Khalisa Almira adalah nama dari korban kecelakaan itu. Dia seorang gadis berusia 20 tahun.Walaupun dalam balutan pakaian yang sederhana akan tetapi kecantikannya terpancar sempurna. Kulit putih bersih, hidung mancung dan bibir yang tipis membuat siapa saja yang melihat pasti tertarik padanya. Jika diibaratkan bunga, sudah tentu banyak kumbang yang terpesona dengan kecantikannya.
Malam itu selepas pulang dari bekerja, ibunya berniat mengajak Lisa keluar hanya untuk sekedar mencari udara segar. Karena semenjak bekerja, Lisa jarang sekali mempunyai waktu luang. Entah kenapa seminggu terakhir ini,ibunya merasa sangat kesepian. Tinggal seorang diri dirumah,membuatnya sering melamun.
"Lis..Lis! kamu ini masih sayang sama ibu nggak sih! " ucap ibunya.
"Ya sayang lah! Ibu kok gitu ngomongnya," menghampiri Ibu dan memeluknya.
"Sayang darimana coba, kalau tiap hari ditinggal sendirian terus begini.Berangkat pagi pulang udah malam.Hari libur pun terkadang Kamu sibuk kerja juga" protes ibunya dengan memasang muka sedih. Tangannya tak berhenti mengelus rambutnya.
"Hahaha ibu ini! " Lisa tergelak melihat ekspresi ibunya "Maafin Lisa ya,bu! Karena Lisa sibuk,Ibu jadi kesepian dirumah. Lisa,kan kepengen kuliah Bu, jadi mulai sekarang Lisa harus rajin ngumpulin uang".
Ibunya malah merasa bersalah setelah mendengar perkataan Lisa.Karena ketidakmampuannya,anaknya tidak bisa melanjutkan kuliah. Lisa yang menangkap perubahan wajah ibunya langsung mengalihkan topik pembicaraan.
" Ya sudah,hari ini Lisa akan nemani ibu.Kemanapun Ibu mau pergi! "masih bergelayut manja di lengan ibunya.
"Beneran nih! Kamu nggak keberatan.Nanti Kamu tambah capek lagi."
"Iya,mamiku tersayang! Kalau buat Ibu nggak ada kata capek. Ayo! Lisa akan antar kemanapun Ibu mau pergi" kata Lisa.
"Sebenarnya,Ibu sudah Lama kepengen makan gado-gado. Itu hlo,yang jualanya ditaman jalan X.Sudah lama ibu nggak kesana," ibunya merasa antusias.
"Tumben,Bu! Biasanya kesukaan Ibu,kan gado-gado mbok Minah," tersenyum cengengesan melihat ibunya.
"Itukan gado-gado kesukaannya bapakmu,Lis. Nggak tahu kenapa,Ibu kok tiba-tiba kangen sama bapakmu!" sambil membayangkan senyuman almarhum suaminya.
Dulu sewaktu masih hidup, suaminya suka sekali membawanya pergi ketaman.Walaupun hanya sekedar membeli gado-gado. Tempat itu pula menjadi tempat bersejarah bagi keduanya.
"Siap,Bos! Ayo,kita berangkat! Lisa siap mengantar Ibunda ratuku tersayang kemanapun hahaha.."mengangkat tangannya dan ditempelkannya ke pelipis.
Sesampainya ditaman, gerimis sudah mulai turun.Mereka mengurungkan niatnya untuk makan di situ.
"Bang,dibungkus aja ya 2! jangan lupa cabenya sedikit aja" ujar Lisa sambil melihat ibunya yang duduk dikursi taman.
Nampaknya ibu sangat menikmati suasana malam ini, maafkan anakmu ini bu! gumam Lisa dalam hati.
"Mbak,ini pesanannya!Semua jadinya 25ribu."
" Oke terima kasih, Bang!" menyerahkan dua lembar uang berwarna hijau dan coklat kemudian berlalu menghampiri ibunya.
"Bu,kita mau langsung pulang apa di sini dulu? Sepertinya gerimis nya semakin deras" tanya Lisa.
"Kita langsung pulang aja,Nak! Takutnya nanti malah tambah deras. Kamu bawa jas hujan kan?" kedua tangan ibu terbuka lebar menengadah keudara. "Maafin Ibu ya,Lis, gara-gara nurutin Ibu kita jadi hujan-hujanan malam ini".
" Ya sudah,Bu! dipakai dulu jas hujannya mumpung belum terlalu deras".
Beberapa menit kemudian,Lisa sudah mengendarai motornya.Baru saja Dia melajukan motornya,tiba-tiba dari arah belakang datang sebuah mobil menghantam keras motornya.
Brak!!
Bersamaan dengan rasa terkejutnya,Lisa hanya bisa merasakan tubuhnya seperti melayang diudara.Dan tubuhnya jatuh terhempas diatas jalanan beraspal.Remuk,lemas tak bertenaga yang dirasakannya.
Darah segar mengalir dari dahi melewati hidungnya. Samar bau anyir tercium sesaat sebelum pandanganya menjadi gelap dan menghilang.
Di rumah sakit.
Sudah tiga hari ini Lisa terbaring belum sadarkan diri. Luka yang dideritanya ternyata cukup parah, Bu Yuyun dan Ardan anak lelakinya,datang silih berganti menjaganya. Hanya merekalah satu-satunya yang bisa dianggap sebagai keluarganya saat ini.
Selama ini,Lisa hanya hidup berdua dengan ibunya. Ayahnya sudah meninggal sejak usia 8 tahun.Sehari-hari ibunya bekerja sebagai penjual gorengan,karena itu Lisa hanya bisa menamatkan pendidikan sampai bangku SMA.Dan Lisa lebih memilih bekerja daripada melanjutkan kuliah.
Sekarang,Ibu yang selalu menjadi penyemangat hidupnya pergi untuk selamanya. Kabar yang Dia dengar tadi dari Bu Yuyun sangat membuatnya terguncang hingga pingsan.
"Bu, Ibu!" terdengar lirih suara Lisa memanggil ibunya.
"Lis, kamu sudah sadar,Nak! " ucap bu Yuyun sambil memegang tangan Lisa.
"Ibu Lisa mana, buk? Lisa mau ketemu?".
" Sabar dulu,Lis.Sekarang yang penting pulihkan dulu kesehatan mu! "ujar Bu Yuyun.
" tapi..hiks.hiks Ibuuu! Maafin Lisa,Bu!" isaknya semakin menjadi.Dia hanya bisa menangis meraung memanggil ibunya. Membuat siapa saja yang mendengarnya terenyuh merasakan kesedihan hatinya.
"Sudah ya! sebentar Ibu pangilkan Dokter!" Bu Yuyun berusaha mencari alasan agar air matanya tidak ikut tumpah didepan Lisa,sembari Ia terus memeluknya memberikan kekuatan.
Lisa masih belum percaya, bahwa malam itu adalah malam terakhir bersama ibunya. Dia tidak menyangka sama sekali bahwa kecelakaan tragis yang telah merenggut nyawa ibunya.
Diruangan yang berbeda, saat ini sedang terjadi perdebatan antara Pak Andre dengan istrinya. Disatu sisi Dalfi harus mempertanggung jawabkan perbuatan nya tapi disisi yang lain reputasi perusahaan akan tercoreng.Jika sampai masalah ini sampai keranah hukum, tentu saja akan berpengaruh kepada kredibilitas perusahaan.
Sedangkan Dalfi,dia hanya diam saja memperhatikan kedua orang tuanya. Didalam pikiran nya masih terbayang nyata pengkhianatan Vania yang berselingkuh didepan matanya. Jika saja Dia tidak memergokinya sendiri, tentu saja Vania akan terus berbuat curang dibelakangnya.
"Ayah akan bernegosiasi dengan keluarga gadis itu!" ujar pak Andre sambil menatap tajam putranya.
Ayahnya sungguh sangat marah dengan kecerobohan Dalfi.Akan tetapi untuk menjaga reputasi perusahaannya,Pak Andre akan mencoba segala cara agar kedua belah pihak tidak ada yang dirugikan.Sekretaris Kim sudah menjelaskan semua kronologi kecelakaan itu. Dia juga sudah mencari tahu seluk beluk latar belakang Lisa.
Sesaat Dalfi tersentak mendengar ucapan Ayahnya.
"Apa maksud,Ayah! aku bisa menyelesaikan semuanya sendiri.Ayah tidak perlu ikut campur. Aku akan bertanggung jawab atas kesalahanku!" jawab Dalfi dengan tatapan tak kalah tajam dari ayahnya.
"Ayah tidak mau Kau bersikap gegabah kali ini! Banyak orang yang menggantungkan nasibnya pada perusahaan Kita.Apa kau mau, gara-gara kasusmu perusahaan kita jadi bangkrut,hah!! "bentak Pak Andre.
"Ayah akan menemui gadis itu lagi setelah dia sadar!".
Kata-kata ayahnya bagaikan tamparan keras baginya,tiba-tiba rasa bersalah menyeruak dari hatinya.Bayangan kecelakaan langsung berputar bagai kaset memenuhi isi kepalanya.Seberapa parah luka yang dideritanya.Raut wajahnya yang datar langsung berubah drastis.Penyesalan memenuhi relung hatinya.
Dia sudah menghancurkan kehidupan gadis itu.Dia juga sudah membunuh orang tuanya.Dengan statusnya sekarang ini,apakah Gadis itu mau memaafkannya? apakah keputusan ini tidak terlalu egois? hanya itu yang terbesit dalam pikirannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments