Episode - 14

Hai

guys jumpa lagi😁😁😁

Yuukk

langsung aja

*****

Tiara POV

"Ayolah Lex, temanin aku ke audisi itu”gua masih berusaha bujuk ni cowok demi ke audisi yang paling gua pengen ikut.

Dengan rela gua keapartemnnya saat gua dari kampus.

"Gk, km kalau ikut audisi itu pasti banyak cowoknya"balas alex santai tanpa

lihat kearah gua, dia sibuk dengan apa yang di depannya entah apa itu yang ia kerjakan.

Loh!

Please! deh, kalau bukan cowok di dunia ini gk mungkin dia juga lahir dan lihat kejamnya

dunia ini.

Ini orang makin ngaco.

"Please! deh Lex, kalau gk ada cowok pasti km juga gk beridiri di depan aku

sekarang”balas gua melas, males gua bujuk dia lagi.

Kalau kayak gini mendingan gua balik.

"Ayo aku antarin pulang”balasnya santai dan beranjak dari duduknya.

Fix dia nyuekin semua rayuan gua dan bujukan gua dari tadi.

Gua dengan cepat beranjak dari duduk sebelum dia datang.

Gua langsung keluar begitu aja dari apartemennya.

"Mau kemana km"teriaknya dari dalam.

Gua sedikit berlari buat hindari dia.

Dia kalau gk mau ikut kenapa gk bilang langsung aja sih, capeh gua ngasih rayuan gua dari tadi.

Bodo amat--- sekarang gua Kesel banget sama lu pria picik.

Dengan cepat gua masuk kedalam Lift, untung aja lift berpihak saa gua jadi sebelum alex datang liftnya langsung ketutup.

“TIARA”teriaknya, gua langsung lihat kebelakang dimana dia ikut tangga darurat dengan jelas dia ngosa-ngosa lihat kearah gua.

Bodo Amat gua.

Yang jelas sekarang gua mau pulang.

"TAXI”panggil gua saat taxi itu menurunkan orang.

"Km pulang bareng aku, bukan sama tua Bangka itu"geram alex sambil mencekal tanga gua, narik gua menajuh dari taxi tadi, hingga buat taxi tadi pergi menjauh.

"Apaan sih, jangan se enaknya ngomong kayak gitu, pak tua yg km bilang itu umurnya lebih tua dari km, jadi hormati dia Alex"kesel gua, kenapa dia tidak ada sopan santunnya. Apa yang ia ucapkan selalu tidak memikirkan perasaan orang lain.

Apa sekolahnya selama ini tidak di ajarkan soal sopan santun dan etika.

"Berhenti mengumpat hal-hal yg gk buat aku Tiara"geramnya, tatapan yang sama datar dan sinis.

“km gk punya etika alex, km gk mikir perasaan orang yang mendengar ucapakan kamu

itu”Marah gua.

Oke gua gk bisa mengontrol emosi gua sendiri saat ini. Alex memang udah keterlaluan.

“Oke aku minta maaf, please jangan menjauh”ucapnya dengan nada pelas sambil mengulurkan tangannya. Gua menggeleng dan semakin mundur menjauhinya.

"bukan sama aku tadi bapak tadi alex”balas gua.

“oke,fine.. Aku akan minta maaf langsung saat aku ketemu sama dia tiara, sini aku antarin pulang..”alex masih coba dekatin gua.

Gua pun langsung mearahnya tanpa membalas uluran tangannya, gua langsung ke mobilnya dimana terparkir.

Dia selalu seperti itu. Memiliki seribu alas an menolak ajakan gua ke audisi itu.

Alasan yang gk masuk akal menurut gua.

"Kalau km ikut audisi itu km pasti berpakaian yg seksi, dan aku gk mau itu"

"Disana banyak cowok brengsek, kenapa harus kesana"

"Mendingan kita kencan berdua tanpa ada siapapun yg menggangu kita"alasan macam apa itu.

Okey, gua akuin dia mausia pikik dengan seribu alas an dan seribu ara buat dapakan apa yag dia mau, namun apa yang ia tidak suka maka dia akan memiliki seribu alasan itu.

"Kenapa diam aja"Tanya alex, gua langsung lihat kearah jendela menghindari tatapannya, masih kesal gua.

"Hmmm"gumam gua singkat tanpa lihat kearahnya. Memilih diam lebih baik. Dari pada gua debat sama dia yang gk bakalan gua menang, pastinya gua akan kalah kalau debat sama dia.

……

Alex POV

"Kenapa diam aja"tanya gua saat lihat wajahnya yang cemberut karena kesal apa yang gua lakukan hari ini.

Gua tau di bakalan marah karena gua nolak buat ikut keaudisi itu, di tambah dengan masalah kecil barusan.

"Hmmm"gumamnya tanpa melihat kearah gua. Gua lihat dia sekilas, dia memilih melihat pohon di luar di bandingkan lihat wajah tampan gua.

Gua tau di juga marah sama gua. Gua nyetir sambil lihat dia sekilas.

Gua tau di datang ke apartemn gua demi ngajak gua ikut ke audisi itu menjadi pasangannya.

Gua sennag dia datang, namun mendengar audisi itu buat gua gk suka.

Karena gua gk mau dia jadi pusat perhatian dari semua lawan jenisnya. Karena dia milik gua, hanya gua yang bias lihat dia degan tatapan memuja, bukan orang lain.

“Ar----“

BUUKK

Belum selesai ngomong Ara udah keluar dari mobil, ya kami udah di depan rumah kontrakannya.

Gua langsung ikut turu nyusul dia yang sedikit berlari menuju pintu masuk.

“Tiara---“teriak gua sambil nyusul dia, gua cepatin langkah sebelum dia menutup pintu.

Bukkkk

"AWww"

Terlambat.

hidung gua mendarat mulus pintu yg berwarna putih ini.

Gua usap ujung hidung gua yang mungkin sudah memerah. Untung gk patah. Bahaya kalau hidung gua bias patah.

Gua memilih balik ke mobil, karena gua kalau masuk mungkin buat dia semakin marah

sama gua.

Besok gua kaan balik lagi kesini membujuknya dengan seribu rayuan yang gua punya.

…..

Ara POV

Sial, hari ini gua gk bisa  ikut audisi itu. Satu jam lagi audisiya mulai.

Semua gara-gara si dian, coba kalau dion ada pasti gua sama dia. Tanpa perlu kemarin gua rayu si pria picik itu.

Dan berakhirnya gua nonton drakor kesayangan gua saat ini.

TING TONG

TING TONG

"Ara ada tamu tuh, bukain pintunya”teriak rani dari arah dapur, entah apa yang dia lakukan di dapur.

“gua sibuk rani, Drama gua udah mulai, lu aj----“

“GUA LEBIH SIBUK KETIMBANG LU Beb”teriaknya semakin keras.

Dengan kesal gua letakin kembali cimilan yang sedari tadi di tangan gua.

Siapa sih datang, gk tau apa gua lagi bdmood hari ini. gk punya jam perasaan apa dirumahnya.

"Lu gk Puny---...."

"Ngapain km kesini"kaget gua lihat Alex di depan gua dengan senyum manisnya. Cih picik sekali dia.

Ganteng.

Eh, apaan sih yang gua biang.

"Ayo berangkat" katanya santai sambil tersenyum manis.

berangkat, berangkat kemana?

"Berangkat kemana"tanya gua menatap dia dengan tatapan kesal.

"Ke audisi yg km maksud"katanya lagi sambil masuk kedalam rumah tanpa izin

gua.

Hah?

Apa gua gk salah dengar, kemarin aja nolak mentah-mentah saat gua ajak, kenapa

sekarang mau.

Pasti ada maunya nih.

"Udah sana cepat ganti, bentar lagi kan acaranya"katanya lembut sambil mendorong gua kearah tangga.

Gua berbalik dan menatapnya.

Pasti ada apa-apa nya nih

"Aku gk mood lagi"pura-pura kesel gua, gua duduk di tempat gua tadi, gua mabil cimilan gua tadi dan nyuekin dia, biarin dia kemarin juga nyuekin gua.

"Yaudah kalau gk mau"katanya santai sambil ngambil cimilan yang ada di tangan gua. Gua otomatis berbalik lihat kearahnya. Dia cuman lihat gua dengan tatapan polos dan senyum liciknya.

Nih orang niat ngajak pergi gk sih!.

Gua lihat kearah TV. Kalau kayak gini gua yakin banget kalau gua yang bakalan kalah.

“Oh Tamunya lu. Beb bukannya lu mau keaudisi”gua melotot mendengar ucapan rani.

Gua plototi kearah rani buat ngomong yg gk-gk tapi sia-sia, sohib gua gk peka.

Gua lihat Alx semakin senyum kearah gua.

“tuh alex udah datang kan kenapa lug k siap-siap aja. Kasihan alex nungguin lu beb”ucap rani lagi semakin buat gua frustasi.

“Iyeee.. Lu pergi ke kamar sana, ganggu aja”balas Gua beranjak sambil dorong Rani menaiki anak tangga.

“lu gk peka banget sumpah”bisik gua ke rani

“gua cuman bantui lu beb..”

“ck, udah naik lu sana”gua berbalik lihat alex yang ikut lihat kearah gua.

"Tambah cimilannya, udah sweet kalau noton di rumah samb---“

“Tunggu aku ganti”potong gua cepat, gua lihat dia senyum puas karena gua kalah lagi

kali ini.

Alex hanya mengangguk, gua langsung berlari menaiki anak tangga.

Bentar---Bentar.

Bukanya gua lagi marah sama Alex, aaaaaaaa kan gua bilang juga apa.

Dia ngomong kayak gitu biar gua gk marah lagi sama dia, biar gua kemakan omongan lembutnya, dasar picik.

Biarin deh yg penting gua mau ikut audisi itu.

Cerdik sekali. Tunggu pembalas gua pria picik.

15 menit kemudian…..

Gua langsung keluar dari kamar saat selesai ganti dan sedikit dandan.

"Ayo jalan"ajak gua sambil menuruni anak tangga, tangan gua juga megang sepatu yang harus gua pakai saat tangga terakhir.

Karena gua gk mau mati konyol saat make turu dari tangga.

"Kita gk jalan sebelum km ganti baju km Ara"geramnya sambil melangkah mendekati gua.

Masih sama, tatapan yang datar dan tajam itu membuat gua takut seketika.

Dia selalu seperti itu selalu menindas apa yang ia gk suka.

Alex narik tangan gua buat dekati dia.

Sial,

"Itu terlalu terbuka Tiara! Apa km mau pamerin ke semua orang”suara geramnya buat gua merinding, ditambah dengan tatapan tajam itu.

"Apanya yg terbuka! Ini namanya Dress, kita ke audisi bukan ke puncak jadi lu bias nyuruh gua make jeans”Balas gua mendorong alex sedikit menjauh, karea jujur gua gk bias nafas saat dia dekat gitu sama gua.

Kenapa dia selalu buat gua gk berkutik.

"Ganti sekarang TIARA”gertaknya sambil mendekati gua.

“gk, bentar lagi audisi di mulai Alex, kalau gua ganti kapan berangkatnya”balas gua yang gk bisa menjauh darinya, karena tanga gua udah di tarik sama alex lagi.

“Ganti atau aku aka kurung kamu di kamar, dan aku gk akan izinin kamu keluar dari kamar. Km pasti paham maksud aku Sweety”Bisiknya buat gua merinding.

APA?

"O..Oo..Oke aku ganti"gugup gua mendorong alex sedikit menjauh dan gua langsung menaiki anak tangga, gua lihat dia senyum puas.

Sial

Kenapa ribet banget sih kalau jalan sama dia.

Dia sellau komentar barang yang gua pakai, tapi saat gua komnetar penampilannya dia bodoamat sama komentar gua. Egois banget lu Alex.

Akhirnya gua masuk kedalam kamar, memilih dress gua yang berwarna hitam, dan tentu panjangnya di atas lutut gua. Semua dress gua panjangnya segitu, gk ada yang melewati lutut gua.

Setelah selesai gua langsung keluar dari kamar. Gua lihat dia duduk di sofa tempat tadi gua duduk.

Buru-buru gua copot sepatu gua, dan gua pegang.

Dengan sangat pelan gua turun agar gk ketahuan sama alex.

"Ayooo, jangan menyuruhku ganti lagi, aku males"gua sedikit berlari keluar dari rumah sambil berteriak.

"TIARA---astagaaa”gua masih dengar gimana suara frustasinya hadapi gua.

Bodoamat, gua gk peduli lagi.

Gua lagsung naik kemobilnya tanpa nunggu alex.

Buuuk

Mampus, gua sengaja narik lebih kuat saat gua tutup pintu mobilnya, gua tau ini mobil keasayangnya, karena setia ke kampus dia selalu bawa mobil ini.

"Km bisa gk nutup nya pelan-pelan aja”protesya masih sama natap gua dengan wajah datarnya.

Apa dia lebih sayang sama benda mati ini?.

"Emangnya kenapa?"jawab gua santai sambil lihat kearah alex.

"Kamu membuat mobil aku  kesakitan ARA"geramnya dengan tatapan tajam itu.

Hah? apa dia sudah gila, benda mati dia belas kasihan sedangkan manusia dia perbuatkayak orang yg gk punya etika.

"dia benda mati, mana ada dia merasakan sakit, gk ada alex”balas gua sambil masang seatbet.

“tapi aku yang rasakan Ara”balasnya. Gua langsung lihat kearahnya.

SERIUS?

Makin gk waras ni orang.

“Nih di pake”alex melempas jaket jeansnya yang di pegang sejak tadi.

“buat apaan sih”gua lempar kembali jaket itu di pangkuannya.

“pake atau km gk ak----“

“iya iya, ngancam mulu dari tadi..”gua langsung dan dengan cepat narik jaketnya.

Gua langsung pakai.

“bukan di pakai TIARA sayaaanggg, tutupi paha ayam km, karena aku gk mau kehilangan kendali disini sweety”geramnya. Gua syok dengar katanya barusan.

PAHA AYAM?

Astaga itu bibir minta di cabeein.

“ALEEXXX, ngomongnya bisa yg baik gk sih”gua hanya dengar dia terkekeh sambil focus nyetir.

Gua langsung tutupi kedua kaki gua dengan jaketnya.

Gua masih dengar dia tertawa. Gua milih buat lihat kearah luar jendela.

…..

20 menit kemudian….

"Ayo turun, ingat gk boleh jauh-jauh dari aku"ucap alex langsung turun.

Gua pun langusng ikut turun, baru aja gua turun alex langsung genggam tangan gua.

"Iya"balas gua singkat.

“dipake Ara. Kalau gk mau di protek kenapa harus make dress pendek gini sih”omelnya sambil mengikat jaket jenasnya tadi di pinggang gua.

"Ara OMg kenapa lu baru datang cepat kalian ganti baju"teriak seseorang buat gua kaget, begitu juga alex. Namun dengan santainya alex malah meluk pinggang gua.

"Eh ada si cogan"lanjut ica saat lihat alex.

"Buat apa ganti baju Ica?"tanya gua langsung.

"Malem ini kita ganti tema Ra, jadi sekarang kalian ganti baju dulu deh, habis ini ke gua ya. gua mau ngasih kalian berdua sesuatu sebelum acaranya di mulai"jelasnya panjang lebar sebelum melangkah masuk.

Alex pun narik tangan gua ikuti Ica dari belakang.

Gua lihat banyak pasangan yang make baju cuple. Sweet banget sih.

“lu berdua masuk kedalam ruang ganti aja, ntar gua ambil baju buat lu berdua dulu”jelas ica, gua sama alex pun masuk kedalam ruang ganti itu, dimana disana banyak pasangan yang sudah menggunkan pakaian cuple.

"Kenapa lihatin aku kayak gitu"tanya gua saat sadar alex ngelihat gua gitu banget.

“Nih Lu berdua harus ganti itu, wajib di pake”Ica ngasih gua baju dan juga alex.

“ini lebih baik dari pada dress yang kamu make sekarang”ucap Alex, iya karena yang di kasih ica kaos putih sama celana jeans.

“cepatan ya gua tunggu, karena lu berdua jadi tokoh utamanya di audisi ini”Ica langsung keluar dari ruangan ganti.

Mungkin acaranya bentar lagi mulai, jadi anak yang lain udah pada keluar dari ruang ganti, tinggallah aku sama alex di dalam.

Tau gini gua gk perlu repot buat nyari baju tadi.

“km kenapa lihat aku gitu banget dari tadi, aku cantik kan make dress ini”Tanya gua dengan nada super pede.

"Nunggu km ganti"jawabnya santai sambil senyum lebar kearah gua.

“ALEXX.. Keluar km”gua langsung narik tangannya keluar dari ruang ganti itu.

Sellau aja omongannya gk bias di saring dulu.

"Dasar oak mesu"teriak gua sambil nutup pintu, kedua pipi gua juga terasa panas.

"HAHAHAHAHHA"

Gelak tawanya dari luar, dia sellau tertawa saat gua mara, kesal dan malu.

Ya itulah alex, selalu bahagia atas pendritaan gua.

Selesai ganti gua langsung keluar dari ruangan itu.

"kamu udah selesai ganti?”Tanya gua saat lihat dia gk make kemeja lagi melainkan kaos yang di kasih ica tadi, sama ayak gua.

“udah”balasnya singkat sambil tersenyum kearah gua.

“disini?”Tanya gua mastikan, dia ganti baju di luar yang rame banget kayak gini.

“Yaaa, kenapa emang?”tanyanya smabil terkekeh. Apanya yang lucu sih.

“km cemburu karena mereka lihat tubuh aku!”lanjutnya kelewatan pede.

“siapa juga yang cem----“

Cup

"Alex iih main nyosor aja, ntar ada yang lihat gimana!”protes gua, jujur gua kaget karena dia tiba-tiba ngecup bibir gua sekilas.

"Aku kangen , dari kemarin km belum ngasih aku vitamin”balasnya santai dan langsung rangkul gua.

Gua semakin takut kalau dia kayak gini.

“kamu bisa gk s-“

"Kenapa kalian masih disini, kalian harus cepat-cepat"seseorang mengagetkan kami. Gua sama laex lihat kearah ica.

"Emgnya kenapa sih, buru-buru banget..”balas gua sambil mukul tangan alex yang nakal di pinggang gua.

"Kalian itu jadi tokoh utamanya, gua sengaja milih kalian berdua, soalnya cocok menurut gua"jelasnya, sambil nunjuk kearah panggung.

"Tokoh utama apa?Alex bias diam gk sih”"tanya gua ke ica, dan marah ke alex yang tangannya gk bias diam di perut gua.

Alex hanya terkekeh.

"Udah ntar lu lihat sendiri deh, ini kejutan buat lu, lu pasti suka"katanya penuh austiasi

"Ayo, ajak alex menggandeng tangan gua mengikuti Ica.

"Tunggu kalian harus pakai ini"ica berbalik dengan senyum polos sambil mengulurkan

dua mahkota bunya yang ada di tangannya.

"NOOOO"

Bukan suara gua tapi si Alex.

Ha-ha-ha

Gua lihat alex yang begitu jijik menatap mahkota yang ada di tangan ica itu. Gua langsung maju ambil.

"Gk ada penolakan kalian harus pakai itu ya, gua serahkan sama lu Bebb"tegasnya ica ke gua. Gua hanya tersenyum dan mengangguk.

Setelah Ica pergi gua langsung lihat kearah Alex yang menggeleng menatap gua.

"Lu kira gua bencong"geram Alex menatap tajam kearah gua.

"Pokoknya aku gk mau make itu, bagi aku haram hukumnya seorang pria tulen make hal kayak gitu"keselnya, sambil menjauh dari gua.

Oh, ayolah ini cuman mahkota bunga yang gk berlebihan juga di rangkainya.

"Ayo dong Lex"rayu gua mendekatinya. Dia masih menggeleng.

"Malem ini aja ya ya ya"masang wajah melas gua, gua berharap alex mau make hanya untuk malam ini.

"Gk ARA"tegasnya masih menatap sinis kearah gua.

"Lex"

"Gk

Ara"

"Lex"

"Gk"

"Lex malem ini aja, selesai acara ini aku turutin apa mau km deh"rayu gua, dan

gua yakin dengan cara ini alex bakalan mau, karena gua tau dia cowok picik yang

memanfaatkan kesempatan yang ia dapat.

"Yeeeeesssss"batin Alex

"Okey, aku mau"balasnya cepat lansung dekatin gua, gua langsung otomatis mundur

menghindarinya.

Gua bilang juga apa!. Mampus lu tiara.

“W-what? Gk jadi deh kalau—“

“turuti semua keingan aku setelah selesai acara ini sweety”Balasnya cepat sambil narik

tangan gua buat dekati dia.

Sial. Gua masuk keperangkap gua sendiri.

“pakein..”lanjut alex sambil menaiki kedua tangan aku buat makekan di kepalanya.

“jangan aneh-aneh ya..”pinta gua, alex hanya terkekeh dan mengangguk.

"Ayo kalian harus naik ke panggung"ucap ica yang baru datang.

"OMG km cantik banget Lex hahahaha"tawa ica saat lhat alex udah make mahkota

itu.

“turuti apapun keinginan gua setelah ini sweety”ucapnya masih tersenyum, dia semangat

banget kalau keadaan gua dirugikan disini.

"Oooooo, gua kalah sama kecantikan lu lex"kekeh ica gua anggukan setuju dengannya.

“gua pria tulen bukan cewek jadi-jadian”balasnya terlihat sedikit kesal.

"yaudah lu berdua naik ke panggung aja”ucap ica menahan tawanya. Sama kayak gua.

"Pakai ini dulu sweety, gk adil kalau hanya aku yg pakai"ucap alex emnarik tangan gua hingga sangat dekat dengannya. Alex langsung memakai kan mahkota itu.

Disini gua manhan nafas gua karena alex melakukannya dengan sangat pelan.

"Bernafaslan sweety"bisiknya diiringi jari jempolnya mengusap lembut pipi gua. Gua

semakin sesak nafas.

Huuuufff, gua narik nafas panjang.

"Cantik"gumam alex sambil tersenyum lebar kearah gua.

Cup

Cup

Pujiannya dengan kecupan di kedua pipi gua, dan semakin buat gua malu saat ini.

Kenapa sih dia hobby banget nyium gua tiba-tiba.

"Kenapa km selalu mencium aku"tanya gua karena memang benar gua penasaran banget.

Karenaaa..... Kedua tangannya ke angkat memegang kedua pipiku

"Aku gemes sama pipi Cubby mu ini"lanjutnya dengan senyum manisnya, senyum tulus yang buat gua gk bias berpaling dari wajahnya.

Cup

"Ayoo, udah cantik gadis udang aku ini"ajaknya menarik lembut tangan gua untuk naik ke panggung.

Tuh kan dia cium gua lagi.

Tanpa sadar disini gua senyum. Dia dia selalu buat gua gk ngerti sama tingkah gua sendiri.

Dan itu hanya alex seorang yang buat gua kayak gini.

........

huuuwaaaaaaa😁😁

jangan

lupa Vote + Coment 😘😘😘😘😘

See

You guys...........😍😍😍

Terpopuler

Comments

Nia Arizani

Nia Arizani

senyum2 sendri bacanya😄

2021-04-30

0

Rina Cyber

Rina Cyber

pengen 😍😍😍

2020-02-05

1

Nonikny nonik aj

Nonikny nonik aj

hhhhhhhj .. gue gk tw mesti ngomong ap ... sapiceles gue

2019-11-18

4

lihat semua
Episodes
1 Episode - 01
2 Episode - 02
3 Episode - 03
4 Episode - 04
5 Episode - 05
6 Episode - 06
7 Episode - 07
8 Episode - 08
9 Episode - 09
10 Episode - 10
11 Episode - 11
12 Episode - 12
13 Episode - 13
14 Episode - 14
15 Episode - 15
16 Episode - 16
17 Episode - 17
18 Eps - 18 GamesI
19 Episode - 19
20 Episode - 20
21 Episode - 21
22 Episode - 22
23 Episode - 23
24 Episode - 24
25 Episode - 25
26 Episode - 26
27 Episode - 27
28 Episode - 28
29 Episode - 29
30 Episode - 30
31 Episode - 31
32 Episode - 32
33 Episode - 33
34 Episode - 34
35 Episode - 34a
36 Episode - 35
37 Episode - 36
38 Episode - 37
39 Episode - 38
40 Episode - 39
41 Episode - 40
42 Episode - 41
43 Episode - 42
44 Episode - 43
45 Episode - 44
46 Episode - 45
47 Episode - 46
48 Episode - 47
49 Episode - 48
50 Episode - 49
51 Episode - 50
52 Episode - 51
53 Episode - 52
54 Episode - 53
55 Episode - 54
56 Episode - 55
57 Episode - 56
58 Episode - 57
59 EPILOG
60 Extra Part
61 Extra Part Arsen & Arlen
62 Extra Part End
63 Pengumuman!
64 Prolog S-2
65 Please! Saran dong
66 S2 Twins - Eps 01
67 S2 Twins - 02 (Udah Revisi)
68 S2 Twins - Eps 03
69 S2 Twins Eps - 04
70 S2 Twins Eps - 05a
71 S2 Twins Eps - 05b
72 S2 Twins Eps - 06
73 S2 Twins Eps- 07
74 S2 Twins Eps - 08
75 S2 Twins Eps - 09
76 S2 Twins Eps - 10a
77 S2 Twins Eps - 10b
78 Episode - 11a
79 Episode - 11b (sudah revisi)
80 Episode - 12 (sudah revisi)
81 Episode - 13 (sudah revisi)
82 S2 Twins Episode - 14 (sdh revisi)
83 Twins Eps - 15 (Sudah Revisi)
84 S2 Twins Eps 16 (Sudah revisi)
85 S2 Twins eps - 17 (sudah revisi)
86 S2 Twins eps 18 - udah revisi
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Episode - 01
2
Episode - 02
3
Episode - 03
4
Episode - 04
5
Episode - 05
6
Episode - 06
7
Episode - 07
8
Episode - 08
9
Episode - 09
10
Episode - 10
11
Episode - 11
12
Episode - 12
13
Episode - 13
14
Episode - 14
15
Episode - 15
16
Episode - 16
17
Episode - 17
18
Eps - 18 GamesI
19
Episode - 19
20
Episode - 20
21
Episode - 21
22
Episode - 22
23
Episode - 23
24
Episode - 24
25
Episode - 25
26
Episode - 26
27
Episode - 27
28
Episode - 28
29
Episode - 29
30
Episode - 30
31
Episode - 31
32
Episode - 32
33
Episode - 33
34
Episode - 34
35
Episode - 34a
36
Episode - 35
37
Episode - 36
38
Episode - 37
39
Episode - 38
40
Episode - 39
41
Episode - 40
42
Episode - 41
43
Episode - 42
44
Episode - 43
45
Episode - 44
46
Episode - 45
47
Episode - 46
48
Episode - 47
49
Episode - 48
50
Episode - 49
51
Episode - 50
52
Episode - 51
53
Episode - 52
54
Episode - 53
55
Episode - 54
56
Episode - 55
57
Episode - 56
58
Episode - 57
59
EPILOG
60
Extra Part
61
Extra Part Arsen & Arlen
62
Extra Part End
63
Pengumuman!
64
Prolog S-2
65
Please! Saran dong
66
S2 Twins - Eps 01
67
S2 Twins - 02 (Udah Revisi)
68
S2 Twins - Eps 03
69
S2 Twins Eps - 04
70
S2 Twins Eps - 05a
71
S2 Twins Eps - 05b
72
S2 Twins Eps - 06
73
S2 Twins Eps- 07
74
S2 Twins Eps - 08
75
S2 Twins Eps - 09
76
S2 Twins Eps - 10a
77
S2 Twins Eps - 10b
78
Episode - 11a
79
Episode - 11b (sudah revisi)
80
Episode - 12 (sudah revisi)
81
Episode - 13 (sudah revisi)
82
S2 Twins Episode - 14 (sdh revisi)
83
Twins Eps - 15 (Sudah Revisi)
84
S2 Twins Eps 16 (Sudah revisi)
85
S2 Twins eps - 17 (sudah revisi)
86
S2 Twins eps 18 - udah revisi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!