AAI 05 Kedatangan tamu

AAI 05- Kedatangan tamu

Jantung Indah seakan diremas-remas melihat bagaimana sang ibu mertuanya yang saat ini tengah bersikap manis dengan tamu mereka malam ini. Melinda. Wanita cantik yang memiliki banyak sekali nilai plus dimata sang ibu mertua. Entah mengapa Indah merasa Hesti dengan sengaja mengundang wanita itu untuk memancing amarahnya.

Rasa lapar yang tadinya menyerang Indah sekarang pergi begitu saja. Dengan teganya Hesti melukai hati Indah sedemikian rupa. Raut wajah dari sang ibu mertua yang tak bisa berbohong, Indah tahu akan hal itu. Wajahnya yang berbinar, senyumannya selalu terlukis jelas karena kedatangan Melinda membuat jiwa Indah meronta tapi ia hanya bisa diam.

"Terimakasih lho, Mel. Sudah repot-repot bawa makanan segala," ucap Hesti dengan senyumnya yang merekah kepada Melinda. Melinda tersenyum mendengarnya.

"Sama-sama, Tante. Aku tadi teringat dengan Tante yang suka dengan masakan rendang dari kokiku. Maka dari itu, aku sengaja membawakannya untuk Tante. Kebetulan tadi memang aku dari restoran dan hendak pulang." Ucap Melinda dengan senyumannya yang manis. Sesekali tatapan matanya melirik ke arah Galih. Sosok laki-laki sempurna yang mampu menggetarkan hati Melinda. Galih yang tegas, gagah, dan tak mudah didekati menjadi sangat berharga dimata Melinda.

'Ah, tampan sekali. Andai saja aku bisa memegangnya walau sekali. Aku pasti sangat bahagia. Tapi sayang, dia sudah ada yang punya. Beruntung sekali istrinya itu.' batin Melinda yang melihat Galih sedang mengambilkan air putih untuk Indah. Meski wajahnya yang datar, tapi perhatiannya pada sang istri begitu nyata dan mampu membuat siapa saja yang melihatnya merasa iri. Ya, Melinda sangat itu dengan Indah yang bisa mendapatkan hati Galih.

"Terimakasih, Mas." Ucap Indah seraya menerima gelas berisi air putih itu. Galih hanya tersenyum tipis sambil mengelus pucuk kepala Indah. Hesti dan Melinda hanya diam melihat interaksi keduanya.

Melinda yang tadinya datang hanya ingin mengantarkan makanan, dipaksa Hesti untuk tinggal sebentar disana. Ia pun bergabung bersama Galih dan Indah di meja makan. Meski tidak ikut makan, tapi Melinda menemani Hesti dan mengobrol santai dengannya. Hesti begitu bahagia melihat wajah menantunya yang terlihat tak suka dengan keberadaan Melinda.

"O iya, Mel. Apa kau sudah memiliki pacar? Kau kan cantik, pintar pula. Pasti banyak sekali laki-laki yang mengantre padamu," tanya Hesti dengan pujiannya yang semakin membuat hati Indah semakin merasa bergemuruh.

'Begitu teganya kamu, Bu. Belum pernah sekalipun Ibu bersikap begitu lembut denganku selama ini. Apa aku begitu buruk dimata Ibu? Sehingga Ibu sampai berbuat seperti ini di hadapanku?" Dengan wajahnya yang tertunduk, indah menyembunyikan kesedihannya. Galih yang tidak menyadari kesedihan sang istri hanya diam saja dan terus memakan makanannya.

"Be-belum ada, Tante. Aku masih fokus mengelola restoran Papa yang ada di Watuwalang sana." Jawab Melinda dengan senyumannya.

Restoran Dewa sudah berdiri sejak dua dekade lalu. Dikota Ngawi sendiri sudah ada sekitar tiga titik dimana restoran tersebut berada. Di Ngawi kota, lalu di Watuwalang tempatnya berada di bagian barat kota Ngawi, dan satunya berada di Karangjati yang merupakan sebuah tempat yang berada di bagian timur kota.

"Beruntung sekali yang memilikimu sebagai istri, Mel. Sudah cantik, berpendidikan, pintar berusaha juga. Kamu juga dari keluarga yang baik-baik karena Tante sangat mengenal kedua orang tua mu." Ucap Hesti. Bersamaan dengan itu, Galih dan Indah tampak sudah selesai dengan makan malam mereka.

"Aku dan Indah sudah selesai, Bu. Kami ke atas dulu," ucap Galih seraya beranjak dari tempat duduknya. Indah pun mengikutinya.

"Ya," jawab Hesti singkat sambil kembali menatap sang tamu istimewa nya. Keduanya terlihat kembali mengobrol bersama dan sesekali terdengar gelak tawanya.

"Sayang?" Panggil Galih saat ia melihat Indah yang tengah termenung duduk di atas peraduan mereka. Ia sudah berganti pakaian dengan piyama tidurnya. Lalu bergabung dengan Indah disana. Terlihat Indah masih tak menyahuti panggilannya. Wanita cantik itu tengah termenung dengan segala pemikirannya membuat Galih hanya bisa menghela napas.

"Ndah?" Panggil Galih lagi dengan menyentuh pundak kanan Indah. Alhasil membuat Indah tersentak karena sentuhan itu.

"E-eh, iya Mas." Sahut Indah pada akhirnya. Galih menarik lembut tangan Indah agar mendekat ke arahnya. Indah menurut hingga kini ia berada dalam dekapan sang suami.

"Apa yang mengganggu pikiranmu, Sayang? Aku lihat dari tadi mukamu begitu masam. Kamu gak mau cerita sama Mas?" Tanya Galih dengan lembut. Ia memberikan elusan lembut di punggung wanita yang dicintainya itu.

Mendengar suara lembut sang suami seketika membuat kedua mata Indah tiba-tiba memanas. Semua yang dipikirkan oleh nya seakan tumpah sekarang. Ia begitu takut jika apa yang dipikirkannya itu terjadi padanya.

"E-enggak apa-apa kok, Mas." Lagi. Entah sudah berapa kali Indah berbohong dengan perasaannya. Ia tak mampu meluapkan segala hal yang mengganggu pikirannya kepada Galih. Ia tahu bagaimana lelahnya Galih yang bekerja untuk dirinya dan keluarganya. Oleh karena itu, Indah tidak ingin sampai menambah beban pikiran suami.

"Kamu yakin, hm?" Tanya Galih sekali lagi.

"Iya, Mas." Jawab Indah dengan lirih. Galih menganggukkan kepalanya. Perlahan ia mulai menguap, merasakan kantuk yang mulai menyerangnya.

"Baiklah kalau begitu. Ayo kita tidur. Besok Mas harus bekerja," ucap Galih seraya memberikan kecupan hangat di kening Indah. Bagaimana bisa Indah tidak takut jika suatu saat ia harus kehilangan suaminya. Apalagi sang mertua yang hingga kini belum juga menampakkan kasih sayangnya kepadanya.

"Iya, Mas." Sahut Indah seraya membalikkan tubuhnya membelakangi sang suami. Galih pun segera melingkarkan tangannya di perut Indah dan mulai memejamkan mata.

Sedangkan Indah masih berkutat dengan pikirannya. Tanpa bisa ia cegah butiran bening mengalir dari kedua sudut matanya yang kini sudah terlihat memerah dan basah. Ketakutan terbesar seorang istri karena ketidak sempunaan yang dimilikinya membuat emosi Indah tidak stabil.

Memikirkan masa depan keluarga kecilnya yang hingga sekarang belum juga terlihat. Istri mana yang bisa tenang jika didalam rumah tangganya belum ada tanda-tanda kehadiran sang buah hati. Jiwa Indah begitu terguncang oleh kenyataan itu. Tapi tak ada yang mengetahuinya selain dirinya sendiri. Ia begitu pintar menyembunyikan segala yang dialaminya. Bahkan keluarga sendirinya pun juga tak mengetahui.

Jika Indah mengeluhkan kondisi tubuhnya, dengan perhatian dan lembut Galih selalu menenangkannya. Indah begitu tenang jika sudah mendengar suara lembut dari sang suami.

"Jangan terlalu dipikirkan. Kita harus selalu berpikiran positif kepada Tuhan, karena Dia-lah yang menentukan nasib seluruh makhluk hidup di dunia ini. Lagipula banyak sekali pasangan diluaran sana yang lebih lama dari kita yang juga belum memiliki momongan. Oke? Aku tak mau kamu sampai sakit karena memikirkan hal itu, hm?" Kata-kata Galih yang selalu diingat oleh Indah disaat laki-laki itu menenangkan dirinya yang tengah tenggelam dalam pikirannya. Indah begitu bersyukur karena telah dipertemukan dengan laki-laki sempurna seperti Galih. Laki-laki yang bisa dijadikan pendukungnya disaat ia benar-benar membutuhkannya. Laki-laki yang selalu ada untuk Indah dan juga yang sangat mencintainya dengan tulus.

'Aku sangat mencintaimu, Mas. Tapi aku juga takut jika nantinya akan ada orang yang memisahkan kita. Entah mengapa hatiku merasa tak tenang akhir-akhir ini. Apalagi Ibumu yang selalu memojokkanku karena kondisiku yang belum juga hamil hingga sekarang. Apa yang harus aku lakukan, Mas? Aku sangat takut sekali,' setelah menumpahkan segala kesedihannya dengan air matanya, Indah akhirnya tertidur dengan jejak air mata yang masih nampak di kedua pipinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Author DE LILAH

Author DE LILAH

aku mampir thore... semangat up nya.. karyanya kerenn

2023-05-16

2

Eka Elisa

Eka Elisa

smoga author kli ini bikin kmu kuat dn gk menyek"...kyk sinetron ikn trbang ya indah...kmu kuat tegar dn gk gmpang di tindass...hesti mah buang ak ke laut indah😈

2023-04-07

2

lihat semua
Episodes
1 AAI 01 Menikah Lagi?
2 AAI 02 Pertengkaran
3 AAI 03 Menemui Melinda
4 AAI 04 Baikan
5 AAI 05 Kedatangan tamu
6 AAI 06 Melinda dan laki-laki misterius
7 AAI 07 Menemui seseorang
8 AAI 08 Makan Malam
9 AAI 09 Aku tidak mandul, Bu
10 AAI 10 Galih vs Hesti
11 AAI 11 Aku sangat mencintaimu
12 AAI 12 Ulang tahun pernikahan
13 AAI 13 Ulang tahun pernikahan 2
14 AAI 14 Kartika dan Hesti
15 AAI 15 Melinda dan Dimas
16 AAI 16 Pulang
17 AAI 17 Wanita miskin
18 AAI 18 Kedatangan Kartika
19 AAI 19 Restoran
20 AAI 20 Irsyad Yusuf Pratama
21 AAI 21 Konspirasi Besar
22 AAI 22 Menjalankan Rencana
23 AAI 23 Menjalankan Rencana 2
24 AAI 24 Kegelisahan Indah
25 AAI 25 - Kemurkaan Galih
26 AAI 26 Galih Berbohong
27 AAI 27 Melinda berakting
28 AAI 28 Itu anakku?
29 AAI 29 Mainan baru Dimas
30 AAI 30 Kehamilan Melinda
31 AAI 31 Titik terberat Galih
32 AAI 32 Kesabaran Indah
33 AAI 33 Tidak Fokus Bekerja
34 AAI 34 Ancaman Hesti
35 AAI 35 SAH
36 AAI 36 Makan Malam sendiri
37 AAI 37 - Menahan Galih
38 AAI 38 Galih Berbohong
39 AAI 39 Siapa dia?
40 AAI 40 Air mata Galih
41 AAI Maafkan aku,
42 AAI 42 - Berbeda arah
43 AAI 43 - Terbongkar
44 AAI 44 - Titik terendah Galih
45 AAI 45 - Pertengkaran
46 AAI 46 - Dilarikan ke rumah sakit
47 AAI 47 - Kedatangan keluarga Indah
48 AAI 48 Pertengkaran Galih dan Hesti
49 AAI 49 - Indah siuman
50 AAI 50 - Murkanya Doni
51 AAI 51 - Saling Menyalahkan
52 AAI 52 - Pulang
53 AAI 53 - Tentang Galih
54 AAI 54 - Sandi Nagara
55 AAI 55 - Sebuah Surat
56 AAI 56 - Tak Sebanding
57 AAI 57 - Bertemu Sahabat
58 AAI 58 - Perubahan Galih
59 AAI 59 - Sidang
60 AAI 60 - Pelampiasan dan Hasil Sidang
61 AAI 61 - Minta Maaf
62 AAI 62 - Wine
63 AAI 63 - Tercyduk Mertua
64 AAI 64 - Di Rumah Sakit
65 AAI 65 - Hesti siuman
66 AAI 66 - Kepulangan Hesti
67 AAI 67 - Kebenaran dan Ancaman
68 AAI 68 - Kenyataan yang terbongkar
69 AAI 69 - Semakin Rumit
70 AAI 70 - Kecelakaan Maut
71 AAI 71 - Rumah Sakit
72 AAI 72 - Dalang dibalik Kecelakaan Santi dan Melinda
73 AAI 73 - Kebenaran yang Terungkap
74 AAI 74 - Kebenaran 2
75 AAI 75 - Rasa Kemanusiaan
76 AAI 76 - Saingan Baru
77 AAI 77 - Pertolongan dari ketua BEM
78 AAI 78 - Naik Jabatan
79 AAI 79 - Jatuhnya talak
80 AAI 80 - Overdosis
81 AAI 81 - Perkumpulan Ibu-ibu
82 AAI 82 - Diagnosa dokter
83 AAI 83 - Karma
84 AAI 84 - Kehidupan Indah
85 AAI 85 - Cinta yang Tak Berubah
86 AAI 86 - Kepergian Hesti
87 AAI 87 - Ke Jakarta
88 AAI 88 - Penulis best seller
89 AAI 89 - Pertemuan tak terduga
90 AAI 90 - Galih dan Indah
91 AAI 91 - Kegelisahan Galih
92 AAI 92 - Halalkan aku
93 AAI 93 - SAH
94 AAI 94 - Kehidupan Indah
95 AAI 95 - Rumah Sakit
96 AAI 96 - END - Kado Terindah
97 PEMENANG GIVEAWAY
98 PENGUMUMAN
99 PROMOSI KARYA AUTHOR "SANG PENAKLUK CASSANOVA - END"
Episodes

Updated 99 Episodes

1
AAI 01 Menikah Lagi?
2
AAI 02 Pertengkaran
3
AAI 03 Menemui Melinda
4
AAI 04 Baikan
5
AAI 05 Kedatangan tamu
6
AAI 06 Melinda dan laki-laki misterius
7
AAI 07 Menemui seseorang
8
AAI 08 Makan Malam
9
AAI 09 Aku tidak mandul, Bu
10
AAI 10 Galih vs Hesti
11
AAI 11 Aku sangat mencintaimu
12
AAI 12 Ulang tahun pernikahan
13
AAI 13 Ulang tahun pernikahan 2
14
AAI 14 Kartika dan Hesti
15
AAI 15 Melinda dan Dimas
16
AAI 16 Pulang
17
AAI 17 Wanita miskin
18
AAI 18 Kedatangan Kartika
19
AAI 19 Restoran
20
AAI 20 Irsyad Yusuf Pratama
21
AAI 21 Konspirasi Besar
22
AAI 22 Menjalankan Rencana
23
AAI 23 Menjalankan Rencana 2
24
AAI 24 Kegelisahan Indah
25
AAI 25 - Kemurkaan Galih
26
AAI 26 Galih Berbohong
27
AAI 27 Melinda berakting
28
AAI 28 Itu anakku?
29
AAI 29 Mainan baru Dimas
30
AAI 30 Kehamilan Melinda
31
AAI 31 Titik terberat Galih
32
AAI 32 Kesabaran Indah
33
AAI 33 Tidak Fokus Bekerja
34
AAI 34 Ancaman Hesti
35
AAI 35 SAH
36
AAI 36 Makan Malam sendiri
37
AAI 37 - Menahan Galih
38
AAI 38 Galih Berbohong
39
AAI 39 Siapa dia?
40
AAI 40 Air mata Galih
41
AAI Maafkan aku,
42
AAI 42 - Berbeda arah
43
AAI 43 - Terbongkar
44
AAI 44 - Titik terendah Galih
45
AAI 45 - Pertengkaran
46
AAI 46 - Dilarikan ke rumah sakit
47
AAI 47 - Kedatangan keluarga Indah
48
AAI 48 Pertengkaran Galih dan Hesti
49
AAI 49 - Indah siuman
50
AAI 50 - Murkanya Doni
51
AAI 51 - Saling Menyalahkan
52
AAI 52 - Pulang
53
AAI 53 - Tentang Galih
54
AAI 54 - Sandi Nagara
55
AAI 55 - Sebuah Surat
56
AAI 56 - Tak Sebanding
57
AAI 57 - Bertemu Sahabat
58
AAI 58 - Perubahan Galih
59
AAI 59 - Sidang
60
AAI 60 - Pelampiasan dan Hasil Sidang
61
AAI 61 - Minta Maaf
62
AAI 62 - Wine
63
AAI 63 - Tercyduk Mertua
64
AAI 64 - Di Rumah Sakit
65
AAI 65 - Hesti siuman
66
AAI 66 - Kepulangan Hesti
67
AAI 67 - Kebenaran dan Ancaman
68
AAI 68 - Kenyataan yang terbongkar
69
AAI 69 - Semakin Rumit
70
AAI 70 - Kecelakaan Maut
71
AAI 71 - Rumah Sakit
72
AAI 72 - Dalang dibalik Kecelakaan Santi dan Melinda
73
AAI 73 - Kebenaran yang Terungkap
74
AAI 74 - Kebenaran 2
75
AAI 75 - Rasa Kemanusiaan
76
AAI 76 - Saingan Baru
77
AAI 77 - Pertolongan dari ketua BEM
78
AAI 78 - Naik Jabatan
79
AAI 79 - Jatuhnya talak
80
AAI 80 - Overdosis
81
AAI 81 - Perkumpulan Ibu-ibu
82
AAI 82 - Diagnosa dokter
83
AAI 83 - Karma
84
AAI 84 - Kehidupan Indah
85
AAI 85 - Cinta yang Tak Berubah
86
AAI 86 - Kepergian Hesti
87
AAI 87 - Ke Jakarta
88
AAI 88 - Penulis best seller
89
AAI 89 - Pertemuan tak terduga
90
AAI 90 - Galih dan Indah
91
AAI 91 - Kegelisahan Galih
92
AAI 92 - Halalkan aku
93
AAI 93 - SAH
94
AAI 94 - Kehidupan Indah
95
AAI 95 - Rumah Sakit
96
AAI 96 - END - Kado Terindah
97
PEMENANG GIVEAWAY
98
PENGUMUMAN
99
PROMOSI KARYA AUTHOR "SANG PENAKLUK CASSANOVA - END"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!