Aku Atau Ibumu

Aku Atau Ibumu

AAI 01 Menikah Lagi?

AAI - 01 Menikah Lagi?

Indah Permatasari. Wanita cantik yang memiliki dua lesung dikedua pipinya. Statusnya saat ini sudah menikah. Pernikahannya dengan laki-laki yang bernama Galih Surya Wibawa sudah menginjak hampir empat tahun. Pernikahan mereka didasari oleh rasa cinta diantara keduanya. Namun selama itu pula ia juga tidak bisa mengambil hati ibu mertuanya yang bernama Hesti Wulan.

Hesti Wulan begitu terang-terangan mengatakan jika tak menyukainya. Apalagi dengan dirinya yang hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda kehamilan, membuat Hesti semakin membencinya. Disetiap kesempatan Hesti selalu melontarkan kata-kata yang sarat dengan nada sindiran yang ditujukan pada Indah ketika Galih tidak berada di rumah. Indah sendiri juga tak menceritakan semuanya kepada Galih, karena ia tak ingin jika sampai Galih dan Hesti bertengkar karena aduannya. Mengetahui Indah yang tak mengadu kepada Galih, membuat Hesti semakin berani dan gencar menyakiti hati Indah.

Indah sendiri tak mengerti dengan ibu mertuanya itu. Padahal ia sudah melakukan segalanya untuk bisa menarik simpati Hesti, tapi nyatanya hingga sekarang wanita berumur hampir enam puluh tahun itu belum juga mengakuinya sebagai menantu di rumahnya. Jangankan mengakui, memanggil namanya saja Hesti tak pernah. Ia selalu memanggil Indah dengan sebutan hei, kau, ataupun wanita miskin.

Hubungan Indah dengan sang suami pun hingga kini masih romantis.Tak pernah sekalipun keduanya bertengkar meskipun hanya masalah kecil. Keduanya bisa membicarakan semuanya dengan kepala dingin. Indah dan Galih memang sudah menjalin sejak keduanya bertemu di salah satu universitas ternama di Surabaya. Saat itu Galih begitu terpesona melihat kecantikan dan tutur lembut dari Indah. Begitupun Indah, ia menyukai Galih yang memang seorang laki-laki yang tidak pernah neko-neko. Di kampus Galih selalu terlihat sendiri dan terkesan dingin dengan para wanita yang berusaha mendekatinya. Oleh karena itu, disaat Galih mendatanginya dan mengutarakan maksud hatinya untuk menjalin hubungan serius dengan Indah, Indah tak ragu dan mengiyakannya. Hubungan keduanya harmonis hingga ke jenjang pernikahan.

Namun cinta keduanya mulai goyah kala Hesti dengan santainya meminta Galih untuk menikah lagi saat ketiganya tengah menikmati makan malam mereka. Saat ini ketiganya tengah berada di ruang makan.

"Menikahlah lagi, Galih. Apa yang kau harapkan dari wanita mandul seperti istrimu itu," ucap Hesti santai sambil menyendokkan nasi ke dalam mulutnya.

Deg

Jantung Indah seakan berhenti berdetak saat mendengar ucapan dari ibu mertuanya itu. Rasa lapar yang melandanya seketika menghilang. Air matanya tanpa ia sadari menetes dengan sendirinya. Perih. Begitu perih rasanya saat kedua telinganya mendengar sendiri bagaimana tajamnya mulut ibu mertuanya itu. Indah bukanlah malaikat yang mempunyai hati seluas samudera. Ia hanyalah wanita biasa bisa merasakan sakit di hatinya jika ada orang lain yang menghinanya, meskipun itu ibu mertuanya sendiri.

"IBU!" Bentak Galih. Ia begitu terkejut mendengar ucapan dari ibunya barusan. Ia lantas melihat ke arah istrinya. Hatinya begitu sakit melihat istrinya kini meneteskan air matanya karena ucapan dari ibunya.

"Ma-maaf, Mas, Bu. I-indah sudah kenyang, mau ke atas dulu." Indah meletakkan kembali sendok dan garpu nya. Lalu ia pergi meninggalkan meja makan setelah meminta ijin kepada suami dan ibu mertuanya. Hatinya tak sanggup lagi jika harus mendengar kata-kata yang keluar dari mulut ibu mertuanya yang memiliki bisa yang mampu membuatnya merasakan sakit namun tak berdarah.

"IBU. Ibu kenapa sih? Jangan menyuruhku untuk berpoligami, Bu. Karena aku hanya mencintai Indah - istriku." Tegas Galih kepada ibunya. Hesti yang mendengar ucapan dari putranya itu seketika meradang.

"Apa? Jadi kamu berani sama Ibu hanya karena wanita itu, iya? Kamu mau jadi anak durhaka, Galih?" Dengan berapi-api Hesti justru memarahi Galih. Ia tak terima jika anaknya itu justru membela wanita lain. Galih seketika semakin frustasi saat ini. Ia berada di antara dua wanita yang begitu penting di dalam hidupnya. Saking frustasinya, Galih sampai menjambak rambutnya sendiri.

"Bukan begitu, Bu. Tapi Ibu yang membuatku begini. Sudah kukatakan berkali-kali kan, kalau aku tidak akan menikah dengan wanita lain selain Indah. Sejak awal aku sudah mengatakan itu kepada Ibu. Dan Ibu juga menyetujuinya," sahut Galih sambil beranjak dari tempat duduknya. Ia tak mau lagi berada disana, ia ingin segera mengejar cintanya yang sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar. Namun Hesti tak akan membiarkan hal itu. Ia masih belum selesai dengan perkataannya.

"Tapi dia mandul, Galih. Mau sampai kapan kamu mau hidup dengannya? Dia tidak bisa memberimu keturunan. Dan Ibu sudah sangat menginginkan seorang cucu," Galih seketika meradang mendengar ucapan Hesti. Ia sampai geleng-geleng kepala mendengar perkataan ibunya yang tanpa sadar juga menyakiti hatinya.

"Dengar, Bu. Indah tidak mandul. Kami sudah memeriksakannya dan hasilnya sehat. Jika memang sampai sekarang kami belum memiliki seorang anak, itu artinya Tuhan belum memberikannya. Aku tidak menyangka ibu bisa berbicara seperti itu kepada Indah, sedangkan ibu juga memiliki putri. Bagaimana jika suatu saat ibu mertua Gita juga berperilaku seperti ibu, bagaimana perasaan ibu, hah?" Ujar Galih panjang lebar. Ia sampai membawa nama adiknya - Gita Mega Wibawa agar bisa menyadarkan pikiran sang ibu. Namun sepertinya hati Hesti sudah mati. Ia tak tersentuh sama sekali dengan ucapan dari Galih. Ia justru semakin murka saat Galih malah membawa nama anak perempuannya.

"Jangan bawa-bawa Gita dalam masalah ini, Galih. Ini menyangkut istrimu itu. Ibu itu sudah tua, dan ibu ingin menimang cucu seperti teman-teman ibu yang lain. Apa kamu juga tidak ingin memiliki seorang anak, hah?" Hesti kembali menyerang Galih dengan pertanyaan seputar anak. Siapa yang tak menginginkan hadirnya seorang anak di tengah-tengah pernikahan? Galih pun juga sangat menginginkannya. Tapi jika memang belum memilikinya, mau gimana lagi? Ia dan Indah masih bisa bersabar menunggu kehadiran buah cinta mereka.

"Sangat ingin, Bu. Tak henti-hentinya Galih dan Indah berdoa agar cepat dikaruniai seorang anak. Tapi jika Tuhan belum memberi, kami harus apa? Hanya doa dan usaha yang mampu kami lakukan saat ini." Sahut Galih. Ia dan Indah yakin jika Tuhan akan memberi mereka kesempatan untuk bisa mempunyai seorang anak. Dan mereka akan sabar menanti akan datangnya hari itu.

"Sampai kapan, Galih? Kamu mau nunggu sampai ibu mati dulu, iya?" Kedua mata Hesti sampai melotot ketika mengatakan hal itu. Ia begitu marah saat putranya itu justru memihak wanita yang baru dikenalnya kurang lebih selama delapan tahun daripada dirinya. Dirinyalah yang dulu mengandung, menggendong, dan membesarkannya.

"Jangan berkata seperti itu, Bu. Yang jelas, aku tidak akan menikah lagi karena memang aku hanya menginginkan Indah Permatasari yang menjadi istriku satu-satunya. Satu hal lagi, Bu. Aku mohon, jangan membahas ini lagi kalau ibu tak mau aku dan Indah pergi meninggalkan rumah ini," setelah mengatakan itu, Galih segera pergi meninggalkan sang ibu tanpa mempedulikan teriakan darinya.

'Awas kau, Indah.'

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

✦ẑ̬î̬฿w̆̈ꪶ✫

✦ẑ̬î̬฿w̆̈ꪶ✫

Hallo kak🖐🖐.

2023-05-19

1

Winters

Winters

sumpah gedeg kalau mertua kek gini sih

2023-05-19

0

Winters

Winters

kejamnyq bu, jgn gtu apa

2023-05-19

0

lihat semua
Episodes
1 AAI 01 Menikah Lagi?
2 AAI 02 Pertengkaran
3 AAI 03 Menemui Melinda
4 AAI 04 Baikan
5 AAI 05 Kedatangan tamu
6 AAI 06 Melinda dan laki-laki misterius
7 AAI 07 Menemui seseorang
8 AAI 08 Makan Malam
9 AAI 09 Aku tidak mandul, Bu
10 AAI 10 Galih vs Hesti
11 AAI 11 Aku sangat mencintaimu
12 AAI 12 Ulang tahun pernikahan
13 AAI 13 Ulang tahun pernikahan 2
14 AAI 14 Kartika dan Hesti
15 AAI 15 Melinda dan Dimas
16 AAI 16 Pulang
17 AAI 17 Wanita miskin
18 AAI 18 Kedatangan Kartika
19 AAI 19 Restoran
20 AAI 20 Irsyad Yusuf Pratama
21 AAI 21 Konspirasi Besar
22 AAI 22 Menjalankan Rencana
23 AAI 23 Menjalankan Rencana 2
24 AAI 24 Kegelisahan Indah
25 AAI 25 - Kemurkaan Galih
26 AAI 26 Galih Berbohong
27 AAI 27 Melinda berakting
28 AAI 28 Itu anakku?
29 AAI 29 Mainan baru Dimas
30 AAI 30 Kehamilan Melinda
31 AAI 31 Titik terberat Galih
32 AAI 32 Kesabaran Indah
33 AAI 33 Tidak Fokus Bekerja
34 AAI 34 Ancaman Hesti
35 AAI 35 SAH
36 AAI 36 Makan Malam sendiri
37 AAI 37 - Menahan Galih
38 AAI 38 Galih Berbohong
39 AAI 39 Siapa dia?
40 AAI 40 Air mata Galih
41 AAI Maafkan aku,
42 AAI 42 - Berbeda arah
43 AAI 43 - Terbongkar
44 AAI 44 - Titik terendah Galih
45 AAI 45 - Pertengkaran
46 AAI 46 - Dilarikan ke rumah sakit
47 AAI 47 - Kedatangan keluarga Indah
48 AAI 48 Pertengkaran Galih dan Hesti
49 AAI 49 - Indah siuman
50 AAI 50 - Murkanya Doni
51 AAI 51 - Saling Menyalahkan
52 AAI 52 - Pulang
53 AAI 53 - Tentang Galih
54 AAI 54 - Sandi Nagara
55 AAI 55 - Sebuah Surat
56 AAI 56 - Tak Sebanding
57 AAI 57 - Bertemu Sahabat
58 AAI 58 - Perubahan Galih
59 AAI 59 - Sidang
60 AAI 60 - Pelampiasan dan Hasil Sidang
61 AAI 61 - Minta Maaf
62 AAI 62 - Wine
63 AAI 63 - Tercyduk Mertua
64 AAI 64 - Di Rumah Sakit
65 AAI 65 - Hesti siuman
66 AAI 66 - Kepulangan Hesti
67 AAI 67 - Kebenaran dan Ancaman
68 AAI 68 - Kenyataan yang terbongkar
69 AAI 69 - Semakin Rumit
70 AAI 70 - Kecelakaan Maut
71 AAI 71 - Rumah Sakit
72 AAI 72 - Dalang dibalik Kecelakaan Santi dan Melinda
73 AAI 73 - Kebenaran yang Terungkap
74 AAI 74 - Kebenaran 2
75 AAI 75 - Rasa Kemanusiaan
76 AAI 76 - Saingan Baru
77 AAI 77 - Pertolongan dari ketua BEM
78 AAI 78 - Naik Jabatan
79 AAI 79 - Jatuhnya talak
80 AAI 80 - Overdosis
81 AAI 81 - Perkumpulan Ibu-ibu
82 AAI 82 - Diagnosa dokter
83 AAI 83 - Karma
84 AAI 84 - Kehidupan Indah
85 AAI 85 - Cinta yang Tak Berubah
86 AAI 86 - Kepergian Hesti
87 AAI 87 - Ke Jakarta
88 AAI 88 - Penulis best seller
89 AAI 89 - Pertemuan tak terduga
90 AAI 90 - Galih dan Indah
91 AAI 91 - Kegelisahan Galih
92 AAI 92 - Halalkan aku
93 AAI 93 - SAH
94 AAI 94 - Kehidupan Indah
95 AAI 95 - Rumah Sakit
96 AAI 96 - END - Kado Terindah
97 PEMENANG GIVEAWAY
98 PENGUMUMAN
99 PROMOSI KARYA AUTHOR "SANG PENAKLUK CASSANOVA - END"
Episodes

Updated 99 Episodes

1
AAI 01 Menikah Lagi?
2
AAI 02 Pertengkaran
3
AAI 03 Menemui Melinda
4
AAI 04 Baikan
5
AAI 05 Kedatangan tamu
6
AAI 06 Melinda dan laki-laki misterius
7
AAI 07 Menemui seseorang
8
AAI 08 Makan Malam
9
AAI 09 Aku tidak mandul, Bu
10
AAI 10 Galih vs Hesti
11
AAI 11 Aku sangat mencintaimu
12
AAI 12 Ulang tahun pernikahan
13
AAI 13 Ulang tahun pernikahan 2
14
AAI 14 Kartika dan Hesti
15
AAI 15 Melinda dan Dimas
16
AAI 16 Pulang
17
AAI 17 Wanita miskin
18
AAI 18 Kedatangan Kartika
19
AAI 19 Restoran
20
AAI 20 Irsyad Yusuf Pratama
21
AAI 21 Konspirasi Besar
22
AAI 22 Menjalankan Rencana
23
AAI 23 Menjalankan Rencana 2
24
AAI 24 Kegelisahan Indah
25
AAI 25 - Kemurkaan Galih
26
AAI 26 Galih Berbohong
27
AAI 27 Melinda berakting
28
AAI 28 Itu anakku?
29
AAI 29 Mainan baru Dimas
30
AAI 30 Kehamilan Melinda
31
AAI 31 Titik terberat Galih
32
AAI 32 Kesabaran Indah
33
AAI 33 Tidak Fokus Bekerja
34
AAI 34 Ancaman Hesti
35
AAI 35 SAH
36
AAI 36 Makan Malam sendiri
37
AAI 37 - Menahan Galih
38
AAI 38 Galih Berbohong
39
AAI 39 Siapa dia?
40
AAI 40 Air mata Galih
41
AAI Maafkan aku,
42
AAI 42 - Berbeda arah
43
AAI 43 - Terbongkar
44
AAI 44 - Titik terendah Galih
45
AAI 45 - Pertengkaran
46
AAI 46 - Dilarikan ke rumah sakit
47
AAI 47 - Kedatangan keluarga Indah
48
AAI 48 Pertengkaran Galih dan Hesti
49
AAI 49 - Indah siuman
50
AAI 50 - Murkanya Doni
51
AAI 51 - Saling Menyalahkan
52
AAI 52 - Pulang
53
AAI 53 - Tentang Galih
54
AAI 54 - Sandi Nagara
55
AAI 55 - Sebuah Surat
56
AAI 56 - Tak Sebanding
57
AAI 57 - Bertemu Sahabat
58
AAI 58 - Perubahan Galih
59
AAI 59 - Sidang
60
AAI 60 - Pelampiasan dan Hasil Sidang
61
AAI 61 - Minta Maaf
62
AAI 62 - Wine
63
AAI 63 - Tercyduk Mertua
64
AAI 64 - Di Rumah Sakit
65
AAI 65 - Hesti siuman
66
AAI 66 - Kepulangan Hesti
67
AAI 67 - Kebenaran dan Ancaman
68
AAI 68 - Kenyataan yang terbongkar
69
AAI 69 - Semakin Rumit
70
AAI 70 - Kecelakaan Maut
71
AAI 71 - Rumah Sakit
72
AAI 72 - Dalang dibalik Kecelakaan Santi dan Melinda
73
AAI 73 - Kebenaran yang Terungkap
74
AAI 74 - Kebenaran 2
75
AAI 75 - Rasa Kemanusiaan
76
AAI 76 - Saingan Baru
77
AAI 77 - Pertolongan dari ketua BEM
78
AAI 78 - Naik Jabatan
79
AAI 79 - Jatuhnya talak
80
AAI 80 - Overdosis
81
AAI 81 - Perkumpulan Ibu-ibu
82
AAI 82 - Diagnosa dokter
83
AAI 83 - Karma
84
AAI 84 - Kehidupan Indah
85
AAI 85 - Cinta yang Tak Berubah
86
AAI 86 - Kepergian Hesti
87
AAI 87 - Ke Jakarta
88
AAI 88 - Penulis best seller
89
AAI 89 - Pertemuan tak terduga
90
AAI 90 - Galih dan Indah
91
AAI 91 - Kegelisahan Galih
92
AAI 92 - Halalkan aku
93
AAI 93 - SAH
94
AAI 94 - Kehidupan Indah
95
AAI 95 - Rumah Sakit
96
AAI 96 - END - Kado Terindah
97
PEMENANG GIVEAWAY
98
PENGUMUMAN
99
PROMOSI KARYA AUTHOR "SANG PENAKLUK CASSANOVA - END"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!