujur tubuhnya itu adalah korban yang ditabraknya.Sedang diangkat ke atas brankar dengan alat penyangga leher yang sudah terpasang.Sesaat Dia menyesal karena memikirkan dirinya sendiri. Sambil menatap gadis yang berada tak jauh dihadapannya, Dalfi hanya bisa berteriak minta maaf didalam hati, sebelum pandangannya mulai gelap dan tak sadarkan diri.

Para petugas segera berusaha mengeluarkan tubuh Dalfi yang terjepit mobil.Mereka berusaha sekuat tenaga agar korban segera bisa dibawa ke rumah sakit. Benturan yang keras membuat salah satu korbannya meninggal di tempat.Sedangkan gadis itu mengalami cedera yang cukup parah. Salah satu ambulance sudah pergi membawa gadis itu kerumah sakit agar segera mendapatkan pertolongan.

Air hujan bercampur dengan darah segar mengeluarkan bau amis yang khas. Membuat orang yang tidak tahan,akan merasa mual dan pening kepala.

"Orang kaya ya yang menabrak, pasti mabuk orangnya."

"Kasihan sekali korban nya, mana masih muda lagi."

"Anak muda jaman sekarang, sukanya ugal-ugalan."

Desas desus komentar dari para pejalan kaki. Kecelakaan yang terjadi menimbulkan kemacetan yang cukup parah. Orang dengan sengaja menepikan mobilnya hanya untuk sekedar melihat. Tanpa memperdulikan hujan yang turun.

Kini dirumah sakit.

Orang tua Dalfi datang dengan tergopoh-gopoh. Perasaan khawatir dan was-was menghantui keduanya. Disepanjang perjalanan kerumah sakit ,air mata bercucuran tak kunjung berhenti dari mata ibu Rini. Pak Andre yang mendapat telepon dari pihak rumah sakit pun tak kalah terkejutnya. Dia hanya bisa menguatkan istrinya dengan berkata bahwa semua baik-baik saja. Selang menunggu beberapa jam, seorang dokter keluar dari ruang UGD.

"Dokter bagaimana keadaan anak saya? Saya orang tua dari Dalfi," tanya Pak Andre diselingi isakan tangis istrinya.

"Keadaan pasien tidak terlalu gawat, luka robek dipahanya sudah berhenti mengeluarkan darah setelah mendapat beberapa jahitan. Untuk benturan dikepala, kita akan observasi lagi setelah pasien sadar," ucap dokter menjelaskan.

"Alhamdulillah Ya Alloh,terima kasih,Dok!".

" Kemungkinan sebentar lagi pasien akan dipindahkan ke ruang inap."

Disaat yang bersamaan, datanglah seorang lelaki bersama ibunya. Dengan tergesa-gesa langsung bertanya.

"Dok,bagaimana keadaan teman saya? Dia korban kecelakaan dijalan X tadi.Dimana dia sekarang?" serentetan pertanyaan keluar dari mulutnya.

Sejenak dokter tampak berpikir, "Maafkan Kami!tetapi wanita paruh baya yang dibawa kesini sudah meninggal ditempat.Dan untuk korban satunya,sekarang sedang menjalani operasi karena mengalami patah tulang dibeberapa tubuhnya," ucap dokter itu.

Seketika kaki ibu yuyun terasa lemas, dia langsung jatuh terduduk.Untung saja anak lelakinya langsung sigap memeluk ibunya. Dia tidak mengira tetangga sekaligus teman baiknya telah berpulang dengan cara yang tragis.

"Ya ampun,mbak! Kenapa nasibmu seperti ini.hiks..hiks!" Ibu Yuyun hanya bisa menangis meratapi nasib temannya.

"Sabar,buk! kita doakan semoga almarhum tenang disana," ucap dokter "Maaf,Pak Andre! Mereka adalah keluarga korban dari kecelakaan tragis mobil Pak Dalfi!"

"Apa!" sahut Pak Andre dan bu Rini serempak.

Episodes
1 Bab 1 Sakit Hati
2 Bab 2 Tanggung Jawab
3 Bab 3 Aku Tidak Mau
4 Bab 4 Keputusan
5 Bab 5 Memberi tahu Ayah
6 bab 6 Mengantarmu Pulang
7 bab7 Terpaksa Menurut
8 Bab 8 Secepatnya
9 Bab 9 Istriku Sayang
10 Bab 10 Kamar Pengantin
11 Bab 11 Pengakuan
12 Bab 12 Rencananya
13 Bab 13 Kedatangan Vania (part 1)
14 Bab 14 Kedatangan Vania part 2
15 Bab 15 Barang Milik Ibu
16 Bab 16 Pertemuan Kedua
17 Bab 17 Pulang Lebih Awal
18 Bab 18 Rencana Batal
19 Bab 19 Aku ikut!
20 Bab 20 Lagi dan lagi
21 Bab 21 Hari yang menyebalkan 1
22 Bab 22 Hari yang menyebalkan 2
23 Bab 23 Sedikit Rahasia
24 Bab 24 Kejadian Tak Terduga
25 Bab 25 Bertengkar
26 Bab 26 Panik
27 Bab 27 Aku Merindukanmu
28 Bab 28 Kecewa
29 Bab 29 Berita Heboh
30 Bab 30 Saran Ratna
31 Bab 31 Biang kerok
32 Bab 32 Klarifikasi
33 Bab 33 Kegalauan hati Lisa
34 Bab 34 Aku suka kejujuran
35 Bab 35 Perdebatan kecil
36 Bab 36 Last check up
37 Bab 37 Kejutan Kecil
38 Bab 38 First Dinner
39 Bab 39 Batal
40 Bab 40 Marah
41 Bab 41 Menjenguk Ibu.
42 Bab 42 Pindah Rumah
43 Bab 43 Pagi yang melelahkan
44 Bab 44 Turuti saja!
45 Bab 45 Hari Pertama Kerja
46 Bab 46 Aku Sakit
47 Bab 47 Gosip
48 Bab 48 Kepo
49 Bab 49 Semakin panas
50 Bab 50 ILuVyu
51 Bab 51 Cemburu (Part 1)
52 Bab 52 Cemburu (part 2)
53 Bab 53 Tidak biasanya
54 Bab 54 Ternyata kamu
55 Bab 55 Gerimis di pagi hari
56 Bab 56 ke mall
57 Bab 57 Bahaya Mengintai
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 Sakit Hati
2
Bab 2 Tanggung Jawab
3
Bab 3 Aku Tidak Mau
4
Bab 4 Keputusan
5
Bab 5 Memberi tahu Ayah
6
bab 6 Mengantarmu Pulang
7
bab7 Terpaksa Menurut
8
Bab 8 Secepatnya
9
Bab 9 Istriku Sayang
10
Bab 10 Kamar Pengantin
11
Bab 11 Pengakuan
12
Bab 12 Rencananya
13
Bab 13 Kedatangan Vania (part 1)
14
Bab 14 Kedatangan Vania part 2
15
Bab 15 Barang Milik Ibu
16
Bab 16 Pertemuan Kedua
17
Bab 17 Pulang Lebih Awal
18
Bab 18 Rencana Batal
19
Bab 19 Aku ikut!
20
Bab 20 Lagi dan lagi
21
Bab 21 Hari yang menyebalkan 1
22
Bab 22 Hari yang menyebalkan 2
23
Bab 23 Sedikit Rahasia
24
Bab 24 Kejadian Tak Terduga
25
Bab 25 Bertengkar
26
Bab 26 Panik
27
Bab 27 Aku Merindukanmu
28
Bab 28 Kecewa
29
Bab 29 Berita Heboh
30
Bab 30 Saran Ratna
31
Bab 31 Biang kerok
32
Bab 32 Klarifikasi
33
Bab 33 Kegalauan hati Lisa
34
Bab 34 Aku suka kejujuran
35
Bab 35 Perdebatan kecil
36
Bab 36 Last check up
37
Bab 37 Kejutan Kecil
38
Bab 38 First Dinner
39
Bab 39 Batal
40
Bab 40 Marah
41
Bab 41 Menjenguk Ibu.
42
Bab 42 Pindah Rumah
43
Bab 43 Pagi yang melelahkan
44
Bab 44 Turuti saja!
45
Bab 45 Hari Pertama Kerja
46
Bab 46 Aku Sakit
47
Bab 47 Gosip
48
Bab 48 Kepo
49
Bab 49 Semakin panas
50
Bab 50 ILuVyu
51
Bab 51 Cemburu (Part 1)
52
Bab 52 Cemburu (part 2)
53
Bab 53 Tidak biasanya
54
Bab 54 Ternyata kamu
55
Bab 55 Gerimis di pagi hari
56
Bab 56 ke mall
57
Bab 57 Bahaya Mengintai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!