"Bagaimana bisa aku melakukan hal seperti ini lagi." gumamnya menggelengkan kepala sembari memijit pangkal hidungnya.
Evelyn yakin kalau ia pasti sudah minum terlalu banyak di pesta semalam sampai-sampai tak sadar sudah membawa pria asing ke kamar hotel tempat ia menginap seperti ini.
Sudah lama sejak Evelyn bermain-main dengan pria asing di atas tempat tidur, seperti saat ini. Sejujurnya, tidur dengan pria asing seperti ini adalah kebiasaan lama Evelyn.
Lebih tepatnya, Evelyn sudah seperti pensiun dari kegiatan semacam ini. Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk berhenti bermain cinta dengan lelaki dan lebih fokus bersenang-senang dengan dirinya sendiri.
Dan selama ini Evelyn memang melakukan komitmennya dan hanya pergi berkencan dengan para pria. Hanya itu. Bukannya tidur seranjang seperti ini.
Evelyn tak menyangka ia akan kelepasan dan membawa seseorang ke kamarnya. Padahal niat awal Evelyn pergi ke Bali hanyalah untuk liburan dengan teman-temannya.
"Maafkan dirimu sendiri, Evelyn. Kau orang yang menepati janji. Lagipula kau melakukan hal semalam karena mabuk. " gumamnya lalu menghela napasnya pelan dan menutup kedua mata, berharap semua ini hanyalah mimpi.
Evelyn mengangkat selimutnya sekali lagi untuk mengintip tubuh naked-nya. Evelyn benar-benar tak mengenakan sehelai pun pakaian sekarang. Ia menghela lelah saat menyadari kondisinya di balik selimut.
"Ya ampun. Aku sudah mengkhianati diriku sendiri." ujar Evelyn.
Evelyn menggelengkan kepalanya. Bukan menyesal begini. Harusnya hal ia lakukan adalah cepat-cepat mencari pakaian miliknya. Ia harus mengenakan pakaiannya lebih dulu, kan?
Evelyn mengedarkan pandangan ke penjuru ruangan untuk mencari pakaian yang ia kenakan semalam.
"Dimana gaunku, ya?" gumam Evelyn.
Gadis cantik itu kembali menghela napasnya pelan saat tak menemukan pakaiannya di dekat tempat tidur. Hanya ada dalaman yang tergeletak di atas lantai. Ah, Evelyn yakin kalau semalam pasti sangat kacau sampai ia tak tahu dimana gaunnya berada saat ini.
Saat sibuk menatap sekeliling ruangan, mata Evelyn justru terarah pada dinding ruangan. Ia menatap pada jam yang menggantung di dinding ruangan. Di detik itu juga, mata Evelyn langsung membulat saat melihat jam.
Evelyn hampir lupa, bukankah ia harus pergi ke bandara pagi ini untuk pulang ke Jakarta. Ia bahkan sudah memesan tiket pesawatnya kemarin. Evelyn kembali melirik jam dinding dan menyadari kalau ini bahkan sudah hampir terlambat untuk pergi ke bandara.
"Siál! Bagaimana aku bisa lupa. Aku kan harus pulang hari ini." ujar Evelyn.
Dengan sedikit terburu-buru Evelyn turun dari tempat tidurnya. Ia menarik selimut untuk menutupi tubuh naked-nya dan segera berlari menuju kamar mandi. Kerusuhan itu sontak saja membuat pria asing yang tengah tidur itu kembali terbangun untuk menatapnya.
"Ada apa sih dengannya?" ujar pria asing itu, terus menatap heran pada Evelyn yang tengah berlari memasuki kamar mandi.
"Hei, kau baik-baik saja, kan?" seru pria itu pada Evelyn yang tengah berada dikamar mandi.
Tak ada jawaban apapun dari Evelyn. Gadis itu tampaknya sibuk membersihkan tubuhnya di dalam kamar mandi.
"Apa kau akan pergi?" tanya pria itu beberapa saat setelah ia melihat Evelyn keluar dari kamar mandi dengan menggunakan jubah mandinya.
"Ya, sepertinya aku akan pergi sekarang." jawab Evelyn sembari melempar selimut yang ia kenakan ke atas tempat tidur.
"Buru-buru sekali." ujar pria itu menyangga kepalanya dengan tangan, menatap pada Evelyn yang sibuk mengeringkan kepala dengan handuk kecil.
"Ya, jika aku tak buru-buru aku akan ketinggalan pesawat. Pesawatku akan berangkat sebentar lagi." ujar Evelyn menunjuk pada jam dinding dengan dagunya.
Evelyn lalu memasukkan barang-barang pribadinya ke dalam koper, "Kau lihat pakaian yang kukenakam semalam?" tanyanya.
"Di sana!" jawab pria itu sembari menunjuk ke arah sofa.
Evelyn berlari ke arah sofa dan menemukan gaun yang semalam ia kenakan sudah dalam keadaan kusut. Tapi tak masalah selama ia masih bisa mengenakannya.
"Aku masih punya waktu sampai besok untuk menginap di hotel ini. Aku juga sudah membayar penuh. Kau bisa menggunakannya sampai nanti malam, kalau kau mau." ujar Evelyn mengenakan jaket kulitnya untuk menutupi gaunnya yang kusut.
Pemuda itu tampak menggeleng.
"Tidak, aku akan pulang ke rumahku dan pergi bekerja setelah ini. Tapi aku mungkin akan mandi saja disini."
"Baiklah, terserahmu saja." ujar Evelyn sebelum mengemasi barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam koper.
Setelah merapikan penampilannya, Evelyn langsung menyeret kopernya dengan langkah terburu-buru keluar dari hotel.
***
Peringatan Keras :
KALAU TIDAK SUKA, JANGAN DILANJUT!
Kasihanilah mata kalian yang harus membaca cerita jelek.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments