Bukan Pengganti

Bukan Pengganti

Maaf Sayank

"Maaf sayank, aku harus pergi. Papah meminta aku untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri dan aku tidak bisa menolak."

Satu persatu air mata keluar dari mata indah Naomi, gadis cantik yang masih berusia 16 tahun itu harus rela ditinggalkan oleh kekasihnya dengan alasan melanjutkan pendidikannya ke luar negeri.

Malvino Abraham, seorang laki-laki dewasa dengan perawakan tinggi mempunyai hidung yang mancung dan juga alis yang tebal saat ini berada di depan Naomi.

Antara Malvino dan Naomi sudah terjalin hubungan asmara selama 3 tahun dan selama 3 tahun itu pula hubungan mereka tidak semulus jalan tol, putus nyambung putus nyambung sudah menjadi makanan mereka sehari-hari.

Malvino atau yang akrab di panggil Vino, bukan dan laki-laki yang setia bahkan ia dulu pernah dengan terang-terangan menghianati Naomi dengan berkencan dengan sahabat Naomi sendiri tetapi karena Naomi cinta mati dan dibutakan cinta oleh Malvino, gadis itu menerima kembali Malvino dan memaafkan semua kesalahan dari Malvino.

Hingga akhirnya hari ini Naomi kembali harus menelan kekecewaan ia kembali harus menumpahkan air matanya karena mendengar keputusan dari Vino yang akan melanjutkan pendidikannya Ke luar negeri.

Bukan tidak mudah untuk Naomi setia, bukan masalah dirinya tetapi Vino di Indonesia saja sudah berulang kali menduakannya apalagi kalau jauh dari dirinya saat ini,  ingin putus tetapi Naomi tidak bisa karena sudah terlanjur cinta dengan laki-laki itu.

"Apa tidak ada cara lain Kak, bagaimana dengan hubungan kita?"

Sebisa mungkin Naomi akan mempertahankan hubungannya dengan vino tetapi entahlah bagaimana dengan Vino sendiri.

"Tidak ada cara lain sayank,  aku harus melanjutkan pendidikan ke luar negeri dan untuk hubungan kita, Aku akan berusaha untuk menyayangi dan mencintai kamu, tidak apa-apa ya kita sementara waktu kita berjauhan dulu."

Cup

Satu ciuman mendarat di kening Naomi yang membuat hati gadis itu luluh seketika dan terpaksa Naomi menganggukkan kepalanya, mau tidak mau ia setuju dengan keputusan yang diberikan oleh Vino.

"Janji ya, Kakak di sana hubungin aku terus dan tidak boleh selingkuhin aku."

"Aku janji sayank?"

Setelah mengatakan semuanya kepada Naomi, Vino lalu mengajak Naomi ke sebuah tempat tempat di mana hanya ada mereka berdua saja.

"Kak ini di mana? bukannya kakak harus pulang untuk mempersiapkan semuanya besok?" tanya Naomi yang sepertinya ragu untuk masuk ke sebuah bangunan gedung berlantai 5 itu.

"Apartemen sayank, kita ke apartemen sebentar ambil barang-barang aku di sana lalu setelah itu aku antarkan kamu."

Naomi mengangguk, ucapan dari vino memang ada benarnya juga. Memang selama ini ia tidak pernah diajak ke apartemen nya Vino dan baru kali ini saja.

Mereka berdua turun dari mobil, lalu Vino menghampiri Naomi dan menggenggam tangan Naomi dengan sangat erat ,seperti pasangan pada umumnya yang tidak ingin melepaskan kekasihnya sampai kapanpun.

Ceklek...

pintu dibuka Vino lalu membawa Naomi langsung masuk ke dalam kamarnya dengan dalih ntuk mengambil pakaiannya, tetapi ada sesuatu yang sudah direncanakan oleh Vino di sana.

Sepertinya Naomi memang tidak curiga, gadis itu dengan cepat memasukkan barang-barang yang diperlukan oleh Vino ke dalam koper.

"Sayank" ucap Vino yang sudah memeluk Naomi dari belakang, laki-laki itu juga sudah membenamkan ciumannya di leher Naomi yang membuat gadis itu bergidik ngeri dengan sentuhan-sentuhan yang diberikan oleh Vino.

"Kak jangan seperti ini..."

Naomi dengan sekuat tenaga melepaskan tangan Vino ia tidak ingin Vino macam-macam dengan dirinya, apalagi besok Vino sudah berada di luar negeri dan tentunya sudah jauh dari dirinya.

Naomi paham apa yang diinginkan oleh Vino saat ini, karena bukan hanya kali ini saja Vino ingin melakukan begini an, tetapi sudah beberapa kali menginginkan untuk berhubungan badan dengan dirinya tetapi Naomi selalu menolaknya.

"Please sayank, aku tidak kuat dan berikan aku kenang-kenangan, besok kita sudah berjauhan mau ya?"

Naomi menggeleng, sudah ia duga pasti kekasihnya itu ingin berbuat macam-macam di sini.

Memang Naomi cinta mati sama Vino tetapi tidak seperti ini juga. Ia juga tidak mau menyerahkan apa yang seharusnya tidak diserahkan kepada laki-laki yang belum sah menjadi suaminya.

Karena Naomi bukanlah gadis yang bodoh walaupun usia masih 16 tahun dan memiliki pacar yang usianya jauh lebih dewasa dari dirinya tetapi gadis itu sudah bisa berpikir secara jernih, berpikir positif dengan tidak melakukan hal-hal yang tidak harus dilakukan sebelum menikah.

"Aku tidak mau kalau Kakak masih mau seperti ini, lamar aku dan dinikahi aku dulu."

Ya, lagi lagi Naomi mengucapkan sesuatu yang membuat telinga Vino panas, Vino laki-laki bebas yang belum siap menikah dengan siapapun juga meskipun ia juga sangat mencintai Naomi tetapi pernikahan menurut dirinya bukanlah suatu keputusan yang benar.

Vino memang sangat mencintai Naomi, tetapi ia juga tidak ingin menikah dalam waktu secepat ini apalagi ia ingin melanjutkan pendidikannya sampai S3 dan meneruskan perusahaan Papahnya juga ingin bercita-cita menjadi pengusaha muda terkenal dan terkaya di seluruh dunia.

Bagi Vino, pernikahan akan menghambat dirinya untuk meraih cita-cita dan itu yang selama ini ada di dalam benaknya.

"Masukkan pakaianku sekarang juga lalu aku antarkan kamu pulang."

Naomi mengangguk ia tahu kalau Vino tidak suka dirinya menyinggung tentang pernikahan dan itu digunakan oleh Naomi sebagai senjata untuk Vino tidak macam-macam dengan dirinya.

Dengan kesal Vino mengantarkan Naomi pulang tetapi ia juga tidak bisa berbuat apa-apa karena gadisnya itu sangat pintar, tidak bodoh seperti wanita yang pernah ia pacari dan juga ia ajak tidur. Namun Naomj berbeda dan karena itulah sampai saat ini Vino masih mempertahankan sebagai kekasihnya.

"Maafkan aku ya Kak bukannya aku menolak. Tapi lebih baik kalau kita melakukan itu kalau sudah sah, aku akan menunggu Kakak sampai kakak pulang dan aku harap kakak juga begitu..."

Vino meraih tangan Naomi kemudian mencium punggung tangan Naomi. "Maafkan aku, aku yang sudah tidak sabar ingin memilikimu."

Naomi tersenyum, ya setidaknya ia bisa lega karena Vina tidak marah lagi padanya.

"Hati-hati Kak, besok jemput aku kan? dan aku akan mengantarkan Kakak ke bandara"

Mereka sudah sampai di depan rumah Naomi dengan Vino yang seperti biasa mengantarkan Naomi sampai masuk ke dalam rumahnya.

"Iya besok pagi aku jemput kamu apakah kamu tidak ke sekolah kalau mengantarkan aku ke bandara?"

"Aku harus mengantarkan Kakak ke bandara dulu setelah itu aku baru sekolah, sudah terbiasa telat jadi tidak masalah..."

Cup

"Aku sayank kamu Nao, jangan lupakan aku dan tetaplah mencintaiku dan tunggu sampai aku kembali."

Naomi mengangguk, ia tersanjung dengan kata-kata yang diucapkan oleh Vino padahal ini bukanlah perpisahan, Vino hanya berangkat ke luar negerinya  masih besok tetapi air mata sudah keluar banyak hari ini.

"Aku juga sayank kamu kak dan aku harap kamu akan kembali secepatnya dan setelah kembali kamu akan menikahiku."

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu

2023-05-07

0

Rusme Juthec

Rusme Juthec

karakter perempuan nya tegas😍😍

2023-04-16

0

Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun

Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun

boleh cinta tp jgn bod*h naomi

2023-03-17

0

lihat semua
Episodes
1 Maaf Sayank
2 Kepergian Vino
3 Blokir
4 Nyalon
5 Kenyataan
6 Jedarrr
7 Punya Mata Tidak
8 Cerita
9 Sakit
10 Perjodohan
11 Masa Lalu
12 Adik Kandung
13 Negosiasi
14 Tidak ada Penolakan
15 Sepertinya?
16 Berdua
17 Apa Tidak Bisa Dibatalkan?
18 Meminta Penjelasan
19 Menemui Naomi
20 Menukar Cinta
21 Kepergok
22 Emosi
23 Tahan Sedikit
24 Bicara Berdua
25 Jangan Jatuh Cinta
26 Mencoba Melupakan
27 Sah..
28 Perhatian Nicholas
29 Tidak Ada Sofa
30 Kelakuan Vino
31 Masuk Kamar
32 Berbuat Nekad
33 Tidak Enak
34 Kaget
35 Terancam
36 Cerita Dengan Siska
37 Pilih Yang Mana
38 Berhasil
39 Ribet Banget
40 Egois
41 Ketar-ketir
42 Minta Cerai Saja
43 Apa Yang Dipikirkan
44 Pertanyaan Yang Sulit Dijawab
45 Cinta?
46 Vino dan Nicholas
47 Dira?
48 Mencari Mantan
49 Mencari Solusi
50 Perasaan Yang Entah
51 Dalam Hati
52 Perasaan Apa Ini?
53 Curhat
54 Tidak Boleh GR
55 Menemukan
56 Menemui Nadira
57 Yang Sebenarnya
58 Cerita Selanjutnya
59 Tidak Saling Mencintai
60 Menunggu
61 Jangan Menunggu Nicholas
62 Perasaan Nicholas
63 Secuil Rasa
64 Berbeda
65 Hati Kamu
66 Berencana Untuk Berpisah
67 Tidak Sama Sekali
68 Obat Nyamuk
69 Kenapa?
70 Ajakan Jodi
71 Apa Seperti Itu?
72 Perempuan Yang Kuat
73 Bukan Trauma
74 Ketahuan
75 Tidak Setuju
76 Bagaimana?
77 Nicholas Yang Bimbang
78 Ikuti Kata Hatimu
79 Bagaimana Dengan Perasaan ku?
80 Memikirkan Cara
81 Tawaran Vino
82 Rencana Bekerja
83 Keputusan Yang Mantab
84 Belum Ada Titik Terang
85 Menyerah
86 Bersama Vino
87 Ada Yang Aneh
88 Bertemu Nicholas
89 Masih Bimbang
90 Masih Menunggu Yang Tak Pasti
91 Tidak Bisa Menjawab
92 Butuh Waktu
93 Aku Siap
94 Kenyataannya
95 Bagaimana Kabar Kamu?
96 Tawaran Jodi
97 Akhirnya..
98 Sudah Siap Berkasnya
99 Rencana Naomi
100 Curiga
101 Keputusan
102 Resmi Berpisah
103 Mengembalikan
104 Penyesalan Datang Terlambat
105 Pertemuan Keluarga
106 Menjelaskan
107 Doa Nicholas
108 Lamaran Jodi
109 Masih Tidak Rela
110 Selamat Tinggal Kenangan
111 My Crazy Husband
112 Promo Novel Baru
113 Promo Novel Baru
114 Promo Novel Baru
115 My Hot Om Duper
116 Promo Novel Baru
117 Pengumuman....
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Maaf Sayank
2
Kepergian Vino
3
Blokir
4
Nyalon
5
Kenyataan
6
Jedarrr
7
Punya Mata Tidak
8
Cerita
9
Sakit
10
Perjodohan
11
Masa Lalu
12
Adik Kandung
13
Negosiasi
14
Tidak ada Penolakan
15
Sepertinya?
16
Berdua
17
Apa Tidak Bisa Dibatalkan?
18
Meminta Penjelasan
19
Menemui Naomi
20
Menukar Cinta
21
Kepergok
22
Emosi
23
Tahan Sedikit
24
Bicara Berdua
25
Jangan Jatuh Cinta
26
Mencoba Melupakan
27
Sah..
28
Perhatian Nicholas
29
Tidak Ada Sofa
30
Kelakuan Vino
31
Masuk Kamar
32
Berbuat Nekad
33
Tidak Enak
34
Kaget
35
Terancam
36
Cerita Dengan Siska
37
Pilih Yang Mana
38
Berhasil
39
Ribet Banget
40
Egois
41
Ketar-ketir
42
Minta Cerai Saja
43
Apa Yang Dipikirkan
44
Pertanyaan Yang Sulit Dijawab
45
Cinta?
46
Vino dan Nicholas
47
Dira?
48
Mencari Mantan
49
Mencari Solusi
50
Perasaan Yang Entah
51
Dalam Hati
52
Perasaan Apa Ini?
53
Curhat
54
Tidak Boleh GR
55
Menemukan
56
Menemui Nadira
57
Yang Sebenarnya
58
Cerita Selanjutnya
59
Tidak Saling Mencintai
60
Menunggu
61
Jangan Menunggu Nicholas
62
Perasaan Nicholas
63
Secuil Rasa
64
Berbeda
65
Hati Kamu
66
Berencana Untuk Berpisah
67
Tidak Sama Sekali
68
Obat Nyamuk
69
Kenapa?
70
Ajakan Jodi
71
Apa Seperti Itu?
72
Perempuan Yang Kuat
73
Bukan Trauma
74
Ketahuan
75
Tidak Setuju
76
Bagaimana?
77
Nicholas Yang Bimbang
78
Ikuti Kata Hatimu
79
Bagaimana Dengan Perasaan ku?
80
Memikirkan Cara
81
Tawaran Vino
82
Rencana Bekerja
83
Keputusan Yang Mantab
84
Belum Ada Titik Terang
85
Menyerah
86
Bersama Vino
87
Ada Yang Aneh
88
Bertemu Nicholas
89
Masih Bimbang
90
Masih Menunggu Yang Tak Pasti
91
Tidak Bisa Menjawab
92
Butuh Waktu
93
Aku Siap
94
Kenyataannya
95
Bagaimana Kabar Kamu?
96
Tawaran Jodi
97
Akhirnya..
98
Sudah Siap Berkasnya
99
Rencana Naomi
100
Curiga
101
Keputusan
102
Resmi Berpisah
103
Mengembalikan
104
Penyesalan Datang Terlambat
105
Pertemuan Keluarga
106
Menjelaskan
107
Doa Nicholas
108
Lamaran Jodi
109
Masih Tidak Rela
110
Selamat Tinggal Kenangan
111
My Crazy Husband
112
Promo Novel Baru
113
Promo Novel Baru
114
Promo Novel Baru
115
My Hot Om Duper
116
Promo Novel Baru
117
Pengumuman....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!