Menikahi Nona Muda Kaya Raya

Menikahi Nona Muda Kaya Raya

1

"Astaga!"

Itu pagi hari saat terdengar suara teriakan dari dalam sebuah kamar hotel mewah.

Seorang gadis tampak sedang melotot lebar, menatap tubuh seorang pria yang berbaring di sebelahnya.

Pria asing itu terbangun dari tidurnya karena terkejut oleh teriakan gadis itu.

"Apa? Ada masalah apa?" tanya pria asing yang berada di sebelahnya itu gelagapan karena mendengar suara teriakan.

Evelyn, nama gadis itu terlihat tak peduli dengan keterkejutan pria asing itu. Dengan kekuatan penuh ia menendang pria asing itu hingga tubuhnya terjungkal ke atas lantai.

BRUK!

"Aw~" pekik pria asing itu saat tubuhnya terjatuh dari tempat tidur akibat mendapat tendangan dari Evelyn.

"Hai, apa-apaan sih kau? Kenapa kau menendangku!"

"Kau!" Evelyn menunjuk pria asing yang tengah terbaring kesakitan di lantai itu sembari melototkan kedua matanya. "Siapa kau, hah?" sentaknya.

"Hah?"

"Aku bertanya kau siapa!"

"Apa maksudmu, heh!"

"Jawab aku, sialán!" teriak Evelyn dengan penuh emosi. "Aku bertanya siapa kau!"

"Kenapa kau malah berteriak padaku begitu, sih?" ujar lelaki itu dengan gerakan malas menggosok-gosok pantátnya yang terasa sakit.

"Aku bertanya, siapa kau. Dan apa yang sedang kau lakukan di sini? Ini kamar hotelku." balas Evelyn kembali berteriak sembari menunjuk wajah pria asing itu.

Bukannya menjawab, pria asing itu malah mengusak-usak matanya malas. Ia masih tampak masih mengantuk rupanya.

Pria itu segera bangkit dari lantai dan berdiri menatap Evelyn dengan heran.

"Kenapa kau bisa ada di sini? Oh ya ampun, juga kenapa kau tak berpakaian seperti itu?" ujar Evelyn lagi.

"Aku?" tanya pria itu menunjuk dirinya sendiri. Ia lalu menurunkan pandangannya untuk melihat tubuhnya yang tak memang sedang tak mengenakan apapun.

"Apa sebenarnya yang kau lakukan di kamarku? Dan kenapa kau bisa masuk ke kamarku?"

"Kau bertanya apa yang kulakukan di sini?" ujar lelaki itu.

Pria itu menatap Evelyn yang tampak terkejut selama beberapa saat. Ia lalu menyilangkan kedua tangannya di depan dada, menatap gadis cantik di hadapannya itu dengan pandangan heran.

"Kau bertanya bagaimana aku bisa masuk kemari? Kau sedang bercanda sekarang?"

"Apa aku terlihat sedang bercanda?"

"Ya."

"Jawab saja pertanyaanku, sialán!"

"Tentu saja. Tentu aku akan menjawab pertanyaan konyolmu itu. Jawabannya adalah karena kau sendiri-lah yang sudah membawaku ke sini." jawab pria itu balas menatap Evelyn tajam.

"Apa?"

"Kau tidak dengar apa yang kukatakan?"

"Aku yang membawamu!?"

"Ya. Semalam kita bertemu di klub. Kita berkenalan. Ngobrol. Barulah setelah itu kita berpesta dengan yang lain. Dan kau…"

"Aku?" Evelyn menaikkan sebelah alisnya heran. "Aku kenapa?"

"Jadi begini…" pria itu menghela napasnya dengan malas. "Aku tahu kalau ini terdengar agak gila. Tapi semalam, saat di klub kau memperkenalkan dirimu dan kau mengatakan padaku, ayo kita nikmati malam ini."

Evelyn terhenyak. "Aku mengatakan itu padamu?"

"Benar. Setelah itu kau membawaku pergi ke kamar hotelmu ini. Dan yah… kau tau… apa yang terjadi selanjutnya…"

"Aku yang membawamu ke kamarku?"

