Di Antara 2 Hati
Desah nafas terdengar dari sebuah kamar. “Ah Mas, he-hentikan!,” Pekik suara seorang gadis dengan terbata-bata karna merasa takut dan terkejut dengan apa yang terjadi pada dirinya.
Tanpa memperdulikan pekikan dan penolakan dari gadis itu, laki-laki itu terus melanjutkan aksinya ******* bibir mungil sang gadis dengan rakus. Di gigitnya bibir bawahnya dengan gemas hingga sang gadis membuka sedikit mulutnya karna merasa sakit.
Dengan cepat lidahnya melesat masuk mengabsen semua yang ada di dalamnya. Tangannya tak tinggal diam begitu saja, di telusurinya setiap lekukan tubuh gadis itu. Di remasnya benda kenyal yang menggodanya dengan gemas dan bermain di sana. Hingga akhirnya tangannya turun menjelajahi area di bawahnya.
“Ah Mas ... Ak-aku mo—mohon hentikan!,” ujar sang gadis dengan setengah kekuatannya yang masih berusaha menolak apa yang di lakukan laki-laki itu.
Bukaannya berhenti laki-laki itu terus melanjutkan aksinya. Di lumatnya bibir mungil itu kembali dengan perlahan dan dengan kasar tangannya merobek pakaian yang melekat pada tubuh gadis itu hingga telanjang bulat.
Pria itu melepas ciumannya dan membuka pakaiannya sendiri dengan kasar. Ia menyusuri setiap lekuk tubuh gadis itu dengan bibirnya. Tangannya tak tinggal diam. Ia meremas kembali benda kenyal yang membuatnya begitu tergoda.
Tersadar atas apa yang akan dilakukan laki-laki itu padanya, gadis itu tetap berusaha memberontak dan mendorongnya dari tubuhnya. Namun tubuh laki-laki itu sama sekali tak bergeming, justru di bawah sana berusaha untuk menyusup masuk.
“He - hentikan,” ujar gadis itu sambil menahan sedikit rasa sakit. Ia refleks menggigit bibir bagian bawahnya. Laki-laki itu memandang kedua bola mata sang gadis dengan tatapan berkabut gairah.
Laki-laki itu kembali ******* bibir gadis itu dengan mesra. Ia menggigit kecil telinga gadis itu sehingga membuatnya merasa geli. Laki-laki itu masih berusaha memasukkan miliknya dengan hati-hati.
“Ah ...” suara yang lolos dari bibir kecil gadis itu. Milik laki-laki itu berhasil menyusup ke dalam. Laki-laki itu berhenti sejenak, mengatur nafasnya yang terengah-engah.
“Tolong hentikan Mas!” ucap gadis itu sambil memukul dada laki-laki itu.
Gadis itu masih berusaha menghentikan laki-laki itu meskipun ia tahu itu hanya sia-sia belaka. Laki-laki itu justru mencium kembali bibirnya dan kini sambil memainkan miliknya. Malam itu menjadi saksi terenggutnya milik sang gadis yang paling berharga.
Hiks ... Hiks ...
Gadis itu menangis sesenggukan, ia tidak menyangka harta yang ia jaga selama dua puluh lima tahun untuk calon suaminya akhirnya telah ter renggut. Kini dirinya telah ternoda. Ia takut suatu saat nanti dirinya akan hamil akibat perbuatan laki-laki itu.
Laki-laki itu mengusap kepalanya dengan lembut saat mendengar suara tangisan lirih. Di lihatnya gadis yang ia renggut mahkotanya sedang menangis sambil memunggunginya. Di sibakkannya rambut yang menutupi wajah cantik gadis itu.
“Jangan menangis Sayang. Aku akan bertanggung jawab. Aku mencintaimu dan aku akan menikahi mu” ujar laki-laki itu sambil mengecup ubun-ubun kepala gadis itu dan merengkuhnya ke dalam pelukannya.
“Kenapa kamu tega melakukan ini Mas?! Apa salahku hingga semua ini harus terjadi? Bukan seperti ini caranya kalau kau memang mencintaiku!.”
“Karna aku tidak suka melihat kau dekat dengannya!,” bentak pria itu dengan nafas tersengal karna emosi.
“Apa urusanmu melarangku dekat dengannya?! Dia sahabat baikku dan calon suamiku!. Kami akan menikah sebentar lagi!.”
“Tidak ada yang namanya persahabatan antara pria dan wanita, kau paham?! Dan aku tidak akan membiarkanmu menikah dengannya, aku tidak rela kau jadi miliknya! Cara apa pun akan aku tempuh untuk mendapatkanmu!” geram laki-laki itu.
“Kamu gila Mas!.”
“Ya aku gila karnamu!.”
Dengan rasa geram laki-laki itu langsung menerjang tubuh gadis itu dan menindihnya kembali. Di lumatnya bibir gadis itu dengan gairah yang menggebu. Meskipun di bawah sana gadis itu berusaha memberontak dari kungkungan nya.
Dengan mata berkabut gairah ia kembali menyusuri setiap lekuk tubuh indahnya. Ia melepaskan tautan bibirnya dan menyusuri leher jenjangnya.
“Hentikan Mas!” pekik gadis itu sambil terus memberontak dan menetaskan air matanya.
Laki-laki itu tetap tak bergeming ia malah menyusupkan miliknya ke dalam dan memainkannya kembali.
“Ah” suara gadis itu lolos kembali saat merasakan ada yang menyusup ke dalam miliknya. “Maafkan aku Mas Roni” ucap gadis itu dalam hati dengan air mata yang berderai.
Tak berapa lama keduanya terkulai lemas, di kecupnya kening gadis itu dengan lembut saat ia melihat gadis itu telah tertidur karna kelelahan akibat ulahnya dan akibat banyak menangis. Laki-laki itu pun akhirnya ikut tertidur sambil memeluknya.
Saat matahari terbit, gadis itu terbangun dilihatnya laki-laki itu masih tertidur pulas di sampingnya. Dengan perlahan ia beranjak dari tempat tidur dengan selimut yang menutupi tubuhnya menuju kamar mandi sambil menahan rasa perih di bawah sana.
Ia membersihkan tubuhnya di bawah pancuran air shower dengan air mata yang mengalir di pipinya. Ia tidak menyangka laki-laki itu akan melakukan cara seperti itu untuk mendapatkan dirinya, dengan cara merenggut satu-satunya miliknya yang paling berharga.
Gadis itu bernama Clarissa Ramadhani berusia 25 tahun. Ia biasa di panggil Ica dengan teman-temannya. Gadis berparas cantik jelita dengan hidung mancung dan mempunyai kulit putih seputih kapas. Seorang gadis berpenampilan sederhana tapi dengan kecantikannya yang jelita mengundang tatapan mata kaum adam untuk melihatnya dan ingin memilikinya.
Ica gadis sebatang kara, kedua orang tuanya telah lama tiada. Ia tinggal di sebuah rumah berukuran kecil peninggalan orang tuanya yang sudah tidak layak tinggal. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ia bekerja di bagian Room Service di sebuah hotel di kotanya.
Ica gadis yang supel dan periang, kehidupannya yang keras tidak membuatnya menjadi gadis yang pemurung. Semua kerasnya kehidupan ia hadapi dengan senyuman. Teman-temannya sangat menyayangi Ica, tanpa kehadiran Ica, mereka merasa sepi. Ica gadis yang ringan tangan, suka membantu teman-temannya tanpa harus di minta.
Ica mempunyai sahabat bernama Roni berusia 30 tahun yang bekerja di perusahaan AD & Co di kotanya. Mereka sudah bersahabat selama 3 tahun. Semua kisah kehidupan Ica, ia tahu.
Hingga suatu hari pemilik perusahaan AD & Co bernama Agus Dewa berusia 35 tahun, pria berwajah tampan dengan tatapan tajam bagai mata elang, tanpa sengaja melihat Roni duduk bersama seorang gadis. Gadis berpenampilan sederhana yang berparas cantik jelita di sebuah Cafe.
Jantungnya berdetak kencang dan ia langsung jatuh hati pada pandangan pertama dengan gadis itu.
“Roni” tegur seorang pria saat melihat orang yang ia kenal.
“Eh Pak Agus” ujar Roni sambil bangkit dari duduknya dan menundukkan kepalanya memberi hormat terhadap orang di hadapannya.
“Ini kekasihmu, Ron?,” tanya Agus pada Roni sambil menatap dan menunjuk ke arah Clarissa.
“Oh bukan Pak. Ini Clarissa sahabat saya. Ica, kenalkan ini Pak Agus pemilik perusahaan tempat aku bekerja,” ujar Roni pada Pak Agus dan Clarissa.
“Clarissa!—Agus!” ucap mereka saat berkenalan sambil bersalaman.
“Boleh saya gabung di sini bersama kalian?,” tanya Agus pada mereka.
“Oh silakan Pak Agus” jawab Roni memberi izin.
Agus pun menarik kursi kosong yang tersedia di antara mereka dan duduk bergabung bersama Roni dan Ica.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments