Ep. 14

"Ada apa sih ngga, tumben-tumbennya kamu ngajak aku ngomong berdua gini?", 'Tanya Fitri yang binggung melihat tingkah Angga dari tadi'.

"Hhmmm itu fit, sebenarnya aku udah dari lama pengen ngomongin ini sama kamu", 'Ucap Angga menghela nafas panjang'.

"Ngomong apa sih ngga, kok kamu ngak biasa-biasa nya kaya gini", 'Ucap Fitri'.

"Hhhmmm itu fit, sebenarnya aku sudah suka sama kamu dari lama, tetapi aku takut kamu marah sama aku. Dan juga aku tidak bisa terus-terusan menyimpan perasaan aku seperti ini Fit", 'Ucap Angga memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya kepada Fitri'.

"Kamu seriusan ngga?", 'Tanya Fitri yang masih binggung harus menjawab apa'.

"Emang menurut kamu aku lagi becanda Fit?", 'Tanya Angga balik dan menatap Fitri dengan serius'.

"Hhmmm ngak sih", 'Jawab Fitri'.

"Berarti benar yang selama ini di bilang oleh Jen, kalau Angga ada perasaan sama aku", 'Ucap Fitri dalam hatinya'.

"Aku harus jawab apa nih?", 'tanya Fitri lagi dalam hatinya kepada dirinya sendiri'.

"Gimana Fit?", 'Tanya Angga lagi yang melihat Fitri terdiam dari tadi'.

"Kalau kamu belum siap dan belum ada jawabannya, aku akan tetap menunggu jawaban dari kamu kok fit, sampai kapan pun", 'Ucap Angga lagi'.

"Maaf ya ngga", 'Ucap Fitri pelan'.

"Iya ngak apa-apa kok fit, santai aja", 'Ucap Angga'.

"Kamu masuk kedalam rumah gih, istirahat. Ini udah mulai sore dan udara di luar juga udah mau dingin, ntar kamu tambah sakit lagi", 'Ucap Angga'.

"Hhmm iya ngga", 'Jawab Fitri yang bangun dari duduknya'.

"Cepat sembuh ya, Jangan asal makan makanan lagi", 'Ucap Angga saat Fitri hendak membuka pintu'.

"Iya, terimakasih ya ngga", 'Ucap Fitri yang masih di ambang pintu'.

"Tolong sekalian panggilin Jeni ya Fit, aku tunggu di sini", 'Ucap Angga'

"Oke", 'Jawab Fitri tersenyum sambil mengacungkan jempolnya'.

"Melihat kamu tersenyum seperti ini, sudah menjadi kebahagiaan bagi aku fit. Meskipun nantinya kamu bukan menjadi milikku seutuhnya, tetapi jika melihat kamu selalu tersenyum dan bahagia aku juga udah ikut bahagia fit. Dan aku tidak akan mengizinkan siapapun untuk menyakiti kamu, aku akan selalu menjaga kamu meskipun dari kejauhan", 'Ucap Angga dalam hati'.

*

"Menurut Tante Angga itu gimana?", 'Tanya Jeni'.

"Anaknya baik, sopan, dan dia juga menghargai orang tua", 'Jawab Rina'.

"Berarti Tante suka dong sama sikapnya Angga?", 'Tanya Jeni lagi mulai memancing-mancing'.

"Sukalah Jen, siapa coba yang ngak suka sama sikapnya Angga. Sudah ganteng, pintar, baik, sopan, santun, dan anaknya ngak neko-neko lagi, siapa sih yang ngak suka. Kalau ada yang ngak suka, itu berarti orangnya ngak normal", 'Jawab Rina dengan semangat menceritakan segala kelebihan Angga, dan di mata Rina Angga itu adalah cowok idaman, paket komplit, hehehe.

"Kalau jadi mantu suka ngak?", 'Tanya Jeni lagi'.

"Kalau Tante mah suka bangat Jen, tapi kembali lagi kepada Fitrinya. Tante sama om ngak mau memaksakan kehendak kami, dan kami juga ngak muluk-muluk buat cari mantu. Dan juga Tante ngikut gimana Fitrinya aja Jen", 'Jawab Rina'.

"Iya tan, tapi coba lah sekali-kali Tante tanya sama Fitri, gimana perasaannya sama Angga. Soalnya kalau sama Jeni dia ngak jujur Tan, dan lagi Jeni kasian liat Angga yang terus-terusan menyimpan perasaan nya terhadap Fitri", 'Ucap Jeni mulai membujuk Rina'.

"Yasudah nanti Tante coba bicara sama Fitri ya", 'Jawab Rina'.

"Baik tan", 'Ucap Jeni'.

"Oh iya Jen, Tante ada ide", 'Ucap Rina kepada Jeni'.

"Apaan Tan?", 'Tanya Jeni balik'.

"Sini deh", 'Jawab Rina dan Rina pun membisikkan sesuatu kepada Jeni'.

"Ide bagus tuh Tan, aku setuju dengan ide Tante", 'Ucap Jeni sambil mengacungkan Jempolnya sambil tersenyum'.

Saat Jeni dan Rina asik membicarakan misi yang akan mereka jalani, tiba-tiba datang lah Fitri dari luar.

"Jen....Jeni di panggil Angga", 'teriak Fitri memanggil Jeni'.

"Udah kelar emangnya?", 'Tanya Jeni yang menyahuti panggilan fitri '.

"Kelar apaan sih Jen?", 'Tanya Fitri balik'.

"Ngak, maksudnya udah selesai gitu ngoborlnya", 'Jawab Jeni'.

"Udah kok, udah gih sana pulang ngerusuh aja di sini", 'Ucap Fitri mengusir Jeni bercanda'.

"Ngomongin apaan sih, kok pakai ngomong berdua segala", 'Tanya Jeni'.

"Dih kepo amat hidup lu, udah sana pulang. Angganya udah nungguin tuh", 'Ucap Fitri'.

"Iya....iya...", 'Jawab Jeni'.

"Tante aku pamit dulu ya", 'Ucap Jeni yang pamit kepada Rina'.

"Iya Jen, hati-hati ya. Jangan lupa yang tadi", 'Ucap Rina'.

"Oke siap Tante, laksanakan itu mah", 'Jawab Jeni dengan hormat'.

"Jangan lupa apaan sih?", 'Tanya Fitri yang penasaran sama apa yang di ucapan oleh ibunya dan sahabatnya itu'.

"Dih kepo juga jadi orang", 'Jawab Jeni' membalikkan ucapan Fitri tadi'.

"Ibu.... Ada bisnis apa ibu sama Jeni sampai-sampai aku ngak boleh tahu", 'Ucap Fitri merenggek kepada sang ibu'.

"Ada deh", 'Jawab Rina'.

"Hahahaha kasian, makanya jangan suka kepo jadi orang", 'Ucap Jeni'.

Jeni pun pamit dan menyalami Rina, dan juga masih meledek Fitri. Jeni pun langsung keluar rumah, karena takutnya Angga terlalu lama menunggunya, yang ada nanti Jeni di tinggal Angga.

"Lu lama amat sih Jen, ngapain aja sih lu di dalam?", 'Angga langsung menodong Jeni dengan pertanyaan saat melihat Jeni keluar dari dalam rumah'.

"Boker.....", 'Jawab Jeni'.

"Udah Ayuk pulang yuk", 'Angga mengajak Jeni pulang'.

"Iya-iya", 'Jawab Jeni'.

Angga dan Jeni pun pulang, Angga mengantar Jeni pulang terlebih dahulu.

*

"Tadi ibu sama Jeni bicarain apaan ya, kok sampai-sampai aku ngak boleh tahu apa yang mereka bicarakan", 'Ucap Fitri sendirian saat berada di dalam kamarnya'.

"Apa yang mereka bicarain itu, ada hubungannya antara aku dan Angga?", 'Tanya Fitri lagi kepada dirinya sendiri'.

"Tapi ngak mungkin deh kayaknya, ngak mungkin juga kan ibu mau ikut-ikutan urusan begituan", 'jawab Fitri lagi atas pertanyaan dia sendiri tadi'.

Fitri pun bergelut sendiri dengan pemikirannya itu, dan juga tentang perasaan nya terhadap Angga. Karena sejauh ini, Fitri belum merasakan perasaan apapun terhadap Angga.

"Tapi kalau seandainya gua menolak Angga, apa Angga masih mau temenan ya sama gua ya?", 'Tanya Fitri lagi kepada dirinya sendiri'.

"Tapi kalau seandainya gua diam aja, tidak menjawab perasaan Angga tadi, nanti yang ada gua di bilang tidak menghargai perasaan orang lain. Dan juga ntar gua di bilang main-mainin perasaan anak orang lagi", 'Ucap Fitri lagi sendirian di kamarnya'.

"Kenapa sih di dalam pertemanan itu harus ada perasaan yang lebih dari sebagai teman gitu, kan guanya jadi Canggung ntarnya kalau ketemu Angga lagi. Kalau seandainya orang lain yang nembak gua sih bisa-bisa aja gua nolaknya. Tapi ini teman gua sendiri gua dari kecil, gua harus jawab apa coba", 'Ucap Fitri yang masih binggung sendiri, Fitri sampai lupa minum obat karena terus mikirin dia mau jawab apa kepada Angga'.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!