"Ya! Jadi bisakah aku melanjutkan tidurku lagi sakarang?"

"Tunggu dulu!"

"Apalagi?" ujar pria itu jengah.

"Siapa namamu?"

"David." ujar pria itu. Ia lalu menggelengkan kepalanya pelan. "Kita sudah berkenalan semalam. Yah, kau pasti benar-benar melupakan segalanya. Sayang sekali."

"Benarkah aku yang sudah membawamu datang kemari, David?"

"Ya, kau sendiri yang mengajakku."

"Kau tidak salah ingat?"

David menggeleng. "Aku yakin. Aku ingat. Seratus persen. Aku sudah mengatakan semuanya padamu tadi. Coba kau ingat-ingat lagi kejadian semalam."

Evelyn mengerutkan dahinya saat potongan-potongan adegan yang di ceritakan pria itu tiba-tiba saja muncul di ingatannya.

Evelyn terhenyak.

"Ya ampun." Evelyn menutup mulutnya dengan kedua tangan.

"Bagaimana?" tanya David saat melihat Evelyn yang tampaknya terkejut akan sesuatu. "Kau sudah ingat sekarang?"

Evelyn mengerjap dan tersenyum canggung pada pria itu saat ia sudah berhasil mengingat segalanya.

"Baguslah, sepertinya kau sudah ingat segalanya. Sekarang, bisakah aku naik ke tempat tidur lagi?" pria itu kemudian naik kembali ke atas tempat tidur

"Kau mau apa?" tanya Evelyn menghentikan gerakan pria asing itu.

"Tidur, tentu saja. Aku ingin kembali tidur. Aku masih sangat mengantuk sekarang karena kita harus begadang semalam." ujar pria itu lalu mendekatkan wajahnya pada Evelyn. "Ah… atau kau mau kita melanjutkan apa yang kita lakukan semalam? Ngomong-ngomong kau luar biasa sekali semalam." godanya sembari mengedipkan sebelah matanya.

"Menjauhlah dariku! Sialan!" ujar Evelyn menatap lelaki itu geli.

"Kau garang semalam. Dan aku suka."

"Aku bilang menjauh dariku!" Evelyn dengan kasar mendorong mundur tubuh pria itu yang langsung di balas dengan gedikkan bahu yang santai.

"Baiklah Kalau kau menolak. Sayang sekali." ujar pria itu. "Kalau begitu aku akan lanjut tidur saja, oke.."

Evelyn tak menjawab. Ia menatap pria yang berada di sebelahnya itu dengan datar. Pria itu tampak berbaring dan memasang kembali selimut ke tubuhnya, tanpa memperdulikan tatapan Evelyn.

Detik selanjutnya Evelyn tampak mengerjapkan matanya. Ia langsung tersadar atas apa yang baru saja terjadi padanya.

Evelyn mengusak wajahnya kasar. Ia menyesali betapa ceroboh dirinya semalam. Yah, Evelyn akan berusaha agar hal seperti ini tak akan terjadi lagi lain kali. Itu artinya setelah ini dia memang harus lebih berhati-hati.

Tapi benarkah dia yang sudah membawa pria ini ke kamarnya sendiri? Bukankah selama ini Evelyn tak pernah sekalipun membawa lelaki ke tempat miliknya. Biasanya para lelaki-lah yang akan menyewa kamar untuk mereka gunakan.

Ngomong-ngomong, Evelyn masih ragu akan yang terjadi pada dirinya. Pasalnya sudah lama ia tak melakukan hal seperti ini lagi.

'Haruskah kupastikan?' batin Evelyn.

Perlahan, tangan Evelyn tampak bergerak untuk membuka sedikit selimut yang menutupi bagian tubuhnya dan langsung menyadari kalau ia tak mengenakan sehelai benang pun ditubuhnya, kecuali selimut.

"Ya ampun, aku benar-benar melakukannya lagi."

***

Peringatan Keras :

KALAU TIDAK SUKA, JANGAN DILANJUT!

Kasihanilah mata kalian yang harus membaca cerita jelek.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!