Kepergian Vino

Pagi harinya seperti yang biasa dilakukan oleh Vino ia mengantarkan Naomi ke sekolah dan nanti siang laki-laki itu juga sudah menjemputnya. Tetapi tidak untuk hari ini, yang mungkin orang tua nya Naomi tau nya kalau Vino hanya mengantarkan Naomi ke sekolah, tidak tau saja kalau Vino ingin pergi ke luar negeri melanjutkan pendidikannya.

Kedua orang tua Naomi tidak masalah dengan hubungan antara Naomi dengan Vino ino meskipun jarak usia keduanya sangatlah jauh tetapi melihat Vino yang begitu sayang dengan Naomi dan juga sikap Vino yang sopan terhadap orang tua mereka merestuinya.

Tidak tahu saja kalau Vino itu sebenarnya adalah playboy meskipun Vino sangat mencintai Naomi tetapi yang namanya laki-laki pastinya merasa bosan dan ingin mempunyai wanita selain wanita yang dicintainya.

"Bagaimana bisa aku jauh darimu bagaimana bisa aku melanjutkan hidup tanpamu?"

Terdengar lebay tetapi itulah kenyataannya, Naomi yang sehari-harinya memang bergantung pada Vino, bukan masalah finansial tetapi perhatian Vino lah yang ia butuhkan saat ini.

Vino memang sangat perhatian, mulai dari bangun tidur ia sudah menelpon Naomi dan nanti sudah menjemput Naomi saatnya berangkat ke sekolah dan nanti siang saat pulang sekolah Vino juga sudah berada di depan sekolah Naomi tetapi, mulai nanti siang tidak ada Vino yang setia menunggunya di depan sekolah.

"Jangan begitu, Aku di sana hanya 3 tahun dan berjanjilah kalau kamu akan setia menunggu kepulangan aku setelah tiga tahun nanti."

Ya laki-laki memang seperti itu, ia menginginkan wanitanya yang berjanji akan setia tetapi apakah dirinya sendiri juga akan setia nanti.

"Aku janji Kak dan aku akan menunggu Kakak sampai pulang, Kakak juga begitu di sana jaga hati jaga mata dan hanya untuk aku dan aku harap setelah pulang nanti kakak akan melamar dan menikahiku aku sudah siap untuk menikah muda..."

Begitu cintanya Naomi kepada Vino hingga ia mengorbankan masa mudanya untuk menikah dengan laki-laki yang sepertinya tidak baik untuk dirinya.

"Aku janji, jangan menangis lagi jelek wajahmu kalau menangis."

Vino menarik tangannya lalu mengusap lembut ke arah pipi Naomi yang sudah basah dengan air mata kemudian laki-laki itu meraih tubuh Naomi lalu memeluknya.

Jangan tanyakan apa yang dirasakan oleh Naomi, Vino sebenarnya berat untuk meninggalkan Naomi tetapi demi cita-citanya demi ambisinya Ia harus rela berjauhan dengan Naomi dan memilih untuk melanjutkan pendidikan luar negeri untuk beberapa tahun ke depan.

Vino melepaskan pelukan dari tubuh Naomi lalu ia memandang wajah cantik kekasihnya yang mungkin tidak akan dilihat lagi secara nyata dan tidak akan ia peluk seperti ini.

Laki-laki itu mendekatkan wajahnya dengan wajah Naomi dan membenamkan satu ciuman manis di bibir Naomi melu_matnya sebentar.

"I love you jangan menangis aku pergi dulu."

"I love you too Kak aku akan selalu menunggumu di sini."

Naomi melambaikan tangan begitu juga dengan Vino, dan untuk beberapa tahun kedepan mereka harus menjalani hubungan jarak jauh dan entah mengapa perasaan Naomi tidak tenang saat ini.

Naomi meninggalkan bandara setelah melihat pesawat yang ditumpangi oleh Vino lepas landas.

Apakah dirinya bisa melanjutkan hidup seperti biasanya? Tidak ada Vino di sisinya, tidak ada yang perhatian dengan dirinya?

"Nao, ayo ke sekolah ... kita sudah terlambat."

Naomi menoleh ia melihat sahabatnya Siska yang sudah berada di bandara, ia pun bingung sejak kapan sahabatnya itu ada di sana.

"Lo kenapa ada di sini?"

Siska tersenyum lalu merangkul pudak Naomi dan membawa sahabatnya itu meninggalkan bandara tidak ingin melihat Naomi terlalu larut dalam kesedihan karena kepergian Vino.

"Gue diminta oleh kak Vino untuk menjemputmu dan mengantarkanmu ke sekolah."

"Kak Vino?"

Siska mengangguk, "Kak Vino kuatir sama sama lo dia mau minta gue untuk menyusul lu ke sini takutnya lu tidak ke sekolah tetapi malah jalan-jalan."

Itulah yang ia senangi dari Vino, di samping wajahnya yang tampan Vina juga sangat perhatian padanya bahkan hal-hal sekecil ini pun Vino tetap memperhatikan Naomi.

"Bagus, bagaimana kalau kita jalan-jalan ke mall saja nanti gue traktir lo mau pilih apa saja gue yang bayarin bagaimana?"

"Tidak bisa, Lo sudah kebanyakan bolos dan dengan pacaran dengan Kak Vino, kita ke sekolah saja..."

Naomi memang gadis yang pintar tetapi ia juga sering bolos sekolah bukan karena alasan sakit atau ada kepentingan keluarga tetapi hanya karena pacaran dengan Vino ia merelakan tidak masuk sekolah.

"Lo jadi sahabat tidak asik sekali, ayolah mood ku jadi tidak enak hari ini tidak bisa menerima pelajaran."

"Gue tetap tidak mengijin lo pergi jalan-jalan, terserah mau tak lo terima pelajaran apa tidak gue tidak peduli, dan mau tidak mau , Lo harus sekolah, karena sebentar  lagi ujian kenaikan kelas apa lo tidak ingin naik kelas??"

Naomi tertawa, tidak mungkin dirinya tidak naik kelas karena ia menjadi siswa paling pintar di sekolah itu meskipun sering sekali bolos sekolah.

"Oke kita berangkat tetapi setelah ini jalan-jalan ke mall ya aku suntuk di rumah malah kepikiran dengan Kak Vino saja."

"Oke let's go...."

Siska mengendarai mobilnya untuk menuju ke sekolah di sepanjang jalan mereka berdua ngobrol tentu saja membahas tentang Vino.

"Lo tau gak No kalau sebenarnya gue seneng Kak Vino kuliah di luar negeri..."

Naomi melototkan matanya Ia lalu menatap tajam ke arah Siska yang dengan entengnya mengatakan seperti itu bagaimana sahabatnya sendiri tidak paham dengan apa yang dirasakan malah sepertinya Siska senang jika Naomi berjauhan dengan Vino.

"Jangan  melototi gue seperti itu, gue tahu kalau lo tidak suka dengan kata-kata yang baru saja gue keluarkan tetapi nyatanya memang seperti itu Kak Vino itu sebenarnya memberi pengaruh buruk sama lo sangat mencintai lo tetapi dia juga sudah membuat loba lolos bahkan lu jujur sama gue lo pernah diapain saja sama dia??"

Naomi menggeleng memang sahabatnya itu tahu banyak kisahnya dengan Vino dan pastinya dengan kelakuan Vino yang suka selingkuh membuat Siska jadi kepikiran kemana-mana tentunya pikirannya negatif mengenai hubungan Naomi dengan Vino.

"Kak Vino tidak mengapa-ngapain aku, tetapi hampir."

"Hampir? maksud lo dia hampir memperkosa lo?"

Naomi mengangguk dan itu membuat Siska menggelengkan kepalanya bisa-bisanya sahabatnya yang pintar dan berotak cerdas itu mau dimanfaatkan oleh Vino.

"Astaga sudah gue bilang lo harus hati-hati dengan Kak Vino dia bukan laki-laki yang baik Nao"

"Terima kasih, gue tahu lo sangat menyayangi gue tetapi apalah daya hati ini sudah berpaut dengan Kak Vino, dia ada laki-laki pertama yang gue cintai, cinta pertama gue adalah Kak Vino dan Lo tahu sendiri Kak Vino juga sangat mencintai gue meskipun kadang kelakuannya yang tidak maksud akal dan menyakiti hati gue."

Terpopuler

Comments

Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun

Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun

goblok si naomi

2023-03-19

0

Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun

Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun

suruh Naomi berjanji nggu Dy lah Dy sndr aja selingkuh gt

2023-03-19

0

Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun

Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun

terlalu bod*h kmu t naomi

2023-03-19

0

lihat semua
Episodes
1 Maaf Sayank
2 Kepergian Vino
3 Blokir
4 Nyalon
5 Kenyataan
6 Jedarrr
7 Punya Mata Tidak
8 Cerita
9 Sakit
10 Perjodohan
11 Masa Lalu
12 Adik Kandung
13 Negosiasi
14 Tidak ada Penolakan
15 Sepertinya?
16 Berdua
17 Apa Tidak Bisa Dibatalkan?
18 Meminta Penjelasan
19 Menemui Naomi
20 Menukar Cinta
21 Kepergok
22 Emosi
23 Tahan Sedikit
24 Bicara Berdua
25 Jangan Jatuh Cinta
26 Mencoba Melupakan
27 Sah..
28 Perhatian Nicholas
29 Tidak Ada Sofa
30 Kelakuan Vino
31 Masuk Kamar
32 Berbuat Nekad
33 Tidak Enak
34 Kaget
35 Terancam
36 Cerita Dengan Siska
37 Pilih Yang Mana
38 Berhasil
39 Ribet Banget
40 Egois
41 Ketar-ketir
42 Minta Cerai Saja
43 Apa Yang Dipikirkan
44 Pertanyaan Yang Sulit Dijawab
45 Cinta?
46 Vino dan Nicholas
47 Dira?
48 Mencari Mantan
49 Mencari Solusi
50 Perasaan Yang Entah
51 Dalam Hati
52 Perasaan Apa Ini?
53 Curhat
54 Tidak Boleh GR
55 Menemukan
56 Menemui Nadira
57 Yang Sebenarnya
58 Cerita Selanjutnya
59 Tidak Saling Mencintai
60 Menunggu
61 Jangan Menunggu Nicholas
62 Perasaan Nicholas
63 Secuil Rasa
64 Berbeda
65 Hati Kamu
66 Berencana Untuk Berpisah
67 Tidak Sama Sekali
68 Obat Nyamuk
69 Kenapa?
70 Ajakan Jodi
71 Apa Seperti Itu?
72 Perempuan Yang Kuat
73 Bukan Trauma
74 Ketahuan
75 Tidak Setuju
76 Bagaimana?
77 Nicholas Yang Bimbang
78 Ikuti Kata Hatimu
79 Bagaimana Dengan Perasaan ku?
80 Memikirkan Cara
81 Tawaran Vino
82 Rencana Bekerja
83 Keputusan Yang Mantab
84 Belum Ada Titik Terang
85 Menyerah
86 Bersama Vino
87 Ada Yang Aneh
88 Bertemu Nicholas
89 Masih Bimbang
90 Masih Menunggu Yang Tak Pasti
91 Tidak Bisa Menjawab
92 Butuh Waktu
93 Aku Siap
94 Kenyataannya
95 Bagaimana Kabar Kamu?
96 Tawaran Jodi
97 Akhirnya..
98 Sudah Siap Berkasnya
99 Rencana Naomi
100 Curiga
101 Keputusan
102 Resmi Berpisah
103 Mengembalikan
104 Penyesalan Datang Terlambat
105 Pertemuan Keluarga
106 Menjelaskan
107 Doa Nicholas
108 Lamaran Jodi
109 Masih Tidak Rela
110 Selamat Tinggal Kenangan
111 My Crazy Husband
112 Promo Novel Baru
113 Promo Novel Baru
114 Promo Novel Baru
115 My Hot Om Duper
116 Promo Novel Baru
117 Pengumuman....
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Maaf Sayank
2
Kepergian Vino
3
Blokir
4
Nyalon
5
Kenyataan
6
Jedarrr
7
Punya Mata Tidak
8
Cerita
9
Sakit
10
Perjodohan
11
Masa Lalu
12
Adik Kandung
13
Negosiasi
14
Tidak ada Penolakan
15
Sepertinya?
16
Berdua
17
Apa Tidak Bisa Dibatalkan?
18
Meminta Penjelasan
19
Menemui Naomi
20
Menukar Cinta
21
Kepergok
22
Emosi
23
Tahan Sedikit
24
Bicara Berdua
25
Jangan Jatuh Cinta
26
Mencoba Melupakan
27
Sah..
28
Perhatian Nicholas
29
Tidak Ada Sofa
30
Kelakuan Vino
31
Masuk Kamar
32
Berbuat Nekad
33
Tidak Enak
34
Kaget
35
Terancam
36
Cerita Dengan Siska
37
Pilih Yang Mana
38
Berhasil
39
Ribet Banget
40
Egois
41
Ketar-ketir
42
Minta Cerai Saja
43
Apa Yang Dipikirkan
44
Pertanyaan Yang Sulit Dijawab
45
Cinta?
46
Vino dan Nicholas
47
Dira?
48
Mencari Mantan
49
Mencari Solusi
50
Perasaan Yang Entah
51
Dalam Hati
52
Perasaan Apa Ini?
53
Curhat
54
Tidak Boleh GR
55
Menemukan
56
Menemui Nadira
57
Yang Sebenarnya
58
Cerita Selanjutnya
59
Tidak Saling Mencintai
60
Menunggu
61
Jangan Menunggu Nicholas
62
Perasaan Nicholas
63
Secuil Rasa
64
Berbeda
65
Hati Kamu
66
Berencana Untuk Berpisah
67
Tidak Sama Sekali
68
Obat Nyamuk
69
Kenapa?
70
Ajakan Jodi
71
Apa Seperti Itu?
72
Perempuan Yang Kuat
73
Bukan Trauma
74
Ketahuan
75
Tidak Setuju
76
Bagaimana?
77
Nicholas Yang Bimbang
78
Ikuti Kata Hatimu
79
Bagaimana Dengan Perasaan ku?
80
Memikirkan Cara
81
Tawaran Vino
82
Rencana Bekerja
83
Keputusan Yang Mantab
84
Belum Ada Titik Terang
85
Menyerah
86
Bersama Vino
87
Ada Yang Aneh
88
Bertemu Nicholas
89
Masih Bimbang
90
Masih Menunggu Yang Tak Pasti
91
Tidak Bisa Menjawab
92
Butuh Waktu
93
Aku Siap
94
Kenyataannya
95
Bagaimana Kabar Kamu?
96
Tawaran Jodi
97
Akhirnya..
98
Sudah Siap Berkasnya
99
Rencana Naomi
100
Curiga
101
Keputusan
102
Resmi Berpisah
103
Mengembalikan
104
Penyesalan Datang Terlambat
105
Pertemuan Keluarga
106
Menjelaskan
107
Doa Nicholas
108
Lamaran Jodi
109
Masih Tidak Rela
110
Selamat Tinggal Kenangan
111
My Crazy Husband
112
Promo Novel Baru
113
Promo Novel Baru
114
Promo Novel Baru
115
My Hot Om Duper
116
Promo Novel Baru
117
Pengumuman....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!