POV Khalisa Almira
Siapa dia? Sepertinya aku tidak mengenalnya,tapi kenapa dia ingin bertemu denganku?. Dari penampilannya,sepertinya dia bukan orang sembarangan. Lihatlah setelan yang dia pakai, pasti barang mahal. Itulah pertama kali yang aku pikirkan saat ada tamu yang datang menjengukku dirumah sakit.
Selama ini aku tidak pernah memiliki seorang teman. Ya tahu sendiri lah,aku hanya seorang anak penjual gorengan. Bisa masuk dan lulus dari sekolah favorit saja, aku merasa sangat bersyukur.
Apa!
Ternyata dia orang yang sudah menyebabkan kekacauan ini. Dia orang yang sudah mematahkan kakiku dan membuat aku tidur dirumah sakit selama ini. Dan parahnya lagi, Dia juga yang sudah membunuh ibuku.
Dan sekarang dengan entengnya dia mau berdamai begitu saja. Sebenarnya aku sempat bingung,biaya operasi dan rumah sakit ini tentunya tidak sedikit, sedangkan tabungan ku mana cukup untuk membayarnya.
Dasar orang kaya!
Mentang-mentang banyak harta terus mau berbuat seenaknya. Nyawa ibuku tak ternilai dengan uang. Beliau terlalu berharga jika dibandingkan uang kalian.
Tapi sepertinya lelaki itu benar-benar menyesal. Dari tadi dia sudah berlutut, pasti sekarang kakinya
sudah kesemutan hahaha.Eh,mukanya pun ada bekas lebam. Apa dia juga terluka parah? Kenapa juga jantung ku ini, plissss berhentilah berdebar!.
Dasar, orang kaya menyebalkan!
Aku tahu, dia tertekan juga dengan peristiwa ini. Tanggung jawab yang dipikulnya sangat berat.Tentu saja tidak mudah bila harus mengelola perusahaan sebesar itu,dengan citranya yang sudah tercoreng.
Dengan harta dan kekuasaan yang kamu miliki,bukankah mudah membungkam orang-orang itu untuk menutupi kasus mu? Bukankah mudah bagimu untuk lari dari tanggung jawab. Tapi, Kamu malah datang menemuiku dan mengakui semuanya.
Aku salut dengan kejujuranmu.
⭐⭐⭐
"Apa maksudmu?" Dalfi yang terkejut dengan ucapan Lisa, seketika langsung berdiri.
"Iya! Pendengaran anda tidak salah,Tuan. Ayo! Kita menikah!"
Ardan dan Sekretaris Kim yang mendengar pun ikut terkejut.
" Maaf, Nona! Tapi bagi saya pernikahan bukanlah untuk ajang permainan.Apakah anda sadar dengan ucapan anda tadi? " tanya Dalfi menelisik.
" Saya sangat sadar dengan apa yang saya ucapkan barusan.Tapi, keputusan ada ditangan anda!" tawar Lisa. "Saya hanya sedikit membantu anda. Setahu saya kecelakaan hingga menghilangkan nyawa seseorang bisa dipenjara ya.. setidaknya enam tahunan mungkin?" ucap Lisa sambil berpura-pura tengah berpikir.
" Kalau masalah denda, saya rasa itu bukan hal berarti untuk Anda!" melanjutkan ucapannya.
Dalfi nampak berpikir sejenak, mungkin tidak ada salahnya juga jika dia menikahi gadis ini. Sekali dayung, dua tujuan terselesaikan.
"Baiklah! Aku setuju denganmu. Tapi ada syaratnya?" ucap Dalfi.
"Heh! Bukankah Anda yang bersalah?. Anda yang memohon untuk dimaafkan, tetapi kenapa anda pula yang mengajukan persyaratan!" Lisa mulai emosi.
"Bagi Saya,pernikahan itu bukan hal sembarangan. Saya hanya ingin menikah sekali seumur hidup dan itupun dengan orang yang saya cintai!" ucap dalfi.
"Lis, coba pikirkan lagi! Ini menyangkut masa depanmu! " Ardan yang sedari tadi diam,mulai ikut berkomentar. "Kamu nggak lagi bercanda kan?"
Lisa hanya menatap Ardan sekilas.
"Sekarang terserah anda, Tuan! Keputusan ada ditangan Anda!" ucap Lisa dengan tatapan sinis."Jika tidak ada urusan lagi, silahkan Anda keluar!".
Sekretaris Kim hanya tersenyum tipis melihat ekspresi Tuan Dalfi.
"Sepertinya aku salah menyelidiki latar belakang Nona Lisa, dia sungguh diluar dugaan". Batin Sekretaris Kim.
Tak disangka,gadis ini menolak semua tawaran.Dan malah memberikan penawaran yang mencengangkan. Disaat gadis lainnya tidak mau menikah tanpa cinta, dia malah menawarkan dirinya. Tapi siapa yang tidak tertarik dengan CEO Angkasa Group?.Ketampanannya saja sudah cukup memikat banyak gadis.
Kalau masalah harta atau uang, bukankah tadi sudah dikatakan. Berapapun nominal yang diminta akan langsung disetujui. Tanpa harus menikah otomatis Lisa sudah menjadi kaya.
"Baiklah, Kita akan menikah! tapi Aku tidak mau ada pesta pernikahan. Dan juga kita akan bercerai setelah tiga tahun. Apakah anda sanggup?" ucap Dalfi
"Oke! Aku setuju! Kita akan terikat kontrak pernikahan selama tiga tahun!" balas Lisa.
"Dan satu lagi,Kita akan menikah secara agama saja!" pinta Dalfi menambahi persyaratannya.
" Maaf! Aku tidak setuju! Aku ingin kita menikah sah secara agama dan sipil. Seperti yang Anda katakan tadi,pernikahan ini adalah sakral".
Dalfi nampak berpikir sejenak
Apa sih maumu! Apa tujuanmu sebenarnya?
"Baiklah! Kau yang menginginkanya.Aku harap, tidak akan ada penyesalan kedepannya" terang Dalfi sambil tersenyum miring menatap Lisa.
"Sekretaris Kim!,Tolong persiapkan semua berkas. Kita akan lakukan pernikahan ini secepatnya!" berbicara tanpa menoleh kemudian pergi.
"Kami permisi! Maaf,telah menggangu kalian!" berpamitan sambil menganggukan kepala.
hufffftt
Lisa membuang nafas kasar,sesaat setelah kedua orang itu pergi.Serasa oksigen kembali memenuhi kamar itu. Suasana yang sempat tegang dan panas, berangsur pulih semula.
"Lis,Kamu udah gila ya! Kamu tahu,kan.Kita berhadapan dengan siapa?" Ardan yang sedari tadi diam saja mulai mengeluarkan semua isi pikirannya.
" Nggak,Kak! Aku masih waras kok. Ini yang terbaik!".
"Tapi,kenapa harus menikah,sih!" Ardan masih tidak percaya dengan kata-kata Lisa.
" Dengan dia menikah denganku, Dia akan menebus kesalahannya seumur hidup. Aku akan membuatnya merasakan apa yang sudah aku rasakan!" Lisa memantapkan dirinya sendiri.
"Entahlah,Lis! setan apa tadi yang merasuki pikiranmu" ucap Ardan.
" Setan apa ya,Kak! Rumah sakit kan emang banyak hantunya hahahahah" Lisa berusaha mencairkan suasana yang tegang daritadi.
"Kak, Laperrrrrr..".
" Huh, dasar!" timpal Ardan.
Dikantor Dalfi.
Sepulang dari rumah sakit, Dalfi langsung menghempaskan dirinya disofa.Tangannya sibuk memijat kepalanya yang terasa pening. Bekas luka di pahanya ikut berdenyut nyeri.Masih terasa sakit karena memang masih dalam tahap penyembuhan. Dia memaksakan dirinya menemui Lisa agar masalah ini cepat selesai. Tapi kenyataannya.. malah tambah rumit.
"Kim, benarkah keputusanku kali ini?" tanyanya pada sekretaris Kim.
" Maafkan saya,Tuan! ini berkas tentang latar belakang Nona Lisa" ucap Sekretaris Kim sambil memberikan amplop berwarna coklat.
Dalfi mengambil botol air mineral dan meminumnya sampai habis.Kemudian meremas bekas botolnya dan melemparkan kesembarang arah. Kerongkongan nya terasa sangat kering,lalu dia mengusap wajahnya dengan kasar. Dibacanya laporan ditangannya.Tampak keningnya yang berkerut sedang memikirkan sesuatu.
"Dasar gadis sialan! dapat darimana Dia ide gila itu! Untung saja cantik. Kalau tidak...."
Dalfi hanya bisa memaki didalam hati.Sepertinya dia trauma kalau harus berhubungan dengan wanita.
"Urus berkas pernikahannya dan jangan beritahu Presdir tentang ini! Apalagi tentang kontrak pernikahan. Biar aku saja nanti yang memberi tahunya!" ucap Dalfi sambil mengibaskan tangannya.
" Baiklah,Tuan! Saya permisi dulu! " Sekretaris Kim keluar dari ruangan CEO. Membiarkan tuannya larut dalam pikirannya.
Sesampainya diluar, ditatapnya pintu ruang Presdir. Sudah sejak lama dia bekerja sama dengan Dalfi,tapi baru kali ini Sekretaris Kim nampak tuannya yang kalang kabut mengatasi masalah.
Hufft!! Wanita memang terlalu rumit untuk dimengerti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments