Bab 3 Aku Tidak Mau

Sudah lebih dari seminggu Lisa masih dirawat, luka memarnya sudah mulai memudar.Hanya tinggal luka patah tulangnya yang membutuhkan pengobatan lebih lama. Beruntung tidak ada cedera parah diarea kepala.

Karena pagi ini Bu Yuyun ada arisan,jadilah Ardan yang menggantikan menjaganya.Dengan telaten Ardan merawat dan membantu Lisa selama dirumah sakit.Mendapatkan perhatian seperti itu Lisa menjadi sungkan.

"Kak, kapan ya aku diperbolehkan pulang? Aku sudah nggak betah disini, Aku rindu rumah!" ucap Lisa.Jika sudah mengingat tentang rumah,kembali Ia teringat ibunya.Tak terasa air matanya menetes.

" Nanti,kalau ada kunjungan dokter sore ini, biar Aku tanyakan! " sembari mengambil selembar tissu dan diberikannya kepada Lisa.

"Maafkan Lisa ya,Kak! Kakak jadi repot mengurus Lisa disini, padahal Kakak sendiri sedang banyak pekerjaan".

" Makanya cepat pulihkan tenagamu! nanti kalau sudah agak baikan, dan kakimu sudah bisa untuk berjalan,Kakak akan antar ke makam Ibu!" Ardan mencoba tersenyum menguatkan Lisa.

Dia tahu kedepannya pasti akan sangat berat bagi Lisa karena hidupnya sebatang kara. Tanpa ada kedua orang tuanya lagi.

"Terima kasih ya, Kak!".

Terdengar ketukan pintu dari luar, Ardan segera membukanya. Sebelumya Dalfi sudah berdebat dengan Ayahnya,agar tidak ikut mencampuri masalah ini. Dan sekarang tampaklah Dalfi dan Sekretaris Kim berdiri didepan pintu ruang perawatan.Pandangan Dalfi langsung tertuju pada Lisa.

Deg

Seketika jantung Dalfi berdetak hebat.

"Perasaan apa ini?" batinnya.

Bahkan dulu saat pertama kali bertemu dengan Vania, jantungnya tidak pernah berdetak sehebat ini. Entah karena rasa bersalahnya atau karena rasa ketertarikannya melihat Lisa. Perasaan senang,suka,sedih bercampur jadi satu. Dua manik mata hitam dan bulat membuat Dalfi lupa akan tujuannya datang kesini.

"Ehem!" deheman Ardan membuyarkan lamunan Dalfi." Maaf, Anda mencari siapa ya? "tanya Ardan.

" Jika Kami tidak menganggu, bolehkah Kami masuk? kami ingin berbicara sebentar dengan Nona Lisa!" jawab Sekretaris Kim.

"Silahkan".

" Perkenalkan ini Tuan Dalfi,CEO Angkasa Group.Dan nama saya Sekretaris Kim. Maksud kedatangan kami kesini.. "Sekretaris Kim urung melanjutkan ucapannya karena disaat bersamaan Dalfi memotong pembicaraan.

"Maaf! Saya ingin menyampaikan permohonan maaf kepada Anda nona Lisa.Hanya itu yang ingin saya sampaikan!" ucap Dalfi.

Lisa tampak mengerutkan keningnya kemudian menatap Ardan. Banyak pertanyaan yang ingin Lisa utarakan. Ardan hanya tersenyum tipis membalas tatapan Lisa. Ardan pernah bertemu dengan Sekretaris Kim dan Dia sudah tahu tujuan kedatangannya kemari.

"Maaf? Maaf untuk apa,Tuan? Kenapa Anda harus meminta maaf sedangkan kita tidak saling mengenal! " ucap Lisa.

Dalfi merasa pasokan oksigen diruangan itu tiba-tiba menghilang. Rasa sesak didada seakan-akan menghimpit dirinya, ingin segera dimuntahkan. Perasaan bersalah lebih dominan mengusai hatinya.Terlebih lagi,ketika melihat luka disekujur tubuh Lisa.Akibat dari kelalaiannya,orang lain yang harus menderita.

Baginya, lebih baik Dia mengahadapi seratus orang saingan bisnisnya daripada harus berhadapan dengan situasi seperti ini.

"Aku...," suaranya seperti tercekat ditenggorokan dan enggan untuk keluar. Suasana berubah menjadi hening.

Menghembuskan nafas dengan kasar.

"Aku orang yang sudah menabrakmu! Aku orang yang sudah membuatmu kehilangan ibumu!" akhirnya keluar juga kata-kata yang selama beberapa hari ini mengganggu pikirannya.Entah kenapa dadanya menjadi sedikit lega.

" Lalu..? "hanya itu yang keluar dari mulut Lisa.

"Maafkanlah,Aku! Aku akan menerima semua hukuman yang kau berikan. Aku ingin menebus semua yang terjadi. Aku tidak ingin dihantui rasa bersalah! " ujar Dalfi hati-hati.

Lisa yang sedari tadi mendengarnya hanya memasang wajah datar. Lidahnya kelu tak ingin berucap.Begitu pula dengan Ardan, menunggu Dalfi meneruskan kata-kata nya.

Bruk

"Aku mohon! maafkanlah,Aku!" Dalfi membungkuk menekuk kakinya,berlutut didepan Lisa. Seumur hidup baru kali ini Dia mau menundukkan kepalanya.

Sekretaris Kim yang dari tadi hanya menyimak, ikut menjadi tegang. Selama bekerja melayani Dalfi,baru kali ini Dia melihat tuannya berlutut.

"Tuan! apa yang Anda lakukan? " timpal Sekretaris Kim.

"Aku sudah memaafkanmu! sekarang pergilah,Tuan! " ucap Lisa tanpa melirik Dalfi sama sekali. "Tapi,tebuslah kesalahan Anda di kantor polisi".

"Maafkan kami,Nona! sebenarnya kedatangan Kami kemari ingin menawarkan kesepakatan dengan Anda".Sekretaris Kim mengambil alih pembicaraan.

"Saya tahu karena kelalaian Tuan Dalfi,menyebabkan Anda kehilangan orang tersayang. Tetapi jika masalah ini sampai ke ranah hukum, ini akan mempengaruhi kredibilitas perusahaan Kami. Jika reputasi Kami hancur, akan dapat dipastikan perusahaan bangkrut karena anjloknya harga saham!" berhenti sejenak sambil memperhatikan raut wajah lawan bicaranya.

" Anda pasti tahu, berapa banyak orang yang menggantungkan nasibnya di Angkasa Group".

"Maaf,Tuan! tapi itu bukan urusan Saya!. Jika memang benar Tuan Dalfi menyesali tindakannya, serahkan dirinya ke pihak yang berwajib. Mungkin dengan begitu rasa penyesalannya bisa berkurang!" sorot mata Lisa tidak bisa diartikan lagi.

"Kami yang akan menanggung seluruh biaya pengobatan Anda sampai sembuh. Apabila memungkinkan Anda juga bisa berobat keluar negeri. Kami akan menanggung seluruh biaya hidup Anda kedepannya.Kami akan memastikan hidup akan terjamin. Berapapun nominal yang Anda sebutkan, Kami akan menyetujuinya!" Sekretaris Kim berusaha melakukan negosiasi dengan Lisa.

"Tetapi,Kami minta untuk tidak membawa masalah ini keranah hukum.Karena sudah dapat dipastikan,Tuan Dalfi yang bersalah.Apakah Anda tega melihat nantinya akan banyak karyawan yang menjadi pengangguran? " masih mencoba merayu Lisa.

"Bukankah tadi Tuan Dalfi bilang ingin menebus kesalahannya? "Lisa masih berusaha mengontrol emosinya." Bukankah seharusnya nyawa diganti dengan nyawa!" timpal Lisa menyeringai.

"Tapi,kecelakaan ini murni tanpa adanya unsur kesengajaan" balas Sekretaris Kim.

Dalfi hanya bisa mendengarkan pembicaraan keduanya. Entah kenapa dia mati kutu dan tak bisa berkutik dihadapan Lisa. Didalam benaknya tadi,sudah membayangkan Lisa yang akan marah dan memaki-maki dirinya.Menangis meraung-raung karena kehilangan orang tuanya.Dia juga sudah bersiap jika harus menerima pukulan atau tamparan di wajahnya. Dipikirnya juga pasti Lisa akan langsung menyetujui penawaran yang diberikan oleh Sekretaris Kim.

Bagi kalangan menengah kebawah seperti Lisa, tentunya tawaran tadi sangat menggiurkan. Apalagi dengan nominal yang bisa sesukanya Dia sebutkan.Tentu siapa saja akan langsung mengiyakan. Ibarat dikatakan,walaupun seumur hidup digunakan untuk bekerja belum tentu hasilnya akan terkumpul sebanyak ini. Ternyata pikiran Dalfi salah kaprah. Baru kali ini Dia salah menebak orang.Hanya sorot tatapan mata tajam penuh intimidasi yang diterimanya.

"Maaf, Tuan! tetapi karena kecelakaan itu nyawa seseorang menjadi hilang. Jika saja uang yang Anda tawarkan itu bisa untuk membeli nyawa, mungkin saya akan langsung menyetujuinya! " Lisa masih kokoh dengan pendiriannya.

"Cobalah Anda pikirkan sekali lagi! Kami tahu uang yang kami tawarkan tidak sepadan dengan harga nyawa seseorang.Tapi setidaknya,kedepannya Anda tidak perlu bersusah payah bekerja! " ucap Sekretaris Kim langsung pada intinya.

Lisa nampak terdiam sejenak mengamati Dalfi yang masih berlutut dari tadi. kedua tangan berada diatas paha mengepal erat. Bukan karena marah dengan Lisa tetapi mengutuk kebodohannya yang membawa ke situasi seperti ini.

"Baiklah, Ayo kita menikah!".

Episodes
1 Bab 1 Sakit Hati
2 Bab 2 Tanggung Jawab
3 Bab 3 Aku Tidak Mau
4 Bab 4 Keputusan
5 Bab 5 Memberi tahu Ayah
6 bab 6 Mengantarmu Pulang
7 bab7 Terpaksa Menurut
8 Bab 8 Secepatnya
9 Bab 9 Istriku Sayang
10 Bab 10 Kamar Pengantin
11 Bab 11 Pengakuan
12 Bab 12 Rencananya
13 Bab 13 Kedatangan Vania (part 1)
14 Bab 14 Kedatangan Vania part 2
15 Bab 15 Barang Milik Ibu
16 Bab 16 Pertemuan Kedua
17 Bab 17 Pulang Lebih Awal
18 Bab 18 Rencana Batal
19 Bab 19 Aku ikut!
20 Bab 20 Lagi dan lagi
21 Bab 21 Hari yang menyebalkan 1
22 Bab 22 Hari yang menyebalkan 2
23 Bab 23 Sedikit Rahasia
24 Bab 24 Kejadian Tak Terduga
25 Bab 25 Bertengkar
26 Bab 26 Panik
27 Bab 27 Aku Merindukanmu
28 Bab 28 Kecewa
29 Bab 29 Berita Heboh
30 Bab 30 Saran Ratna
31 Bab 31 Biang kerok
32 Bab 32 Klarifikasi
33 Bab 33 Kegalauan hati Lisa
34 Bab 34 Aku suka kejujuran
35 Bab 35 Perdebatan kecil
36 Bab 36 Last check up
37 Bab 37 Kejutan Kecil
38 Bab 38 First Dinner
39 Bab 39 Batal
40 Bab 40 Marah
41 Bab 41 Menjenguk Ibu.
42 Bab 42 Pindah Rumah
43 Bab 43 Pagi yang melelahkan
44 Bab 44 Turuti saja!
45 Bab 45 Hari Pertama Kerja
46 Bab 46 Aku Sakit
47 Bab 47 Gosip
48 Bab 48 Kepo
49 Bab 49 Semakin panas
50 Bab 50 ILuVyu
51 Bab 51 Cemburu (Part 1)
52 Bab 52 Cemburu (part 2)
53 Bab 53 Tidak biasanya
54 Bab 54 Ternyata kamu
55 Bab 55 Gerimis di pagi hari
56 Bab 56 ke mall
57 Bab 57 Bahaya Mengintai
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 Sakit Hati
2
Bab 2 Tanggung Jawab
3
Bab 3 Aku Tidak Mau
4
Bab 4 Keputusan
5
Bab 5 Memberi tahu Ayah
6
bab 6 Mengantarmu Pulang
7
bab7 Terpaksa Menurut
8
Bab 8 Secepatnya
9
Bab 9 Istriku Sayang
10
Bab 10 Kamar Pengantin
11
Bab 11 Pengakuan
12
Bab 12 Rencananya
13
Bab 13 Kedatangan Vania (part 1)
14
Bab 14 Kedatangan Vania part 2
15
Bab 15 Barang Milik Ibu
16
Bab 16 Pertemuan Kedua
17
Bab 17 Pulang Lebih Awal
18
Bab 18 Rencana Batal
19
Bab 19 Aku ikut!
20
Bab 20 Lagi dan lagi
21
Bab 21 Hari yang menyebalkan 1
22
Bab 22 Hari yang menyebalkan 2
23
Bab 23 Sedikit Rahasia
24
Bab 24 Kejadian Tak Terduga
25
Bab 25 Bertengkar
26
Bab 26 Panik
27
Bab 27 Aku Merindukanmu
28
Bab 28 Kecewa
29
Bab 29 Berita Heboh
30
Bab 30 Saran Ratna
31
Bab 31 Biang kerok
32
Bab 32 Klarifikasi
33
Bab 33 Kegalauan hati Lisa
34
Bab 34 Aku suka kejujuran
35
Bab 35 Perdebatan kecil
36
Bab 36 Last check up
37
Bab 37 Kejutan Kecil
38
Bab 38 First Dinner
39
Bab 39 Batal
40
Bab 40 Marah
41
Bab 41 Menjenguk Ibu.
42
Bab 42 Pindah Rumah
43
Bab 43 Pagi yang melelahkan
44
Bab 44 Turuti saja!
45
Bab 45 Hari Pertama Kerja
46
Bab 46 Aku Sakit
47
Bab 47 Gosip
48
Bab 48 Kepo
49
Bab 49 Semakin panas
50
Bab 50 ILuVyu
51
Bab 51 Cemburu (Part 1)
52
Bab 52 Cemburu (part 2)
53
Bab 53 Tidak biasanya
54
Bab 54 Ternyata kamu
55
Bab 55 Gerimis di pagi hari
56
Bab 56 ke mall
57
Bab 57 Bahaya Mengintai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!