Diam-Diam Suka
Apa tanggapan kalian tentang suka dalam diam? Atau kalian pernah merasakan suka dalam diam? Atau cinta dalam diam? Rasanya hanya kita saja yang tau dan hanya kita sendiri pula yang jatuh hati jika kalian berada dalam posisi terpendam.
Itu yang aku rasakan semenjak duduk di bangku SMA, menyukai seorang cowok yang merupakan most Wanted di SMA tempat ku sekolah. Banyak gadis yang menyukai-nya karna sikapnya yang ramah ke semua orang, pintar, baik, murah senyum, anak pemilik sekolah dan satu lagi membuat dia semakin di kagumi sosok perempuan yaitu dia begitu tampan.
Di mata kaum perempuan dia hampir sempurna karena apa yang dia miliki sudah ada pada dirinya.Kekayaan? Janga tanyakan lagi, tentu saja dia anak orang kaya.
Hampir sempurna bukan? Sudah baik, pintar, tidak sombong, ramah, murah senyum.
Jadi salah kah jika aku juga mencintai sosok sepertinya?
Saingan? Jangan tanyakan lagi. Hampir seluruh perempuan di sekolah menyukai-nya.
Tapi aku tidak seperti yang lain menyukai dia secara terang-terangan. Aku lebih baik menyukainya secara diam biar aku yang memendamnya sendiri.
Aku menyukai-nya secara diam, aku selalu mengirimkan-nya surat di lemari loker-nya hingga suatu hari sosok cowok yang merupakan troublemaker di sekolah menemukan diriku menyimpan surat di lemari loker sosok cowok yang aku suka. Hingga hidup ku berubah karena ketahuan oleh-nya yang membuat diriku tunduk atas perintah cowok itu. Demi hidup ku yang aman agar terhindar dari bully-an di sekolah oleh fans cowok yang aku sukai, aku rela jadi budak perintah nya.
Namaku Clara Nadine Aurora. Aku bukan orang kaya seperti-nya sehingga aku dengan lancang-nya menyukai cowok yang hampir sempurna dari segi sikap dan fisik dan kehidupan, sementara diriku hanya orang biasa yang tidak bisa bersanding dengannya.
................
Hari libur telah usai, selama kurang lebih satu bulan libur akhirnya murid-murid SMA Gemilang kembali ke sekolah. Aku merindukan seseorang yang selama libur ini hanya bisa aku lihat lewat stori ig-nya.
Siapa lagi kalau bukan sosok cowok yang aku sukai secara diam dan jatuh cinta dengan sendirinya.
"Udah satu bulan nggak ketemu." Seketika langkah kaki ku terhenti saat mendengar suara yang tidak asing lagi bagi telinga ku.
Cowok itu menghampiri ku dengan tangan dia masukkan ke dalam saku celananya. Dia tampan hanya saja aku tidak suka cowok sepertinya yang merupakan troublemaker sekolah.
Baju sekolah yang berantakan jauh dari kata rapi, serta rambutnya yang acak-acakan membuat dirinya seperti bukan pelajar.
Dia jauh dari tipeku. Meski dia tampan aku tidak pernah berfikir akan menyukainya hanya karna ketampanannya saja.
"Terus kenapa?" tanyaku sembari melanjutkan langkah kaki ku untuk segera ke kelas.
Dia berjalan di samping ku dengan gaya masih seperti tadi, tangannya dia masukkan ke saku celananya.
"Kar-" perkataan laki-laki di samping ku langsung terhenti saat aku berhenti berjalan.
Aku melihat sosok cowok yang aku sukai sedang bercanda dengan perempuan yang terkenal di SMA ini, bisa di katakan jika mereka berdua jadian akan membuat kaum hawa dan kaum Adam merasakan patah hati.
Cemburu? Aku tidak bisa berkata secara langsung jika aku cemburu. Siapa aku? Jika aku mengatakan jika aku cemburu melihatnya.
cowok yang aku sukai bernama Devan Tirtayasa.
Sedangkan cowok di samping ku bernama Ryhan. Aku tidak tau nama lengkapnya siapa karna aku tidak peduli dengan kehidupannya itu.
"Lebih baik lo utarain rasa suka lo ke dia, keburu di hembat sama primadona sekolah," kata Ryhan sehingga aku melirik ke arah sampingnya sehingga mata ku dan matanya bertatapan.
"Aku lebih suka pendam perasaan," kata ku lalu melanjutkan langkah kaki ku melewati Devan dan juga Tiara dengan senyuman sopan pada kakak kelas.
Aku berjalan seakan-akan tidak mengenal Devan dan tidak tertarik kepadanya padahal aku menyukainya.
Sementara Tiara dan Devan saling memandang, seakan-akan berkomunikasi melalui tatapan mereka, melihat kedekatan sang troublemeker sekolah dengan adik kelas mereka yang nggak terkenal.
Tidak ada yang mengira jika aku menyukai sosok Devan. Kenapa? Karna aku hanya cuek saja saat Devan Lewat depan kelas ku. Apa jadinya jika mereka tau yang sebenarnya? Apa mereka akan membuly-ku dan memberikan diriku nama julukan gadis munafik.
"Kenapa?" tanya Ryhan kepada Clara.
"Bukan urusan kamu," balasku lalu masuk ke dalam kelas.
Ryhan ikut masuk padahal kelasnya berada di sebelah.
"Ngapain masih di sini?Kelas kamu di seblah," kataku pada Ryhan lalu mengambil buku dalam tasku untuk aku baca. Aku tidak bisa membiarkan Ryhan terus-terusan disini, karna tatapan teman kelas ku seakan-akan ingin menerkam ku.
Jangan salah, Ryhan juga punya banyak fans disini, terutama adik kelas yang menggilai sosoknya.
Aku tidak mempunyai sahabat selama aku sekolah aku hanya sendiri saja. Ryhan masuk dalam hidup ku satu bulan yang lalu saat dia mendapati ku menyimpan surat di lemari loker Devan.
"Beliin gue rokok di kantin pak Harto," kata Ryhan menyimpan uang lima puluh ribu di atas meja ku.
Aku mendongakkan kepala ku, ''nggak lama lagj bel masuk,'' tolak ku pada Ryhan.
"Pergi atau gue sebarin foto lo yang nyimpan surat cin-" Aku langsung membekap mulut Ryhan karna bisa saja teman sekelas ku mendengar suara Ryhan.
"Ok, aku pergi," kataku lalu mengambil uang yang di atas meja ku.
Aku berjalan untuk ke kantin pak Harto yang di huni banyak kaum laki-laki.
"Beli rokoknya pak," kataku pada pak Harto.
"Buat tuan Ryhan yah?" kata pak Harto memberikan ku rokok.
Aku langsung mengangguk mengiyakan ucapan pak Harto.
"Eh...Itu Clara 'kan?" tanya salah satu cowok yang berada paling pojok kepada temannya.
Teman di sebelahnya itu mengangguk mengiyakan ucapan temannya.
"Clara!"
Aku langsung membalikkan badan ku dan melihat cowok paling pojok sedang sarapan. Yah, aku kenal mereka karna mereka berdua sahabat Ryhan.
"Kenapa, kak?" tanya ku sopan, sembari mengambil lebih uang yang di berikan pak Harto dua ribu rupiah.
"Ryhan mana?" tanya Rafli merupakan sahabat Ryhan.
"Di kelas," balasku masih dengan senyuman, sebagai adik kelas harus sopan pada kakak kelas, dengan cara senyum ramah.
"Dia nyuruh lo lagi beli rokok? Kok lo mau sih?" tanya Rafli menatap aku heran.
"Karna aku suka di suruh kak,'' jawabku asal, sembari menggaruk tengkuk ku salah tingkah dengan alasan konyol ku barusan. ''Kalau gitu Aku duluan, kak,'' pamit ku kepada teman Ryhan, tidak mungkin Kan jika aku mengatakan yang sebenarnya.
Aku langsung masuk ke dalam kelas dan sudah tidak melihat Ryhan. Kemana cowok itu?
"Ryhan mana?" tanyaku pada Kiki yang merupakan ketua kelas.
"Oh Ryhan...Dia bilang sama aku tadi rokoknya kamu bawa ke Roftop sekolah," kata Kiki membuat ku bernafas berat.
"Makasih.''
Semenjak rahasia ku di pegang oleh Ryhan aku sudah menjadi budak perintah cowok itu yang entah kapan berakhirnya.
Aku mengecek jam di pergelangan tangan ku, sepuluh menit lagi jam masuk berbunyi, aku langsung berjalan cepat untuk membawa rokok Ryhan ke Roftop sekolah yang selalu dia tempati untuk merokok.
Aku tidak tau sampai kapan ini akan berlangsung, apakah sampai Ryhan lulus sekolah? Aku berharap, bisa lepas dari sosok Ryhan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Kyli
Lanjut kak
2023-03-05
1