Second Marriage Happiness

Second Marriage Happiness

SMH (1)

Sebuah pernikahan megah diselenggarakan. Pernikahan itu dihadiri banyak tamu undangan. Beberapa tamu terlihat memberikan hadiah dan ucapan selamat untuk sepasang pengantin baru itu.

Terlihat seorang pria tampan dengan mengenakan stelan jas hitam. Di samping pria itu, berdiri seorang wanita cantik yang tersenyum lebar menyambut para tamu undangan.

"Apa aku harus tersenyum? Kurasa tidak perlu," batin pria itu.

Pria tampan itu bernama, Edward Alexander. Seorang Direktur perusahaan yang bergerak dibidang   elektronik. Ia menikahi seorang model, wanita yang dijodohkan orang tuanya. Karena kasih sayangnya pada kedua orang tua, ia tidak menolak dan langsung menyetujui pernikahan tanpa banyak bicara.

"Kamu senang, Edward?" tanya wanita di samping Edward, yang tak lain adalah istrinya.

"Apa aku terlihat senang?" jawab Edward dengan ekspresi wajah yang datar.

Wanita itu langsung menoleh menatap Edward, "Aku tahu ini sulit. Tapi, aku mohon kali ini saja. Tersenyumlah, meski hanya sebentar dan hanya senyuman tipis" pinta wanita itu.

"Aku tak suka dipaksa, Bella. Kamu tahu itu, kan." jawab Edward.

Wanita yang bernama Bella itu pun kaget mendengar jawaban suaminya. Ia tahu, Edward memang tidak mencintainya. Edward bersikap ramah dan baik hanya untuk dilihat kedua orang tua Edward dan orang lain yang melihat.

"Masa bodoh dengan kamu mencintaiku atau tidak. Yang terpenting, kini aku telah menjadi istrimu. Aku sudah memilikimu. Ah, maksudku ... uangmu." batin Bella tersenyum.

Bella tahu, untuk mencapai tujuannya. Ia harus memiliki banyak uang. Kecantikan saja bukanlah sesuatu yang cukup untuk bisa mengendalikan dunia. Beruntungnya, ia bisa dinikahi pria tampan yang kaya raya. Tak dapat cinta, uang pun pasti akan ia dapatkan. Itulah yang terpikirkan oleh Bella.

"Ya, terserah kamu saja. Tersenyum atau tidak, bukan urusanku." gumam Bella.

Bella tersenyum menyambut tamu. Sebagai Nyonya Alexander sekaligus model ternama, ia pun menunjukkan pesonanya. Bella tak mau pusing memikirkan Edward. Cinta itu nomor sekian  bagainya nomor satu adalah uang dan reputasi. Mau Edward cinta ata tidak, itu bukanlah masalah besar.

***

Di lain tempat. Di hari, waktu dan tanggal yang sama. Sebuah pernikahan juga diselenggarakan. Kali ini adalah pernikahan seorang putri konglomerat. Banyak yang menyebutkan, jika putri konglomerat itu sangat, sangat beruntung. Dengan tubuh yang kurang ideal, dia bisa dinikahi pria tampan meski pria itu hanya beraasal dari keluarga sederhana.

Paras dari putri konglomerat itu memanglah cantik. Akan tetapi, wanita itu memiliki kelebihan berat badan dan menjadikannya terlihat sebagai wanita gemuk. Meski sebenarnya tidak terlalu gemuk, tetap saja yang namanya berlebih itu tidak nyaman dipandang oleh mata.

Wanita itu bernama, Tania. Tania merupakan putri tunggal seorang pengusaha sukses kaya raya. Dan ia dinikahi oleh Andrew, yang hanya seorang Manager. Bagaimana, bisa? Tania yang polos dan pendiam, memang tidak mempunyai banyak teman. Kebetulan, pada saat Tania datang ke kantor Papanya. Ia hampir jatuh dan diselamatkan oleh Andrew.

Pada saat itulah, Tania mulai jatuh cinta pada Andrew. Namun, Andrew dengan sengaja mendekati Tania. Merayu dan menggoda Tania bukanlah hal yang sulit bagi Andrew karena Tania memiliki kepercayaa tinggi terhadapnya. Ternyata, Andrew memiliki suatu tujuan. Ia yang memiliki ambisi besar, ingin lebih terlihat dan terpandang oleh orang lain. Andrew tidak mau lagi direndahkan, juga dipermainkan seperti saat ia masih kecil dulu.

Keluarga Andrew bukanlah keluarga berada. Bahkan keluarga Andrew tergolong keluarga sederhana. Andrew tidak memiliki seorang Ayah, dan hanya memiliki seorang Ibu. Ibu Andrew, merupakan seorang yang sombong dan serakah. Ia selalu menuntut putranya untuk menghasilkan banyak uang untuknya.

Awalnya Ibu Andrew menolak, saat Andrew berencana menikahi Tania. Namun, setelah tahu Tania adalah putri tunggal orang kaya, Ibu Andrew langsung setuju bahkan mendorong putranya untuk cepat-cepat menikah. Meski ia tidak suka melihat fisik Tania, tetapi ia melihat Tania memiliki kekayaan dan status kedudukan yang terpandang.

Bahkan di hari pernikahan itu. Ibu Andrew tampil bersinar. Bagaimana tidak, ia bahkan memamerkan pada teman-temannya, jika ia mempunyai menantu orang kaya. Pemikiran yang norak dan kolot itu menuai beberapa gosip. Namun, nyatanya itu tidak membuat Ibunda Andrew ciut hati.

Andrew dan Tania berdiri berdampingan, mereka berdua menyambut para tamu undangan yang datang memberi doa dan ucapan selamat.

"Apa kamu lelah, sayang?" tanya Andrew.

"Tidak, tidak. Aku baik-baik saja. Apa kamu lelah?" tanya balik Tania.

"Tidak sama sekali. Bagaimana bisa lelah. Inikan hari bahagiaku," dusta Andrew dengan senyuman penuh kepalsuan.

Tania tersenyum cantik, "Terima kasih. Aku juga sangat bahagia." ucap Tania.

"Akulah yang seharusnya berterima kasih, Tania. Karenamu aku akan menuju puncak kesuksesanku." batin Andrew.

Tania sama sekali tidak sadar, bahkan ia sama sekali tidak curiga dengan Andrew. Baginya, ia sangat beruntung bisa menikah dengan pria yang ia cintainya itu.

Wanita cantik dan polos itu terbuai akan rayuan pria yang hanya bermodalkan tampang yang berbicara dengan kata-kata manis. Padahal pria itu hanya ingin mengeruk semua harta kekayaan keluarga istrinya. Bahkan ia sudah memiliki banyak rencana kedepannya, bagaimana ia dan Ibunya akan menghabiskan semua uang istrinya.

***

Pesta pernikahan telah usai siang tadi. Malam harinya, kedua pasang pengantin baru ini tidak melakukan malam pertama pada umumnya. 

Pasangan Edward dan Bella. Melewatkan malam pertama dengan kesibukan masing-masing. Edward bekerja dan Bella menonton film di kamar. Bella yang memang tidak ingin bercinta dengan Edward sangat senang, saat Edward memilih kerja sampai larut malam.

"Dia akan terus bekerja kan? itu lebih baik, daripada aku melihat wajahnya yang dingin tanpa ekspresi." batin Bella.

Sedangkan Edward yang memang tidak mencintai Bella. Menganggap jika malam pertama yang panas, harusnya dilakukan oleh sepasang suami-istri yang saling mencintai satu sama lain. Jadi, jika ia melakukannya begitu saja hanya karena keinginan sesaat, rasanya akan hambar.

***

Di lain tempat. Pasangan Andrew dan Tania juga sepertinya melewatkan begitu saja, malam panas mereka. Dengan alasan pekerjaan, Andrew justru pergi meninggalkan Tania. Andrew tahu istrinya itu pasti mengharapkan sentuhannya, tapi ia mewasa risih dan muak hanya dengan melihat bentuk tubuh tak ideal istrinya itu.

"Hahh ... yang benar saja. Aku tidak akan pernah melakukannya," batin Andrew kesal.

Tania tidak ingin membuat Andrew kecewa dengan melarang kepergian Andrew. Mau tidak mau, rela tidak rela. Ia membiarkan sang suami pergi meninggalkannya. Tania hanya berdiam diri di dalam kamar. Berharap suaminya segera pulang dan mereka bisa melakukan malam pertama.

Tania pun menunggu kepulangan sang suami sampai tertidur. Dan apa yang diharapkan Tania tidak terjadi. Andrew malah tidur di Hotel dan pulang pagi, sengaja menghindari malam pertamanya dengan Tania.

Terpopuler

Comments

luiya tuzahra

luiya tuzahra

emang tania bb nya berapa?sampe segitunya andrew

2023-07-21

1

Dew Dew

Dew Dew

hadirr!

2023-03-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!